Erni membuka matanya saat dia mendengar suara yang sangat berisik.
Lucas tak sengaja memecahkan gelas yang dia bawa, beruntung pecahan itu tak mengenai kakinya.
"Apa!" ketus Lucas saat Erni melirik nya.
"Aku sedang tidak mau berdebat" ucap Erni sambil menghembuskan nafasnya dengan kasar.
"Siapa juga yang mau berdebat, geer" balas Lucas sewot.
Erni tak menjawab dia memilih diam, kepalanya terasa sakit dan tubuhnya juga meriang.
Lucas mendekati Erni dan tangan nya terulur untuk memegang kening Erni.
"Jangan menyentuh ku" ucap Erni menepis tangan Lucas.
"Diamlah, kau pikir aku sejahat itu menyentuh mu di saat kau sakit, aku hanya ingin memastikan jika kau tidak panas" sahut Lucas sambil melihat wajah Erni yang pucat.
Erni tak menjawab, dia merasa tak nyaman dengan kata menyentuh mu di saat sakit.
Dan saat keheningan melanda tiba-tiba terdengar bel, Lucas pun langsung keluar dari kamar Erni.
Dokter datang Lucas langsung meminta dokter untuk langsung memeriksa Erni di kamar, dia juga ikut melihat Erni yang di periksa.
"Bagaimana?" tanya Lucas.
"Nona hanya demam tuan, sebentar lagi juga akan sembuh" jelas dokter.
Dan setelah itu dokter memberikan resep obat pada Lucas, dokter meminta Erni untuk makan dulu dan setelah itu baru minum obat.
Setelah dokter pergi kini tinggal Lucas dan Erni, Lucas memberikan semangkuk bubur buatan nya pada Erni.
"Makan lah" ucap Lucas dingin.
"Siapa yang masak?" tanya Erni.
"Apa harus masalah yang memasak di pertanyakan?" tanya balik Lucas.
Erni menggeleng pelan.
"Makasih" ucap Erni sambil duduk.
Dan Lucas tak menjawab karena gengsi, Erni yang tak mendapatkan jawaban nya hanya acuh dan memilih makan.
Satu suapan mulai masuk, Erni diam mencoba merasakan rasa dari bubur yang dia yakini adalah buatan Lucas.
"Lucas memasak? tumben dia baik" batin Erni sambil melihat Lucas.
"Kenapa melihat ku!" Lucas sadar jika dirinya di lirik.
"Ini rasanya kenapa manis ya?" tanya Erni sambil menyuapkan bubur kembali ke mulutnya.
Lucas yang mendengar ucapan Erni sontak saja langsung mengambil paksa bubur itu dari Erni.
"Kenapa di ambil?" tanya Erni menatap Lucas bingung.
"Katanya manis ya jangan di makan, dasar tidak tau di untung sudah cape di masakin malah banyak komentar" cerocos Lucas kesal.
Lucas yang kesal langsung keluar dari kamar yang di tempati Erni, dan saat dia baru menutup pintu Lucas menghembuskan nafasnya kasar.
"Bodoh, seperti nya aku salah memasukkan gula yang seharusnya garam" gerutu Lucas sambil berjalan ke dapur.
.
.
Di kamar Erni merasa sangat pusing, dia yang biasa jika demam selalu di kompres pun memilih mengambil air ke dapur.
Dengan susah payah Erni berjalan ke dapur, sesampainya di dapur Erni melihat bekas panci berisi bubur di atas kompor.
"Aku masih tidak menyangka dia bisa tergerak untuk membuatkan ku bubur, sikap nya yang selalu galak membuat aku merasa jika dia kesambet setan baik" gumam Erni sambil menyiapkan air hangat.
Setelah itu Erni membawa air hangat yang di simpan di wadah berukuran sedang ke kamar nya, tapi belum sampai di kamar Erni malah merasa lemas.
Bruk!
Wadah yang berisi air hangat itu jatuh bahkan wadahnya pecah, Erni yang tak kuasa menahan rasa sakit akhirnya ambruk pingsan.
Satu jam kemudian..
Lucas datang membawa bubur yang dia beli di restoran dan obat yang dia tebus dari apotek.
"Dia banar-benar merepotkan" ucap Lucas sambil membuka pintu rumahnya.
Lucas berjalan masuk ke dalam rumahnya dan saat dia baru sampai di ruang tengah dia dibuat terkejut karena melihat Erni yang ambruk di lantai.
"Astaga apa yang dia lakukan" Lucas melihat lantai yang basah dan jangan lupakan wadah yang pecah juga dia lihat.
Karena tak mungkin membiarkan Erni tergeletak begitu saja di lantai, Lucas pun akhirnya membawa Erni ke kamar yang di tempati Erni.
Setelah Erni siuman Lucas langsung meminta Erni makan.
"Bisakah kamu menyuapi ku?" tanya Erni.
"Merepotkan saja" ketus Lucas.
"Tidak mau ya tidak apa, aku bisa sendiri" Erni langsung makan.
Lucas yang melihat tidak ada air minum mau tidak mau akhirnya mengambilkan air untuk Erni.
Setelah mengantar air minum Lucas pun keluar dari kamar Erni.
"Halo Mami"
"Ya sayang, ada apa?" tanya ibu Retno di sebrang telpon.
"Kirimkan aku satu pekerja di rumah, Erni sakit dan aku kerepotan mengurus orang sakit" ucap Lucas.
"Erni sakit?" tanya Ibu Retno khawatir.
"Hem, hanya demam dan sangat merepotkan" balas Lucas.
"Kalau begitu Mami akan kesana membawa makanan untuk Erni"
"Untuk ku?"
"Erni yang sakit, kamu tidak sudah dulu Mami mau masak dulu, bye"
Tut!
Lucas melihat ponselnya, nama di layar ponselnya jelas nama Mami tercinta nya, tapi kenapa Mami nya malah lebih perhatian pada orang lain.
"Ck, dia benar-benar mengambil perhatian Mami" gerutu Lucas merasa jika Erni telah mengambil perhatian Maminya.
🌹
Jangan lupa like coment and vote ya kak❤🤗🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Arsyad Al Ghifari 🥰
Lucas sensi Mulu kaya wanita lagi datang bulan aja 😂😂
2023-04-18
1
Miss Typo
untung mertua baik ya, walaupun suami kayak gitu
2023-04-07
1
Safitri Kinasih
mrtua siaga good mami
2023-03-19
1