Suara merdu dan mendayu bercampur serak keluar dari mulut kecil Jessica. Gadis itu meracau tak jelas saat tangan dingin suaminya menjalar ke mana-mana, membuat gadis itu terbang melayang. Dia tak tahu harus berbuat seperti apa, karena rasa yang di berikan oleh suaminya begitu nyata.
Edward lepas kendali saat melihat tubuh Jessica. Dia tampak berubah menjadi predator yang kelaparan, tak sadar kalau Jessica yang berada di bawahnya sangat kelelahan. Padahal, Edward belum masuk.
Pria itu terlalu lama bermain dan melakukan pemanasan. Jessica berkali-kali sudah mendapatkan pelepasan. Tenaga suaminya sangat besar, kalah jauh dengan tenaga yang ia miliki.
"Ed!!!" jerit Jessica dengan suara serak semakin membangkitkan hasrat terpendam Edward.
*
*
Sedangkan di luar kamar, Jack, Axel, Lexo dan Alex saling beradu pandang. Mereka mengerti apa yang terjadi di dalam kamar sang pangeran.
"Sepertinya sedang terjadi gempa lokal di dalam kamar pangeran," ujar Jack di angguki oleh yang lainnya.
Telah lama pangeran mereka tidak pernah bermain dengan wanita, baik dari kalangan vampir maupun manusia. Yakin sekali kalau Jessica saat ini akan lelah, atau bisa pingsan melayani hasrat buas Edward yang seperti buaya darat.
"Semoga saja pinggang, Tuan Putri, baik-baik saja."
Axel berdoa membuat mereka semua tertawa kecil.
"Aku harap pinggang kecilnya tidak patah karena rudal pangeran," tambah Lexo membuat mereka tertawa terbahak-bahak.
Mereka tahu betul kalau vampir bola sedang b*rahi, maka lawannya Dapat dipastikan kalau bukan pingsan, maka pinggangnya akan patah.
Jack bahkan pernah membuat wanita bayaran manusia tidak bisa berjalan selama dua bulan, karena di gempur habis-habisan. Untung saja vampir itu baik dan bertanggung jawab, dia merawat wanita itu selama dua bulan, sampai sang wanita bisa berjalan lagi.
*
*
Kembali lagi pada Edward dan Jessica. Gadis itu benar-benar terkapar lemah, suaminya sangat buas. Awal-awal pernikahan, sempat berpikir kalau Edward tak tertarik pada tubuhnya. Nyatanya salah, tebakan Jessica tak tepat.
Justru karena tertarik pada tubuh Jessica, Edward sekuat mungkin menjauhi Jessica, sebab tak ingin lepas kendali. Lihatlah sekarang, ****** ***** berceceran di atas sprei.
"Jangan pingsan dulu, Jessi. Aku belum masuk!" Edward berbisik dengan suara sensual membuat Jessica yang hampir terlelap langsung membuka matanya lebar. Terkejut mendengar perkataan Edward, pria itu seolah tak berbuat apa-apa.
"Kalau kamu belum masuk, lalu yang tadi keluar masuk itu apa, Ed? Ya ampun … pinggang ku sudah hampir patah rasanya!" desis Jessica mencengkram pundak polos Edward.
Sang vampir pun tersenyum sinis, dia menunjukkan jari tengahnya pada Jessica membuat gadis itu paham apa yang tadi keluar masuk dari tubuhnya.
"Tapi, Ed. Pinggangku!" Jessica merengek menatap sayu Edward. Gadis itu telah melakukan kesalahan, dengan merengek dan menatap sayu pria liar itu.
Tak tahu saja kalau saat ini Edward begitu menyukai raut wajah tak berdaya Jessica. Benar-benar membuat Edward menggila.
Dia langsung mencium bibir Jessica yang terasa kebas. Tiba-tiba perut Jessica terasa nyeri dan kram. Sangat sakit. Dia tidak sempat mengadu pada sang suami, karena Edward tampak tak peduli.
Pria itu menggila terus menerus bermain di atas tubuh Jessica. Di saat Edward sudah siap untuk masuk. Dia menatap Jessica dengan mata nakalnya.
"Kamu siap, istriku?" tanya Edward dengan nada sensual.
Jessica tak mampu menjawab, karena perutnya terasa sangat sakit.
"Diam berarti iya!" Edward segera membuka kaki Jessica lebar-lebar. Saat rudal nya hampir masuk, mata Edward terbelalak melihat darah keluar dari bagian inti tubuh Jessica.
"Apa yang terjadi? Kenapa kamu berdarah?" tanya Edward heran bercampur khawatir.
Jessica langsung mendorong tubuh Edward. Dia berusaha bangkit, beranjak dari ranjang untuk ke kamar mandi. Tetapi, baru saja kakinya menginjak lantai, Jessica langsung terjatuh.
Edward tak lagi buas saat mencium aroma darah Jessica. Karena hari ini dia sudah meminum nya. Buru-buru Edward mengeluarkan auranya, sehingga aroma darah Jessica tak tercium oleh siapapun.
"Apa yang terjadi, Jessica? Kamu sakit?" tanya Edward tak menutupi Keterkejutan dan rasa khawatirnya.
"Aku datang bulan!" Jessica membalasnya dengan suara lemah.
Dahi Edward berkerut, bibirnya berkedut menahan senyum.
"Jangan bercanda, Jessica. Mana mungkin bulan datang padamu. Bulan itu tempatnya di langit!"
Edward mencemooh Jessica. Dia sangat geram pada gadis ini, karena berbohong. Jelas-jelas bulan di langit, tak mungkin datang ke bumi.
Jessica yang mendengarnya pun mengumpat kesal dalam hati. Dia lupa kalau Edward vampir. Jelas saja dia tidak akan mengerti tentang datang bulan.
"Datang bulan itu bahasa kiasan, Ed. Yang sebenarnya terjadi adalah aku sedang mengalami menstruasi, di mana setiap bulan, semua wanita dewasa di bumi ini akan mengalaminya, dalam sebulan sekali, selama 7 sampai 15 hari, darah kotor akan keluar dari bagian inti tubuh kami! Saat siklus ini terjadi, kamu tidak bisa menggauli ku, sebab akan berbahaya bagiku atau kamu!"
Jessica menjelaskan panjang lebar membuat Edward sedikit banyak mengerti.
"Terus kenapa kamu seperti kesakitan? Apa saat menstruasi kamu selalu sakit seperti ini?" tanya Edward serius.
Jessica menganggukkan kepalanya. Dia membenarkan apa yang dikatakan oleh Edward.
"Hari pertama aku akan sakit perut, bahkan bisa pingsan atau muntah! Bisa tidak kamu bantu aku masuk ke kamar mandi! Aku ingin memakai pembalut!"
Edward segera menggendong Jessica apa bridal style, dalam hitungan detik dia berada di dalam kamar mandi. Membuat Jessica bersyukur, karena Edward punya kekuatan berpindah tempat.
"Sekarang keluarlah, Ed. Aku ingin memakai pembalut dulu!" Suruh Jessica membuat raut wajah Edward berubah dingin.
Pria itu sangat tidak suka di usir.
"Aku di sini saja!" balas Edward dengan suara dingin.
Jessica membuang wajahnya ke arah lain. Pipinya merona melihat bagian bawah tubuh Edward. Andai saja dia tidak mengalami menstruasi, maka dapat dipastikan benda panjang seperti pisang itu akan membelah hutan rimba milik nya.
"Terserah kau saja!"
Jessica segera membasuh tubuhnya guna membersihkan jejak percintaannya dengan Edward. Tak lupa dia mencuci darah kotornya, setelah selesai dia melilitkan handuk pada bagian atas tubuhnya.
Kemudian, Jessica memakai pembalut. Edward menajamkan penglihatannya, dia melihat cara Jessica memasang pembalut pada celana nya. Lalu dipakai.
"Jadi, itu yang makanya pembalut?" tanya Edward polos membuat Jessica menganggukkan kepalanya canggung.
"Hemm."
"Seperti Pampers yang di pakai bayi manusia," gumam Edward pelan membuat Jessica tersenyum malu.
"Ed, aku tidak sanggup berjalan!" Jessica merentangkan kedua tangannya minta digendong oleh Edward.
Pria tampan itu tersenyum samar, dia menaikkan sebelah alisnya.
"Tuhan menciptakan tubuhmu secara komplit. Jadi, jangan manja," balas Edward usil lalu segera menjentikkan jarinya. Pria itu menghilang dari kamar mandi meninggalkan Jessica sendirian.
Gadis itu mengerucutkan bibirnya. Dia merasa sangat kesal pada suaminya. Mengapa Edward sangat menyebalkan.
"Suami, sialan! Awas kalau minta jatah, tidak akan ku kasih!" umpat Jessica kesal.
Sedangkan di sisi lain, Edward berendam dalam danau keramat. Dia menggerutu kesal.
"Sial, gagal aku pecah telor malam ini!" umpat Edward kesal karena hasratnya sudah di ubun-ubun. Terpaksa dia berendam di danau keramat untuk menurunkan hasratnya.
*
*
Bersambung.
Jangan lupa like coment vote dan beri rating 5 yah kakak 🥰😘
Salem Aneuk Nanggroe Aceh ❤️🥰
Mampir juga ke karya temen author yang nggak kalah serunya ❤️🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
Edward mana tahu datang bulan,tahu nya bulan di yang ada di langit 🤣🤣
2024-12-19
0
Yunerty Blessa
belum masanya
2024-12-19
0
Yunerty Blessa
ganas juga 🤭
2024-12-19
0