Inspektur Adi terlihat sedih setelah ia menjauh dari Kania.Ia masuk kedalam ruang introgasi dengan langkah berat, ia masuk ke dalam ruangan itu dalam keadaan linglung dan tak punya gairah.Tak berselang lama ia duduk di kursi kayu yang berada di dalam ruangan itu,Insektur Adi kemudian teringat masa lalu nya saat ia bersama dengan Adiknya.Wajah Adiknya pun kembar dengan Juli namun berbeda nama Adik Inspektur Adi adalah Andi.
Saat itu Adi tengah jalan bersama dengan Andi,saat itu ia berjalan di sebuah jembatan.
"Kak Adi!,apakah Kakak akan selalu mendukung aku dalam segala hal?,"tanya Andi adik Inspektur Adi.
"Tentu, kamukan Adikku!"jawab Adi dengan tersenyum kecil di bibirnya.
"Kak apakah aku bisa kuliah dan menjadi seorang manager yang hebat?"ucap Andi dengan sedih dan mata yang berkaca kaca.
"Tentu Adikku,kamu pasti bisa,"jawab Adi dengan menyemangati lalu ia merangkulkan salah satu tangannya ke bahu Andi dan Adi pun mengelitiki Andi.
Beberapa saat kemudian suasana kembali seperti awal Inspektur Adi masih terlihat sedih.
"Kamu dimana Dek? Dulu kita bermain bersama,bercanda bersama sekarang kamu dimana?,"ucap Inspektur Adi dengan sedih lalu ia kembali mengingat masa lalu saat Andi di sekolah dan di kroyok oleh Kakak kelasnya.
Saat itu suasana sangan menegangkan Andi terlihat kesakitan karena di pukuli Kakak kelasnya yaitu teman sekelas Adi dan di kerumuni oleh teman teman yang lain.
Mereka hanya melihat kejadian itu dan tak berani membantu Andu.Andi hanya tersungkur di tanah dengan kesakitan dan menangis.Melihat Adiknya di pukuli oleh teman sekolahnya Adi langsung berlari ke arah kerumunan itu dsn berbalik memukuli teman sekelasnya hingga babak belur.
Ia kemudian membantu Andi berdiri dari tersungkurnya dan mengajak Andi ke Uks.Sesampainya di uks,Inspektur Adi mengambil kotak P3K dan membukanya setelah itu Inspektur Adi mengobati luka Andi.Melihat perbuatan Adi Andi sangat bahagia karena Kakaknya sangat peduli kepada nya dan sangat perhatian.
"Kak!" panggil Juli sambil melihat ke arah Adi.
"Iya An,ada apa?"jawab Adi dengan tetap fokus mengobati Andi.
"Terima Kasih,"jawab Juli dan langsung membuat Adi memecah fokusnya dan langsung melihat ke arah Andi.Adi kemudian tersenyum kecil di bibirnya dan ia kemudian melanjutkan berkata "Kamu adala Adikku maka dari itu aku harus peduli denganmu,jadi kamu jangan berterima kasih!."
Jawab Adi dengan baik lalu ia memeluk Andi dan Andi pun membalas pelukan Adi.Setelah beberapa saat berpelukkan ia melepas kan pelukannya dan kembali mengobati Andi.
Beberapa hari kemudian Andi ulang tahun namun di rumahnya tampak biasa tidak ada pesta dan terrasa sepi. Andi terlihat sangat bahagia karena ia berulang tahun tak berselang lama pembantu yang sudah ia anggap Ibunya sendiri membawa sepotong kue ke kamar Andi dengan lilin yang menyala di atas kue dan ia juga bernyanyi lagu Happy Birthday.Ia sangat bahagia karena hari ulang tahun nya masih ada yang ingat.
"Makasih Bik,sudah ingat hari ulang tahun saya,"jawab Andi lalu menghampiri pembantu itu dan meniup lilin yang menyala itu.
"Iya Den,"jawab Bibik itu.
Di ruang tamu terlihat Ibu dan Ayah Andi tengah duduk berdampingan,saat itu Ibu Andi tengah memegang secangkir teh,dan Ayah Andi tengah bekerja dengan komputer.Tak berselang lama Adi datang dengan lusuh dan lemas lalu ia duduk di kursi yang tak jauh dari tempat duduk Ibu Andi dan Ayah Andi.
