14. Kasih Sayang Ibu

      Di dalam sebuah ruangan terlihat seorang wanita yang tengah duduk di atas tempat tidur dengan mata yang berurai air mata,duduk sendiri dalam kegelapan dan ia terlihat memeluk sebuah foto.

Wanita itu adalah ibu dari Inspektur Adi dan Andi,namanya adalah Bu Ratna.Sejak kecelakaan yang menimpa Andi beberapa tahun keadaan Bu Ratna terganggu,ia mengalami depresi dan sering mengurung diri di kegelapan.

"Kenapa kamu tinggalkan Ibu Nak? Ibu minta maaf kepada kamu karena Ibu tak pernah adil dengan kamu," ucap Bu Ratna dengan menangis dengn sesenggukan dan ia terlihat sesekali mencium foto itu.

Beberapa saat kemudian Ayah Adi pulang kerumah,ia datang dengan sedih karena melihat keadaan Juli. Saat ia berada di dalam rumah keadaan rumah sangat sepi seperti di kuburan.

Ia kemudian pergi ke kamar yang di tempati oleh Bu Ratna, saat itu wajah Bu Ratna langsung berubah dari sedih menjadi ketakutan karena ia mendengar langkah kaki dari luar kamarnya.

Lalu ia menghapus air matanya dan menyembunyikan foto yang ia peluk tadi,ia kemudian sembunyi di samping tempat tidur.Ayah Adi pun membuka pintu kamar itu namun setelah pintu kamar  terbuka ia tak melihat siapa pun di dalam kamar itu.

Sontak wajah Ayah Adi langsung panik dan khawatir lalu ia memanggil manggil istrinya berulang kali dengan sebutan"Mama" namun ia tak merespon lalu beberapa saat kemudian ia mendengar suara orang menggigil kedinginan.

Ia kemudian menghampiri suara itu yang berada di samping tempat tidur dan ia sangat terkejut karena istrinya sembunyi di samping tempat tidur. Melihat istrinya Ayahnya Adi langsung membantu Bu Ratna bangun dan mendudukkan Bu Ratna di atas tempat tidur.

"Ada apa Ma? Kenapa Mama sembunyi ini aku Papa suami kamu?" ucap Ayah Adi setelah mendudukkan Bu Ratna.

"Mama pikir Papa orang jahat yang mau melakukan hal jahat kepada Andi dan Adi," jawab Bu Ratna dengan masih ketakutan dan khawatir.

Mendengar ucapan istrinya Ayahnya Adi langsung meminta Bu Ratna berbaring di atas tempat tidurnya. Ia kemudian menyelimuti istrinya lalu berbalik dan akan pergi namun langkah nya terhenti ketika tangannya di pegangi oleh Bu Ratna.

"Pah,Andi sudah ketemukan," ucap Bu Ratna mendengar ucap itu Ayah Adi langsung menjawab anggukan dan tak berselang lama Bu Ratna melanjutkan berkata"Benarkan Pah?Besok kita bisa melihat Andi!."

Ayahnya Adi pun hanya mengagguk lalu ia berbalik dan duduk di samping Bu Ratna dengan memegangi tangan Bu Ratna.

"Iya kita besok akan melihat Andi,tapi sekarang Mama harus istirahat dahulu," jawab Ayah Adi lalu Bu Ratna menjawab anggukan dan ia tidur dengan di temani oleh sebuah foto dua orang anak kecil.

     Waktu pun berlalu begitu cepat, malam hari sudah datang terlihat Ayah Adi tengah mempersiapkan makan malam untuk dirinya,istrinya dan Inspektur Adi namun karena Inspektur Adi sedang tak ada di rumah akhirnya makan malam pun hanya di hadiri oleh Ayahnya Adi dan Bu Ratna.

Beberapa detik kemudian Ayah Adi memanggil Bu Ratna dan biasanya ia memanggil Bu Ratna tiga kali baru ia keluar namun saat itu Ayah Adi hanya memanggil satu kali Bu Ratna langsung keluar dengan penampilan yang rapi dan cantik.

Ia keluar kamar dengan elegan,sesaat Ayah Adi heran dengan yang di lakukan oleh istrinya. Ia hanya menatap istrinya.

"Ada apa Pah? Apa bajunya kurang bagus?" tanya Bu Ratna.

"Enggak kok,bajunya bagus"jawab Ayah Adi lalu tersenyum dan tak berselang lama Bu Ratna pun duduk di kursi biasanya.

