The real kampung

Erni di bawa keluar dan langsung di perkenalkan pada pasangan kota itu, lalu setelah itu mereka pamit untuk langsung membawa Erni ke kota.

Tak ada wajah kesedihan atau penyesalan di wajah ibu dan bapak nya, yang dia lihat hanya wajah bahagia karena mendapatkan uang banyak.

"Kamu yang jualan donat di kampung ini kan?" tanya ibu Retno.

"Iya nyonya" balas Erni menunduk.

"Jangan panggil nyonya mulai sekarang kamu panggil kami Mami dan Papi karena setelah sampai di kota nanti kamu akan menjadi menantu kami" ucap Ibu Retno ramah.

Ehk..

Erni melirik ke arah ibu Retno yang memang duduk di sebelah nya.

"Menantu?" tanya Erni bingung.

Ibu Retno mengangguk cepat.

"Ya karena kamu akan kami nikahkan dengan putra kami" balas ibu Retno lagi.

Erni diam mencerna ucapan wanita yang menginginkan di panggil Mami itu.

Apa ini artinya dia di jual untuk di nikahkan, tapi yang dia herankan kenapa orang kota mencari calon menantu di kampung? apa pria itu sudah tak laku di kota makanya mencari pengantin wanita di kampung?.

"Atau jangan-jangan dia penyakitan" batin Erni yang berpikir keras.

Ibu Retno kemabli diam karena Erni tak banyak bertanya lagi.

Dia sangat yakin untuk menikahkan putranya dengan Erni, sebelum nya beberapa minggu lalu dia sudah melihat Erni dan mereka tertarik dengan Erni karena Erni pekerja keras dan poin utama nya Erni punya kepribadian yang lembut dan baik.

Beberapa jam berlalu..

Erni ketiduran karena waktu perjalanan yang lama, hingga akhirnya dia di bangunkan dengan keadaan dimana dia sudah sebuah di kamar.

"Non di panggil nyonya besar" kata seorang art yang membangunkan Erni.

"Em, nyonya besar? siapa?" tanya Erni bingung.

"Nyonya Retno" jawab art itu lagi.

Erni mencoba mengingat-ingat, apa mungkin wanita yang membawa nya dari kampung tadi siang?.

"Non" panggil art itu.

"Iya bi, maaf aku mau cuci muka dulu" kata Erni beranjak dari tempat tidur.

Dan saat akan ke kamar mandi Erni yang terbiasa keluar kamar nya malah berjalan ke arah pintu kamar nya.

"Non kamar mandi di sini bukan ke situ" ucap bibi.

Hah?

"Emang ada kamar mandi di kamar?" tanya Erni wajah nya banar-benar terlihat bingung.

"Si Non ada-ada aja, yang jelas ada lah ini buktinya kamar mandi ada di kamar, udah ahk si Non nya bercanda terus bibi keluar dulu kalau Non sudah selesai cuci muka nya lebih baik Non cepat datangin nyonya di ruang tengah" jelas art itu lalu pergi.

Erni hanya melihat art itu pergi lalu dia pun masuk ke dalam kamar mandi.

Hal pertama yang Erni lihat adalah tempat yang sangat asing, bahkan dia bingung mencari bak air untuk mencuci wajah nya.

"Ini ada bak mandi, tapi air nya dimana?" gumam Erni kebingungan.

Dia sangat asing dengan apa pun yang ada di kamar mandi, di kampung nya dia biasa mandi di kamar mandi yang ada di dekat dapur nya dan itupun air nya di tampung di bak berukuran sedang.

Selain itu kamar mandi nya juga tidak seluas kamar mandi ini, kamar mandi Erni sangat kecil dan hanya bisa untuk mandi dan mencuci itu pun harus cuci pake tangan bukan pakai mesin cuci seperti tatangga nya yang banyak duit.

.

.

"Bi Erni nya sudah dipanggil?" tanya ibu Retno.

"Sudah nyonya, katanya non Erni mau cuci muka dulu nyonya" balas art yang memiliki nama Wati itu.

"Suruh cepat bi, Lucas sudah hampir sampai" kata ibu Retno lagi.

Bi Wati mengangguk dan pergi ke kamar Erni, dan saat dia membuka pintu dia keheranan melihat Erni yang tak ada di dalam kamar.

Hingga dia mendengar suara di kamar mandi, bi Wati pun masuk dan alangkah terkejutnya dia melihat gadis itu sedang main air.

"Astaga Non, kenapa malah main air?" bi Wati menatap kebingungan ke arah Erni yang berdiri di bawah shower yang menyala.

"Bi tolong, air nya nggak mau mati" kata Erni sambil menghalangi wajah nya dengan tangan nya.

Air terus jatuh membuat Erni kebingungan untuk memastikan nya, karena jelas semua yang ada di kamar mandi ini begitu asing dengan nya.

Bi Wati mematikan shower nya dan baju nya sedikit basah terkena cipratan air, Erni nampak lega saat air nya di matikan.

"Makasih bi" kata Erni yang tubuhnya basah.

"Non kenapa main air di sini, kalau cuci muka aja kan bisa di wastafel bukan di shower" tanya Bi Wati yang bingung.

"Oh ini nama nya shower? dan wastafel? yang mana bi" tanya balik Erni.

Bi Wati menunjuk ke arah samping, dimana tempat wasfel dan Erni yang melihat itu malah dengan polos nya berkata..

"Cara ngeluarin air nya gimana bi, terus itu ada air anget nya nggak kaya tadi? aku putar-putar malah keluar air anget" jelas Erni polos.

"The real orang kampung" batin Bi Wati geleng-geleng kepala dengan kelakuan calon nona muda di tempat bekerja nya.

Karena kasihan bi Wati pun mengenalkan semua yang ada di kamar mandi pada Erni, dia juga mengajarkan cara mencuci wajah di wastafel, cara mengisi air bathub dan banyak lagi yang lain nya.

Erni belajar banyak, dia mencoba mengingat apa yang di ajarkan oleh bi Wati, dan dia sangat beruntung karena bi Wati mau dengan sabar membantu nya.

🌹

Jangan lupa like coment and vote ya kak❤🙏🤗

Terpopuler

Comments

riya ivander

riya ivander

lanjuttttt🤣

2023-04-21

1

Miss Typo

Miss Typo

baru baca suka seru ceritanya

2023-04-06

1

Rika93

Rika93

maklumlah yA dari kampung kok

2023-03-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!