Kata-kata kasar

Di tempat lain nampak Lucas yang sedang di perusahaan nya, dia yang sedang fokus dengan laptop nya mendapatkan pesan dari Mami nya.

"Sayang besok kamu dan Erni fitting baju ya" isi pesan itu.

"Aku sibuk" Lucas membalas singkat.

Tring..

"Tidak ada waktu lagi, pernikahan kalian tinggal 3 hari lagi, semuanya sudah beres Mami dan Papi percayakan pada pihak WO, dan tinggal gaun dan jas kamu saja" kembali ibu Retno membalas.

Lucas membaca nya dengan wajah kesal, terdengar hembusan nafasnya kasar.

Dia tidak habis pikir kenapa orang tuanya mau sekali dia menikah, bahkan sampai mengancam tak akan menberikan warisan padanya.

"Baiklah, besok" akhirnya Lucas setuju.

"Thank's sayang, Mami menyayangi mu jangan kecewakan Mami" balas ibu Retno di akhiri dengan emoticon love.

Hufh..

Lucas bisa saja menolak, tapi dia tidak bisa karena dia sudah banyak mengecewakan Mami nya.

Dan dia memilih menurut kali ini, tapi untuk selanjutnya dia tidak akan membuat Mami nya mengatur nya lagi.

"Aku yakin Mami menbayar nya, ya dia wanita kampungan yang jelek aku penasaran berapa Mami membeli nya" gumam Lucas sambil menyimpan ponselnya.

Karena pekerjaan nya yang menumpuk Lucas pun memilih kembali fokus pada pekerjaan nya.

Sore nya Lucas pulang ke rumah Mami Papi nya, dan melihat Mami nya yang sedang mengobrol dengan Erni.

Nama saja kampungan, di yakin pendidikan Erni pun pasti nol besar.

"Sayang, akhirnya kamu sudah pulang kemarilah" panggil Ibu Retno.

Erni menggeser posisi duduk nya, terlihat Lucas yang dengan malas duduk di dekat Erni.

"Sekarang kalian mengobrol lah, Mami akan membuat makanan untuk makan malam kita" ibu Retno bangkit.

"Mami aku lelah" kata Lucas bangkit.

"Tidak ada penolakan, duduk lah dan ajak Erni mengobrol kalian hampir menikah dan kalian belum mengenal apapun dari calon pasangan jadi kalian harus berdiskusi untuk ke depan nya" tegas Ibu Retno lagi.

Lalu Ibu Retno pergi meninggalkan Erni yang gugup karena Lucas menatap nya tajam.

Semula mereka hanya diam dengan tatapan Lucas yang begitu menusuk seolah Erni adalah orang yang ketahuan mencuri.

"Berapa kau menjual dirimu pada orang tua ku?" tanya Lucas tanpa beban.

Hah?.

"Maksudnya?" tanya Erni gugup.

"Jangan pura-pura bodoh, ya sekalipun aku tau kau bodoh dan tak berpendidikan tapi aku yakin kau tak bodoh akan uang bukan? berapa orang tua ku membeli mu?" Lucas berkata dengan nada dingin nya.

Deg..

"Kenapa dia begitu kasar" batin Erni merasa takut.

"Oh ****, seperti nya kau memang bodoh, mimpi apa aku harus menikahi wanita seperti mu, cih Mami dan Papi benar-benar ingin menyulitkan ku dengan memiliki istri wanita kampungan yang lusuh seperti mu, benar-benar menjijikan!" lanjut Lucas sambil berdiri.

Dan setelah mengatakan kata-kata pedas nya yang terdengar sedikit kasar itu Lucas pun langsung pergi ke kamar nya.

Meninggalkan Erni yang duduk dengan wajah syok nya, tidak percaya jika pria setampan Lucas memiliki bibir sepedas itu.

"Tahan Er, sejauh ini kamu sudah sering di hina dan di caci, kamu terbiasa dengan semua ini jangan menangis lagi oke" gumam Erni mencoba untuk menahan air matanya.

Dan agar tidak bisa menangis Erni berlari ke kamar nya, di masuk ke kamar mandi dan membasuh wajah nya.

"Aku tidak menangis, aku kuat" ucap Erni sambil menatap penampakan wajah nya di cermin.

Sejauh ini dia berusaha untuk kuat, tapi kenapa kali ini lain dia merasa kekuatan nya di hancurkan dalam satu detik oleh ucapan Lucas yang tajam.

Meskipun di sini Lucas tak sepenuh nya salah, apa yang pria itu katakan adalah benar karena hadir nya Erni di kehidupan Lucas adalah karena uang.

.

.

Malam nya mereka makan bersama di meja makan, dan selama makan tidak ada yang mengeluarkan suara nya.

Hingga akhirnya mereka selesai makan, Erni pun langsung membantu bi Wati membersihkan meja makan.

"Lihat dia begitu cekatakan dan baik, apalagi yang kau cari?" tanya Pak Bambang melirik Lucas.

"Aku tidak butuh pembantu" balas Lucas yang langsung pergi meninggalkan Pak Bambang.

"Anak itu benar-benar membuat ku hilang kendali" Pak Bambang nampak marah.

"Sudah Pap, biarkan Lucas sadar sendiri akan jodoh terbaik yang kita carikan untuk nya, dia sudah menerima pernikahan ini dan seterusnya kita serahkan semuanya pada Erni dan Lucas saja" ucap Ibu Retno sambil mengusap punggung suami nya.

Huh..

"Mami benar, setelah Lucas menikah Papi mau kita menikmati masa tua syukur-syukur Lucas dan Erni cepat memberikan kita cucu karena Papi sangat menantikan kehadiran cucu" sahut Pak Bambang.

"Bukan hanya Papi, tapi Mami juga berharap hal yang sama seperti Papi" balas Ibu Retno, lalu keduanya pun memilih ke ruang tengah untuk menunggu Erni selesai membantu bi Wati.

Mereka sudah pernah melarang Erni melakukan nya karena Erni adalah menantu di rumah nya, tapi Erni yang baik hati meminta untuk tak di larang membantu membereskan dapur karena itu adalah kewajiban wanita.

🌹

Jangan lupa like coment and vote ya❤🙏🤗

Terpopuler

Comments

Nazjua Nazjua

Nazjua Nazjua

selamat sore terus lah berkarya jangan lupa mampir di karya ku yang receh

2025-01-03

1

Miss Typo

Miss Typo

semangat Erni kuat kau pasti bisa menaklukkan Lukas 💪💪💪

2023-04-06

2

Rika93

Rika93

awass aja nanti kalo kau bucin Casss Lucaass

2023-03-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!