Siapa Pelakunya?
Malam itu adalah malam yang mengembirakan, malam yang penuh dengan kemeriahan juga penuh dengan bintang bintang besar dan aktris serta aktor ternama lainnya. Mereka saling menyapa satu dengan yang lainnya. Mereka berkumpul dalam satu acara penghargaan bergengsi yaitu SBC Awards yang dihadiri oleh aktris dan aktor terkenal dan hebat, salah satunya adalah Kania. Kania adalah aktris papan atas yang selama beberapa tahun ini selalu memenangkan penghargaan aktris terbaik. Namun untuk malam itu ia sangat terkejut lantaran ia masuk nominasi di awal acara, namun tidak hanya ia, Shela pun juga masuk nominasi itu. Sayangnya, Kania tak memenangkan penghargaan itu dan penghargaan itu didapatkan oleh Shela seorang aktris pendatang baru yang langsung naik daun. Memenagkan penghargaan di awal acara sangat membuat Shela terkejut dengan perasaan tidak percaya, ia berdiri dari didudukknya dan pergi keatas panggung, sesampai nya diatas panggung ia mengambil penghargaan itu dan berpidato sejenak. Berbeda dengan Shela yang bahagia lantaran menerima penghargaan pertamanya, Kania terlihat kesal dan marah karena ia tak mendapatkan penghargaan itu.
"Kenapa? Kenapa kali ini aku gak memenangkan penghargaan itu? Di awal saja sudah dimenangkan oleh Shela si pendatang baru itu. Harusnya aku bukan dia,"ucap Kania dengan nada kesal dikursi tamu nominasi.
"Kamu jangan marah, acara baru di mulai!. Lagian, baru satu nominasi yang dibacakan masih banyak lagi nominasi nominasi yang lainnya. Aku yakin salah satu dari nominasi itu lo akan memengkannya,"ucap Zandra dengan berusaha menenangkan Kania yang terlihat naik darah. Mendengar ucapan Zandra, Kania tersenyum kepada Zandra, setelah itu Zandra berkata "Kamu jangan khawatir, masih ada nominasi aktris terbaik dan sinetron terbaik dan aku yakin, kamu yang akan menang."
"Thank you Zand,"ucap Kania lalu melanjutkan berkata "Lo emang teman yang terbaik gue."
Zandra pun hanya menjawab senyuman kepada Kania.
***
Beberapa jam kemudian, waktu berjalan dengan cepat pengumuman untuk aktris dan sinetron terbaik pun tiba dengan kepercayaan tinggi Kania mengatakan kepada teman temannya yang berada di dekatnya. Ia selalu mengatakan "Gue yang akan memenangkannya, gue, gue"ucap Kania sambil menghadap ke teman temannya. Host pun keluar dengan bahagia dan ceria.
"Okeeeeeeh luar biasaaa,waw. Selamat malam untuk para big star kita dan selamat juga untuk Shela, you winner, kamu memenangkan penghargaan di awal acara dan untuk Kania jangan sedih walau pun kamu tak memenangkan penghargaan pertama tapi kamu akan selalu menjadi yang pertama dihati ku," gombal host itu untuk Kania. Kania yang mendengarnya pun hanya tertawa, host itu kemudian mendapat sorakan dari yang bintang bintang yang lain.
"Sudah, sudah, sudah. Jangan di puji nanti aku tinggi hati. Kemeriahan yang luar biasa hanya terjadi di malam ini, kita memberikan penghargaan penghargaan kepada bintang bintang yang luar biasa. Baik bintang senior ataupun bintang junior, dan saat ini lah yang kita tunggu tunggu.. pembacaan nominasi untuk Aktris terbaik SBC Awards dan Sinetron terbaik SBC Awards!. Huuuh saya pribadi sangat deg degan karena mereka ini aktris aktris yang hebat, sinetron mereka pun juga hebat. Dan... Menurut kalian siapa pemenangnya?"ucap Host itu lalu melanjutkan berkata "baiklah saya sudah tidak sabar lagi mengetahui siapa pemenangnya? Kalau begitu mari kita sambut Pak Panji Prasetiyo selaku derektur acara untuk naik ke panggung dan membacakan nominasinya."