"Huuh,teman ulang tahun tapi aku gak punya hadiah apa apa,"ucap Adi dengan lesuh.
"Ada apa Ad?"jawab Ibu Andi lalu menaruh kopinya di atas meja.
"Gini Mah,teman ku kan ada yang ulang tahun hari ini tapi aku gak punya hadiah apapun buat dia,"jawab Adi.
"Ya ampun gitu aja kamu bingung,ya udah lah beliin barang mahal,"jawab Ibu dengan sombong.
"Enggak ah Ma udah biasa,kalau Mama mengizinkan boleh apa tidak kalau aku adain party,"jawab Adi.
"Tentu Adi!.Boleh kan Yah?"jawab Ibu dan Ayah Andi pun menjawab anggukan.Adi pun berubah semangat dan bahagia dan tak berselang lama Andi datang.
"Wah sepertinya Kakak lagi bahagia?," tanya Andi lalu Adi mendekati Andi dan memegang lengannya lalu menjawab"Aku bukan hanya bahagia tapi sangat sangat bahagia!."
Jawab Adi lalu memeluk Andi dengan erat dan bahagia,tak berselang lama ia melepaskan pelukannya dan pergi. Melihat kelakuan Adi Ibu Andi hanya mengeleng gelengkan kepalanya,saat Adi sudah pergi Andi melihat ke arah Ibunya dan berkata"Ma,Mama ingat ini hari apa?"
"Hari ini adalah hari Rabu memangnya kenapa?,"jawab Ibu Andi sesaat kemudian ia berhenti dan teringat sesuatu"Oh iya aku ingat hari ini hari apa?"
Wajah Andi langsung berubah tersenyum kecil.Ibunya kemudian mendekati Andi dan memegang pipi Andi.
"Makasih ya And kamu sudaah ingatkan Mama,"jawab Ibu Andi.
"Iya Mah,"jawab Andi dengan malu malu kucing.
"Terima kasih ya And kamu sudah ingatkan Mama kalau hari ini adalah hari yang sepesial,"jawab Ibu Andi dengan santai,Andi pun mulai berpikiran bahwa Ibunya ingat ulang tahun nya.
Ia sangat bahagia namum ia hanya menunjukan dengan senyuman tak bisa berkata banyak namum tiba tiba senyum nya berubah menjadi ke sedihan ketika ibunya melanjutkan berkata"Hari ini adalah hari spesial karena hari ini ada acara arisan dengan teman teman Mama!."
"Oh ,"jawab Andi dengan sedih lalu Ibunya pun pergi.Andi pun di ruangan itu hanya bersama ayahnya ia kemudian melihat Ayahnya tengah sibuk dengan leptop nya.
"Ayah,apa Ayah juga tidak tau hari ini hari apa?,"ucap Andi sambil melihat Ayahnya.
"Maaf yang And,Ayah lagi sibuk jangan ganggu,"jawab Ayah Andi dengan tengah sibuk mengetik di leptopnya.
Merasa di lupakan saat hari ulang tahunnya Andi kemudian pergi ke kamarnya dengan perasaan sedih karena keluarganya tidak ada yang mengingat ulang tahun nya.
Sesampainya di kamarnya Andi hanya menangis namun tak berselang lama pembantunya datang dengan mrmbawa sebuah nampan dengan segelas susu di atasnya.
"Aden boleh saya masuk?,"tanya pembantu itu.
"Masuk aja Bik,"jawab Andi dengan sedih.Pembantu itu kemudian menaruh nampan disebuah meja kecil yang berada di samping tempat tidur.
"Den,kenapa Aden sedih?"tanya pembantu itu.
"Bagaimana gak sedih Bik,keluarga ku sendiri lupa dengan ulang tahun ku?" jawab Juli dengan sedih.
"Enggak kok buktinya Bibik ucapkan selamat ulang tahun,apakah Aden tidak anggap Bibi keluarga?,"jawab Pembantu itu.
Mendengar ucapan Pembantunya ia langsung bangun dari tempat tidur dan langsung memeluk pembantunya dan air matanya pun langsung tak terbendung lagi.Beberapa saat berpelukan Pembantu itu melepas pelukan Andi dan menghapus air mata Andi.
