Marah Lucas

Erni sedang makan bersama Ali, Ali membawanya makan-makanan yang sebelum nya pernah dia makan bersama Lucas.

"Rasakan ini kamu pasti menyukai nya" ucap Ali memberikan satu menu favorit nya.

"Ini juga makanan kesukaan ku akhir-akhir ini" balas Erni.

Dan seketika mendapatkan lirikan dari Ali yang bingung.

"Sebenernya kamu kesini kerja apa Er?" tanya Ali yang sedari tadi penasaran dengan Erni.

Erni yang mendapatkan pertanyaan itu bingung, apa dia harus menjawab jika dia bukan bekerja melainkan menjadi seorang istri untuk seorang pengusaha.

Tapi jika dia mengatakan nya pasti Ali tak akan menyukai nya lagi, Erni masih ingin memiliki harapan jika Lucas membuang nya Ali sudi mencintainya.

"Aku disini__" ucap Erni terpotong.

"Jadi babu" ucap Lucas yang tiba-tiba datang.

Lalu Lucas dengan kasarnya menarik tangan Erni hingga rapat ke tubuhnya.

"Kau hanya pembantu, kenapa meninggalkan rumah hah! dasar kau tidak tau diri!" Lucas membentak Erni di hadapan Ali.

Ali bangkit dia menarik Erni dari Lucas, membuat keduanya saling bertarik-tarikan.

"Lepaskan dia, biarkan dia bersamaku" ucap Ali tak suka dengan cara Lucas yang kasar.

"Lepaskan? dia banyak berhutang padaku, hidupnya ada dalam genggaman ku!" tegas Lucas santai.

Ali menatap Erni yang diam saja seolah tidak bisa berbuat apa-apa, dia sedikit heran karena Erni yang dia kenal seorang gadis yang berani.

Dan sebenarnya itulah yang dia suka dari Erni, selain pekerja keras dan cantik Erni juga memiliki bela diri yang membuatnya bisa menjadi wanita kuat.

"Aku akan membayar semua hutang-hutang Erni, kau bisa menuliskan nominalnya di cek ini" kata Ali memberikan cek kosong pada Lucas.

Tapi siapa yang butuh uang, Lucas menolak keras dengan menyobekkan menjadi dua.

"Hutang nya terlalu besar, bahkan dengan semua harta yang kau punya pun semua itu tak akan membuat wanita ini bisa bebas dari hutang nya, pahami itu" ucap Lucas menarik tangan Erni untuk pergi.

Tapi saat akan pergi kembali Erni rasakan jika tangan nya kembali di pegang oleh Ali.

Andai itu semua sebelum dia menerima Lucas sebagai suaminya mungkin Erni akan sangat bahagia, tapi Ali memegang tangan nya di saat dia sudah mempertaruhkan masa depannya untuk uang yang tidak dia terima.

"Singkirkan tangan mu sebelum aku mematahkan tangan mu!" tegas Lucas matanya menatap tajam pada Ali.

"Jangan pergi, biarkan aku membayar hutang mu" kata Ali nampak serius dari wajahnya.

Erni diam sebentar, lalu menggeleng.

"Maaf kak, aku harus ikut tuan Lucas!" menekan nama Lucas.

"Maaf kak Ali, aku menyukai mu tapi aku punya suami yang harus aku turuti kemana jalan yang dia arahkan padaku" batin Erni sedih, dengan berat hati Erni melepaskan tangan Ali dari tangan nya.

Dan setelah itu Erni berjalan mengikuti kemana Lucas akan membawanya.

Ali melihat Erni yang menjauh pergi, dia berniat mengikuti ke mana Lucas membawa Erni tapi saat Ali akan berjalan dia malah menubruk seseorang yang membuat dia kehilangan jejak Erni.

"Aku harus mencari tahu kemana pria itu membawa Erni, ya dia tidak bisa memperlakukan Erni seperti itu" gumam Ali pelan.

.

.

"Lepasin, sakit!" ringis Erni yang di tarik mendekati mobil.

"Masuk!" tegas Lucas marah.

Erni diam, kakinya yang terkilir sangat terasa sakit karena Lucas yang menarik nya dengan paksa.

"Cepat masuk! apa kau tuli" Lucas semakin marah.

"Apa tidak bisa bicara dengan cara baik-baik?" Erni menatap Lucas dengan wajah menahan sakitnya.

"Jangan banyak omong kamu, cepat masuk!" lanjut Lucas.

Huh..

Tidak akan menang jika bicara dengan pria seperti Lucas, Erni yang masih waras pun akhirnya memilih naik karena dia takut Lucas memarahi nya di depan umum.

Bagaimana pun Erni masih punya malu, dia tak mau dirinya di permalukan oleh Lucas dengan kata-kata pedas dari pria galak yang sudah menjadi suaminya itu.

Selama di perjalanan Erni tak mengatakan apa-apa, pun sama dengan Lucas yang fokus menyetir tapi pikiran nya menerawang.

Hingga..

"Turun!" perintahnya dengan wajah dingin nya.

"Apa maksud mu? tadi kamu minta masuk mobil terus sekarang kamu minta turun?" Erni menatap sang suami dengan wajah tak percaya.

Lucas meliril Erni dengan wajah dinginnya.

"Aku bilang turun!" tegas Lucas sedikit berteriak.

Erni yang di teriaki entah kenapa kali ini dia merasa sakit hati, sebisa mungkin dia menahan air mata yang akan jatuh ke pipinya.

"Oke" Erni turun dengan wajah menahan kesedihan nya.

Setelah Erni keluar Lucas langsung mengemudikan mobilnya dengan kecepatan cepat, Erni melihat mobil Lucas yang menjauh pergi meninggalkan nya di pinggir jalan.

"Tidak, aku tidak boleh menangis karena dia. aku kuat aku hanya harus bertahan sampai dia bosan, ya aku harus kuat" gumam Erni yang mengusap air matanya karena sekalipun dia mencoba menahan air matanya tetap saja matanya mengeluarkan air yang membuat pipinya basah dengan air mata.

🌹

Lucas kenapa si😆

Jangan lupa like Coment and vote ya❤🙏🤗

Terpopuler

Comments

Miss Typo

Miss Typo

hadeh bener" tuh Lukas

2023-04-07

1

Rika93

Rika93

pliisss dtglahh si Alii..

2023-03-23

1

Safitri Kinasih

Safitri Kinasih

udh galak tol*l lg

2023-03-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!