"Kok kamu kesini?" tanya Mas Rangga kepada Sisil yang tiba-tiba muncul di kontrakan Lisa
"Seharusnya aku yang tanya, kenapa Mas Rangga ada di kontrakan Lisa?" kata Sisil masih berusaha tenang karena tak melihat hal yang aneh
"Sebelum pulang dari kantor tadi Lisa ngehubungi aku minta tolong benerin listrik di kontrakannya yang mati. Minta tolong dengan teman-teman yang lain tapi pada sibuk, makanya aku kesini" jelas Mas Rangga tak ada yang mencurigakan apapun
"Tapi kok mobil Mas Rangga gak ada, terus Lisa mana?" kata Sisil mengedarkan penglihatannya mencari sosok Lisa
"Lisa keluar sebentar buat beli minum yang kebetulan minum di kontrakannya habis, mobil aku tinggal di kantor karena buru-buru mau kesini jadi naik ojek online apalagi Lisa takut ke kegelapan" kata Mas Rangga membuat Sisil percaya
Sisil pun segera duduk di kursi plastik yang ada di ruang depan, ia dan suaminya menunggu ke pulangan Lisa yang pergi membeli minum dan benar saja berapa menit Lisa kembali dengan membawa sebuah kresek yang terlihat sebuah air botol mineral dengan cemilan.
"Loh, mbak Sisil. Aduh maaf ya mbak tadi aku bilang Mas Rangga masih di kantor tapi tau-tau ada disini" kata Lisa tak enak hati karena tadi sempat bilang Rangga masih di kantor
"Gak apa-apa, kamu udah kembali. Kita pamit pulang ya" kata Sisil kemudian beranjak dan mengandeng tangan suaminya
"Hati-hati di jalan, mbak Sisil mas Rangga" kata Lisa sembari melambaikan tangannya kepada sepasang suami istri itu
Sisil dan suaminya sudah berada di dalam mobil milik sisil, mobil pun mulai di lajukan Sisil dengan kecepatan sedang meninggalkan kontrakan Lisa dan menuju ke rumah mereka.
Sepanjang perjalanan tak ada obrolan apapun di antara keduanya, namun di dalam hati Sisil masih ada yang mengganjal dan ia akan terus mencari bukti yang kuat serta akan di kumpulkannya menjadi satu agar ia tak harus main tebak-tebakan terus menerus.
Tiba di halaman rumah mereka, Sisil langsung memasukan mobil milinya ke dalam garasi mobil lalu ia dan suaminya bersama-sama turun dari mobil dan masuk ke dalam rumah serta langsung menuju kamar utama mereka.
Sisil lebih dulu masuk kamar mandi hendak mencuci wajahnya karena habis dari luar sekalian mengganti pakaiannya saat ini dengan piyama tidur, setelah itu baru Rangga yang masuk kamar mandi hendak membersihkan tubuhnya yang penuh dengan keringat dan terasa sangat lengket.
Setelah Sisil memoles wajahnya dengan skincare produk miliknya sendiri, Sisil pun segera naik ke atas ranjang king size kemudian berbaring dan memejamkan kedua kelopak matanya hingga akhirnya tertidur.
Rangga baru keluar dari kamar mandi, ia melihat Sisil sudah tertidur dengan sangat pulas, setelah memakai piyama tidur Rangga juga segera naik ke atas ranjang dan berbaring di samping Sisil sembari memeluk tubuh Sisil dari belakang.
.
.
Sinar matahari masuk melalui celah jendela, membuat Sisil mengernyitkan kedua matanya karena terasa silau akibat sinar matahari dan ia pun segera beranjak duduk sembari mengucek kedua kelopak matanya.
Sisil menoleh kesana kemari mencari sosok suaminya yang sudah tidak ada di dalam kamar, Sisil segera turun dari ranjang tidur kemudian melangkahkan kaki ke kamar mandi mencuci wajahnya dan menggosok gigi.
Setelah itu Sisil keluar kamar ingin mencari suaminya namun telinganya mendengar suara sedikit berisik di dapur, ia pun melangkahkan kaki ke arah dapur dan ternyata suara itu di timbulkan suaminya yang tengah memasak sarapan.
