Keesokan harinya Erni sudah rapih dengan dress cantik pemberian calon mertuanya, dan hari ini dia akan melakukan fitting baju pengantin.
"Wah cantik nya, lihat Lucas sayang Erni sangat cantik dengan dress biru tua itu" kata Ibu Retno sengaja memuji Erni di depan Lucas.
Berharap putranya mau melihat jika Erni memang sangat cantik, dan mereka tak salah memilih calon mantu.
Lucas hanya melirik sekilas, dan selebihnya dia acuh.
"Cantik apanya, wajah kampungan nya bahkan masih terlihat jelas" batin Lucas memaki di dalam hatinya.
"Aku berangkat sekarang Mam, dua jam lagi aku ada meeting" kata Lucas sambil melihat jam di tangan nya.
"Oke, ingat jangan buat Erni takut" Ibu Retno mengingatkan.
"Mam pikir aku hantu?" Lucas mendelik tak suka.
Lalu pergi karena dia tak suka omong kosong dan terlalu banyak basa-basi.
Erni berpamitan pada ibu Retno, untuk pak Bambang calon papi mertuanya itu sedang pergi bertemu teman-teman nya.
"Kalau Lucas bersikap tak baik jangan lupa adukan sikap nya pada Mami" kata ibu Retno menatap Erni.
"Baik Mam" balas Erni tersnyum.
"Mami tidak mau Lucas bersikap keras pada mu, jadi jika dia berkata kasar atau mengatakan kata-kata yang menyakitkan kamu harus mengatakan semuanya pada Mami, Oke" lanjut ibu Retno.
"Mami sangat baik, apa aku boleh memeluk Mami?" tanya Erni yang terharu akan sikap baik calon mertuanya itu.
"Tentu sayang" balas ibu Retno.
Lalu Erni memeluk wanita yang sudah baik padanya itu, bahkan ibu nya pun tak pernah bersikap selembut ini padanya.
"Terimakasih" kata Erni pelan.
Dan terdengar suara klakson mobil sangat keras, membuat ibu Retno melepaskan pelukan nya.
"Sama-sama, Lucas sudah menunggu mu jadi semangat lah untuk meluluhkan nya, Oke" Ibu Retno memberikan semangat.
Erni mengangguk lalu pergi, saat sampai di teras depan Erni tiba-tiba tegang saat melihat mobil Lucas.
Erni membuka pintu belakang dan dia masuk lalu duduk.
"Apa kau pikir aku supir?" suara Lucas terdengar begitu dingin.
Erni bingung mendengar ucapan Lucas, dia tidak paham.
"Maksudnya gimana?" tanya Erni yang bingung memilih bertanya.
"Ck, kau ternyata bukan hanya kampungan tapi juga lambat berpikir, cepat pindah atau aku akan menyeret mu agar kau tau siapa dirimu dan bagaimana cara mu bersikap!" tegas Lucas dengan wajah penuh emosi nya.
Dan Erni sekali lagi diam, yang membuat Lucas memukul setir mobil.
"Kau bodoh?" geram Lucas marah.
"Bisa tidak jangan mengatai ku bodoh, aku tidak mengerti apa yang kamu maksud, dan kalau bicara pelan-pelan saja karena aku tidak mengerti" ucap Erni dengan wajah polos nya.
Lucas sontak melihat ke belakang, dia menatap tajam Erni yang sedang menatap nya bingung itu.
Hufh..
"Kau benar-benar menguji kesabaran ku, cepat pindah ke jok depan!" kesal Lucas.
"Oh pindah, bilang dari tadi jangan marah-marah nggak jelas kan bingung" balas Erni sambil membuka sabuk pengaman nya.
Tapi dia malah kesusahan yang membuat Erni lama, dan Lucas yang menunggu sangat kesal.
"Apakah kau bodoh!" teriak Lucas yang sudah tidak bisa terkendali lagi kemarahan nya.
Erni melihat ke arah Lucas dengan tatapan sebal nya.
"Bisa nggak jangan hina bodoh terus, pamali nanti keturunan kamu ada yang bodoh gimana?" kata Erni kesal.
Bodoh-bodoh, dia juga punya perasaan dan siapa yang suka di katai bodoh?.
Lucas tak mengatakan apa-apa lagi, dia berusaha untuk menahan kemarahan nya yang memang meletup-letup saat bersama Erni.
.
.
Selama di perjalanan ke butik Erni yang duduk di sebelah Lucas tak banyak bicara, dia masih kesal dengan sikap Lucas yang selalu menghina nya.
Keduanya akhirnya sampai di butik, Lucas langsung masuk di ikuti oleh Erni yang berjalan di belakang nya.
"Pilihkan dia gaun yang bagus" ucap Lucas pada pegawai butik.
"Baik tuan" balas pegawai itu ramah.
"Mari nona" pegawai itu membawa Erni ke tempat gaun-gaun.
Erni melihat gaun-gaun cantik yang belum pernah dia lihat, bahkan untuk membayangkan bisa melihat nya saja tidak.
Dulu dia bahkan berpikir jika Erni menikah nanti dia hanya akan menyewa kebaya paket 1 juta dan dekor jadul serta riasan sederhana untuk pernikahan nya, tapi sekarang seperti nya pikirannya saat itu melesat semua.
"Bagaimana nona apa ada yang anda suka?" tanya pegawai butik ramah.
"Aku mau yang ini saja" Erni sejak awal menyukai gaun yang cantik dan elegan dengan tangan terbuka.
Entahlah menurutnya gaun itu sangat indah dan Erni merasa ingin menggunakannya di hari spesial nya.
"Pilihan yang sangat bagus, mari saya antar ke ruangan ganti" kata pegawai lagi.
Hah?
Ruangan ganti?
"Memang nya boleh di coba gitu?" tanya Erni polos.
Membuat pegawai butik iti menatap pelanggan nya itu dengan wajah bingung.
"Tentu saja bisa nona" balas nya ambigu.
"Bisa? ya sudah aku mau coba yang ini dan yang ini apa boleh?" tanya Erni lagi.
Pegawai butik hanya mengangguk, dan Erni sangat senang dia langsung mengikuti kemana pegawai butik itu mengajak nya ke ruangan ganti.
🌹
Satu kata untuk Erni😂
Jangan lupa like coment and vote ya❤🙏🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Miss Typo
polos bgt
2023-04-06
1
Rika93
polos😁
2023-03-23
1
fhikea
terlalu polos...🤭🤭🤭
2023-02-23
2