Tak berselang lama Pak Panji Prasetiyo naik keatas panggun dan berdiri di depan microphone.
"Baik, terima kasih untuk host, para kru dan bintang bintang besar yang sudah datang kemari ke acara ini dan kali ini saya tidak akan bertele tele lagi saya akan membacakan nominasi untuk aktris terbaik dan sinetron terbaik SBC Awards. Untuk yang pertama.... Aktris terbaik tahun ini nominasinya adalah..."setelah itu di sebuah monitor besar video para nominator pun diputar, beberapa saat setelah video habis Pak Panji melanjutkan berkata"Oke, tak menunggu lama lagi pemenang nominasi untuk aktris terbaik tahun ini adalah....."
Jantung mereka pun berdentak dengan kencang, keadaan tiba tiba berubah sunyi dan hanya terdengar detak jantung yang terus berbunyi dengan kencang bak di depan mikrofon yang masih hidup.
Jedug jedug jedug
"Shela!"ucap Pak Panji dengan bahagia mendengar ucapan itu wajah Shela pun berubah bahagia dan ia terlihat tak percaya dengan apa yang ia dapatkan, namun berbeda dengan Shela, Kania terlihat murung dan kesal karena Shela kembali memenangkan penghargaan lagi.
"What Shela?!!,"ucap Kania dengan ekspresi muka kesal dan terkejut.
"Tenang Kan masih ada satu lagi,"jawab zandra untuk menenangkan Kania.
"Oke oke,huuuh huuh,"jawab Kania dengan mengusap usap dadanya.
Beberapa detik kemudian Pak panji melanjutkan berkata"Dan nominasi terakhir kita, yaitu nominasi untuk sinetron terbaik adalah....," suasana Kania kembali sangat percaya diri. Jantung Kania kembali berdetak dengan kencang namun saat Pak Panji melanjutkan mengatakan" selamat lagi buat Shela karena kamu mendapatkan penghargaan juga menjadi Sinetron terbaik, selamat!"
"Terima kasih,"jawab Shela dengan bahagia.
"What Shela again?!! "ucap Kania dengan kesal dan marah.
Ia kemudian keluar dari ruangan itu dengan marah. Setelah Kania keluar dari gedung ia langsung menuju ke parkiran dengan langkah penuh emosi dan kesal. Ia berjalan menuju ke parkiran dengan berbicara bicara sendiri.
"Apa apaan sih semua yang aku menangkan dulu, kini dimenangkan oleh Shela artis pendatang baru itu. Apa sih keistimewaannya dia? Dia hanyalah pendatang baru tapi kenapa? Kenapa semua penghargaan yang dulu aku dapatkan dimenangkan oleh dia? Kenapa?"ucap Kania bernada kesal dan marah.
Beberapa detik kemudian Zandra berada dibelakang Kania ia kemudian memegang bahu Kania, ia berusaha menenangkan Kania. Saat Zandra memegang bahu Kania, Kania berbalik dan membentak Zandra sontak seketika Zandra takut kepada Kania. Merasa membuat takut Zandra Kania pun langsung meminta maaf kepada Zandra.
"Maaf, gue minta maaf, gue terbawa suasana. Gue gak menang penenghargaan apa pun,"ucap Kania dengan wajah sedih dan menyesal.
"Iya Kan gak papa kok, aku juga mengerti perasaanmu!. Tapi kamu harus terima Kan mungkin sekarang bukan waktu yang tepat untuk kamu menang nominasi nominasi itu,"jawab Zandra dengan tangannya memegangi tangan Kania. Mendengar ucapan Zandra ia langsung menarik tangannya.
"Enggak! Sampai kapan pun aku tidak akan menerima kekalahan ku. Aku harus selalu menjadi aktris terbaik di seluruh dunia tidak boleh ada yang lainnnya,"ucap Kania dengan nada tegas kepada Zandra.
Kania kemudian pergi dari hadapan Zandra namun saat baru beberapa langkah Zandra berkata dengan nada kesal dan muka yang marah.
