Bab 6

Beberapa hari kemudian

Sisil pun memutuskan menghubungi Lisa ingin meminta Lisa untuk klarifikasi masalah ini, namun pesan Sisil tak di respon Lisa sama sekali dan ketika di telepon juga Lisa tak mau menjawab seperti sengaja menghindari Sisil.

Padahal Lisa masih sering update status di t1ktok maupun aplikasi hijau berlogo bergagang telepon, bahkan Lisa juga meng-upload screenshoot chattingan-chattingan romantis dengan seorang laki-laki.

Sisil pun memilih mengirimi Lisa pesan melalui aplikasi warna pink berlogo camera, namun sama saja tak di balas Lisa sama sekali juga membuat Sisil bingung harus melakukan apa.

Udah dua hari ini juga suaminya gak pergi ke perusahaan milik Sisil dan bahkan gak ke pabrik juga, hanya anteng di rumah namun tak membahas apapun seperti tak terjadi apa-apa.

"Mas, ayo kita selesaiin masalah ini. Kamu pilih aku dan Raya atau kamu pilih Lisa" kata Sisil menghampiri suaminya yang ada di ruang keluarga

"Tentu aku pilih kamu, karena aku sangat mencintai kamu sedangkan dengan Lisa aku cuma mencintainya 20%" jawab Mas Rangga dengan entengnya

Sisil yang mendengar jawaban yang keluar dari mulut suaminya hanya bisa menghela napas panjang, bagaimana bisa suaminya bilang sangat mencintainya tapi menyelingkuhinya bahkan sampai dua tahun.

"Hari ini aku mau ke perusahaan buat mengurus pemecatan untuk Lisa" kata Sisil beranjak ingin ke kamar hendak mengambil tasnya

"Ya sudah terserah kamu" jawab Mas Rangga pasrah

Sisil melangkahkan kaki ke kamar mengambil tas dan kunci mobilnya, lalu keluar dan berjalan ke arah garasi mobil kemudian segera masuk ke dalam mobil miliknya.

Mobil milik Sisil pun mulai melaju dengan kecepatan sedang meninggalkan rumahnya dan menuju perusahaannya yang ada di pusat kota, hanya setengah jam mobil milik Sisil pun sudah masuk ke area parkiran perusahaan miliknya.

Setelah memastikan mobil miliknya terparkir dengan sempurna, Sisil segera keluar lalu melangkahkan kaki masuk ke perusahaan miliknya dan seperti biasa para karyawannya akan menundukkan kepala sembari tersenyum tanda menghormatinya sebagai milik perusahaan tersebut.

Namun setelah masuk ke dalam perusahaan miliknya, Sisil baru tau fakta baru bahwa semua karyawannya sudah tau tentang hubungan suaminya dengan Lisa.

"Maaf mbak Sisil, kami tu serba salah. Satu sisi pak Rangga atasan kami, satu sisi mbak Sisil pemilik sah perusahaan ini dan kami juga kasihan dengan mbak Sisil" kata Salah satu karyawan Sisil sembari menundukkan kepala

Dan karyawan Sisil itu juga menjelaskan bahwa hubungan suaminya dan Lisa begitu blak-blakan di depan mereka semua, bahkan setiap hari suaminya dan Lisa menampakkan keromantisan di perusahaannya tanpa rasa malu sama sekali di depan semua karyawan Sisil.

Setelah mendengarkan semua penjelasan itu Sisil segera melangkahkan kaki ke ruang HRD meminta kepada kepala HRD untuk membuatkan surat pemecatan buat Lisa, setelah itu Sisil memutuskan keluar dari perusahaan miliknya ingin mengisi perutnya yang sudah terasa sangat lapar.

Namun sebelum keluar dari perusahaannya Sisil baru teringat tentang putrinya yang belum ada yang menjemput, Sisil pun segera mengeluarkan HP-nya dari dalam tas kemudian menghubungi suaminya.

"Hallo, Mas. Tolong jemput Raya, sekarang. Untuk saat ini aku gak bisa jemput, lagi ada urusan penting" kata Sisil to the poin setelah sambungan telepon terhubung

"Iya" jawab Mas Rangga singkat di seberang telepon lalu sambungan telepon pun segera di putuskan oleh Sisil.

Kini Sisil sudah berada di dalam mobil, mobil milik Sisil pun sudah melaju keluar dari perusahaan miliknya dan menuju sebuah restoran. Sisil memutuskan melaju mobilnya ke arah restoran milik Fika selain ingin mengisi perutnya, Sisil juga ingin bercerita dengan Fika tentang masalah yang terjadi di rumah tangganya saat ini.

Tak butuh waktu lama mobil Sisil sudah memasuki area parkiran restoran milik Fika, setelah mobilnya terparkir di antara mobil-mobil lain Sisil pun segera keluar dan melangkahkan kaki masuk ke dalam restoran.

Sisil duduk di salah satu kursi kosong, kemudian memanggil pelayan restoran dan segera memesan makanan beserta minuman karena tak sabar ingin secepatnya mengisi perutnya yang sudah meronta-ronta minta isi.

Dan syukurnya pesanan Sisil datang begitu cepat, setelah semua pesanan Sisil terhidang di atas meja Sisil pun segera menyantap makanan tersebut dengan begitu lahap tanpa menghiraukan orang-orang di sekitarnya.

"Pelan-pelan aja kali, entar keselek bau tau rasa" kata Fika tiba-tiba muncul dan segera duduk di kursi yang ada di hadapan Sisil

Sisil hanya nyengir mendengar perkataan Fika dan kembali melanjutkan makannya yang sempat tertunda barusan, selesai makan Sisil segera menghabiskan minuman pesanannya sampai tandas.

"Sil, sabar ya. Sorry ya, aku sebenarnya udah lama tau soal gosip Rangga yang selingkuh dengan Lisa" kata Fika setelah melihat Sisil menghabiskan semua makanan dan minuman

"Makanya aku selalu memperingati kamu selalu hati-hati dengan Lisa" kata Fika lagi dengan raut wajah yang serius

"Kenapa kamu gak ngasih tau aku?" tanya Sisil kecewa dengan temannya itu yang ternyata selama ini sudah tau tentang perselingkuhan suaminya dengan Lisa

"Aku gak punya bukti, kalau aku kasih tau takutnya kamu bilang aku mengada-ngada. Aku juga tau dari salah satu investor di perusahaan milikmu yang ternyata BOS suamiku" jelas Fika agar Sisil tak salah paham dengannya

Setelah mengobrol panjang lebar dengan Fika, Sisil pun memutuskan untuk pulang ke rumah karena tak ada kerjaan lain lagi yang harus di urusnya.

.

.

"Aku mau Mas ambil lagi rumah dan mobil itu dari Lisa" kata Sisil setelah tiba di rumah berbicara baik-baik dengan suaminya

"Gak bisa gitu donk, masak main usir orang. Aku yang salah, aku yang jahat" kata Mas Rangga sembari menatap Sisil dengan intens

"Aku disini korban loh, Mas. Kamu bukannya belain aku tapi justru belain Lisa" kata Sisil sembari menunjuk dirinya

"Lisa itu lugu, polos gak neko-neko. Pertama kali aja dia berhubungan dengan aku, aku yang jahat sudah merusak Lisa" kata Mas Rangga sembari menghela napas panjang

"Aku mau kita bertemu bertiga, kalau gak mau aku akan pergi dengan Raya" kata Sisil kemudian meninggalkan suaminya yang ada di dalam kamar dan memilih melangkahkan kaki ke ruang keluarga

Untungnya putri mereka sedang tidur siang jadi tak mendengar perdebatannya dengan suaminya, Sisil memilih berbaring di sofa yang ada di ruang keluarga ingin menenangkan pikirannya yang saat ini benar-benar sedang kacau dan hingga akhirnya Sisil pun tertidur di sofa yang ada di ruang keluarga itu dengan sangat nyenyak.

Terpopuler

Comments

Firgi Septia

Firgi Septia

bodoh sekali pemeran wanitanya TDK tegas jadinya di bodohin terus

2024-12-05

0

Hanipah Fitri

Hanipah Fitri

miskin saja itu suami yg tukang selingkuh sama ulat keket nya juga

2023-10-15

0

amalia gati subagio

amalia gati subagio

dyngu ajut, di be rak in nukanya gak ntadar, ni manusia opo jd jd an, gak berasa, hadeh

2023-03-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!