Lucas dan Erni pun akhirnya sampai di rumah mereka, Erni masuk dan melihat rumah suaminya yang tak jauh sama mewah nya seperti rumah mertuanya.
Saat Erni sedang melihat sekeliling nya tak sengaja dia hampir menyenggol guci yang membuat Erni kaget.
Dan hal itu jelas di lihat oleh Lucas.
"Dasar ceroboh!" ketus Lucas.
Erni yang mendengar ucapan Lucas hanya diam, paham betul jika kata-kata itu di tujukan padanya.
Setelah puas melihat-lihat Erni pun memberanikan diri untuk mendekati Lucas.
"Kamar kita dimana?" tanya Erni yang sudah mengantuk.
Membuat Lucas yang sedang melihat ponselnya langsung melirik Erni.
"Tidak ada kamar kita, kau tidur di kamar tamu" kata Lucas dingin.
"Kenapa?" tanya Erni bingung.
"Kenapa? pikirkan saja sendiri dasar bodoh, apakah kau masih tidak bisa berpikir jika pernikahan ini hanya formalitas?" Lucas menjawab dengan nada tegasnya.
Formalitas?
"Aku tidak mengerti" jawab Erni polos.
Lucas menghembuskan nafasnya kasar, lalu menatap tajam Erni.
"Aku tak pernah menyukai mu jadi bagaimana mungkin aku mau tidur dengan mu?" Lucas menjeda ucapan nya.
"Jadi mulai sekarang kau harus tau diri, di sini tidak ada pembantu dan kau yang membereskan semuanya, dan jangan sesekali berharap tidur di kamar ku!" lanjut nya tegas.
Erni diam mencerna semua ucapan Lucas, dia begitu paham jika secara tidak langsung Lucas mengingatkan posisi nya.
Tapi jika Lucas tak mau tidur satu kamar dengan nya bukan kah itu lebih bagus? setidaknya jika suatu saat Lucas menceraikan nya dia masih memiliki lebel ori.
"Tidak apa, lagi pula aku mau pria pertama yang menyentuh ku adalah pria yang siap menjadi ayah dari anak-anak ku, dan pria yang menyayangiku sepenuh hatinya." batin Erni sambil tersenyum.
Lucas melihat Erni yang tersenyum seperti itu mengerutkan kening nya heran.
"Enyahlah dari hadapan ku, melihat kau tertawa seperti itu membuat aku merasa menikahi gadis gila" ketus Lucas dengan kata-kata pedasnya seperti biasa.
"Baiklah, terimakasih" Erni langsung meleos pergi dengan wajah happy nya.
Sekali lagi Lucas geleng-geleng kepala melihat raut wajah Erni yang sama sekali tak sedih.
"Apa dia sudah gila, apa kata-kata ku kurang pedas" gumam Lucas heran.
.
.
Lima hari berlalu...
Di malam hari Lucas yang merasa butuh pelampiasan memilih pergi ke club malam.
Dia tak hanya memesan banyak minuman haram tapi juga memesan dua wanita untuk menemank nya minum.
"Tuan anda mau chek in?" tanya salah satu wanita.
"Anda bisa memilih salah satu dari kami, atau mau bertiga juga boleh kami siap melayani anda tuan tampan" timpal yang satunya dengan senyuman nya.
Merasa beruntung karena mereka bisa menemani pria muda yang tampan, biasanya mereka lebih banyak menemani pria bandit tua dan berakhir di ranjang yang tak memuaskan.
"Aku tak ingin main, kalian cukup menuangkan minum dan menemani ku!" balas Lucas dingin.
"Baik tuan semoga anda berubah pikiran" balas keduanya kompak dan kembali fokus pada pekerjaan nya yang harus menemani dan menangkan minuman di gelas pelanggan.
Saat Lucas sedang minum tiba-tiba seseorang menarik kerah baju nya, dan..
Brugk!
Satu pukulan mendarat di pipi Lucas.
"Kau gila!" Lucas berteriak marah pada sosok yang memukul nya.
"Kau yang gila, kau punya istri tapi kenapa kau masih di tempat seperti ini hah! kau memang tidak pernah bisa berubah" kata pria itu, wajah nampak terlihat sangat kesal.
Brugk!
Lucas membalas pukulan itu, membuat keduanya kembali saling adu pukulan.
Setelah beberapa menit keduanya berkelahi akhirnya keduanya berhenti dengan wajah yang sama-sama bonyok.
Huh..
hembusan nafas kasar keduanya terdengar.
"Apa kekurangan nya?" tanya Dilano, teman lama Lucas.
"Dia gila harta, dia hanya gadis kampung yang tak tau malu dan aku tak sudi memiliki istri seperti dia" kata Lucas dengan wajah penuh kebencian nya.
Dilano yang mendengar penjelasan Lucas menggelengkan kepala nya.
"Kau masih mencari kesempurnaan? sedangkan dulu kau menyia-nyiakan gadis sempurna seperti Lee Hara" Dilano tak habis pikir.
"Itu masa lalu ku, tapi yang jelas aku tak akan pernah menyukai gadis kampungan itu, dia bodoh dan rendahan!" lanjut Lucas tersenyum kecut.
Dilano mendengar ucapan Lucas menggelengkan kepalanya.
"Yang aku lihat istrimu sangat polos dan penurut" balas Dilano sambil melirik dua wanita yang duduk di dekat Lucas.
Dia memberikan intruksi pada mereka untuk pergi.
"Tapi tuan bayaran kami bel__" ucap mereka terpotong.
"Dua kali lipat" kata Lucas.
"Baik tuan" keduanya langsung pergi dan siap mencari mangsa baru yang bisa di ajak chek in dan memberikan uang tambahan untuk shopping.
Kini tinggal Lucas dan Dilano, dan pria itu masih menunggu jawaban Lucas akan pertanyaan nya tadi.
Huh..
"Itu yang kau lihat, tapi dia sangat jauh dari bayangan orang, wajah polos nya tak mudah di tebak dan dia sangat pemberontak" jelas Lucas sambil kembali minum.
Dilano yang juga memiliki masalah dalam dunia percintaan nya itu ikut minum, hingga pada akhirnya keduanya mabuk bersama dengan kondisi wajah yang sama-sama bonyok.
🌹
Jangan lupa like coment and vote ya❤🙏🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Miss Typo
bonyok samaan 😁
2023-04-07
2
Sarmila Ghaniyya Rahma
baru konek otakku Thor sama cerita ini, ternyata Lucas yg satu geng sama dilano di apk sebelah
2023-03-06
3
Aisyah ais
next
2023-03-06
1