Sisil masuk kamar dan menghampiri suaminya yang sedang duduk bersandaran sembari memainkan HP, lalu Sisil duduk di tepi ranjang dekat suaminya menatap suaminya dengan raut wajah yang sangat kecewa.
"Demi ALLAH ya mas, aku gak pernah nyangka Mas bakal selingkuh dari aku" kata Sisil berusaha menahan air matanya yang hampir jatuh lagi
"Siapa yang selingkuh?" tanya Mas Rangga masih mengelak dan berusaha tenang
"Terus kalian ngapain di dalam rumah hanya berdua" kata Sisil langsung berdiri dan mulai emosi dengan suaminya itu
"Iya gak ngapa-ngapain, apa kamu lihat tadi kami berbuat hal yang aneh-aneh" kata Mas Rangga tetap kekeh kalau ia dan Lisa gak ada apa-apa kemudian beranjak hendak keluar kamar namun di cegat oleh Sisil
"Gak ngapa-ngapain gimana, Mas. Buktinya udah jelas, Lihat ini" kata Sisil akhirnya meluapkan amarah sembari memperlihatkan video t1ktok milik Lisa yang sempat ia simpan tadi
"Laki-laki yang di tutupi stiker itu, kamu kan dan ini baju kamu, Mas. Ini juga tangan kamu" kata Sisil menjelaskan video itu satu persatu
Suaminya hanya diam saja melihat video-video t1ktok milik Lisa itu bahkan tak menjawab apapun, Sisil yang sudah sangat marah memukul-mukul dada bidang milik suaminya sampai akhirnya ia kembali menangis lagi tak tahan dengan semua ini namun suaminya tetap tak mau mengaku.
Sisil pun terduduk di tepi ranjang sembari menangis menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya, sedangkan suaminya memilih keluar dari kamar meninggalkan Sisil begitu saja dan tak menjelaskan apapun lagi.
Setelah kepergian suaminya dan Sisil merasa sudah lebih baikan memilih beranjak dari duduknya kemudian mengambil HP-nya yang tadi di letakannya di atas meja rias, lalu Sisil duduk lagi di tepi ranjang sembari mengirim pesan panjang lebar kepada Lisa namun hanya di baca saja.
Dan Sisil juga berusaha menghubungi Lisa namun tak di jawab oleh Lisa sama sekali, tapi tiba-tiba Sisil di kejutkan dengan postingan Lisa di aplikasi hijau yang bergagang telepon yaitu sebuah foto bayi dengan caption "Can't wait".
"Astagfirullah, jangan-jangan Lisa hamil" kata Sisil dalam hati bertanya-tanya
Setelah lelah dengan pertanyaan-pertanyaan yang tak ada jawaban, Sisil pun beranjak dari duduknya kemudian mendekati lemari pakaian dan mulai memasukkan satu persatu pakaian miliknya ke dalam koper.
"Kamu mau kemana?" tanya Mas Rangga tiba-tiba masuk kamar melihat Sisil yang memasukan beberapa helai pakaian ke dalam koper
"Aku mau pulang ke rumah orang tuaku dengan Raya" kata Sisil tanpa menoleh ke arah suaminya dan segera menutup koper yang sudah terisi beberapa helai pakaian miliknya
"Sayang, jangan gini donk" kata Mas Ilham menghampiri Sisil lalu memegang lengan Sisil ingin menghalangi Sisil yang hendak pergi
"Aku capek, Mas. Kamu tinggal ngaku aja apa susahnya, HAH" marah Sisil sembari menghempaskan tangan suaminya yang memegang lengannya
Suaminya terdiam saat Sisil semakin memberontak, bahkan Sisil kembali menangis dan memukul-mukul dada bidang milik suaminya itu.
"Jawab Mas, sudah berapa lama hubungan kamu dengan Lisa?" tanya Sisil sembari menarik-narik kerah baju kemeja suaminya itu dengan air mata terus mengalir di kedua pipinya
"Dua tahun" jawab Mas Rangga pada akhirnya sembari menghela napas panjang
Sisil langsung terdiam dan terduduk lagi di tepi ranjang, setelah mendengar jawaban yang keluar dari mulut suaminya itu dan kenyataan yang memang benar adanya karena semua bukti sudah jelas.
"Lisa juga hamil anak aku, aku juga yang membelikan Lisa rumah dan mobil itu" jelas Mas Rangga pada Sisil membuat Sisil menutup kedua telinganya seperti tak sanggup lagi mendengar semua itu
Sisil benar-benar tak percaya, dua tahun suaminya selingkuh ia tak tau menau dan tak curiga sama sekali selama ini, ia merasa seperti orang bodoh yang begitu percaya dengan sifat Lisa yang polos itu nyatanya bisa hamil anak suaminya.
"Aku selalu periksa semua chattingan, Mas. Tapi kenapa gak ada chattingan kalian, terus kalian berhubungan lewat apa?" tanya Sisil yang masih ingin tau semuanya
"Ada HP lain yang aku simpan di dalam mobilku" jawab Mas Rangga yang sudah pasrah karena semua telah ketahuan
"Lisa lagi hamil, terus apa dia gak minta pertanggung jawaban dengan Mas" kata Sisil lagi meski air matanya masih mengalir
"Rencananya aku akan menikahinya jika tak ketahuan oleh kamu" jawab Mas Rangga sembari menundukkan kepalanya
"Astagfirullahaladzim" ucap Sisil tak sanggup lagi menanyakan semuanya kepada suaminya itu
Kemudian Sisil pun beranjak dari duduknya dan menarik lengan suaminya mengusir suaminya dari kamar, setelah itu Sisil mengunci pintu kamar dan kembali menangisi suaminya yang selama ini di bangga-banggakannya ternyata bisa selingkuh bahkan menghamili orang lain.
Kini siang telah berganti malam, ketika makan malam bersama-sama di meja makan suasana terasa begitu canggung tak seperti biasanya yang selama ini selalu ada canda dan tawa dari Sisil dan suaminya.
Bahkan putri mereka pun merasakan hal yang aneh ketika berada di meja makan, dan terus menoleh ke arah sang papa dan ke arah sang mama yang sama-sama diam, ingin bertanya tapi tak memiliki keberanian jadi memilih ikut diam juga.
Hanya terdengar bunyi dentingan sendok yang mengenai permukaan piring, selesai makan suaminya langsung pergi begitu saja masuk kamar yang biasanya mereka bertiga akan menghabiskan waktu bersama di ruang keluarga menonton TV atau membantu putri mereka mengerjakan tugas sekolah.
Sisil memilih membereskan bekas makan mereka dan langsung mencuci piring-piring kotor, selesai semua pekerjaannya Sisil menghampiri putri mereka yang duduk sendirian di ruang keluarga yang sedang menonton TV.
"Raya punya tugas sekolah gak dari ibu guru?" tanya Sisil kepada Raya setelah duduk di samping putrinya itu sembari mengelus rambut panjang milik putrinya
"Gak ada, ma" jawab Raya sembari tersenyum kepada sang mama
Sisil membalas senyuman putrinya itu, kemudian mereka sama-sama fokus dengan layar TV yang tengah menyala namun lebih tepatnya hanya putrinya yang fokus menonton TV sedangkan Sisil mata menatap ke arah TV tapi pikirannya berkelana kemana-mana.
Begitu juga dengan suaminya yang sedang di dalam kamar memikirkan permasalahan saat ini, bingung harus melakukan apa satu sisi ia sangat mencintai Sisil dan satu sisi Lisa saat ini sedang hamil anaknya tentu ia harus bertanggung jawab atas perbuatannya.
Malam pun semakin larut, Sisil mengantar putrinya untuk masuk ke dalam kamar putrinya, tiba di kamar Sisil juga menyelimuti putrinya itu lalu tak lupa mencium pucuk kepala putrinya sebelum keluar kamar putrinya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Herma Wati
Rangga ganti nama jadi Ilhan.... knp ya rata2 author sering salah nulis nama🤔🤔🤔
2024-11-29
0
Hanipah Fitri
kalau kau sangat mencintai istrimu tdk .mungkin tergoda dgn wanita .murahan
2023-10-15
0