Bab 2

"Kemarin temanku gak sengaja lihat Mas dengan Lisa di hotel" kata Sisil saat mereka sedang sarapan hanya berdua karena kebetulan hari ini weekend jadi putri mereka masih tidur

"Iya, kemarin kami memang ke hotel. Bertemu dengan yang mau menginvestasi di perusahaan kamu" jawab Mas Rangga dengan tenang

"Bisa gak kalau kemana-mana dengan karyawan laki-laki saja, Mas. Biar gak jadi fitnah" kata Sisil masih berusaha tenang meski ia sudah dapat bukti walau belum sepenuhnya

"Iya gak bisalah, Lisa kan adminku. Dia yang ngurus semuanya" jawab Mas Rangga

"Maaf Mas, aku hanya takut" kata Sisil sembari menundukkan kepalanya

"Kamu ini kenapa sih jadi curigaan gini dengan aku, aku sibuk ngurus perusahaan kamu demi masa depan kita. Pergi pagi pulang malam semua demi keluarga kita, capek tau ngurus perusahaan tapi malah kamu tuduh begini" kata Mas Rangga setelah lama sama-sama diam akhirnya bersuara lagi

Sisil terdiam ia jadi merasa bersalah telah menuduh suaminya yang gak-gak meski di hatinya tetap curiga, Sisil tetap berpikir positif kalau suaminya takkan pernah selingkuh dibelakangnya namun ia takkan diam saja.

Ia akan bertindak sendiri mencari bukti lain tentang kedekatan suaminya dengan Lisa, jika terbukti suaminya dan Lisa selingkuh, ia akan memberi pelajaran kedua manusia yang tak tau malu tersebut.

Selesai sarapan Rangga memilih kembali ke kamar tidur mereka, ingin mengistirahatkan tubuhnya karena lelah mengurus perusahaan milik Sisil yang semakin banyak orderan kadang sampai meludak.

Sedangkan Sisil memilih membereskan meja makan terlebih dahulu sebelum membangunkan putri mereka, namun saat sedang membereskan meja makan ia melihat HP milik suaminya yang tertinggal di atas meja makan.

Sisil pun mengambil HP milik suaminya itu, kemudian di bukanya layar kunci HP milik suaminya yang kebetulan memang tak di pasang suaminya dengan kata sandi.

Di lihatnya satu persatu aplikasi di HP milik suaminya itu kalau saja ada yang mencurigakan, namun satu pun tak ada yang aneh bahkan chattingan suaminya dengan Lisa hanya membahas soal pekerjaan.

Sisil pun kembali meletakkan HP milik suaminya itu di atas meja makan, kemudian ia melangkahkan kaki ke arah dapur mencuci piring kotor bekas ia dan suaminya makan tadi.

Setelah itu baru Sisil ke kamar tidur putrinya, ingin membangunkan putrinya itu namun ternyata putrinya sudah bangun hanya saja sedang bermain dengan boneka-boneka miliknya.

"Putri cantik, Mama. Udah bangun, mau langsung sarapan apa mau mandi dulu?" kata Sisil sembari mendaratkan ciuman di pucuk kepala putrinya itu

"Raya mau mandi dulu, Ma" kata Raya kemudian turun dari ranjang tidurnya

Sisil tersenyum kemudian mengambil handuk untuk putrinya dan menemani putrinya yang sedang mandi di kamar mandi yang ada di dalam kamar tidur putrinya itu, selesai putrinya mandi dan berpakaian lengkap Sisil membantu menyisir rambut panjang milik putrinya.

.

.

Keesokan harinya

Sisil tak sengaja bertemu dengan salah satu karyawannya di toko kue saat menemani putrinya yang ke pengen makan kue, karena karyawannya itu tau Sisil adalah istri bos tentu di tegur dan di sapanya dengan baik dan mereka pun terlibat obrolan sedikit.

"Mbak Sisil tau gak, Lisa itu gak pernah posting foto pacarnya tapi dia selalu posting barang-barang pemberian pacarnya. Jangan-jangan pacarnya suami orang lagi" kata Dewi karyawan di perusahaan Sisil

"Ahh, kamu kok su'uzon gitu. Gak baiklah" kata Sisil yang tak mau berburuk sangka dengan orang

"Mbak gak takut gitu kalau ternyata pacarnya Lisa, suami mbak" kata Dewi lagi

"Gak lah, aku percaya kok dengan Mas Rangga gak kayak gitu" kata Sisil yang berusaha berpikir positif tentang suaminya

Setelah cukup lama berbincang, Sisil pun pamit undur diri karena putrinya sudah mulai merengek ngajak pulang.

Tiba di rumah Sisil pun penasaran dengan postingan sosial media milik Lisa, Sisil mulai melihat satu persatu postingan sosial media milik Lisa memang di semua postingan Lisa tak ada satu pun foto pacarnya.

Sisil pun iseng-iseng mengirim pesan kepada Lisa tentang pacarnya, Lisa menjawab pacarnya bekerja di kota B dan mereka saat ini sedang LDR tentu Sisil pun percaya.

Tak terasa kini matahari telah terbenam bergantinya sinar rembulan yang menerangi gelapnya malam, waktu juga sudah menunjukan pukul sepuluh malam tapi Rangga belum juga pulang membuat Sisil jadi khawatir dan berpikir yang gak-gak.

Kemudian Sisil mengambil HP-nya yang ada di atas meja riasnya, Sisil ingin menghubungi Lisa kalau saja Lisa tau mengapa suaminya belum pulang ke rumah hingga detik ini.

"Assalamualaikum, Lis. Kamu tau gak kenapa Mas Rangga belum pulang" kata Sisil saat telepon sudah terhubung

"Walaikumsalam, mbak. Tadi pas aku pulang, Mas Rangga masih di kantor" kata Lisa di seberang telepon

"Ohh iya sudah, terima kasih ya" kata Sisil kemudian memutuskan sambungan telepon

Sisil mondar mandir di dalam kamar sembari terus berpikir karena tak biasanya suaminya pulang larut malam dan masih di kantor sampai saat ini, padahal pukul tujuh malam kantor telah selesai bahkan para karyawan sudah pada pulang.

Tapi kenapa suaminya lembur bukannya dari dulu Sisil tak pernah menerapkan waktu lembur, karena ia tak mau para karyawan yang bekerja di perusahaannya jatuh sakit hanya karena kekurangan waktu istirahat.

Ting.....

Notifikasi di HP Sisil tanda ada pesan masuk, segera Sisil melihat ke arah layar HP-nya yang memperlihatkan pesan dari Fika dan Sisil yang penasaran segera membuka pesan tersebut.

^^^[Sil, tadi aku gak sengaja ketemu Rangga di kontrakan Lisa. Pas aku di jalan pulang dari restoranku]^^^

^^^[Kamu serius, Fik. Kata Lisa tadi Mas Rangga masih di kantor]^^^

^^^[Kalau kamu mau memastikan mending kamu ke kontrakan Lisa saja, sekarang]^^^

Sisil tak menjawab lagi pesan dari Fika, ia tau restoran milik Fika jalannya memang searah ke kontrakan Lisa tapi karena hatinya sangat gelisah Sisil pun menuruti saran dari Fika.

Sisil segera mengambil kunci mobilnya kemudian melangkahkan kaki keluar rumah dan masuk ke dalam mobilnya, segera di lajukannya mobil meninggalkan rumahnya dan menuju kontrakan Lisa.

Sepanjang perjalanan Sisil gelisah, takut tiba di sana ia tidak menemukan suaminya jadi jatuhnya ia sedang memfitnah Lisa dan satu sisi dia juga takut menemukan suaminya disana terus ia harus bagaimana.

Hanya dua puluh menit mobil Sisil sudah tiba di jalan ke arah kontrakan Lisa, namun Sisil sengaja memarkirkan mobilnya jauh dari kontrakan Lisa agar Lisa tak curiga dengan kedatangannya.

"Bismillah" ucap Sisil kemudian melangkahkan kaki ke arah kontrakan Lisa

Sisil masih berdiri di ambang pintu kontrakan Lisa, sedikit ragu ingin mengetuk pintu kontrakan Lisa apalagi ini sudah malam takut menganggu tidurnya tapi dari pada hatinya gelisah ia pun memberanikan diri mengetuk pintu.

Namun terhenti saat ia memegang handle pintu yang tak terkunci, Sisil pun langsung membuka pintu tersebut.

Deg

"Mas Rangga"

Terpopuler

Comments

Hanipah Fitri

Hanipah Fitri

wah wah wah ...semoga cepat terbongkar

2023-10-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!