"Kania! Kamu itu memang egois ya. Kamu hanya ingin menang sendiri. Kamu itu.... Kamu itu serakah, kamu tidak membiarkan Shela menang, biarkan dia bahagia dengan pencapaiannya. Kamu itu harus melapangkan dada kamu Kania, tapi gak mungkin. Kamu itu serakah, hanya mau Menang sendiri," jawab Sandra dan langsung menghentikan langkahnya.
Mendengar ucapan Zandra Kania semakin kesal dengan Zandra, ia kemudian berbalik dan langsung menghampiri Zandra. Sesampainya didepan Zandra ia menarik rambut Zandra dan berkata"Sampai kapan pun aku tidak akan menerima kekalahan ini, disini hanya aku aktris terbaik, tidak dengan yang lain. Sampai kamu mengatakan itu lagi aku tidak akan segan segan menyakiti kamu lebih parah dari ini!."
Ancam Kania kepada Zandra setelah itu ia melepaskan rambut Zandra dan
Kania kemudian pergi namun saat ia baru melangkah beberapa langkah Kania berpapasan dengan Shela dan Juli. Melihat Kania yang marah Juli justru memanas manasi Kania.
"Auwww mengejutkan, Kania seorang bintang besar sedang marah marah di tengah jalan seperti ini, sungguh memalukan!"ucap Juli setelah melihat Kania marah dengan gaya mengejek.
"Diam kamu! Aku tidak peduli dengan kamu, aku juga tidak punya urusan dengan mu!,"bentak Kania kepada Juli. Mendengar hal itu Juli pun masih terlihat memanas manasi Kania
"Heh Kania kamu itu harus sadar,
kalau kamu itu memang sudah tidak layak mendapatkan penghargaan ini, dan yang layak mendapatkan nya itu Shela. Lagian akting kamu itu very very Bad."
"Apa kamu bilang?!"jawab Kania dengan semakin marah kepada Juli.
"Iya akting kamu itu Bad kalau tidak tau Bad aku ejakan buat kamu. B-A-D yang artinya buruk,"jawab Juli bernada menghina. Mendengar ucapan Juli yang menghina Kania Shela pun akhirnya menyahut ucapan Juli"Sudahlah Jul jangan seperti ini, jangan menjelekkan Kania lagi. Kania itu aktingnya bagus."
"Kamu gak usah sok baik dihadapan aku Shela, dan lo.. Lo jaga mulut lo jangan asal ngehina jangan sampai menghina gue lagi, kalau sampai Lo menghina gue lagi.Gue tidak akan segan segan menghabisi Lo,"ancam Kania lalu pergi namun saat ia baru melangkah satu langkah Kania berbalik lagi dan berdiri dihadapan Shela lalu berkata dengan nada serius "Kamu memang sudah memenangkan penghargaan itu Shela, tapi kamu harus ingat kamu akan membayar mahal atas semua ini, ingat itu!"ancaman Kania untuk Shela lalu ia pergi tanpa mempedulikan Zandra lagi. Tak berselang lama Zandra mengejar Kania, karena kesal Kania mengancam Shela Juli mencoba mengejar Kania tetapi Shela melarang dirinya.
"Sudah Jul gak papa jangan di kejar, kita pulang aja!" ucap Shela dengan memegangi tangan Juli dan akhirnya mereka pun pulang.
****
Sesampainya di rumah Shela disambut dengan keluarganya salah satunya adalah Bu Laras. Bu Laras adalah Ibu tiri dari Shela, sejak ia lahir ia tak pernah melihat wajah ibu kandungnya. Ayahnya selalu mengatakan kalau ibunya sudah meninggal dunia. Ayahnya dan Bu Laras sudah menikah saat Shela berusia remaja namun pernikahan mereka tidak berjalan lancar mereka pisah rumah dan bercerai. Shela tidak pernah tau alasan perceraian mereka. Dari pernikahan Bu Laras dan Ayahnya mereka mempunyai anak laki laki yang bernama Toni ia sangat dekat dengan Juli namun berbeda dengan Shela. Ia tak pernah suka dengan Shela karena ia selalu di abaikan oleh orang tuanya kalau Shela meraih sesuatu yang membanggakan. Namun sebenarnya Toni adalah anak yang baik dan penurut ia juga penyayang. Saat itu Toni juga ikut menyambut Shela walaupun dengan wajah murung dan kesal.
