Bab 10. Sudah Dimaafkan

Pukul empat sore, Fierce telah menyelesaikan pekerjaannya. Dia sudah bersiap untuk pulang dan ketika dia hendak masuk ke dalam mobil, tiba-tiba Gilang datang dengan wajah terkejutnya.

"Fierce, kamu bawa mobil?" tanya pemuda itu, dia merasa cukup aneh, karena sekelas karyawan biasa seperti Fierce malah mengendarai kendaraan roda empat ke tempat kerja.

Sementara dia hanya bermodalkan motor butut yang sudah dia cicil selama 2 tahun lamanya.

Melihat tatapan Gilang, Fierce tahu bahwa sang teman tengah bertanya-tanya. "Ini mobil istriku, Lang. Kebetulan aku belum punya motor, jadi aku bawa punya dia dulu."

Mendengar itu Gilang malah semakin terperangah, karena tak menyangka pemuda seusia Fierce sudah menikah.

Seharian ini, mereka memang belum banyak bercerita tentang kehidupan masing-masing, jadi Gilang sama sekali tidak tahu latar belakang hidup Fierce.

"Kamu sudah menikah? Hah, aku kira kamu masih sendiri, Fierce, pantas saja kamu semangat sekali. Pasti kamu tidak ingin mengecewakan istrimu ya?" balas Gilang dengan tersenyum kikuk. Sekarang otaknya mulai menebak-nebak berapa usia istri Fierce, apakah jauh di bawahnya?

"Benar, Lang. Walaupun dia juga bekerja, tapi aku tidak mau melupakan tanggung jawabku sebagai kepala keluarga, yaitu mencari nafkah.".

Gilang langsung meninjau dada Fierce dengan sekilas.

"Hebat kamu, Fierce. Jarang ada pria yang mau menikah muda, termasuk aku. Kalau aku sih masih ingin bebas dan menikmati hidup," ujar Gilang sambil terkekeh, karena pikirannya memang belum jauh sampai ke sana.

Fierce ikut tersenyum, dia menepuk bahu Gilang sambil berkata. "Arti kata bebas itu luas, Lang. Lagi pula kenikmatan hidupku itu ada pada istriku, jadi selagi bisa menikmatinya bersama kenapa harus sendiri?"

Jawaban Fierce membuat kekehan Gilang langsung lenyap seketika. Dia benar-benar tak menemukan sosok pemuda labil di dalam diri rekan kerjanya, padahal jika dilihat dari usia, dia jauh lebih tua.

Akan tetapi pemikiran Fierce sungguh luar biasa. Dia yakin, dibalik semangat Fierce hari ini, dia adalah sosok suami yang bertanggung jawab.

"Kamu benar, Fierce. Aku do'akan kamu dan istrimu selalu dilimpahi kebahagiaan."

"Terima kasih, Lang. Kalau begitu aku pamit pulang dulu, kamu hati-hati di jalan ya," balas Fierce dengan wajah sumringahnya. Setelah Gilang mengangguk, Fierce langsung masuk ke dalam mobil.

Dia membawa kendaraan roda empat itu keluar dari gedung Tan Group menuju rumah kontrakan Yuna. Masih ada waktu beberapa jam sebelum dia masuk kuliah, jadi dia bisa bersantai sejenak.

Sementara itu, Yuna sedang merasa bimbang, antara mengirim pesan pada suaminya atau tidak. Karena tiba-tiba dia ingin memakan rujak buah kedondong.

"Tapi bagaimana kalau aku merepotkannya lagi? Kasihan dia, karena setelah ini dia harus kuliah," gumam Yuna sambil mondar-mandir di dalam kamar.

Ponsel sudah ada di genggamannya, tapi dia merasa enggan untuk menghubungi Fierce.

Yuna meneguk ludahnya kasar, saat mengingat betapa nikmatnya memakan makanan yang dia inginkan itu.

Dia terus berpikir, hingga akhirnya dia menyerah. Dia duduk di sisi ranjang seraya mengetikkan pesan pada Fierce, memberitahu sang suami bahwa dia sedang menginginkan sesuatu.

Yuna kembali ragu saat ingin menekan kata send. Namun, keinginan yang ada di dalam dirinya jauh lebih besar.

Ting!

Ponsel Fierce langsung berbunyi dengan nyaring, dia sengaja menaikkan volume, agar ketika Yuna mengirim pesan, dia langsung bisa membacanya.