"Sudah jangan sedih,mari bantu Bibik. Bantu Bibik untuk menyiapkan pesta, Bibik yakin pesta ini adalah buat Aden,"ucap Bibik itu lalu Andi pun tersenyum dan mau membantu Pembantu itu.
Tak berselang lama persiapan pesta pun selesai,kue kue,minuman soda dan yang lain lain nya sudah siap di atas meja dan di tata rapi.Ruangan pun dihias dengan indah oleh Pembantu dan Andi,tak berselang lama Adi datang dengan pakaian yang bagus dan ia sangat tampan.Ia keluar dari kamarnya dan melihat ke sekeliling ruangan,ia sangat terlihat senang dan bahagia.Juli pun ikut bahagia melihat Adi bahagia,ia bahagia karena ia berpikir kalau pesta itu untuk dirinya.
"Makasih Kak,"ucap Andi dengan kepala menunduk.
"Aku yang harusnya terima kasih karena kamu sudah hias pesta ulang tahun teman ku sangat bagus,"jawab Adi.
Mendengar ucapan Adi Andi sangat terkejut tak hanya Andi si pembantu pun terkejut setelah ia mendengar bahwa pesta itu bukan untuk nya tetapi untuk teman nya.Andi pun berbalik setelah mendengar ucapan Adi ia terlihat sangat sedih dengan melangkahkan kaki secara perlahan lahan dan pergi kekamarnya dengan kepala menunduk.
Keadaan pun kembali ke masa kini Inspektur Adi sangat sedih saat mengingat masa lalu nya yang tak menepati janji,tak berselang lama ia menyadari bahwa wajah Juli dan Andi mirip bahkan tak ada pembedanya.Ia kemudian menghapus air matanya dan mulai berekspresi serius.
"Aku baru sadar kalau wajah Juli dan Andi sama,Apakah Juli itu Andi? Tapi kalau dia Andi lalu siapa korban kecelakan beberapa tahun lalu?," ucap Inspektur Adi dengan heran dan banyak pertanyaan di dalam pikirannya.
Tak berselang lama ia kembali mengingat masa lalu,saat itu Andi tengah menangis dengan mengendarai mobil.Ia mengendarai mobil dengan sangat ngebut lama kelamaan ia tak bisa mengendalikan mobilnya,mobil nya pun berjalan berkelok kelok hingga mobil dan Andi masuk kedalam jurang yang sangat dalam.Adi yang mengikuti Andi langsung menangis setelah mengetahui Andi kecelakan dan mobilnya masuk ke dalam jurang.
Setelah masuk kedalam jurang mobil itu meledak hingga mengeluarkan api yang besar dan suara yang sangat keras.
"Mah,Andi kecelakan mobilnya masuk ke jurang,"ucap Adi dengan menelepon Ibunya.Dirumah keadaan sangat mengharukan Ibu Andi pingsan setelah mendengar kabar,ia lemas dan duduk di kursi.
Beberapa saat kemudian Ayah Andi mengambil ponsel yang di pegang oleh istrinya
"Apa yang terjadi dengan Andi?,"tanya Ayah Andi dengan nada serius dan Khawatir.
"Pah,Andi kecelakan mobil nya masuk jurang !"mendengar ucapan Adi Ayah Andi langsung menjatuhkan ponselnya ke lantai.
Dia langsung lemas dan ia duduk di tanah dengan kaki tertekuk, selain itu ia juga tak punya gairah untuk berdiri ketika mendengar kabar kalau Andi kecelakaan.
Tak berselang lama polisi datang dan langsung memberi garis polisi di tempat kejadian.Adi kemudian menceritakan semua kejadiannya dan beberapa saat kemudian orang tua And dan Adi sampai di tempat kejadian itu.
Mereka kemudian melihat mobil yang dikendarai oleh Andi hancur di bawah jurang.
"Inspektur bagaimana keadaan anak saya? Apakah dia bisa selamat dari kejadian ini?" ucap Ayah Andi dengan sedih.
"Saya pikir tidak akan selamat Tuan kalau pun selamat itu kemungkinan nya sangat kecil!,"jawab Inspektur itu.
"Ya Tuhan,"mendengar jawaban inspektur Ibu Andi tak lagi bisa menahan air matanya dan ia pun menangis hingga sesegukan.