"Anakku Shela, selamat ya Sayang kamu mendapatkan penghargaan menjadi aktris terbaik, Ibu harap penghargaan ini bisa menjadi kekuatan kamu untuk berkarya lebih, lebih dan lebih baik lagi,"ucap Bu Laras sembalih memeluk Shela dengan penuh kasih sayang dan sesekali mencium kening Shela.
Setelah itu ia melepas pelukannya dan menjawab "makasih Bu, semua yang aku dapatkan, semua yang aku peroleh ini karena dukungan dari Ibu kalau seandainya Ibu tak mendukung aku mana mungkin aku dapat seperti ini."
Shela kemudian kembali memeluk Bu Laras, merasakan kesal karena diabaikan, Toni langsung menyahut "udah selesai dramanya kalau udah aku pergi."
Mendengar ucapan Toni Shela langsung melepaskan pelukan
"Maksud kamu apa Toni? "tanya Shela dengan heran.
"Masih belum mengerti, oke. Aku capek lihat kalian berdua, kalian saling peduli antara satu dengan yang lain tapi apa? Apa kalian peduli dengan ku? Enggak! Kalian tidak penah peduli dengan aku. Terutama Ibu, Ibu yang melahirkan ku lebih peduli dengan anak orang lain,"ucap Toni dengan kesal bercampur sedih.
Mendengar ucapan Toni Bu Laras mendekati Toni dan berusaha menenangkannya dengan cara memegang lengan nya namun sayang Toni menjauh dari Ibunya.
"Tidak Toni, Ibu peduli dengan kamu, Kakak kamu juga peduli dengan kamu,"ucap Ibu Laras berusaha menenangkan Toni lalu disahut Shela "Iya Ton Kak peduli dengan kamu."
"Peduli? Peduli darimana? Kakak sama sekali tidak pernah peduli, yang Kakak pedulikan hanya karir Kakak dan ketenaran Kakak,"ucap Toni dengan nada tinggi lalu Juli mendekati Toni.
"Stop Toni, jangan, jangan, dan jangan bicara seperti itu. Kakak kamu itu peduli dengan kamu, kalau seandainya dia tidak peduli mana mungkin dia memasukkan kamu ke universitas terkenal. Coba kamu pikirkan itu!."
"Aku tau Kak, aku tau kalau Kakak Shela memang memasukkan aku ke universitas terkenal, tapi aku juga tau tujuan dari Kak Shela masukkan aku ke universitas karena dia melakukan pencitraan supaya oleh masyarakat dia.... Dia dianggap baik dan peduli dengan keluarganya. Itulah tujuan sebenarnya,"jawab Toni dengan menatap dan penuh amarah dimatanya. Ia kemudian pergi dengan kesal dan marah. Mendengar ucapan Toni, Juli pun langsung berbalik dan melihat Shela.
"Shela, apakah yang di ucapkan Toni itu benar? Kamu hanya melakukan pencitraan agar nama kamu dipandang baik oleh
masyarakat? "ucap Juli dengan nada serius dan menatap Shela dengan tajam.
"Enggak kok, aku memang peduli dengan dia,"jawab Shela dengan raut muka sedih.
"Ya udah aku percaya dengan kamu,"jawab Juli lalu ia berbalik kearah Bu Laras dan melanjutkan berkata"Bu apa Ibu tidak memberi aku selamat juga akukan managernya Shela?"
"Tapi Toni.... "jawab Bu Laras dengan ragu.
"Tenang aja Bu, aku bisa menenangkan Toni,"jawab Juli.
"Ya udah ,selamat ya Jul,"ucap Bu Laras dengan tersenyum kecil.
Tak berselang lama Juli menemui Toni kekamarnya. Ia membawa sebuah nampan yang berisi makanan dan lauk pauk untuk makan malam namun saat ia sampai di kamarnya Toni, Toni berpura pura tidur dengan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. Melihat Toni yang berpura pura tertidur Juli pun berusaha menggoda Toni.
"Jadi Toni sudah tidur nih, ya udah kalau udah tidur aku makan sendiri aja makanannya," ucap Juli dengan sesekali melirik ke arah Toni.
