2. Pembunuhan Shela

      Hari pun sudah tengah malam,waktu menunjukkan pukul 01:00malam dirumah Shela terlihat Bu Laras mundar mandir kesana kemari dengan raut muka khawatir.Ia tak di temani siapapun hanya cahaya remang ramang yang menemani ia.Ia sesekali melihat ke arah jam dinding dan kemudiam kembali mundar mandir kesana kemari. Ia kemudian berkata"Apa yang aku khawatirkan? Kenapa aku merasa akan ada sesuatu yang membuat sedih?.Tapi apa?,Toni dan Juli ada di rumah Ayahnya. Shela?,"wajah Bu Laras pun langsung berubah ia  ketakutan dan panik.Ia pergi kekamar Shela dengan tergesa gesa dan khawatir.Sesampainya didapan kamar Shela,Bu Laras langsung membuka pintu dengan perlahan lahan.Setelah pintu terbuka ia melihat keadaan Shela dan saat itu Shela tengah tertidur pulas.Wajah Bu Laras pun berubah tenang setelah melihat Shela tertidur.Ia kemudian menutup pintu kamar dan mulai mengantuk,ia pun pergi dari kamar Shela dan pergi ke kamarnya sendiri.Ketika waktu menunjukkan pukul 02:00malam

suasana sangat sunyi hanya terdapat lampu yang menyala secara remang remang.Terlihat dua orang masuk kedalam rumah dengan memakai pakaian serba hitam dari atas hingga bawah.Mereka terlihat masuk kedalam rumah dengan mengendap endap.Setelah mereka berada di dekat rumah mereka memeriksa jendela, sesaat kemudian mereka menemukan jendela yang tak terkunci dari dalam.Mereka pun masuk kedalam sesampainya didalam rumah mereka masih mengendap endap.Mereka memeriksa salah persatu kamar,dan salah satu dari orang orang itu membuka pintu kamar Bu Laras,melihat bukan orang yang di cari orang itu menutup lagi kamar itu lalu satunya lagi berhasil menemukan kamar shela.Mereka pun masuk kedalam kamar Shela, sesampainya dikamar Shela salah satu dari mereka mengambil bantal namun saat salah satu dari mereka mengambil bantal Shela menyadarinya dan langsung bangun dengan wajah terkejut dan panik.

"Siapa kalian? Apa mau kalian?,"tanya Shela dengan nada panik dan ketakutan

"Kamu tidak perlu siapa kami tanda tangani surat ini jika kamu menurut kamu akan selamat tapi jika tidak kamu akan mati di tangan kami,"ucap salah satu orang dari pembunuh Shela lalu memberikan sebuah surat.

"Okehokeh,okeh.Aku akan lakukan,"jawab Shela

Tak berselang lama ia mendekatkan tanganya ke pena yang di berikan oleh penjahat itu.Dengan keadaan tangan gemetar,ia kemudian memegang pena itu dengan gemetar.Merasa lama salah satu dari mereka membentak Shela hingga Shela langsung  tanda tangan walaupun dengan khawatir.

"Bagus! Dan kamu pegangi dia,"ucap penjahat nomer satu

"Baik,"jawab penjahat kedua lalu memegangi tangan Shela.

"Apa lagi yang kalian ingin kan?," sahut Shela dengan nada sedikit tinggi

"Rendahkan nada bicara mu,"jawab penjahat kedua dengan meletakkan pisau di leher Shela.

"Oke oke ."

Penjahat pertama mulai mengeluarkan pisau yang ia simpan di saku.

"Aku mohon jangan bunuh aku,aku sudah menandatangani surat itu.Lalu apa lagi? Apa lagi yang kalian inginkan dariku?,"tanya Shela dengan gemetar dan ketakutan.

"Aku tidak akan membunuh kamu asal kamu mau menuruti perintah ku,"jawab penjahat pertama

"Oke,aku akan lakukan perintah kamu,"jawab Shela

"Kami harus tetap disini,jangan pergi dari ruangan ini kalau sampai kamu keluar atau berusaha memberi tahu Ibu mu kami tidak akan segan segan menghabisi kamu,"ucap Penjahat

pertama dengan nada mengancam.Shela pun hanya mengangguk tanpa berkata apa pun.Kedua penjahat itu pun menemui seseorang di ruangan lain,sesampainya di ruangan kedua penjahat itu bertemu dengan seseorang yang tak terlihat wajahnya.

"Bos kami sudah melakukan perintah mu,kali ini bagaimana dengan anak itu,"ucap Penjahat pertama lalu pemimpin dari penjahat itu membisikkan sesuatu.Bos mereka kemudian pergi keluar rumah itu melalui jendela.Sedangkan kedua penjahat itu keluar dari kamar itu,namun saat mereka berada di luar kamar mereka melihat Shela mengendap endap dan menuju ke kamar ibunya.Namun sayang saat ia di pertengahan jalan Shela menuju kamar ibunya penjahat kedua menodongkan pistol ke arah Shela namun penjahat pertama menuruhkan pistolnya.

"Kita gunakan ini,"ucap penjahat pertama sambil menunjukkan pisau kecil itu kepada penjahat kedua.Penjahat kedua pun hanya menjawab anggukan lalu Penjahat pertama melemparkan pisau itu kearah Shela.Pisau itu pun melayang ke udara,saat diudara pisau itu berputar putar beberapa kali lalu tak berselang lama pisau itu menancap kelengan Shela.Sontak Shela langsung teriak kesakitan,lalu ia berusaha lari menjauhi kamar ibu dan kedua penjahat itu pun berlari mengejar Shela namun Shela berhasil lolos dan keluar dari rumah itu dengan keadaan tangan yang mati rasa dan darah terus mengalir di tanganya. Dengan memegangi tangannya yang mati rasa,wajah ketakutan dab kesakitan,Shela berusaha melarikan diri.Ia sesekali menengok ke arah dua penjahat itu dengan wajah ketakutan,nafas terengah engah dan kesakitan.Kedua penjahat itu pun mengejar Shela juga, merasa akan kehilangan jejak ke dua penjahat itu pun terus berusaha mengejar.Penjahat pertama pun mengambil pisau lagi ia kemudian kembali melemparkan pisau ke arah kaki kiri Shela dan pisau itu pun menancap ke kaki kiri Shela.Shela yang terluka lagi langsung teriak kesakitan dan ia pun terjatuh dengan posisi tengkurap.Ia pun berhenti sesaat dengan posisi itu,tak berselang lama ia menangis sesegukan dan terlihat ia beberapa kali menelan ludah karena kesakitan.

"Apa? Apa yang mereka inginkan dari ku?,kenapa mereka menyakiti aku dan berusaha membunuhku?"ucap Shela dengan berlinang air mata dan menundukkan kepalanya

Tak berselang lama Shela mendengar mendengar suara kedua penjahat itu.Ia kemudian berusaha bangun dari tempat itu

walaupun keadaannya sangat memprihatinkan,usaha pertamanya gagal dan ia kembali terjatuh.Ia tak menyerah ia berusaha lagi namun ia gagal, merasa kedua penjahat itu sudah sangat dekat dengan dirinya. Shela berusaha lagi dan usaha yang ketiga kalinya pun berhasil ia berhasil bangun.Shela berlari dengan keadaan tangan kirinya di pegang oleh tangan kanan dan ia berlari dengan pincang karena

kaki kirinya tertusuk pisau yang di lempar oleh Penjahat pertama.

Shela pun terus berusaha, berusaha dan berusaha menghindar dari kedua penjahat itu namun sayang kedua penjahat itu berhasil melihat Shela.

"Itu dia!, kejar dia sampai dapat,"

ucap penjahat pertama sambil berlari mengejar Shela.Nafasnya terengah engah,beberapa saat kemudian penjahat kedua melihat sebuah batu sebesar gengaman tangan yang berada di tengah jalan.Ia kemudian mengambilnya lalu melemparkanya ke arah Shela. Batu itu pun melayang diudara, batu itu pun mengenai punggung

Shela dan seketika Shela pun langsung terjatuh lagi dengan posisi tengkurap.Ia tetap berusaha melarikan diri namun sayang ia berhasil di tangkap oleh kedua penjahat itu.Shela tetap berusaha lari namun semua itu sia sia,kedua penjahat itu tidak membiarkan Shela pergi.Setelah Shela terjatuh penjahat kedua pun mendekati dirinya,penjahat kedua itu duduk dengan jongkok disamping Shela dengan pisto di tangan kanannya.

"Kami sudah mengatakan jangan pernah meninggalkan kamar itu tapi kamu tidak mendengarkan kami,inilah akibat dari perbuatan kamu sendiri,"ucap penjahat kedua dengan nada serius

"Apa yang kamu ingin kan dari ku? Kenapa kalian sangat menyakiti aku?,"tanya Shela dengan kesakitan dan menangis.

"Kamu tidak perlu tau apa yang kami inginkan buat kamu,tapi kalau kamu berusaha lari lagi penderitaan kamu kali ini akan lebih parah.Ingat itu!,"jawab penjahat kedua

Di tempat lain Penjahat Pertama tengah menerima telepon dari bos mereka.

"Bos tadi Shela berusaha kabur, tapi tenang saja kami berhasil menangkap dia walau pun dia terluka dibagian tangan kirinya dan kaki kirinya,"ucap penjahat pertama lalu bos mereka menjawab penjahat pertama tetapi suara bos mereka tak terdengar.Penjahat pertama hanya mendengarkan rencana Si Bos lalu ia melanjutkan berkata

"Baik Bos,kami akan lakukan apa yang Bos perintahkan."

Beberapa detik kemudian Penjahat pertama pun mematikan ponselnya dan pergi menghampiri penjahat kedua.

"Kita harus bawa Shela ke sebuah tempat,tapi kita harus berkorban.Bos mengatakan kalau kita bawa dia ketempat itu maka kita akan masuk kepenjara

dan juga Bos mengatakan kalau kita masuk penjara maka kita akan lebih aman,"ucap Penjahat pertama dengan menjelaskan kepada penjahat kedua.

"Kemana kita akan pergi? Dan apakah Bos mengatakan sejujurnya kalau hidup kita akan aman di penjara?,"tanya penjahat kedua dengan sedikit tak percaya dengan Bosnya

"Apa kamu gak percaya dengan Bos? Apakah Bos pernah berbohong dengan kita?,enggak kan maka dari itu kita harus pergi sebelum Bos mendahului kita."Ucap penjahat pertama dengan nada serius dan Shela pun menyahut kedua penjahat itu

"Siapa? Siapa Bos kalian?.Apa kesalahan ku kepadanya?,"tanya Shela dengan ketakutan dan bernafas terengah engah

"Kesalahan kamu karena kamu berusaha lari dari cengkraman kami,"jawab penjahat kedua lalu disahut oleh penjahat pertama "Iya itulah kesalahan kamu kepada Bos ku."

Penjahat Pertama dan kedua pun

membantu Shela berdiri,setelah berdiri mereka membawa Shela ke sebuah jalan dengan kamera cctv.Setelah ia sampai di jalan itu

Penjahat pertama melepas Shela dan membiarkan Shela pergi.

Wajah heran pun terdengar saat penjahat kedua berbicara kepada penjahat pertama.

"Kenapa kamu melepaskan Shela? Bagaiman kalau Bos marah,"ucap Penjahat kedua

"Ini lah yang di inginkan Bos, nanti kamu juga tau apa yang terjadi!,"jawab Penjahat pertama dengan santai.

Kedua penjahat itu hanya terdiam dan berhenti di tempat, sedangkan Shela terus berlari nenjauhi mereka dengan keadaan terpantau oleh Cctv yang terpasang di salah satu lampu Shela tak menyadari kalau ada cctv di tempat itu.Ia terus berlari sambil melihat ke arah dua penjahat,karena fokus berlari dan menjauhi kedua penjahat itu ia tak tak menyadari bahwa ada sebuah mobil yang dikendarai oleh seseorang yang tidak diketahui siapa drivenya melaju dengan kecepatan tinggi.

Shela baru menyadari kalau ada mobil dengan kecepatan tinggi menghampiri dirinya.Tak berselang lama mobil itu menabrak Shela,Shela pun yang tertabtak langsung menghantam bak mobil dan jatuh ke tanah. Setelah ia jatuh ke tanah,ia terbaring lemas tak berdaya namun ia masih bernafas. Kepalanya mengeluarkan darah yang banyak dan bercucuran, kakinya pun patah dan berdarah.

Setelah kejadian itu kedua penjahat menghampiri Shela yang terbaring tak berdaya di tanah.Sesampainya didekat Shela kedua penjahat itu mulai melihat kesana kemari,mereka seperti mencari sesuatu tak berselang lama penjahat pertama menemukan sesuatu dan ternyata yang ia lihat adalah cctv.

"Mana pistol mu?,"pinta penjahat pertama kepada penjahat kedua.

Penjahat kedua pun memberikan pistolnya kepada penjahat pertama.Ia kemudian menembak cctv dan cctv itu pun pecah ,lalu dua orang misterius pun keluar dari mobil itu namun orang orang itu masih belum terlihat wajahnya hanya langkah kaki yang terlihat.

"Bos,selamat datang,"ucap Penjahat pertama lalu penjahat kedua juga mengucapkan hal yang sama.Orang orang itu tak menjawab apa pun dia hanya langsung berdiri di depan Shela. Shela yang masih sadarkan diri langsung terkejut dengan pelaku yang berusaha membunuh dirinya.