Beberapa menit kemudian semua orang turun ke jurang sesampainya di jurang mereka yaitu beberapa polisi, Ayah dan Ibu Andi serta Adi dan beberapa warga yang membantu mencari Andi.Setelah mereka sampai di dekat mobil,mereka semua terkejut lantaran melihat sesosok mayat hangus berada di dekat mobil yang ringsek dan hangus itu.Ibu,Ayah dan Adi tak kuasa menahan air matanya melihat mayat terbaring di tanah dalam keadaan hangus gosong.
Mereka semua merasa kalau mayat itu adalah Andi,Ibu Andi pun sangat terlihat menyesal atas kelakuannya kepad Andi
tidak hanya Ibu Ayah Andi pun merasa kan hal yang sama dengan Ibu Andi.
Waktu berlalu begitu cepat terlihat mayat yang hangus itu di bawa dan akan dioutopsi namun keluarga menolak dan memilih mayat itu langsung dimakamkan di makam keluarga.
Tak berselang lama pemakaman mayat itu pun berjalan dengan haru tangis keluarga Andi mengiringi kepergian mayat itu ke liang lahat.Beberapa saat kemudian Inspektur yang menangani kasus Andi menghampiri orang tua Andi dan Adi.
"Kami ikut berduka atas kehilangan yang kalian rasakan,aku doakan semoga Andi tenang di atas sana,"ucap inspektur itu.
"Terima kasih Inspektur,"jawab Ayah Andi lalu disahut Adi"Terima kasih Pak Inspektur!."
Inspektur itu kemudian menjawab senyuman kepada Adi dan Adi pun menjawab senyuman.
"Semoga kamu tenang Dek di sana," ucap Adi dengan sedih dan berkaca kaca.Pemakaman pun selesai dan keluarga pun pulang ke rumah.
Sesampainya di rumah keadaan Ibu Andi masih sama ia sangat menyesal dan merasa bersalah kepada Andi.Ia hanya melamun tanpa berkata ataupun bersemangat seperti biasa. Ayah Andi kemudian mendudukkan istrinya di kursi lalu meminta Bibik mengambilkan sebuah air putih, setelah itu pembantu itu pergi kedapur dan mengambilkan air,beberapa saat kemudian ia kembali Ayah Andi dengan membawa segelas air lalu memberikan kepada Ayah Andi.Ia pun menerima segelas air itu dan memberi kan kepada Ibu Andi,ia pun mengambil gelas itu bukannya meminum air itu dia malah membuangnya ke lantai.
"Kamu menyuruh aku minum sedang kan anak kita sudah tidak bisa makan dan minum,gimana sih kamu Mas?,"ucap Ibu Andi dengan marah dan bernada tinggi.Ia kemudian pergi meninggalkan suaminya,Bibi,dan Adi dan pergi ke kamarnya.
Ayah Andi dan Adi pun mengukuti Ibunya namun Ibu nya tak mau membuka kamar dan memulih mengurung dirinya karena rasa kehilangan yang ia rasakan.
Waktu pun kembali ke masa kini Inspektur Adi pun mulai yakin dengan apa yang ia rasakan.Ia merasa Juli adalah adik nya yang di kabarkan menghilang selama beberapa tahun lalu.Ia kemudian menelepon Ayahnya dan memberi tau tentang keyakinan nya,ia kemudian mengeluarkan ponsel dari salah satu sakunya lalu ia mulai mengetik sebuah nomor.
"Ayah,aku punya kabar baik!."ucap Inspektur Adi di dekat ponsel lalu terdengar suara orang menjawab di dalam ponsel"Apa itu Adi?"
"Ayah,Andi masih hidup!."Mendengar ucapan Adi,orang yang terdengar suaranya di telepon pun terdengar sangat terkejut"Apa?!! Kamu gak bohongkan Adi."
"Enggak Ayah,aku gak bohong.Aku akan coba bawa di pulang,"jawab Inspektur Adi lalu melanjutkan berkata"Walau pun aku tidak yakin Ayah."
"Ayah mohon Adi bawa Adikmu pulang suruh dia menemui Ibunya,"jawab Ayah Adi di telepon.
"Iya Ayah,ya sudah aku tutup dulu," jawab Inspektur Adi lalu mematikan ponselnya dan berhenti sesaat sambil berpikir sesuatu.Tak berselang lama ia pergi meninggalkan kantor polisi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments