Keenam vampir itu terkejut bukan main. Mereka tidak menyangka kalau Jessica adalah istri Edward. Pernikahan Edward sangat tertutup, hanya biksu tua dan pengawal Edward saja yang tahu, bahkan orang tua Edward tidak. Pria itu ingin menjaga Jessica, agar tak di buru oleh vampir lain.
Sebab, aroma tubuh Jessica sangatlah berbeda dari tubuh manusia pada umumnya. Aroma tubuh Jessica memiliki khas tersendiri. Sehingga mudah bagi para vampir menebak siapa Jessica sebenarnya.
Mereka berenam menelan ludah kasar, saat melihat raut wajah Edward berubah dingin. Mata sang pangeran berubah menjadi merah menyala. Aura membunuh keluar dari tubuhnya, membuat keenam vampir itu merasa terintimidasi. Mereka tidak bisa bergerak sedikitpun.
"Akk …" Salah satu vampir itu menjerit kesakitan, saat tiba-tiba terhempas ke belakang, badannya menabrak pohon rindang sampai tumbang. Karena tubuh vampir sangatlah berat.
Edward melangkah pelan mendekati vampir klan dracula itu. Dia sangat murka, sengaja menyerang vampir itu terlebih dahulu, karena dia yang lebih dulu menyakiti Jessica.
Dia yang membuat istrinya mengeluarkan darah dan berakhir tak sadarkan diri.
"Berani-beraninya kau menyakiti istriku, hemm! Betapa nyawa yang kau punya, vampir rendahan?"
Suara Edward terdengar seperti lonceng kematian. Membuat sang vampir mengeluarkan keringat dingin untuk pertama kali. Aura Edward sangatlah besar dan kuat. Membuatnya susah untuk melawan atau kabur dari sana.
Begitupun dengan vampir lain, mereka tidak bisa bergerak, apalagi kabur.
"Sial, kenapa tidak ada yang memberitahu kalau pemilik darah suci itu adalah istri pangeran Edward! Kalau tahu, pasti kami tidak akan berani mengganggu nya. Terkecuali ada para tetua bersama kamu!"
Salah satu dari mereka membatin. Kesal sekali dengan apa yang terjadi. Tidak punya informasi apapun tentang Edward. Mereka hanya tahu kalau Edward adalah pangeran vampir galau, karena ditinggal kekasih beberapa ribu tahun yang lalu.
Sejak saat itu Edward tak pernah balik lagi ke kerajaan Vampir. Dia memilih tinggal di hutan ilusi buatannya. Sial sekali mereka masuk ke dalam hutan ilusi Edward. Tandanya mereka tidak akan bisa keluar hidup-hidup dari tempat ini. Ah … sangat menyebalkan sekali.
"Kenapa aku harus takut atau merasa bersalah, karena menyakitinya? Bukankah, sah-sah saja bagi para vampir memburu darah suci? Apalagi kalau sampai para tetua klan drakula dan serigala tahu. Pasti mereka akan ikut memburu gadis itu?!"
Vampir yang terluka itu berusaha untuk berani. Apa yang dikatakan nya benar, sudah hal lumrah bagi semua vampir memburu Jessica. Bagi makhluk non manusia, darah suci sangatlah berharga. Meminum darah suci akan membuat kekuatan mereka bertambah, begitupun aura mereka akan naik kasta menjadi bangsawan atau bahkan kaisar.
Edward yang mendengarnya pun sangat murka. Dia mengeluarkan bola api dari tangannya.
"Kau sudah terlalu banyak berbicara, lebih baik kau diam untuk selamanya?!" desis Edward seraya melemparkan bola api tepat ke jantung sang vampir.
Memuat vampir itu tak sempat berteriak, karena tubuhnya langsung hangus.
Vampir lain yang melihat itu hanya bisa menelan ludah mereka, tidak menyangka kalau Edward akan sangat kuat.
"Kita harus kabur!" Salah satu di antara vampir itu mengirimkan telepati ke teman-temannya yang masih hidup.
"Tidak bisa. Tubuhku tidak bisa bergerak!"
"Tubuhku juga."
Saat sedang berbicara melakukan telepati. Tiba-tiba Edward ikut nimbrung ke dalam pembicaraan mereka.
"Kabur lah ke neraka!" ujar Edward melalui telepati membuat mereka semua terkejut.
Tidak menyangka kalau Edward bisa mendengar pembicaraan telepati merekam. Belum sempat mengeluarkan sepatah kata.
Mereka langsung mati, hangus terbakar oleh api abadi milik Edward.
Edward pun segera menoleh ke arah istrinya yang pingsan dalam barier pelindung.
"Jessie." Dalam hitungan detik dia sudah berada di hadapan Jessica. Segera menggendong istrinya ala bridal style.