Sambil menyetir Fierce merogoh benda pipih yang ada di kantong bajunya. Dia tersenyum tipis ketika melihat nama 'Istriku' tersemat di sana.

"Wah, tumben sekali Kak Yuna mengirimi aku pesan. Oh iya, dia pulang naik apa tadi, dia belum menjawabnya," gumam Fierce, lalu membuka pesan tersebut, yang ternyata berisi keinginan istrinya, dan Fierce yakin Yuna sedang mengidam.

Pemuda itu tersenyum semakin lebar. Dia langsung menekan ikon voice note, lalu menjawab. "Oke, Sayang."

Di ujung sana bibir Yuna langsung tertarik sempurna ketika mendengar suara Fierce. Akan tetapi dia tidak berniat untuk membalasnya lagi. Yang ia lakukan sekarang hanyalah menunggu.

***

Akhirnya sore itu Fierce berkutat di jalanan untuk mencari rujak buah kedondong yang diinginkan Yuna. Dia mencari ke sana ke mari dengan bantuan peta lokasi di ponselnya.

Akan tetapi ternyata tidak mudah menemukan makanan tersebut, hingga pemuda itu menghabiskan waktu satu jam lamanya, barulah ada keajaiban yang tak terduga.

"Akhirnya," ucap Fierce sambil tersenyum lega. Entah kenapa dia merasa bahagia sekali saat berhasil mendapatkan sesuatu yang Yuna inginkan.

Dengan bibir yang senantiasa tersenyum, Fierce bergegas untuk pulang. Dia berharap Yuna akan senang dengan apa yang dia bawa, tetapi terkadang harapan tak sesuai kenyataan.

Karena pada saat Fierce memberikan makanan itu, Yuna justru menggeleng dengan raut bersalah.

"Maaf, Fierce. Tapi aku tidak mau memakannya," ucap wanita itu tanpa menatap mata Fierce.

Dalam hati Fierce memang merasa cukup kecewa. Akan tetapi dia tidak akan mungkin menunjukkannya di depan Yuna, dia malah terkekeh hingga membuat Yuna mengangkat wajah.

"Kenapa kamu malah tertawa, kamu tidak marah?"

"Untuk apa marah? Ini semua kan bukan karena Kak Yuna sengaja. Pasti Baby sedang ingin bermain-main dengan Papah ya?" ujar Fierce sambil menyentuh perut Yuna, hingga membuat wanita itu terhenyak.

"Kenapa kamu bisa berpikir begitu?"

"Aku banyak membaca di internet, katanya Ibu hamil memang begitu, jadi aku tidak boleh marah," jawab Fierce apa adanya. Mendengar itu Yuna tak mampu lagi untuk berkata-kata, karena dia memang bukan sengaja melakukan itu semua. "Sudahlah, jangan dipikirkan ... aku akan menaruhnya di kulkas, siapa tahu nanti Baby mau memakannya."

"Maafkan aku ya, Fierce ...," ucap Yuna dengan tatapan memohon.

Cup!

Fierce mengecup pipi Yuna sekilas. "Sudah dimaafkan."

