Keputusan sulit

"Haaahh...?" Samuel tak menyangka, si nenek akan menurunkan ilmu itu padanya. Ia kan penjahat sebelumnya.

"Kalau kamu mau. Kita bisa belajarnya setelah kamu bisa baca Al-Quran. Nantinya ilmu ini tidak boleh disalahgunakan untuk melakukan hal gak baik. Karena pantangannya adalah gak boleh buat kejahatan. Murni untuk melindungi dirimu. Dan, kamu gak boleh menikmati kekayaanmu saat jadi mafia." Ujar nenek serius.

Seharian Samuel memikirkan tawarannya nenek. Ia mempertimbangkan semua dengan matang-matang, karena tak mau salah ambil keputusan.

Kata nenek, kalau ia belajar ilmu itu, maka ia tak boleh melakukan kejahatan. Dan ia tak boleh juga memiliki hartanya yang masih tersisa, yang ia dapat kan dari cara yang haram.

Samuel yang jadi DPO, tentu saja hartanya sudah disita polisi. Tapi, ia masih punya aset lainnya. Yang ia atas namakan kepada Asistennya Peter dan Ronny. Kedua asisten ini, tak akan pernah bisa ditangkap polisi. Karena mereka sudah ahlinya di bidang penyamaran identitas. Samuel sudah punya rencana, jikalau kakinya sudah sembuh total. Dan ia bisa berjalan, keluar dari hutan ini. Maka, ia akan menghubungi asistennya Ronny, atau pun peter. Ia akan meminta pada sang asisten untuk menjemputnya menggunakan jet pribadi.

Itu semua rencana dia, sebelum ia jadi muallaf. Tapi, kini. Ia jadi ragu untuk menikmati kekayaannya yang tujuh keturunan tak akan habis.

"Papa...!"

"Eeeh... Ya Allah... Ya Allah... Mail, ngagetin ayah saja."

Samuel meraih tubuh gelmbulnya Ismail. Ia dudukkan anak kecil itu di pangkuannya. Pipi tembennya Ismail, kini memerah karena diciumin terus oleh Samuel. Anak kecil inilah yang membuatnya jadi seorang pria yang lembut. Bermain dengan Ismail, membuat hatinya Samuel menghangat.

"Papa... Kata nenek, papa dan Mama, akan nikah." Ujar Anak itu berbisik di telinganya Samuel.

"Haaahh...!" Samuel tentu saja terkejut mendengar laporannya Ismail. Matanya yang besar, masih melotot pada anak kecil Itu, saking terkejut nya akan kabar itu.

"I, iya Papa.. Itu nenek sedang bicara di dapur dengan mama." Ismail masih berbisik di daun telinganya Samuel.

Samuel yang kepo akan apa yang dikatakan Ismail, akhirnya mengintip dari jendela, yang arah pandangannya tembus ke dapur. Ya, di sana Nisya dan Nenek terlihat bicara serius.

"Mau ya Papa, jadi papaku. Mama sellalalu ceritain papa. Tappi, papa gak pelna datang kecini, temuain akku." Anak kecil yang gemesin Itu, terlihat penuh harap pada Samuel.

Graapp... Samuel peluk erat tubuhnya Ismail. Ia sangat kasihan melihat ekspresi wajahnya Ismail yang penuh harap. "Bujuk mama ya Nak, agar mama mau nikah dengan Papa!" Samuel buang semua gengsi Di hati nya. Padahal tak pernah ada di pikirannya mau menikah sejak dulu. Tapi, sejak bertemu dengan Nisya, Ismail dan Si nenek. Jalan hidupnya berubah drastis.

Ia yang dulu tak punya hati, kejam dan kasar pada wanita. Kini berubah seratus persen dari kebalikan sifatnya yang dulu.

Ismail beranjak dari pangkuan Samuel. "Horee.... !" Teriak anak itu dengan ceriahnya. Ia berlari ke dapur, menghampiri sang ibu.

"Mama.... Mama dan ayah akan nikah. Horeee..!" Anak usia 2,5 tahun itu, terlihat dewasa di usia 2,5 tahun. Dari mana dia tahu akan hal itu.

Graapp..

Nisya menarik tangan anaknya kuat. Sehingga anak kecil itu, terduduk di pangkuannya. "Siapa yang ajari kamu bicara seperti itu nak?" Nisya melototkan matanya pada Ismail, dengan geramnya.

Ismail melirik sang nenek, yang kini pura-pura sibuk memetik sayur daun ubi. "Nenekk!"

Haahh..

Si nenek mengerutkan keningnya, menatap cemberut Ismail.

"Nek, Ismail ini gampang ngerti anaknya. Kita harus ajari dia, sesuatu yang sesuai usianya. Ngapain pula nenek ceritain tentang pernikahan padanya Nek." Ujar Nisya kesal, menatap malas sang nenek.

"Sampai kapan kamu menolak untuk menikah dengan Samuel. Ingat, umur nenek sudah tak lama lagi. Kalau kamu gak punya suami. Yang jagain kamu dan Ismail siapa?"

"Dan, tak harus dia kan nek. Nenek tahu sendiri dia siapa. Dia itu buronan." Ujar Nisya dengan penuh amarah. "Sampai kiamat pun, aku tak akan menikah dengannya. Selamanya, aku akan bersama Ismail."

Ujar Nisya dengan menangis sesenggukan. Ia alihkan pandangannya. Karena tak sanggup ditatap lekat sang nenek dan Ismail.

Tangan sang nenek menjulur meraih bahu Nisya yang sedang bergetar, karena menangis itu. Nisya pun akhirnya melap air matanya.

"Panen kali ini, aku akan jual ke pasar semuanya. Tabunganku selama dua tahun ini, ditambah hasil panen kali ini, cukup untuk biaya kita pergi dari hutan ini Nek. Aku akan bawa nenek pergi jauh, dari kutukan para warga. Kita akan hidup bahagia di tempat baru, tanpa pria itu dan kutukan para warga." Jelas Nisya dengan seriusnya.

Sang nenek menggeleng lemah. "Tidak Nis, nenek tak akan pernah meninggalkan tempat ini, sampai kapanpun." Ujar Nenek dengan tatapan mata yang hampa. "Di tempat ini semangat hidupku. Kalau kamu dan Ismail mau pergi dari tempat ini, nenek tak menghalangi niat baikmu Itu. Ya, Ismail memang harus keluar dari hutan ini. Ia harus mengenyam pendidikan di bangku sekolah." Ujar sang nenek dengan menitikkan air mata.

Graapp..

Nisya memeluk sang nenek. Tangisnya pecah dalam dekapan wanita tua itu. "Tidak nek, aku tak akan pergi, jikalau nenek tak mau. Aku sayang nenek. Berkat nenek, aku masih bisa hidup Nek." Mereka berdua berpelukan sambil menangis.

Hua

Hua

Hua

Ismail malah ikut menangis.

"Mama.... Nennek...!" Ia rangkul sang ibu dengan tangisnya yang kencang.

Nisya mengurai pelukannya dari si nenek. Dan kini ia memeluk Ismail. Mencoba menenangkan anak itu, agar terdiam.

"Mama... Jangan nangis...!" Ismail melap air mata nya Nisya dengan jemarinya yang kecil itu. Nisya kecup penuh cinta jemari mungil itu.

Samuel yang mengintip di balik jendela, ikut hanyut dalam kesedihan yang ia saksikan. Tak seharusnya ia berlama lama tinggal di tempat itu. Karena kehadirannya di tempat itu, membuat orang orang jadi sedih. Ingin pergi, tapi ia sudah sayang dengan Ismail.

***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!