Pindah

Saat ini mereka sudah sampai di restoran, Lucas tak punya pilihan selain mengajak Erni ke restoran.

Ya dia memang galak tapi Lucas juga tidak setega itu membiarkan Erni sampai kelaparan.

"Kau duduk di sini dan makan dengan cepat" kata Lucas dingin.

"Hem" balas Erni sambil melihat sekitar nya.

Lucas pergi meninggalkan Erni, dia memilih duduk sendirian dan tempat duduk nya lumayan jauh dari meja tempat Erni.

Beberapa menit berlalu..

Pesanan Erni akhirnya datang, Erni langsung makan.

Dari kejauhan terlihat Lucas yang juga baru datang pesanan coffe nya.

"Dia benar-benar malu duduk dengan ku" gumam Erni sambil melihat ke arah Lucas.

Tapi siapa perduli, Erni lebih baik tak memikirkan apapun yang membuat nya merasa sakit karena memikirkan sifat Lucas padanya hanya akan membuat dia merasa terhina.

Setalah selesai makan Erni bangkit berniat mendekati Lucas, tapi Lucas memberikan kode untuk dia diam di tempat nya.

Lucas mendekati Erni dan langsung membayar tagihan nya, selesai membayar keduanya keluar tapi dengan Lucas yang pergi lebih dulu dan Erni belakangan karena Lucas tak mau berjalan berdampingan dengan Erni.

"Malam ini kita pindah" kata Lucas yang sudah memikirkan semuanya.

"Kemana?" tanya Erni.

"Ke kuburan" jawab Lucas cepat.

"Ngapain? mau di kubur?" tanya Erni lagi.

"Ya, mengubur mu!" sewot Lucas dingin.

Dan membuat Erni melirik pria itu dengan wajah bingung nya.

"Aku belum mau mati, aku masih punya banyak impian mau punya anak cucu yang banyak, hidup bahagaia dan___" ucap Erni terpotong oleh Lucas.

"Siapa yang nanya, dasar!" Lucas semakin sewot.

Dan Erni yang melihat itu hanya mengedikkan bahunya tak perduli dengan sikap judes suaminya.

.

.

Sesampainya di rumah keduanya langsung disambut oleh ibu Retno dan Pak Bambang, keduanya nampak terlihat senang melihat Lucas dan Erni pulang bersama.

Sebelumnya ibu Retno telah memberitahu akan keramas pagi-pagi Erni, dan seperti yang dibayangkan Pak Bambang juga ikut berpikiran seperti sang istri jika terjadi sesuatu antara Lucas dan ernius tadi malam.

"Kalian pasti capek naiklah ke kamar nanti Mami akan menyuruh Bibi untuk membuatkan minuman untuk kalian" ucap Ibu Retno.

"Iya Mami" balas Erni tersenyum kecil.

Sedangkan Lucas dia langsung naik lantai atas tanpa menunggu Erni.

Erni mengikuti Lucas dari belakang, dia harus berkemas karena Lucas bilang mereka akan pindah ke rumah Lucas.

"Mami yakin tidak lama lagi akan ada suara tangisan bayi di rumah kita Pap" ucap Ibu Retno sambil melihat Erni yang sedang berjalan menaiki tangga.

"Papi juga berharap begitu, tapi apa mungkin secepat itu Lucas luluh?" tanya pak bambang tak yakin.

"Tidak ada yang tidak mungkin di hidup ini Pap, Mami yakin jika Lucas pasti luluh dengan Erni secara Erni adalah wanita yang sangat unik dan tidak mudah ditindas, kepribadian Erni begitu sangat cocok dengan kegalakan putra kita" balas ibu Retno dengan keyakinan nya.

Pak bambang yang melihat semangat dari istrinya hanya diam tapi dalam hatinya dia juga berharap sama seperti yang diharapkan sang istri.

Sedangkan di dalam kamar nampak Erni Yang sedang membereskan barang-barangnya, lain dengan Lucas yang nampak santai duduk sambil memainkan ponsel nya.

"Cepat" kata Lucas tanpa melihat Erni.

"Sabar" balas Erni yang masih berkemas.

Lucas melirik ke arah Erni dengan wajah tak suka nya, lalu kembali fokus pada ponsel nya.

Tak lama kemudian keduanya turun dengan Erni yang menarik koper besar.

Hal itu tentu saja membuat ibu Retno kaget apalagi setelah mendengar penuturan sang putra yang akan pindah ke rumah nya.

"Ini rumah kalian juga kenapa harus pindah sayang?" ibu Retno tak rela di tinggal.

"Aku harus mandiri Mam, aku punya rumah dan aku rasa sekarang waktunya aku memulai hidup ku" balas Lucas yang sudah memikirkan alasan pada sang Mami.

Pak Bambang yang mendengar alasan putra nya setuju dengan pemikiran Lucas, karena bagaimana pun Lucas sudah menikah dan sudah sepantasnya dia bisa mandiri tanpa bantuan mereka.

"Tapi Mami__" ucap Ibu Retno terpotong oleh suaminya.

"Sudahlah Mam, biarkan putra kita menjalani kehidupan barunya bersama Erni, lagi pula rumah Lucas itu tak jauh dari rumah kita jadi kapanpun Mami mau Mami bisa main ke rumah Lucas" timpal pak bambang.

ibu Retno terdiam nampak menimbang dan setelah berpikir dia pun akhirnya mengiklaskan putra dan menantunya pergi untuk memulai hidup baru.

"Jika perlu apa-apa jangan sungkan untuk menelpon Mami" kata ibu Retno sambil memeluk Erni.

"Iya Mam, aku pamit dulu ya" ucap Erni sambil melepaskan pelukan nya.

"Jika Lucas berkata kasar dan galak jangan di hiraukan, dia memang seperti itu" lanjut ibu Retno lagi.

"Aku akan pura-pura budeg Mam" balas Erni asal.

Membuat ibu Retno tertawa kecil.

"Bagus, masuk kuping kiri keluar kuping kanan saja" sahut ibu Retno lagi.

Dan Erni hanya mengangguk, lalu setelah itu dia pun langsung masuk ke dalam mobil karena sedari dari tadi Lucas terus memencet klakson dan itu cukup berisik di pendengaran Erni.

"Drama!" sinis Lucas saat Erni baru masuk ke dalam mobilnya.

Erni yang sedang memasang sabuk pengaman sontak langsung melirik ke arah Lucas.

"Kenapa syirik?" tanya Erni menatap wajah Lucas dengan sebal.

Dan Lucas yang mendengar jawaban menyebalkan Erni sangat kesal, dia langsung mengendarai mobilnya meninggalkan rumah mewah orang tuanya.

🌹

Jangan lupa like coment and vote ya kak❤🙏🤗

Terpopuler

Comments

Miss Typo

Miss Typo

seru jg Lukas sm Erni, pasti tar pisah kamar dech

2023-04-07

1

Rika93

Rika93

adaaa ajaaa yg diributin😅

2023-03-23

1

makkk kecehhh

makkk kecehhh

lm2 gw cubit juga ginjal lu lucass, er gw dukung lu hrs taklukn tu kulkass jng perna lemahhh, kulkas blom kena sarang yg orijinal klo udh kena br tau rasa diaaa

2023-03-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!