Ingin Punya Anak

Jessica tersenyum cerah, dia merasa sangat senang karena sang suami kembali mencintainya. Dia sangat bersyukur akan hal itu, tidak masalah kalau dia terluka, asalkan suami bisa jatuh cinta padanya kembali. Kata orang cinta memang gila, begitulah yang di rasakan oleh Jessica. Dia rela terluka demi mendapatkan atensi suaminya.

Edward salah tingkah di tatap oleh istrinya sedari tadi. Tidak tahu mengapa kalau hatinya berdegup kencang sedari tadi. Dia merasa sangat kesal, karena harinya sangat mudah berbunga seperti sekarang. Modal di tatap oleh Jessica daja sudah membuatnya salah tingkah, bagaimana kalau lebih dari di tatap?

"Berhenti menatap ku, Jessi?" tanya Edward membuat Jessica tertawa kecil. Dia merasa sangat senang bisa membuat suaminya salah tingkah. Memang menyenangkan kalau mengganggu orang yang kita cintai. Apalagi membuatnya kegeeran.

"Apaan sih? Aku tuh cuma lihat kamu aja! Nggak lebih dari itu, kenapa kamu jadi malu-malu begini?" Jessica berlagak biasa-biasa saja. Dia langsung naik ke atas pangkuan suaminya. Membuat Edward membuang wajahnya ke arah lain. Dia tidak mau bertatapan dengan Jessica, karena merasa sangat mu.

Terbayang kejahatannya di masa lalu membuat Edward merasa bersalah. Menyakiti wanita yang ia cintai dengan sengaja adalah hal yang fatal. Dia merasa bersalah pada mendiang kekasihnya, tetapi, mau bagaimana lagi, cinta tidak bisa di paksa. Dia jatuh cinta pada Jessica, takut sekali kehilangan gadis itu seperti dia kehilangan kekasihnya di masa lalu.

"Ed, tatap aku!" pinta Jessica membuat Edward enggan menatap Jessica.

Tetapi, gadis itu segera menangkup pipi Edward membuat mereka berdua saling beradu pandang. Jessica menyelami indah bola mata biru Edward. Dia usap pelipis suaminya dengan penuh kasih sayang.

"Terima kasih, karena sudah mencintaiku!" Jessica berkata dengan suara lembut. Dia mengecup pelipis sang Suami. Edward memejamkan matanya menikmati sentuhan bibir Jessica.

Hati pria itu merasa sangat hangat, dia memeluk pinggang Jessica, lalu ia rebahkan kepalanya di dada sang istri. Dia merasa galau sekarang, merasa bersalah pada Jessica karena telah menyakiti sang istri di kas lalu. Kemudian, dia merasa bersalah pada mendiang kekasihnya. Dulu, dia sempat bilang tidak akan jatuh cinta pada Jessica.

Nyatanya hati tak bisa berbohong, sudah sangat sering bersama membuat hubungan mereka semakin dekat. Perasaan yang tidak ada, perlahan muncul menjadi cinta.

"Maafkan aku, Jessi. Karena sering menyakitimu dulu," ujar Edward meminta maaf pada sang istri. Dia tidak bisa pura-pura bahagia dan melupakan kejahatannya pada Jessica. Biarlah di masa lalu dia jahat pada Jessica, tetapi, jangan kali ini lagi.

"Aku janji, tidak akan menyakitimu lagi!" Edward berkata dengan suara pelan membuat Jessica merasa sangat senang. Hatinya berbunga-bunga, seperti kembang api yang meledak-ledak. Akhirnya penantian Jessica tidak sia-sia.

Dia bertahan meski banyak terluka. Kini perjuangannya telah berbuah hasil. Bahagia sekali dia mendapatkan cinta Edward kembali.

Jessica mengecup puncak kepala Edward lembut. Membuat pria itu lagi dan lagi merasa sangat tenang.

"Cintaku padamu sangat besar, Ed. Entah berapa banyak luka yang kamu berikan padaku, aku tidak akan marah atau pergi darimu. Kecuali, pengkhianatan. Aku bisa bertahan sebanyak apapun luka yang kamu berikan, tetapi, tidak dengan luka pengkhianatan!" jelas Jessica dengan lemah lembut.

Edward yang mendengarnya segera memeluk erat tubuh sang istri. Dia menenggelamkan wajahnya ke dalam dada Jessica. Merasa sangat nyaman berada dalam pelukan istrimu.

"Aku tidak akan mengkhianati mu, Jessie! Aku bahagia bersamamu, aku mencintaimu dan tidak mungkin aku mengkhianati mu!"

Edward menjawab dengan nada tegas membuat Jessica tersenyum senang. Dia merasa bahagia, sang suami kini telah benar-benar mencintainya.

"Aku bahagia … terima kasih! Sekarang, saat ya kita memikirkan masa depan bersama! By the way, apa kamu tidak ingin anak dariku, Ed?" tanya Jessica malu-malu.

Dia telah memikirkan untuk memiliki anak, namun, tak berani memintanya pada Edward. Karena hubungan mereka saat lalu sangatlah buruk.

Sontak saja Mendengar pertanyaan yang keluar dari lisan istrinya. Dia terkejut, dia langsung membayangkan bagaimana bila punya anak nanti. Pria tampan itu tersenyum senang, terlintas dalam pikirannya, anak kecil sedang berlarian di kastil. Memanggilnya dengan panggilan "Papa".

Ah … membayangkannya saja sudah membuat Edward tersenyum senang. Dia menjauhkan wajahnya dari dada Jessica. Keduanya saling beradu pandang, semburat merah merona terbit dari pipi Jessica.

Gadis itu sangat malu sebenarnya, tetapi, dia sangat ingin punya anak. Memberanikan diri untuk bertanya pada sang Suami.

Edward tersenyum senang.

"Apa kamu sangat menginginkan anak dariku?" tanya Edward balik membuat pipi Jessica semakin merona.

"A-aku ingin punya anak. Aku ingin menjadi Mama," lirih Jessica pelan. Dia melukiskan gambar abstrak di dada bidang sang suami.

Mendengar jawaban istrinya membuat Edward tersenyum senang.

"Baiklah kalau begitu! Saat kamu pulih total dan pulang dari rumah sakit, kita akan melakukannya," balas Edward membuat Jessica tersenyum lebar. Dia mengangguk kepalanya cepat.

"He'um," jawab Jessica singkat.

Edward tersenyum genit, dia membelai pipi istrinya. Membuat suasana semakin intim.

"Kamu tidak sabar punya anak denganku, atau ingin melakukan itu denganku hemm?" tanya Edward dengan suara serak.

Tangannya bergerak membelai punggung istrinya. Membuat tubuh gadis itu menegang. Dia menelan ludahnya sudah payah, memandangi wajah Edward yang kini menatapnya dengan intens.

"Aku suka pinggang mu yang ramping!" puji Edward lalu mendekatkan bibirnya dengan telinga Jessica.

"Aku suka harum tubuhmu," tambah Edward membuat bulu kuduk Jessica meremang.

Gadis cantik itu menggigit bibir bawahnya. Dia mencengkram pundak sang suami. Membuat Edward tersenyum penuh arti.

"Aku suka semua yang ada di tubuh mu, Jessi," bisik Edward lagi lalu mengecup leher jenjang istrinya. Membuat Jessica membuka mulutnya lebar.

Pria itu pun melakukan pemanasan dengan Jessica. Membuat keduanya hanyut dalam gelombang asmara. Sekuat tenaga Edward menahan dirinya agar tak lepas kendali. Sedangkan Jessica seperti mabuk kepayang. Kali ini perlakuan sang suami sangatlah lembut.

*

*

Waktu berjalan dengan cepat, Jessica telah pulih total. Dokter sudah mengizinkan gadis itu untuk pulang. Edward yang mendengarnya sangat senang.

Mereka segera pulang naik mobil. Jessica tersenyum lebar, dia menatap ke luar jendela, melihat para manusia yang berlalu lalang.

"Kamu ingin pergi ke suatu tempat, Jessi? Mumpung kita sedang di dunia manusia!" ajak Edward lembut, kemudian mengecup punggung tangan istrinya.

Dia paham kalau istrinya sangat suka dunia manusia. Sebab istrinya manusia, tetapi, Edward tidak mungkin membiarkan Jessica berada di dunia manusia, karena banyak sekali vampir liar yang memburu Jessica.

Mendengar tawaran sang suami membuat mata Jessica berbinar terang. Dia tersenyum lebar.

"Aku mau, Ed. Ayo kita pergi ke makam nenek ku! Aku ingin mengenalkanmu kepada nenek!" ajak Jessica semangat.

*

*

Maaf telat up 🙏🌹😘🥰

Bersambung.

Jangan lupa like coment vote dan beri rating 5 yah kakak 🥰😘

Salem Aneuk Nanggroe Aceh ❤️🥰

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

ini masih di hospital.... tunggu Jessica sehat betul baru kalian berdua melakukan tapi di kastil

2024-12-20

0

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

mantap Edward...mau minta maaf dengan Jessica dan jangan diulang lagi

2024-12-20

0

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

makanya,jaga lah Jessica dan cintailah dia selalu...

2024-12-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!