Tak hanya terperangah, tetapi Jesika dan satu temannya langsung bungkam saat Fierce melayangkan pernyataan itu. Mereka sama-sama tak percaya, jika ternyata Fierce adalah suami Yuna.
Tidak mungkin, Fierce pasti bohong! Jesika mencoba untuk meyakinkan hatinya.
Sementara Fierce belum bisa melunak, tatapannya senantiasa tajam dengan rahang yang mengeras, karena apapun yang menyangkut Yuna, dia akan maju paling depan. Dia tidak akan membiarkan siapapun menyakiti istrinya.
"Kenapa diam? Aku ingin mendengar sekali lagi kata-kata itu keluar dari mulut sampah kalian!" ketus Fierce dengan suaranya yang begitu menggelegar.
Bahkan karena keributan itu, hampir semua mahasiswa berkumpul dan menyaksikan kemarahan Fierce, termasuk Elvan. Mereka mulai saling berbisik, membuat Yuna semakin merasa tak nyaman.
"Fierce, cukup! Kamu tidak perlu seperti ini," ujar Yuna seraya memegang lengan suaminya erat. Dia tidak mau membuat Fierce malu karena dirinya.
Namun, pemuda itu tak mengindahkan ucapan Yuna, dia tidak bergerak sedikitpun dari tempatnya.
Sementara Jesika yang melihat itu mulai merasa ketar-ketir. Jika benar Fierce adalah suami Yuna, maka pupus sudah harapannya untuk menjadi kekasih pemuda itu. Benar-benar sial!
"Aku memang bisa sabar ketika berhadapan denganmu, Kak. Tapi tidak untuk yang satu ini!" kata Fierce sambil melayangkan tatapan penuh kebencian. "Katakan, apa yang membuat kalian menghina istriku? Jawab selagi aku masih memiliki toleransi!"
Jesika dan temannya menelan ludah dengan dengan susah payah. Akan tetapi karena ingin menjunjung harga dirinya, Jesika nampak mengumpulkan keberanian untuk menghadapi Fierce.
Dia maju satu langkah dengan tangan yang melipat di depan dada.
"Semua orang juga tahu, kalau Bu Yuna hamil di luar nikah. Bukan hanya aku, tapi mereka ...." Jesika menunjuk beberapa temannya lagi. "Juga mengklaim bahwa Bu Yuna itu bukan dosen yang baik. Karena dia tidak mengajarkan apa itu artinya menjaga diri."
Beberapa dari mereka mundur secara teratur, karena tak ingin menerima kemarahan dari Fierce. Sementara yang lain masih tampak penasaran, apa yang akan dilakukan pemuda itu.
"Fierce, ayolah. Hentikan semua ini," ucap Yuna memohon, wajahnya sudah sangat gelisah, karena mereka berada di area kampus, tidak baik jika ada keributan seperti ini.
Tangan Fierce semakin terkepal kuat, andai saja tidak ada Yuna yang memegang lengannya, mungkin dia sudah menghajar mulut-mulut sampah itu.
Bibir Fierce tertarik ke atas hingga menciptakan senyum sinis. "Atas dasar apa kalian mengatakan itu semua? Apa kalian sudah memastikannya? Jangan bilang kalian hanya asal menduga, karena jika itu terjadi, apa yang kalian ucapkan adalah fitnah! Aku yang paling tahu tentang istriku. Aku tahu persis kapan dia hamil anakku. Dan kau —" Fierce menunjuk wajah Jesika. "Ataupun kalian semua, tidak berhak menghakimi kehidupan seseorang. Jika aku mendengar kalian menjelek-jelekkan istriku lagi, jangan harap kalian bisa menghirup udara dengan tenang. Karena aku yang harus kalian hadapi!"
Setelah mengatakan itu, Fierce langsung menggenggam tangan Yuna dengan erat, lalu kembali menarik wanita hamil itu menuju ruang rektorat.
Dia ingin meminta pertanggungjawaban kampus atas kejadian ini. Karena mereka tidak memberikan tindakan apapun, padahal Yuna sudah dimaki habis-habisan.
Dia yakin kemarin Yuna mengalami hari berat, dan hal tersebut membuat Fierce merasa sedih. Rasanya dia ingin memeluk Yuna sekarang juga.
"Fierce kita mau ke mana? Sudah cukup, aku tidak ingin menambah masalah," ujar Yuna di tengah langkah mereka. Membuat Fierce menoleh ke samping.
"Ada satu lagi yang harus aku lakukan. Kakak tenang saja, aku tidak akan marah-marah seperti tadi," balas Fierce, sementara Yuna hanya bisa mengernyit bingung.
Akhirnya wanita itu pun pasrah, mengikuti apapun yang dilakukan suaminya. Hingga kini mereka masuk ke ruang rektor.
Melihat kedatangan Fierce dan Yuna, pria paruh baya yang ada di ruangan itu pun menautkan kedua alisnya. "Ada masalah apa?"
"Saya tidak ingin basa-basi, Bapak pasti sudah mendengar gosip yang sedang beredar di kalangan mahasiswa tentang Bu Yuna? Apakah pihak kampus tidak memberikan tindakan sedikitpun? Atau sekedar memiliki empati terhadap sesama manusia?" ujar Fierce to the point. Dan pria yang ada di hadapannya hanya bisa bungkam.
"Dosen kalian ini sedang diolok-olok, bahkan seperti tidak memiliki harga diri. Jika pihak kampus terus-menerus tidak memiliki ketegasan seperti ini, aku akan mencabut semua dana yang selama ini masuk ke kampus ini!" sambung Fierce dengan tegas. Karena keluarganya memang penyandang dana terbesar, dan pria yang menjabat sebagai rektor itu tentu tahu hal tersebut.
Namun, Fierce melakukan itu semua bukan semata-mata karena Yuna, dia ingin melindungi harkat martabat seorang dosen yang mengajar. Apa iya orang yang memberikan kita ilmu justru dihina-hina seperti kotoran yang sangat menjijikkan? Tidak, Fierce tidak akan membiarkan itu terus berlanjut.
Di tempatnya Yuna hanya bisa terperangah dengan tindakan Fierce. Sungguh takjub dengan cara Fierce menyikapi masalah ini.
"Maafkan kami, kami memang belum mengurusnya, Fierce," ujar sang rektor dengan raut pias. Karena ini semua memang termasuk kesalahannya.
"Baiklah, aku harap kejadian ini tidak terulang lagi," jawab Fierce, lalu dia pun pamit untuk meninggalkan ruangan tersebut.
Dia mengantar Yuna hingga ke ruangannya. Wanita hamil itu tidak bisa membantah, karena dia menghargai semua yang dilakukan Fierce.
Saat mereka sampai Fierce langsung menutup pintu, lalu tanpa segan memeluk tubuh istrinya dari belakang. Dia menghirup dalam aroma tubuh Yuna, seolah aroma tersebut adalah sumber kehidupannya.
"Maaf aku terlambat mengetahuinya. Lain kali , aku mohon ... Kakak bilang ya kalau ada masalah. Jika Kakak hanya memendamnya sendiri, kelak aku akan marah. Ingat itu, aku tidak sedang bercanda," ujar Fierce dengan suara yang lembut tetapi selalu dipenuhi ketegasan.
Lalu dia melesakkan wajah di antara ceruk leher Yuna, mengirim beberapa kecupan yang membuat tubuh dan hati Yuna seperti tersengat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
keren Fierce, walau umur msh muda tapi bertindak dewasa 🥸
2024-12-13
0
Rita
maaf ya fierce g tertarik ma kmu
2025-03-18
0
Rita
nonword word good fierce
2025-03-18
0