Ia terlihat seperti menunggu seseorang dan ternyata orang itu adalah Andi namun tak berselang lama datanglah Inspektur Adi dengan menggunakan tongkat karena kakinya yang terluka.Melihat Adi datang Bu Ratna langsung berdiri dan bangun dari duduknya,ia langsung menghampiri Inspektur Adi dan bertanya keberadaan Andi kepada Inspektur Adi.

"Dimana dia? Dimana?" ucap Bu Ratna dengan mencari Andi keluar rumah.

"Sipa Ma yang Mama cari?" jawab Inspektur Adi dengan heran dan bingung.

"Andi!," ucap Bu Ratna dengan bahagia "Andi?" jawab Inspektur Adi dengan heran lalu ia melanjutkan berkata "Apa maksud Mama? Andi itu sudah gak ada Ma.Dia sudah meninggalkan!."

"Adi!,jangan katakan itu di depan Mama kamu," sahut Ayah Adi dengan kesal.

"Pah,kalau Mama tidak di beri tau dengan cara seperti ini maka Mama tidak akan pernah menerima kenyataan kalau Andi itu sudah meninggalkan," jawab Inspektur Adi dengan nada tinggi.

Mendengar ucapan Adi Bu Ratna langsung menampar Adi lalu ia melanjutkan berkata "Andi belum meninggal kalau kamu mengatakan itu lagi,Mama tidak hanya menampar kamu."

Bu Ratna pun langsung pergi setelah menampar Adi lalu Ayah Adi pun mengejar istrinya. Sedangkan Inspektur Adi hanya memegangi pipi yang di tampar oleh ibunya.

      Bu Ratna pun pergi ke kamarnya lalu langsung menutup pintu dari dalam. Tak berselang lama Ayah Adi sampai di depan kamar ia terlihat tengah membujuk istrinya yang tengah sedih di dalam kamar,ia berulang kali mengetuk pintu namun tidak ada respon dari dalam.

Beberapa saat kemudian Inspektur Adi datang dengan raut muka menyesal dan sedih.

Ia berusaha membujuk ibunya,ia juga meminta maaf kepada ibunya agar ia tak marah kepada dirinya.

"Mah," ucap Inspektur Adi lalu di lanjutkan mengetuk pintu kamar"Aku minta maaf Ma,Mama ingin bertemu Andi kan.Iya Ma aku akan mewujudkan apa yang Mama inginkan tapi aku minta tolong sama Mama jangan marah."Ucap Inspektur Adi dengan sangat menyesal.

"Kamu jahat mengatakan itu Adi,tega sekali kamu berkata seperti itu di depan Mama," jawab ibunya dengan sedih.

"Aku tau,aku salah maka dari itu aku ingin minta maaf sama Mama dan aku janji sama Mama besok kita bertemu dengan Andi!."

"Kamu gak bohongkan," ucap ibunya.

"Enggak Ma,besok kita bertemu Andi untuk sekarang Mama keluar kamar kita makan," jawab Inspektur Adi lalu ibunya pun keluar.

Setelah ibunya keluar Inspektur Adi langsung memeluk Mama nya dan mengajaknya ke ruang makan.

    Keesokan harinya terlihat Bu Ratna sudah bersiap siap untuk pergi,ia sudah menggunakan pakai yang rapi dan bersih lalu ia membangunkan Inspektur Adi yang tengah tertidur pulas.Bu Ratna langsung masuk kedalam kamar Adi dan sesampainya di dalam kamar Adi,Bu Ratna langsung menggoyang goyangkan tubuh Adi untuk membangunkan Adi.

Beberapa detik kemudian Adi pun terbangun.

"Ada apa Mas?"

"Kamu janji akan bawa Mama menemui Andi,ayo sekarang kita pergi," jawab ibunya Inspektur Adi.

"Iya Ma tapi tidak sepagi ini," lalu ia melihat jam dan saat itu waktu menunjukkan pukul 05:00 pagi.

"Inikan masih jam 5 pagi Ma."

"Mama mau kita pergi sekarang," jawab ibunya dengan memaksa akhirnya Adi pun terbangun dan ia bersiap siap di kamar mandi.

Setelah semua orang siap Inspektur Adi langsung mengajak ibu dan Ayah nya masuk ke dalam mobil.