Terpopuler

Comments

nenk 'yLa

nenk 'yLa

omg.. fierce gada lawan

2023-10-16

1

Siti Rohaemy

Siti Rohaemy

aaaaaa.... Fierce 😍😍😍😍

2023-09-09

0

Kireina

Kireina

fierce..sweet bingit🥰🥰

2023-07-14

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Aku Akan Bertanggung Jawab
2 Bab 2. Dinyatakan Hamil
3 Bab 3. Aku Mencintai Kalian
4 Bab 4. Hanya Ada Perasaan Bersalah
5 Bab 5. Menatap Haru
6 Bab 6. Harusnya Sedih
7 Bab 7. Menerima Pekerjaan
8 Bab 8. Canggung
9 Bab 9. Bahan Baku Energi
10 Bab 10. Sudah Dimaafkan
11 Bab 11. Kamu Itu Berharga
12 Bab 12. ATM
13 Bab 13. Berita Buruk
14 Bab 14. Kembali Hancur
15 Bab 15. Aib
16 Bab 16. Semua Orang Terperangah
17 Bab 17. Kelak Aku Akan Marah
18 Bab 18. Memupuk Kepercayaan Diri
19 Bab 19. Kalah Sebelum Berjuang
20 Bab 20. Usia Labil
21 Bab 21. Kamu Suka, Fierce?
22 Bab 22. Periksa Kandungan
23 Bab 23. Hak Yang Utuh
24 Bab 24. Kedatangan Sintia
25 Bab 25. Berbelanja
26 Rahasia Istri Culun by Itta Haruka07
27 Bab 26. Persalinan
28 Bab 27. Seperti Anakku Sendiri
29 Bab 28. Tidak Mirip
30 Bab 29. Baby Blues Syndrome
31 Bab 30. Sarapan Yang Lain
32 Bab 31. Persiapkan Dirimu
33 Bab 32. Mengingat Tentang Kita
34 Bab 33. Untung Sudah Selesai
35 Bab 34. Ungkapan
36 Bab 35. Terlambat Kerja
37 Bab 36. Menggoda Istri
38 Bab 37. Ke Suatu Tempat
39 Pawang Tuan Impoten by DHEVIS JUWITA
40 Bab 38. Aku Ingin Menyelidikinya
41 Bab 39. Hasil
42 Bab 40. Bicara
43 Bab 41. Garda Terdepan
44 Bab 42. Jatuh Sakit
45 Bab 43. Menyerah
46 Bab 44. Ke Mana Lagi
47 Bab 45. Aku Tidak Akan Diam
48 Bab 46. Ingin Menang Sendiri
49 Bab 47. Aku Sangat Mencintaimu
50 Bab 48. Meringkus Tikus
51 Bab 49. Aku Akan Membuatmu Menyesal
52 Bab 50. Kejutan
53 Bab 51. Makan Malam Keluarga
54 Bab 52. Cucuku Bertambah Lagi?
55 Bab 53. Pesulap Merah
56 Bab 54. Makan Siang
57 Bab 55. Membuat Seluruh Wanita Iri
58 New Novel
59 New Novel
60 New Novel
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Bab 1. Aku Akan Bertanggung Jawab
2
Bab 2. Dinyatakan Hamil
3
Bab 3. Aku Mencintai Kalian
4
Bab 4. Hanya Ada Perasaan Bersalah
5
Bab 5. Menatap Haru
6
Bab 6. Harusnya Sedih
7
Bab 7. Menerima Pekerjaan
8
Bab 8. Canggung
9
Bab 9. Bahan Baku Energi
10
Bab 10. Sudah Dimaafkan
11
Bab 11. Kamu Itu Berharga
12
Bab 12. ATM
13
Bab 13. Berita Buruk
14
Bab 14. Kembali Hancur
15
Bab 15. Aib
16
Bab 16. Semua Orang Terperangah
17
Bab 17. Kelak Aku Akan Marah
18
Bab 18. Memupuk Kepercayaan Diri
19
Bab 19. Kalah Sebelum Berjuang
20
Bab 20. Usia Labil
21
Bab 21. Kamu Suka, Fierce?
22
Bab 22. Periksa Kandungan
23
Bab 23. Hak Yang Utuh
24
Bab 24. Kedatangan Sintia
25
Bab 25. Berbelanja
26
Rahasia Istri Culun by Itta Haruka07
27
Bab 26. Persalinan
28
Bab 27. Seperti Anakku Sendiri
29
Bab 28. Tidak Mirip
30
Bab 29. Baby Blues Syndrome
31
Bab 30. Sarapan Yang Lain
32
Bab 31. Persiapkan Dirimu
33
Bab 32. Mengingat Tentang Kita
34
Bab 33. Untung Sudah Selesai
35
Bab 34. Ungkapan
36
Bab 35. Terlambat Kerja
37
Bab 36. Menggoda Istri
38
Bab 37. Ke Suatu Tempat
39
Pawang Tuan Impoten by DHEVIS JUWITA
40
Bab 38. Aku Ingin Menyelidikinya
41
Bab 39. Hasil
42
Bab 40. Bicara
43
Bab 41. Garda Terdepan
44
Bab 42. Jatuh Sakit
45
Bab 43. Menyerah
46
Bab 44. Ke Mana Lagi
47
Bab 45. Aku Tidak Akan Diam
48
Bab 46. Ingin Menang Sendiri
49
Bab 47. Aku Sangat Mencintaimu
50
Bab 48. Meringkus Tikus
51
Bab 49. Aku Akan Membuatmu Menyesal
52
Bab 50. Kejutan
53
Bab 51. Makan Malam Keluarga
54
Bab 52. Cucuku Bertambah Lagi?
55
Bab 53. Pesulap Merah
56
Bab 54. Makan Siang
57
Bab 55. Membuat Seluruh Wanita Iri
58
New Novel
59
New Novel
60
New Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!