Bab 4

Tiga bulan kemudian

Sisil baru tiba di restoran milik Fika, ia pun segera mencari tempat kosong sembari menunggu Fika yang terlihat masih sibuk dengan para pelayannya, selama menunggu Fika Sisil memilih memainkan HP-nya sekalian scrolling tentang karyawannya yang bikin video live untuk mempromosikan produk skincare-nya.

"Sorry ya, pasti kamu udah lama nunggunya" kata Fika sembari mendudukkan bokongnya di kursi yang berhadapan dengan Sisil

"Gak juga, aku tau kok kamu sibuk" kata Sisil sembari meletakkan HP-nya dan tersenyum kepada Fika

Kemudian Fika memanggil salah satu pelayannya untuk menyiapkan makanan beserta minuman untuk Fika dan Sisil, pelayannya pun dengan patuh segera menyiapkan menu makanan dan minuman yang di minta Fika barusan.

Dan hanya berapa menit makanan beserta minuman yang di minta Fika pun telah di antar oleh pelayannya ke meja yang di tempati Fika bersama Sisil, Fika dan Sisil pun segera menyantap makanan serta minuman yang terhidang di atas meja.

"Sisil, kamu tu pokoknya harus hati-hati dengan Lisa" kata Fika setelah selesai makan dan minum kembali membahas soal Lisa

"Kenapa memangnya?" tanya Sisil yang bingung karena lagi-lagi Fika membahas soal Lisa

"Aku nemu akun t1k tok milik Lisa tapi namanya di samarkannya, dan kamu tau gak dia punya rumah dan mobil baru loh" kata Fika sembari menyodorkan HP miliknya kepada Sisil

Sisil segera mengambil HP milik Fika dan di lihatnya satu persatu video t1k tok milik Lisa dan ternyata Lisa pernah viral gara-gara Lisa pernah post suka sama suami orang, Sisil terus menggeser layar HP milik Fika, Lisa ternyata sering juga upload chat sama laki-laki.

Deg

"Ini kenapa cara ngetiknya kaya Mas Rangga" kata Sisil dalam hati

"Mas Rangga juga sering pakai kata-kata kayak gini kalau ngechat aku" kata Sisil lagi dalam hati tetap terus melihat satu persatu video itu

Ada video Lisa pegang tangan laki-laki, yang membuat Sisil semakin terkejut ada tai lalat di tangan laki-laki itu seperti tai lalat yang di miliki suaminya dan ada juga foto Lisa bersama laki-laki yang di tutupi Lisa dengan stiker dari kaos yang di pakai laki-laki itu sangat jelas itu milik suaminya karena itu kaos pembelian Sisil.

"Gimana, sil?" tanya Fika setelah Sisil mengembalikan HP milik Fika

"Gak apa-apa. Oh iya aku pamit dulu ya, Fik. Aku baru ingat kalau ada urusan" kata Sisil beranjak dari duduknya

"Iya hati-hati di jalan" kata Fika kemudian mencium pipi kanan pipi kiri Sisil sebagai salam perpisahan

Sisil segera melangkahkan kaki keluar dari restoran milik Fika menuju mobilnya yang terparkir di depan restoran, kemudian Sisil segera masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi kemudi lalu Sisil menghubungi seseorang untuk melacak lokasi suaminya dan Lisa saat ini.

Tak berapa lama Sisil menerima titik lokasi suaminya dan Lisa yang ternyata bukan di perusahaan miliknya melainkan di sebuah perumahan, Sisil segera melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju ke arah titik lokasi suaminya dan Lisa saat ini.

Sepanjang perjalanan Sisil deg-deg kan menuju titik lokasi suaminya dan Lisa, sembari berpikir takut suaminya dan Lisa sedang melakukan pekerjaan disana tapi untuk menyakinkan hatinya Sisil dengan membaca basmalah terus melajukan mobilnya sampai ke titik lokasi itu.

Tiba di titik lokasi suaminya dan Lisa tapi Sisil tak melihat mobil suaminya disitu, karena ingin memastikan Sisil segera melangkahkan kakinya mendekati titik lokasi yang menunjukan bahwa posisi suaminya ada di dalam sebuah rumah.

"Ini kan sepatu Mas Rangga" kata Sisil ketika melihat sepasang sepatu di teras depan

Sisil pun mengetuk pintu rumah tersebut namun tak ada jawaban dari dalam, akhirnya Sisil memilih pergi dari rumah itu dan menuju rumah tetangga sebelah.

"Permisi bu, rumah nomor 3 itu rumah siapa ya. Saya lagi nyari teman saya" kata Sisil setelah bertemu dengan tetangga sebelah rumah Lisa

"Itu rumah mbak Lisa, dia baru pindah dua bulan yang lalu" jawab Tetangga itu dengan ramah

Dan Sisil tak terkejut lagi setelah tau bahwa rumah itu beneran milik Lisa, namun ia harus tetap tenang agar bisa mengungkapkan semua fakta yang telah banyak di ketahuinya.

"Mbak Lisa tinggal sendirian ya bu di rumah itu?" tanya Sisil dengan hati-hati

"Kayaknya tinggal dengan saudara apa pacarnya, saya kurang tau juga. Tapi setiap hari ada mas-mas yang datang kesini" jawab Tetangga itu lagi

Deg

Lagi-lagi perasaan Sisil jadi bercampur aduk mendengar hal itu, ia begitu khawatir kalau ternyata yang di maksud tetangga Lisa adalah suaminya bagaimana, lalu Sisil pamit dengan tetangga Lisa itu.

Sisil memutuskan kembali ke rumah Lisa, tiba di ambang pintu Sisil pun berusaha membuka pintu tersebut yang ternyata tak terkunci sama sekali dan ketika membuka pintu yang di lihat Sisil pertama kali adalah suaminya sedang tidur di sofa.

"Mas bangun, Mas. Rumah Mas bukan disini, ayo kita pulang" kata Sisil berusaha untuk tegar ketika melihat pemandangan tersebut

Rangga terbangun dan segera beranjak, tanpa sepatah kata pun Rangga keluar dari rumah Lisa bertepatan salah satu pintu kamar terbuka dan Lisa muncul namun hanya diam saja tanpa menjelaskan apapun.

"Ohh ya, Mas Rangga belum bayar kamu kan. Ini uang lima ribu, segini kan harga kamu" kata Sisil dengan tegas sembari melempar uang lima ribu dihadapan Lisa

Sisil pun segera melangkahkan kaki keluar dari rumah Lisa menyusul suaminya yang entah sudah menghilang kemana, Sisil pun menuju mobilnya yang terparkir tak jauh dari rumah Lisa dan segera melajukan mobil menuju rumahnya.

Sepanjang jalan melajukan mobilnya Sisil menangis menumpahkan kesedihannya yang telah di khianati oleh suaminya yang selama ini di nilainya sangat family man, dan takkan pernah selingkuh.

Namun kenyataan suaminya telah berselingkuh dengan Lisa, Sisil pun tak tau harus berbuat apa yang jelas saat ini ia benar-benar kecewa dengan suaminya dan suatu saat nanti ia akan membalas perbuatan Lisa yang selama ini sudah di anggapnya teman justru menusuknya dari belakang.

Tiba dirumahnya Sisil segera memasukan mobilnya ke garasi mobil, kemudian ia bergegas turun ingin menemui suaminya dan ingin meminta penjelasan kepada suaminya setelah perselingkuhan suaminya terbongkar.

Namun Sisil memutuskan ke kamar mandi dahulu ingin menghilangkan jejak bekas air matanya tadi agar ia terlihat tegar di depan suaminya, dan ia tak mau terlihat lemah hanya karena di khianati suaminya.

Terpopuler

Comments

Firgi Septia

Firgi Septia

buat apa bertahan sama suami tukang selingkuh sdh tau suaminya selingkuh mau memaafkan /Shame/

2024-12-05

0

Hanipah Fitri

Hanipah Fitri

baca makin dek dek kan

2023-10-15

0

Marisa Hafizoh (hafizoh_17)

Marisa Hafizoh (hafizoh_17)

Udah up bab baru semalam tapi belum lulus review, mau di rivisi sudah enak di baca. Semoga hari ini lulus review

2023-03-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!