"Kamu udah bangun, ayo duduk. Kita sarapan" kata Mas Rangga menata sarapan di atas meja makan kemudian mencium pucuk kepala Sisil
Sisil yang di perlakukan seperti ratu tentu sangatlah terharu dan bahagia, sampai ia terus mengembangkan senyum termanisnya melihat sarapan yang tertata rapi di atas meja makan.
"Pagi mama papa" kata Raya keluar kamar dalam keadaan sudah rapi bahkan rambut anaknya sudah di kuncir dua
"Pagi sayang" jawab Sisil dan Rangga secara bersamaan
Sisil lagi-lagi tersenyum pasti itu semua suaminya yang memandikan dan menguncir dua rambut putri mereka, bagaimana Sisil bisa berpikir suaminya berselingkuh sedangkan suaminya selalu memperlakukannya dan putri mereka dengan sangat baik.
Kini mereka bertiga pun mulai sarapan nasi goreng seafood yang di masak oleh suaminya tadi, masakan suaminya sangat lezat bahkan jika di bandingkan dengan masakan Sisil masih juara masakan suaminya.
Sisil kembali teringat masa-masa waktu ia dan suaminya pacaran dulu meski hanya satu tahun tapi banyak kenangan yang mereka ciptakan, sampai akhirnya mereka berdua memutuskan untuk menikah dan hingga sekarang hidup bahagia serta memiliki buah hati yang sangat cantik.
"Aku berangkat dulu, ya. Raya biar bareng aku aja, kamu istirahat di rumah jangan terlalu lelah dan stres" kata Mas Rangga mencium kening Sisil
"Tapi bukannya jadi muter balik kalo Mas ngantar Raya, nanti terlambat ke kantornya" kata Sisil setelah mencium punggung tangan suaminya dengan takzim
"Aku kan bos, jadi datang terlambat sesekali gak apa-apa donk. Apa bu bos ini yang mau memecat aku sebagai CEO di perusahaan" kata Mas Rangga sembari menoel hidung Sisil dan di iringi senyuman jahil
"Hahaha, aku lupa. Hati-hati di jalan, Mas" kata Sisil sembari melambaikan tangan kepada suaminya dan putri mereka
Setelah mobil suaminya menghilang di balik belokkan jalan, Sisil kembali masuk ke dalam rumah dan menutup pintu kemudian kembali ke arah dapur hendak membereskan bekas sarapan mereka tadi sekalian mencuci piring kotor.
Selesai semua pekerjaannya ia ingin mencuci pakaian miliknya, milik suaminya dan milik anak mereka, ia masuk kamar putri mereka dahulu mengambil keranjang yang berisi pakaian kotor milik putri mereka setelah itu baru ke kamar utama yang di tempatinya dan suaminya.
Sisil membuka mesin cuci lalu memasukan pakai berwarna putih terlebih dahulu nanti baru pakaian yang lain, sembari memilih-milih pakaian itu ia juga memeriksa di saku-saku takut ada barang penting yang menyelip.
Selama mencuci pakaian yang berwarna putih, Sisil memilih membersihkan rumah dahulu meski mengunakan alat penyedot debu tetap saja harus memastikan sudut-sudut ruangan yang susah di jangkau harus bersih juga.
Setelah itu Sisil kembali ke tempat laundry yang ada di halaman belakang dan mengeluarkan pakaian berwarna putih yang telah di cuci, lalu beralih dengan pakaian yang lain dan kembali melanjutkan pekerjaannya yang hendak merapikan kamar putri mereka dan kamar utama yang di tempatinya dan suaminya.
Bukk....
Saat sedang merapikan kamar utama yang di tempatinya dan suaminya ada benda yang berbentuk kotak jatuh tepat di bawah kaki Sisil, Sisil segera mengambil benda itu dan membaca merek yang ada di benda itu.
"M@gic power"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Hanipah Fitri
dikit sdh .mulai terungkapkan
2023-10-15
0