"Ka...kalian pelakunya,"ucap Shela dengan berusaha meraih kedua pelaku yang sebenarnya namun ia tidak bisa karena tanganya jatuh ketanah dengan lemas.Shela terlihat masih bernafas dan sadarkan diri,salah satu dari pelaku tanpa menyadari ia menjatuhkan sesuatu dan ternyata yang jatuh itu adalah cincin dari salah satu si pelaku.pelaku itu pun menjatuhkan sebuah saputangan dengan gambar sebuah lingkaran di tengah tengah sapu tangan.Merasa keadaan masih aman kedua penjahat itu pergi dari tempat kejadian,mereka meninggalkan kedua pelaku yang merencanakan semua ini.Karena keadaan Shela yang masih sadarkan diri membuat salah satu dari mereka menodongkan pistol ke arah Shela yang terbaring lemah di tanah kemudian pelaku itu menempak Shela di tiga tempat yang berbeda tembakan pertama di dahinya,yang kedua di bagian jantungnya dan yang ketiga dibagian perutnya.Shela pun langsung meninggal ditempat, setelah Shela pergi kedua pelaku itu pergi meninggalkan Shela yang tergeletak di tengah jalan. Mereka berdua kemudian masuk kedalam mobil yang digunakan untuk menabrak Shela,setelah berada didalam mobil kedua pelaku itu pergi.

Tak berselang lama,beberapa warga datang menghampiri Shela yang tergeletak di tengah jalan.

Waktu berlalu begitu cepat,suara azan subuh sudah terdengar di beberapa tempat.Saat itu terlihat beberapa warga tengah berjalan dengan membawa mukena dan akan pergi ke masjid terdekat. Beberapa saat kemudian mereka melihat seseorang tergeletak di tengah jalan,mereka kemudian mendekati orang itu.Namun saat mereka berada didekat orang itu warga pun langsung terkejut karena orang itu adalah Shela aktris besar itu.

"Buk ini bukannya Shela aktris yang baru mendapatkan penghargaan itu ya?,"ucap warga kesatu

"Iya Bu,benar dia Shela.Kasihan sekali ya dia,kita harus segera kasih tau Bu Laras,"jawab warga ke dua.

Beberapa saat kemudian warga pun berbondong bondong datang menghampiri Shela. Setelah Merasa Shela ada yang menjaga kedua warga yang melihat Shela langsung pergi ke rumah Shela untuk memberi tau Bu Laras kalau Shela meninggal di tengah jalan.Kedua warga itu pun mengetuk pintu dengan khawatir dan panik,beberapa saat kemudian Bu Laras keluar dari kamar dengan malas.

"Iya iya sebentar,"ucap Bu Laras didalam kamar lalu ia menuju pintu keluar setelah berada di depan pintu keluar ia membuka pintu dan berkata"Ada apa Ibu ibu subuh subuh sudah gedor gedor pintu?"

"Bu maaf in kami,kami gedor gedor pintu Ibu subuh subuh karena ini tentang Shela,"jawab warga ke satu

"Shela kenapa? Dia lagi tidur kok dikamarnya,"ucap Bu Laras

"Enggak Bu,Shela neninggal di sana,"jawab warga kedua lalu disahut oleh warga kesatu"Iya Bu."

Mendengar ucapan kedua warga itu Bu Laras langsung memeriksa kamar Shela,namun setelah ia berada didalam kamar betapa terkejutnya ia karena Shela tak tidur dan kamarnya sangat berantakan.Ia kemudian mencari kesana kemari hingga ia baru menyadari ada bercak darah di lantai.Melihat ada bercak darah Bu Laras langsung panik dan memanggil Shela berulang kali namun sayang Shela tak menjawab sama sekali merasa ada yang terjadi akhirnya Bu Laras langsung menemui kedua orang itu dengan khawatir.

"Dimana Bu dia?,"tanya Bu Laras dengan nada khawatir

"Disana Bu,"jawab warga ke dua lalu pergi ke tempat Shela dengan diikuti oleh Bu Laras.

Beberapa saat kemudian mereka sampai di tempat Shela,tubuh Shela ditutupi oleh warga hal itu membuat tubuh Shela tak kelihatan.Setelah sampai di tempat Shela meninggal langkah Bu Laras sangat berat ia berharap kalau orang itu bukan Shela.Ia kemudian menerobos orang orang yang menutupi Shela namun saat ia berhasil melihat orang itu betapa terkejutnya ia karena mayat yang tergeletak di tanah memang benar benar Shela.Tubuh Bu Laras langsung lemas dan tak terkendali ia langsung jatuh pingsan tak berselang lama polisi pun datang lalu memberi garis polisi pada tempat tergeletaknya mayat Shela.

Di tempat lain,tepatnya di tempat pelaku yang merencanakan semua ini terlihat salah satu pelaku membawa pistol di tangan kanan nya dengan api di bawah tangan dan pistolnya.Ia kemudian menjatuhkan pistol itu dan tak berselang lama pistol itu pun di lalap oleh si jago merah.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!