Pelukan Pertama

Tak terasa tiga hari berlalu pasca Edward terkena sihir cahaya. Saat ini kondisi pria itu sudah sembuh total. Jessica merasa sangat senang, karena Edward telah pulih seperti sedia kala.

Saat ini Jessica baru saja membuat cake coklat, berniat ingin memberikan pada suaminya. Entah polos atau bodoh, Jessica sama sekali tak sadar kalau suaminya yang vampir itu tidak bisa makan makanan manusia.

"Yes, akhirnya selesai juga kue kering rasa coklat untuk, Edward. Mudah-mudahan dia suka," gumam Jessica pelan.

Segera dia bawa toples kue kering coklat untuk suaminya yang berada di dalam kamar. Selama tiga hari tak berjumpa membuat jantung Jessica berdegup kencang, dia sangat merindukan suaminya.

Jessica mengetuk pintu kamar Edward yang terbuka. Tampak punggung suaminya yang berdiri menghadap ke arah jendela menatap lurus ke depan dengan mata tajamnya.

"Ed, aku masuk ya," ujar Jessica segera melangkah masuk ke dalam. Tanpa jawaban dari Edward. Pria itu hanya bisa mendengus kesal.

"Apa kau tidak takut padaku?" Edward membalikkan badannya, menatap tajam Jessica membuat jantung gadis itu terasa sangat sakit. Tatapan Edward sangat dingin, tanpa cinta dan sayang seperti awal mereka bertemu.

"Aku tidak takut karena kamu suamiku," jawab Jessica berusaha tegar. Dia melangkahkan kaki jenjangnya mendekati Edward yang lebih tinggi darinya.

Mereka berdua berhadapan. Saling bertatapan, bedanya Edward memandang Jessica dengan sorot mata penuh kebencian, sedangkan Jessica menatapnya dengan sorot mata sendu dan cinta.

Dua hal yang berbeda.

"Ini aku buatkan kue kering rasa coklat untukmu. Mudah-mudahan kamu suka!" Jessica memberikan toples kaca berisikan kue buatannya.

Edward menatap toples kaca itu dengan tatapan dingin. Dia mengeraskan rahangnya, apakah Jessica sedang menghinanya? Dia adalah vampir, jelas-jelas takkan bisa memakan makanan manusia.

Segera Edward ambil toples kaca itu, membuat Jessica tersenyum cerah. Merasa bahagia karena sang suami mau menerima kue buatannya.

"Aku yakin kamu pasti suka. Karena rasanya gurih dan–,"

Prangg.

Belum selesai Jessica berbicara. Edward melempar toples kaca ke arah dinding hingga pecah, membuat kue coklat yang berada di sana berhamburan jatuh ke lantai.

"Ahkk." Jessica menjerit melihatnya, dia menutup mulut tak percaya. Kerja kerasnya tidak dihargai sedikitpun oleh Edward. Tanpa sadar butiran kristal keluar dari pelupuk matanya, turun membasahi pipi.

"Kamu pikir aku suka dengan makanan sampah seperti itu? Huh?!" bentak Edward dengan nada tinggi membuat tubuh Jessica menggigil ketakutan. Aura berwarna hitam keluar dari tubuh Edward, terasa mencekam bagi Jessica.

"Ed, a-aku hanya ingin membuatmu senang. A-aku ingin memperbaiki hubungan kita yang retak. Hiks … Ed, aku rindu Edward yang pertama kali aku jumpai! Aku rindu Edward yang tersenyum hangat kepadaku."

Jessica menangis sesenggukan. Wajahnya memerah, karena menangis. Dia merasa sangat sedih, berharap effort nya bisa membuat Edward luluh dan kembali seperti dulu.

Tetesan air mata Jessica mengalir ke pipi, leher dan mengenai kalung kristal nya. Mengeluarkan cahaya putih membuat aura hitam milik Edward menguap begitu saja.

Edward menghela nafas kasar. Dia sangat tak suka dengan kalung kristal Jessica, namun dia juga tak bisa menghilangkan kalung itu, sebab ia tahu. Bila kalung kristal putih hancur atau hilang, maka semua klan vampir akan memburu Jessica.

Edward tidak ingin itu terjadi, karena darah suci Jessica hanya dia yang boleh minum.

"Diamlah!" titah Edward dingin membuat Jessica semakin menangis histeris.

"Bagaimana aku bisa diam, kalau kamu dingin dan jahat padaku! Hatiku sakit, Ed. Hiks … sakit."

Jessica memukul dadanya yang terasa sangat sesak. Pria tampan itu pun segera menarik Jessica ke dalam pelukannya. Membuat gadis itu mengeraskan suara tangisnya.

Dia bahagia mendapatkan pelukan pertama semenjak menikah.

"Diamlah!" ulang Edward lagi seraya menepuk punggung Jessica lembut.

Jessica memejamkan matanya. Dia meresapi pelukan hangat itu, Jessica sempat mengira tidak akan bisa mendapatkan pelukan dari Edward lagi.

'kalau dengan menangis aku bisa mendapatkan perhatian mu lagi, maka aku akan rela sering menangis agar kau perhatian padaku, Ed. Karena aku cuma punya kamu di dunia ini,' batin Jessica menangis.

*

*

Bersambung.

Jangan lupa like coment vote dan beri rating 5 yah kakak 🥰🥰

Salem aneuk Nanggroe Aceh ❤️🙏

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

astaga Jessica,benar² mencintai suami vampir nya

2024-12-19

0

💜💜 Mrs. Azalia Kim 💜💜

💜💜 Mrs. Azalia Kim 💜💜

semangat Jess...bikin Suami mu itu bucin dengan muu 😁

2023-02-26

0

Reni

Reni

wkwkkk perlahan udah ada rasa simpati , tenang Jes cinta akan meluluhkan kekerasan hati suamimu

2023-02-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!