      Inspektur Adi membawa Bu Ratna ke rumah sakit yang di tempati oleh Juli. Tak berselang lama mereka pun sampai di rumah sakit,Bu Ratna turun dari mobil dan ia terlihat sangat kebingungan karena ia di bawa ke rumah sakit.

"Adi kenapa kita kesini? Ini kan rumah sakit," ucap Bu Ratna dengan melihat kesana kemari.

"Mama ingin melihat Andikan,mari ikut dengan ku Ma," jawab Inspektur Adi namun saat ia akan melangkahkan kakinya ia di hentikan oleh Ayah nya.

"Apa kamu yakin dengan ini?" ucap Ayah Adi dan Inspektur Adi pun hanya menjawab anggukan lalu membawa Bu Ratna masuk kedalam ruangan Juli.

      Beberapa detik kemudian Inspektur Adi dan ibunya sampai di dalam ruangan Juli. Bu Ratna sangat terlihat kebingungan dengan Adi karena ia membawa dirinya ke sebuah ruangan yang hanya berisikan Toni dan Juli.

"Ngapain kita kesini Adi? Kita mau bertemu Andi kan di mana dia?" tanya Bu Ratna dengan heran.

Adi membawa Bu Ratna mendekati Juli secara perlahan lahan namun saat ia di pertengahan jalan menuju tempat tidur Juli air mata mulai menetes satu persatu dari mata Bu Ratna.Saat ia sudah melihat wajah Juli yang mirip dengan wajah Andi air matanya pun langsung tak terbendung,ia langsung jatuh lemah tak berdaya di lantai kamar.

"Dia bukan Andikan,Adi.Dia orang lain kan ,"ucap Bu Ratna dengan sedih,air matanya berlinang dan tatapan matanya terlihat kosong.

Ia merasa tak percaya dengan apa yang ia lihat, melihat ibunya terbuai lemas di lantai Adi berusaha menegarkan ibunya.Ia memeluk ibunya dan berkata dengan mata yang berkaca kaca"Dia Adikku Ma,dia Adikku!."

Mendengar ucapan Adi Bu Ratna langsung menangis hingga tersungkur dan sesegukan.Air matanya terus menerus mengalir dari matanya, ia kemudian memukul mukul lantai sambil berkata dirinya menyesal karena sudah tidak adil dengan Andi.

Inspektur Adi yang melihat nya tindakan ibunya langsung memeluk ibunya dan berkata dengan air mata yang terus menerus mengalir"Ini bukan salah Mama,jangan salahkan diri Mama atas apa yang terjadi kepada Andi.Ini sudah takdir dari tuhan. "

Bu Ratna pun akhirnya berhenti memukul mukul lantai namun ia tetap menangis di lantai.Tak berselang lama ia menghentikan tangisannya lalu berdiri, setelah ia berdiri ia memegangi tubuh Juli.Lalu ia menggoyang goyangkan tubuh Juli sambil berkata dengan nada tinggi.

"Bangun Mama tau kamu hanya bercanda,kamu harus bangun."

Kemudian ia kembali mengoyang goyangkan tubuh Juli,lalu Inspektur Adi menghentikan tindakan ibunya yang membahayakan nyawa Juli.

"Ma stop Ma,kalau Mama melakukan ini lagi nyawa dia akan dalam bahaya," jawab Inspektur Adi dengan berusaha menenangkan ibunya.

"Enggak dia harus bangun,"bentak Bu Ratna lalu di lanjutkan dengan menggoyang goyangkan tubuh Juli lagi.

Tak berselang lama keadaan Juli pun langsung kembali drop setelah perbuatan yang di lakukan oleh ibunya Inspektur Adi.

Melihat tindakan ibunya Inspektur Adi yang mengoyang goyangkan tubuh Juli dengan keras hingga kembali drop,Toni pun langsung marah kepada Inspektur Adi dan kesal kepada Inspektur Adi.

"Inspektur bawa pergi ibu Anda,jika perlakuannya membuat nyawa Juli dalam bahaya jangan biarkan dia masuk kedalam ruangan ini lagi kalau aku melihat ibu Anda masuk ke ruang an ini lagi saya tidak ragu mengusir Ibu Anda," ucap Toni dengan nada marah dan kesal.

"Maaf Toni,aku akan bawa ibu saya keluar dari ruangan ini," jawab Inspektur Adi lalu membawa ibunya keluar dari ruangan itu.

Saat itu terlihat ibunya meronta ronta menolak di bawa keluar ruangan itu dan ingin tetap berada di dalam ruangan itu.

Secara bersamaan beberapa dokter masuk kedalam ruangan itu dan memeriksa keadaan Juli,setelah keadaan Juli saat itu terlihat seperti orang kesulitan bernafas.para dokter pun memeriksa Juli dan semua alat alatnya.

      Di luar ruangan itu terlihat Inspektur Adi sangat marah kepada ibunya,ia sampai membentak ibunya di depan Ayah nya.

"Ma,Mama puas sekarang?.Mama puas setelah melakukan hal itu kepada dia, Ma sekarang gara gara Mama kita semua gak akan bisa  bertemu dia lagi. Mama tidak bisa bertemu Andi lagi,dan asal Mama tau aku bawa Mama menemui dia bukan untuk bukan untuk membunuh dia.Aku hanya ingin Mama bertemu Andi, tapi apa? Apa yang Mama lakukan?" ucap Inspektur Adi dengan nada kesal dan sedih.

Ia kemudian pergi meninggalkan kedua orang tuanya dengan kesal.

"Ma,apa yang Mama lakukan di dalam ," tanya suaminya lalu ia Bu Ratna menceritakan kejadian saat di dalam dari ia yang mengoyang goyangkan tubuh Juli hingga Juli kejang kejang dan sulit mengambil nafas.

Mendengar cerita istrinya Ayah Adi sedikit kesal dengan istrinya namun ia menutup kekesalanya setelah sang istri meminta maaf kepada dirinya.

     Di dalam ruangan Juli masih dalam keadaan penaganan dokter, Toni yang melihat keadaan Juli sangat panik tetapi ia tak bisa menunjukkan kekhawatirannya.

Beberapa saat kemudian Juli berhenti sesak nafas dan kejang kejang ia terlihat sudah tenang di atas tempat tidur.

Tak berselang lama dokter pun selesai melakukan pemeriksaan kepada Juli dan hasilnya adalah ia drop bukan karena guncangan yang di berikan kepada Juli.Dokter mengatakan Juli kejang kejang karena suster salah memberi salah satu obat kepada Juli hingga membuat juli kejang kejang dan sesak nafas.

Mendengar ucapan dokter Juli pun langsung sedikit kesal kepada para dokter namun ia berusaha sabar.

"Bagaimana keadaan Kakak saya Dokter?" tanya Toni dengan sedikit khawatir.

"Semua baik baik saja Mas,maafkan ke teledoran suster kami ," jawab dokter lalu Toni pun menjawab anggukan kepada dokter itu dan dokter itu pun pergi.

Saat para dokter sudah pergi Toni terlihat tengah memikirkan sesuatu dan ternyata yang di pikiran oleh Toni adalah perkataan nya tadi yang mengusir Inspektur Adi dan ibunya.

"Aku salah karena sudah mengusir Ibu Inspektur Adi, ak harus minta maaf kepada ibunya Inspektur Adi," ucap Toni lalu ia pergi melangkahkan kaki keluar ruangan itu.

      Setelah ia berada di luar ruangan ia melihat ibu dari Inspektur Adi dan ayahnya berada di depan kamar, mereka menunggu Toni keluar dari  ruangan.

Toni pun keluar dari ruangan dengan wajah sedih,setelah Toni keluar ibu dari Inspektur Adi langsung meminta maaf kepada Toni atas tindakannya yang membahayakan nyawa Juli.

"Maafkan saya karena sudah membuat nyawa Andi dalam bahaya," ucap ibu Inspektur Toni.

"Andi? Siapa yang Bibik panggil Andi?" jawab Toni dengan heran.

"Pasien yang ada di dalam!."

"Maaf Bik dia bukan Andi tapi Juli!" jawab Toni dan langsung membuat ibu dari Inspektur Adi terkejut dan terdiam seribu bahasa.

Ia kemudian menengok ke arah Ayah Adi dan berkata dengan mata berkaca kaca "Dia bukan Andi,kenapa Mas tidak memberi tau aku tentang semua ini?"

"Aku tidak berniat menyakiti kamu Ma tapi aku hanya ingin menghibur kamu saja," jawab Ayah Adi dengan sedih lalu istrinya menjawab dengan berderai air mata"Kamu jahat,Adi juga sama dia jahat bohongi aku."

Ucap Bu Ratna lalu pergi namun saat ia baru melangkahkan satu langkah ia melihat keadaan Juli beberapa saat setelah itu ia pergi meninggalkan Juli, suaminya,dan Toni dengan menangis.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!