Perut kampungan

Lucas keluar dari lift dan Erni yang melihat itu langsung berjalan mendekati Lucas.

"Mau apa kau kesini?" tanya Lucas dengan wajah tak suka nya.

Erni melihat sekitar nya, banyak orang yang melihat ke arah nya membuat dia sedikit malu apalagi Lucas tak terlihat happy dengan kedatangan nya.

"Bisakah kau ramah, lihat banyak orang yang melihat ke arah kita" bisik Erni.

"Kau pikir aku perduli?" balas Lucas dengan wajah dingin nya.

Hufh..

"Setidak nya berpura-pura lah sebentar, aku hanya ingin mengantar makanan" ucap Erni masih dengan berbisik.

Lucas melihat rantang berisi makanan yang di bawa Erni, lalu mengambil nya.

"Sudah, kau bisa pergi" kata Lucas sinis.

Erni menggelengkan kepala nya.

"Aku juga di tugaskan untuk menemani mu makan" jelas Erni dengan wajah santai nya.

Yang seketika membuat dia mendapatkan lirikan tajam dari Lucas.

Dan sadar jika banyak orang yang melihat nya Lucas pun menarik tangan Erni untuk masuk lift khusus CEO.

Di dalam lift Erni nampak diam, hingga akhirnya lift terbuka dan Lucas langsung keluar tapi Erni yang akan keluar malah kaget dengan lift yang kembali tertutup.

Erni yang tak mengerti dengan lift itu malah kebingungan, dia asal pencet ke lantai 1 dan tring saat pintu lift terbuka dia kembali ke lobby.

"Tadi lantai berapa ya" gumam Erni bingung.

Erni buru-buru keluar, dia berjalan mendekati resepsionis dan menanyakan lantai CEO.

Dan setelah mengetahui lantai berapa Erni kembali masuk dan memencet tombol yang benar.

Huh..

"Akhirnya" Erni menghela nafas lega saat dia keluar dari lift dan melihat warna dinding yang sama saat Lucas keluar tadi.

"Dari mana saja kau!" suara Lucas tepat di belakang Erni.

Erni berbalik dan melihat Lucas yang menatap nya tajam.

"Aku lupa keluar jadi terbawa lagi ke lantai dasar, maaf" ucap Erni dengan wajah polos nya.

Lucas memutar bola matanya malas, kenapa dia harus menikahi wanita bodoh dan kampungan seperti ini.

Erni mengikuti Lucas ke dalam ruangan nya, dan sesampai di ruangan CEO Lucas langsung makan.

"Hey jangan memotret ku!" kesal Lucas karena dia melihat Erni terus memotret nya.

"Untuk bukti pada Mami" balas Erni santai.

"Kau pikir aku bocah sampai makan saja harus laporan!" Lucas semakin kesal.

Erni hanya mengedikan bahunya tak tau, dia hanya menjalankan perintah sang ibu mertua.

Beberapa menit berlalu Lucas akhirnya selesai makan.

"Kau pergi dengan siapa?" tanya Lucas.

"Taksi" balas Erni cepat.

"Bukan kah di rumah ada supir?" Lucas bertanya tanpa melihat ke arah Erni.

"Ya, tapi aku ingin mengingat jalan ke kantor ini, jadi jika aku suatu saat tersesat aku bisa ke sini" jelas Erni polos.

Lucas tak menjawab dan bangkit dari sofa, dia kembali ke kursi kebesaran nya.

Sedangkan Erni dia nampak mengirimkan foto Lucas yang sedang makan pada mertuanya, ponsel nya sedikit buram di bagian kameranya maklum Erni membeli nya sudah lama dan itupun second karena uang tabungannya tak cukup.

Lebih tepatnya setiap Erni menabung pasti uang nya akan lenyap begitu saja, alias di ambil paksa oleh bapak tirinya untuk modal berjudi.

.

.

Erni ketiduran karena dia di perintahkan pulang bersama dengan Lucas.

Dan selama menunggu Erni yang bosan malah ketiduran, Lucas yang melihat Erni tertidur hanya diam tanpa berniat membangunkan.

Hingga menjelang sore Lucas bangkit dari kursi nya, dia berjalan mendekati Erni.

"Bangun" ucap nya datar.

Tapi siapa yang bisa bangun dengan ucapan saja, Erni tetap tidur bahkan tak mengeliat sedikit pun.

Hufh..

"Hey bangun ini sudah waktunya pulang!" kali ini Lucas membangun bukan dengan ucapan tapi juga dengan mengguncangkan lengan Erni.

Hoam..

"Jam berapa ini?" tanya Erni tanpa membuka matanya.

"Jam 4 lebih, cepat bangun dan cuci muka jangan sampai ta* mata mu membuat orang jijik dan menganggap aku buta karena menikahi wanita jorok seperti mu" kata Lucas pedas.

Sontak membuat Erni membuka matanya dan reflek berkata..

"Namanya manusia hidup ya pasti punya ta* mata, kamu juga kemarin tidur ada belek nya" celetuk Erni sambil menguap.

"Kau!" Lucas menatap tajam Erni.

Tapi Erni malah bangkit dari sofa dan berjalan ke arah toilet dengan kepala nya yang sedikit pusing.

Setelah itu keduanya keluar dari kantor bersama, Lucas tak punya pilihan untuk membawa Erni pulang bersama nya karena urusan nya akan ribet dengan Mami nya.

Selama di perjalanan tak ada obrolan di antara keduanya, hingga akhirnya terdengar suara alarm alam yaitu suara perut Erni.

"Bukan perut ku, mungkin perut mu" ucap Erni asal saat Lucas melirik ke arah nya.

"Cih, dasar perut kampungan" ketus Lucas sambil meminta supir nya untuk pergi ke restoran terdekat.

Sedangkan Erni hanya diam, dalam hatinya dia berpikir emang ada perut kampungan? lalu jika perutnya kampungan seperti apa perut yang kotaan?.

🌹

Jangan lupa like coment and vote ya ❤🙏🤗

Terpopuler

Comments

lovely

lovely

oon amtt s Erni mau aja jadi budak cowok ky sombong

2023-06-08

1

Win wina

Win wina

lucu ya berantem

2023-04-10

1

Miss Typo

Miss Typo

kalau perut kota mungkin bunyinya beda 😁

2023-04-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!