"Pangeran!"
Tiba-tiba pengawal bayangan Edward, berada di sana. Mereka segera menuju ke arah Edward saat merasakan aura membunuh milik sang pangeran. Melihat Jessica yang tak baik-baik saja pun membuat mereka merasa bersalah, sebab terlambat datang.
"Kita kembali ke kastil!" balas Edward dingin. Segera melakukan teleportasi ke rumah megahnya.
Jessica segera direbahkan ke atas ranjang. Wajah Jessica pucat pasi, keringat dingin keluar dari kening Jessica.
"Jack, obati istriku!" pinta Edward serius membuat Jack segera mengecek keadaan Jessica.
Jack mengeluarkan cahaya putih dari tangannya, ia sentuh perut Jessica.
"Pangeran, mohon maaf, saya hanya bisa menyembuhkan luka luar. Tapi, saya tidak bisa menyembuhkan luka dalam,Tuan putri Jessica adalah manusia, dia harus diobati dengan obat manusia!"
Jack menjelaskan dengan serius membuat Edward menghela nafas berat. Segera saja dia menggendong istrinya.
"Siapkan, mobil! Kita akan ke dunia manusia!" titah Edward membuat mereka semua mengerti.
Pada malam itu, Edward memutuskan untuk pergi ke dunia manusia dan keluar dari hutan ilusinya. Setelah ribuan tahun berada dalam hutan ilusinya.
Edward memeluk erat tubuh istrinya yang terasa sangat dingin dalam mobil. Dia melihat wajah Jessica yang sangat pucat dan berkeringat dingin.
"Maafkan aku," bisik Edward pelan.
Dia merasa amat bersalah. Andai saja waktu bisa di ulang, pasti Edward akan menemani Jessica pergi.
*
*
Jalanan kota Paris sangatlah ramai. Telinga tajam Edward dan pengawal bayangannya mampu mendengar pembicaraan para manusia.
"Aku tidak mau putus."
"Bos, sialan! Gajiku dipotong karena terlambat."
"Mommy, ayolah. Aku bukan anak kecil lagi!"
"I love you, Honey."
"See you again."
Edward memutar bola matanya malas. Inilah yang sangat dia benci, manusia terlalu berisik.
Tak berselang lama mereka tiba di rumah sakit. Segera saja Edward turun dari mobil seraya menggendong istrinya. Semua orang yang di sana mengalihkan atensi ke arahnya.
Terkejut sekali melihat pria tampan dengan tinggi tubuh yang atletis, wajah Jack, Lexo, Axel dan Alex juga tak kalah tampan.
"Siapa mereka?"
"Apakah mereka artis atau model?"
"Waahhh … mereka sangat tampan!"
"Aku mau jadi pacar mereka. Atau selingkuhan pun aku mau."
Banyak sekali wanita yang terkagum-kagum melihat ketampanan mereka. Edward dan yang lainnya hanya memutar bola mata mereka. Terlalu malas datang ke dunia manusia, karena inilah salah satu alasannya.
Terlalu banyak gadis manusia yang terpikat ketampanan mereka, namun saat digempur atas ranjang, baru dua jam sudah pingsan.
Jessica diletakkan atas brankar. Dia dibawa ke ruangan UGD untuk diperiksa.
Edward yang lainnya menunggu di depan rumah UGD. Tak berselang lama datang seorang perawat kepada mereka.
"Eum, Sir. Ini tolong isi data pasien!" pintanya lembut dan malu-malu.
Lexo menggigit bibir bawahnya. Edward yang melihatnya pun tersenyum tipis. Dia berbicara melalui telepati.
"Lexo, dia jatah mu," ujar Edward memberi izin untuk Lexo melakukan apa yang ingin pria pucat itu lakukan.
"Terima kasih, Mu Lord," balas Lexin bahagia.
Segera saja dia bangkit berdiri. Mengambil kertas itu, sengaja menyentuh tangan sang perawat, membuat wanita itu langsung terbius oleh pesona Lexo.
"Ikut aku!" titah Lexo datar membuat sang perawat langsung mengikuti Lexo ke ruang jenazah.
*
*
Boleh tidak author minta komentar 30 saja. Sebagai kado ulang tahun author hari ini 🤭🙏🥺😁
Bersambung.
Jangan lupa like coment vote dan beri rating 5 yah kakak 🥰🥰
Salem Aneuk Nanggroe Aceh ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
kenapa pula ke ruang jenazah... seram nya
2024-12-20
0
Yunerty Blessa
bisa juga seorang vampir galau galau 🤣
2024-12-20
0
Yunerty Blessa
jangan mereka itu vampir....
2024-12-20
0