Sisil dan Rangga saat ini sedang menjemput putri mereka yang kebetulan baru keluar dari kelas, karena kebetulan mereka sedang bersama Sisil pun meminta suaminya untuk melajukan mobil ke restoran milik Fika.
Agar mereka bertiga bisa mengisi perut mereka yang mulai terasa lapar, apalagi perut Sisil sudah keroncongan dari tadi karena habis berdebat dengan Lisa dan ayahnya yang membuat tenaganya sedikit terkuras.
Hanya berapa belas menit mobil milik Sisil yang di lajukan suaminya sudah terparkir di depan restoran milik Fika teman Sisil, Sisil dan suaminya serta putri mereka segera keluar dari mobil lalu melangkahkan kaki masuk ke dalam restoran.
Tanpa menunggu lama salah satu pelayan di restoran itu langsung menghampiri Sisil dan suaminya serta putri mereka, ingin menanyakan menu makanan dan minuman apa yang akan di pesan Sisil dan suaminya serta putri mereka.
"Ini aja, tuan nyonya. Apa ada tambahan?" tanya Pelayan itu setelah mencatat pesanan Sisil dan suaminya serta anak mereka
"Itu aja dulu, entar kalau ada tambahan saya panggil lagi" kata Sisil dengan ramah sembari tersenyum
"Baiklah, di tunggu ya tuan nyonya" kata Pelayan itu dengan ramah membungkukkan tubuhnya kemudian berlalu dari kursi yang di tempati Sisil dan suaminya serta putri mereka
Fika yang memang sering mengontrol para karyawannya bekerja melalui CCTV yang ada di ruangannya, melihat jelas Sisil dan Rangga serta anak mereka masuk ke dalam restorannya dengan bibir mengembang Fika begitu senang melihat temannya itu sudah harmonis lagi.
Meski Fika tau Sisil pasti belum sepenuhnya kembali percaya dengan perubahan Rangga, karena terkadang manusia ketika di kasih kesempatan kedua berulah lagi dan Fika berdoa Sisil dan Rangga akan tetap rukun sampai ajal yang memisahkan.
Tak berapa lama pesanan Sisil dan suaminya serta putri mereka pun tiba, pelayan mulai meletakkan semua pesanan itu di atas meja dengan hati-hati dan telaten setelah itu mengucapkan selamat menikmati dan pamit undur diri dari situ.
"Ohh ya, Mas. Sebentar lagi kan Raya libur semester gimana kalau kita liburan ke Bali" kata Sisil memulai percakapan setelah mereka selesai makan dan menunggu putri mereka yang masih menghabiskan sisa makanan di piring
"Ide bagus, kamu handle aja" kata Mas Rangga sembari tersenyum menatap putri mereka yang kini sudah makin besar
"Ma, udah habis" kata Raya setelah makanan yang di piringnya habis
"Anak pinter" puji Sisil sembari menyodorkan minuman air mineral kemasan botol dengan putrinya itu
Sisil memang tidak membolehkan putri mereka untuk meminum minuman yang ada di restoran meski jus buah murni, karena meski ia tau kalau restoran milik Fika begitu higenis tapi ia tetap waspada makanya jika makan di luar Sisil selalu membawa air mineral kemasan botol buat putri mereka.
Selesai makan mereka bertiga pun segera keluar dari restoran setelah membayar bill makanan yang mereka makan barusan, Sisil dan suaminya serta putri mereka kini sudah berada di dalam mobil dan mobil pun mulai di lajukan suaminya.
Tak butuh waktu lama mobil milik Sisil sudah memasuki halaman rumah milik Sisil dan Rangga yang memiliki pekarangan yang luas dan mereka segaja tak mengunakan pagar, agar leluasa keluar masuk.
Setelah mobil masuk ke dalam garasi, Sisil dan putrinya segera keluar dari mobil kemudian melangkahkan kaki sembari bergandengan tangan masuk rumah dan tak berapa lama Rangga menyusul.
"Ayo, kita ke kamar Raya. Biar bisa ganti baju terus tidur siang, Raya pasti lelah kan" kata Sisil yang masih mengandeng tangan putrinya menuju kamar tidur putrinya
"Iya ma" jawab Raya sembari menganggukkan kepala dan terlihat sekali raut wajah putrinya nampak kelelahan
Tiba di dalam kamar tidur putrinya, Sisil segera membantu merapikan seragam sekolah putrinya sekalian mengambilkan baju ganti buat putrinya selama putrinya mencuci wajah dan kedua tangan serta kedua kaki.
Setelah itu putrinya segera memakai pakaian yang di siapkan oleh Sisil tadi, kemudian putrinya segera naik ke atas ranjang dan mulai berbaring yang pastinya Sisil juga masih setia disitu menemani putrinya sampai terlelap.
Kini mulai terdengar hembusan napas yang beraturan yang di pastikan Sisil bahwa putrinya sudah tertidur, Sisil pun segera menarik selimut dan menutupi setengah tubuh putrinya lalu mencium pucuk kepala putrinya.
Kemudian Sisil melangkahkan kaki keluar dari kamar tidur putrinya dan menutup pintu kamar tidur putrinya dengan perlahan, agar putrinya tak terganggu dan terbangun dari tidurnya.
"Raya udah tidur?" tanya Mas Rangga di belakang Sisil
"Astagfirullah" ucap Sisil kaget dengan reflek menoleh ke belakang
"Mas ngagetin aja, tau gak" kata Sisil kemudian menepuk pelan bahu suaminya karena kesal sudah membuatnya terkejut
"Maaf..." kata Mas Rangga kemudian merangkul pinggang Sisil
Namun bukan hanya merangkul pinggang saja, Rangga pun mulai mencium b1bir Sisil dengan penuh nafsu dan Sisil juga membalas c1uman itu bahkan kini mereka mulai saling m3lum@t.
Rangga tak melepaskan c1uman mereka dan terus menuntun Sisil sampai mereka tiba di sofa ruang keluarga, bahkan tangan Rangga mulai merab@h bagian-bagian sensitif pada tubuh Sisil membuat gairah Sisil terpancing.
Rangga dan Sisil terus berc1uman membuat suasana di sofa ruang keluarga terasa panas, apalagi tubuh mereka sudah di penuhi nafsu yang tinggi seperti saling membutuhkan saat ini dan Rangga pun mulai membuka kancing baju kemeja milik Sisil.
"Jangan sekarang, Mas. Aku gak mau melakukan sekarang karena takut Mas ketularan penyakit dari Lisa, aku harap Mas mengerti" kata Sisil menghentikan aktifitas panas mereka dan segera membenarkan posisinya lalu mengancingkan lagi baju kemejanya
"Baiklah, aku tak kan memaksa. Nanti kalau ada waktu aku akan periksa kesehatan" kata Mas Rangga sembari menghela napas ingin menetralkan hasratnya
"Aku ke kamar, Mas. Mau istirahat" kata Sisil pamit dengan suaminya kemudian melangkahkan kaki menuju kamar tidur utama
Sedangkan Rangga memilih ke kamar mandi yang ada di dapur, ingin menuntaskan hasratnya yang tak tersalurkan itu karena jika tak di tuntaskan Rangga takut emosi dan malah khilaf lagi menyalurkan ke wanita lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Firgi Septia
perempuannya bodoh masa suami selingkuh baru TDK di ceraikan bisa saja dia mengulang lagi
2024-11-15
3