Ia kemudian menaruh makanan di atas meja kecil didekat tempat tidur. Ia kemudian naik ke atas tempat tidur dan bersender.
"Padahal aku tuh mau kasih tau sesuatu, ini tentang mobil terus laptop dan handphone baru tapi... Sepertinya dia sudah tidur ya udahlah," mendengar ucapan tentang mobil, laptop dan handphone Toni pun menjawab ucapan Juli walaupun masih menutup tubuhnya dengan selimut.
"Emang ada apa dengan mobil, laptop dan handphone? Apa Kakak mau beliin aku?" jawab Toni.
"Of caurse, saya akan belikan," jawab Juli dengan santai.
Mendengar ucapan Juli wajah Toni langsung berubah terkejut dan bahagia. Ia berubah semangat dan mengoyang goyangkan tubuh Juli karena merasa tak percaya.
"Benerankan Kak?"ucap Toni dengan semangat.
"Iya betul, tapi ada syaratnya," jawab Juli.
"Apa itu?"
"Kamu harus minta maaf dengan Bu Laras dan Shela,"jawab Juli.
"Itu aja,"jawab Toni dengan bahagia lalu melanjutkan berkata"Oke deal."
Toni pun mengulurkan tangannya dan Juli pun menbalas uluran tangan Toni dan mengangguk.
"Besok kita beli mobil dan yang lain lainnya, untuk sekarang kamu harus minta maaf kepada Bu Laras dan Shela,"ucap Juli setelah berjaba tangan.
"Oke,"Toni kemudian turun dari tempat tidur lalu kelur kamar begitu pula Juli ia turun dari tempat tidur dan mengambil nampan di atas meja. Setelah itu ia keluar kamar, setelah berada di depan kamar, Juli menutup pintu dan menaruh nampan makanan itu ke meja dapur. Beberapa menit kemudian, Juli datang ke ruang tamu dan disana terlihat Toni minta maaf dengan sungguh sungguh bahkan ia sampai sujud di kaki Bu Laras dan menangis. Suasana berubah haru, semua menangis tak tarkecuali Juli, ia hanya melihat kejadian itu tanpa berkata kata namun tanpa ia sadari air matanya menetes dan jatuh. Setelah itu Toni juga minta maaf kepada Shela dengan melakukan hal yang sama namun saat ia baru akan menunduk Shela menghentikan Toni dan mengangkat tubuh Toni, ia kemudian memeluk Toni dengan erat.
Tak berselang lama Bu Laras ikut memeluk Shela dan Toni. Melihat Toni, Shela dan Bu Laras sudah baikkan Juli tersenyum ia kemudian menghapus air mata nya.Beberapa detik kemudian Bu Laras mengajak Juli juga berpelukan dan Juli pun menghampiri mereka.Juli pun ikut berpelukan dengan mereka.
Beberapa menit kemudian Juli dan Toni meminta izin kepada Bu Laras untuk pergi ke tempat Ayahnya Toni.
"Bu,aku minta izin ya aku mau pergi kerumah Ayah,"ucap Toni dengan memegangi tangan ibunya.
"Dengan siapa Ton? Inikan sudah malam,"jawab Bu Laras
"Dengan aku Bu,"sahut Juli
"Oh ya udah kalau dengan Juli.
Toni dan Juli pun pergi dari rumah Shela dan mereka pergi ketempat Ayah Toni. Sesampainya di rumah Ayah Toni,Toni mengetuk pintu dan keluarlah seorang pria bertubuh kekar dari dalam rumah.Dialah Ayah Toni.
"Pah,aku malam ini tidur disini ya,"ucap Toni setelah berada di dalam rumah
"Tentu Nak,"jawab Ayah Toni
"Kalau begitu aku masuk kamar ya Pah,"ucap Toni lalu di jawab Ayah Toni dengan anggukan dan tersenyum kecil.
"Saya juga ya Om,makasih Saya sudah di perbolehkan menginap di sini,"sahut Juli
"Iya Jul sama sama,"jawab Ayah Toni lalu Toni masuk kamar bersamaan dengan Juli.Ayah Toni pun juga masuk kedalam kamarnya lalu tidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments