Bab 6. Harusnya Sedih

Hari itu Yuna dan Fierce benar-benar keluar dari mansion keluarga Tan. Mereka sepakat untuk tinggal di rumah kontrakan yang sebelumnya Yuna tinggali dan mulai hidup dengan mandiri.

Zoya tak bisa mencegah, karena sekarang putranya sudah menjadi kepala keluarga. Apapun keputusan Fierce dan Yuna harus dia hargai.

"Kalian hati-hati di jalan, dan ingatlah, jangan sungkan untuk meminta bantuan Mommy ataupun yang lain jika kalian sedang kesusahan," ucap Zoya sebelum anak dan menantunya masuk ke dalam mobil.

Yuna mengukir senyum tipis, dia benar-benar bersyukur karena Tuhan justru memberikan keluarga yang sangat perhatian padanya.

"Terima kasih, Mom ...."

Hanya kalimat itu yang keluar dari mulut Yuna, karena dia tak tahu harus bagaimana untuk membalas semua kebaikan Fierce dan keluarganya.

Zoya menepuk bahu menantunya sekilas, sementara Ken hanya mampu terdiam dan memperhatikan interaksi mereka. Ken memang dikenal sebagai pria yang tak begitu ramah, tetapi dia akan selalu mengusahakan apapun yang terbaik untuk putra-putrinya.

"Kalau begitu kami pamit ya, Mom, Dad," ujar Fierce seraya meraih tangan Zoya untuk diciumnya, begitu juga dengan Yuna.

Ketika Fierce berhadapan dengan sang ayah, dia tahu Ken masih cukup kecewa dengan kelakuannya. Namun, dia akan membuktikan pada pria paruh baya itu, bahwa dia mampu menjadi suami yang bertanggung jawab.

"Aku akan menjaga Kak Yuna seperti Daddy menjaga Mommy," ucap Fierce dengan suara yang terdengar sangat pelan. Dan Ken masih mampu mendengar itu, tetapi lagi-lagi dia tak merespon.

Padahal dalam hati dia selalu berharap, agar Fierce menjadi sosok yang jauh lebih baik dari pada dirinya.

Lantas setelah itu, Fierce dan Yuna masuk ke dalam mobil, meninggalkan mansion keluarga Tan yang saat itu sudah sepi, karena semua penghuninya sudah melakukan aktivitas masing-masing.

Selama perjalanan Fierce selalu melirik ke arah Yuna dan melontarkan beberapa pertanyaan. Takut jika sang istri merasa kurang nyaman.

Seperti saat ini, ketika berada di lampu merah, Fierce langsung menoleh, hingga dia bisa melihat wajah Yuna yang tetap cantik meskipun tanpa polesan make up. Pemuda itu tersenyum manis.

"Apakah ada sesuatu yang diinginkan, Kak Yuna? Mumpung kita sedang ada di luar," ujar Fierce, yang membuat Yuna mengalihkan pandangan matanya.

"Tidak, Fierce. Aku hanya ingin segera beristirahat," jawab wanita itu, sorot matanya masih sedikit kuyu, karena trimester pertama ini memang membuat Yuna kehilangan energinya.

Fierce langsung berinisiatif untuk menurunkan sandaran kursi, agar Yuna bisa duduk dengan santai.

"Bagaimana? Apakah sudah cukup nyaman?" tanya Fierce, yang membuat Yuna selalu merasa terkesima.

Sudut bibir Yuna terangkat, lalu dia menganggukkan kepala. Sementara Fierce kembali menginjak pedal gas, karena lampu sudah berubah hijau.

Sambil menyetir, Fierce menyempatkan diri untuk mengusap perut Yuna dengan perlahan, hingga membuat Yuna sedikit terkejut.

"Baby, sabar ya. Sebentar lagi kita sampai," ucap Fierce, dia melirik ke arah Yuna hingga mereka saling pandang, sesaat mereka sama-sama melempar senyum.

***

Setelah memastikan bahwa Yuna sudah beristirahat. Akhirnya Fierce memutuskan untuk pergi ke kampus, karena dia harus mengalihkan jam mata kuliahnya, agar dia bisa bekerja di pagi hari.

Fierce telah ditawari untuk bekerja di perusahaan sang kakak, tetapi walaupun dia adalah salah satu pewaris keluarga, dia tidak lantas mendapatkan posisi yang tinggi.

Karena masih tahap belajar, Fierce akan masuk ke divisi pemasaran dan menjadi karyawan biasa. Tidak ada pelayanan istimewa, karena dia akan diperlakukan sama seperti yang lainnya.

Sampai di kampus, dia bertemu dengan Elvan, sang sahabat yang tampak sangat antusias dengan kedatangannya.

"Fierce, kamu ini ke mana saja? Dua hari kamu tidak masuk kuliah, memangnya benar kalau kamu sakit?" tanya Elvan bertubi-tubi, karena dia merasa tak percaya jika Fierce menggunakan alasan tersebut untuk membolos kuliah.

"Memangnya kenapa? Kamu seperti curiga begitu padaku?" balas Fierce sambil melangkah.

"Hei, kamu ini membaca pesanku tidak sih? Apa kamu kurang update yah?"

Mendengar itu, Fierce langsung menghentikan laju kakinya dan menatap nyalang ke arah Elvan. "Pesan yang mana?"

"Haish, benarkan tebakanku. Pantas saja kamu tidak heboh. Asal kamu tahu, Bu Yuna sekarang sedang mengambil cuti menikah. Dan sepertinya sekarang dia sedang berbulan madu dengan suaminya. Kasihan sekali kamu, Fierce ... kamu dipaksa mundur padahal belum berjuang!" jelas Elvan dengan raut wajah yang prihatin.

Namun, bukannya sedih, bibir Fierce justru berkedut. Karena Elvan tidak tahu, kalau sebenarnya dia adalah suami dari dosen mereka yang bernama Yuna Naraya.

"Hei, Fierce! Harusnya kamu sedih dong. Kok reaksimu itu aneh sekali. Ah, aku tahu, selama ini kamu hanya main-main kan?" cecar Elvan, padahal dia tahu bagaimana Fierce menyukai Yuna, tetapi melihat reaksi sang sahabat, dia menjadi ragu.

"Untuk apa aku sedih? Kalau jodoh tidak akan ke mana!" balas Fierce seolah acuh tak acuh, bahkan dia langsung meninggalkan Elvan dengan senyumnya yang mengembang, membayangkan wajah Yuna yang tidur di sampingnya semalam.

"Hei, Fierce, tunggu!" teriak Elvan.

Terpopuler

Comments

Lusiana_Oct13

Lusiana_Oct13

Masih penasaran siapa yg perkosa yura klo kejadian ny di campus masih bisa di selidiki tp kok sampai bab ni blm ada prmbahasan ttg perkosan yg menimpa YURA??????

2024-12-04

0

Lusiana_Oct13

Lusiana_Oct13

baru ngeh stiap komen aku blg ny YURA bukan yuna 😆😆😆😆 yura kisah di novel sebelah

2024-12-04

0

Rita

Rita

heh blm tau aja kmu dadakan jantung kmu klo tau😆

2025-03-18

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Aku Akan Bertanggung Jawab
2 Bab 2. Dinyatakan Hamil
3 Bab 3. Aku Mencintai Kalian
4 Bab 4. Hanya Ada Perasaan Bersalah
5 Bab 5. Menatap Haru
6 Bab 6. Harusnya Sedih
7 Bab 7. Menerima Pekerjaan
8 Bab 8. Canggung
9 Bab 9. Bahan Baku Energi
10 Bab 10. Sudah Dimaafkan
11 Bab 11. Kamu Itu Berharga
12 Bab 12. ATM
13 Bab 13. Berita Buruk
14 Bab 14. Kembali Hancur
15 Bab 15. Aib
16 Bab 16. Semua Orang Terperangah
17 Bab 17. Kelak Aku Akan Marah
18 Bab 18. Memupuk Kepercayaan Diri
19 Bab 19. Kalah Sebelum Berjuang
20 Bab 20. Usia Labil
21 Bab 21. Kamu Suka, Fierce?
22 Bab 22. Periksa Kandungan
23 Bab 23. Hak Yang Utuh
24 Bab 24. Kedatangan Sintia
25 Bab 25. Berbelanja
26 Rahasia Istri Culun by Itta Haruka07
27 Bab 26. Persalinan
28 Bab 27. Seperti Anakku Sendiri
29 Bab 28. Tidak Mirip
30 Bab 29. Baby Blues Syndrome
31 Bab 30. Sarapan Yang Lain
32 Bab 31. Persiapkan Dirimu
33 Bab 32. Mengingat Tentang Kita
34 Bab 33. Untung Sudah Selesai
35 Bab 34. Ungkapan
36 Bab 35. Terlambat Kerja
37 Bab 36. Menggoda Istri
38 Bab 37. Ke Suatu Tempat
39 Pawang Tuan Impoten by DHEVIS JUWITA
40 Bab 38. Aku Ingin Menyelidikinya
41 Bab 39. Hasil
42 Bab 40. Bicara
43 Bab 41. Garda Terdepan
44 Bab 42. Jatuh Sakit
45 Bab 43. Menyerah
46 Bab 44. Ke Mana Lagi
47 Bab 45. Aku Tidak Akan Diam
48 Bab 46. Ingin Menang Sendiri
49 Bab 47. Aku Sangat Mencintaimu
50 Bab 48. Meringkus Tikus
51 Bab 49. Aku Akan Membuatmu Menyesal
52 Bab 50. Kejutan
53 Bab 51. Makan Malam Keluarga
54 Bab 52. Cucuku Bertambah Lagi?
55 Bab 53. Pesulap Merah
56 Bab 54. Makan Siang
57 Bab 55. Membuat Seluruh Wanita Iri
58 New Novel
59 New Novel
60 New Novel
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Bab 1. Aku Akan Bertanggung Jawab
2
Bab 2. Dinyatakan Hamil
3
Bab 3. Aku Mencintai Kalian
4
Bab 4. Hanya Ada Perasaan Bersalah
5
Bab 5. Menatap Haru
6
Bab 6. Harusnya Sedih
7
Bab 7. Menerima Pekerjaan
8
Bab 8. Canggung
9
Bab 9. Bahan Baku Energi
10
Bab 10. Sudah Dimaafkan
11
Bab 11. Kamu Itu Berharga
12
Bab 12. ATM
13
Bab 13. Berita Buruk
14
Bab 14. Kembali Hancur
15
Bab 15. Aib
16
Bab 16. Semua Orang Terperangah
17
Bab 17. Kelak Aku Akan Marah
18
Bab 18. Memupuk Kepercayaan Diri
19
Bab 19. Kalah Sebelum Berjuang
20
Bab 20. Usia Labil
21
Bab 21. Kamu Suka, Fierce?
22
Bab 22. Periksa Kandungan
23
Bab 23. Hak Yang Utuh
24
Bab 24. Kedatangan Sintia
25
Bab 25. Berbelanja
26
Rahasia Istri Culun by Itta Haruka07
27
Bab 26. Persalinan
28
Bab 27. Seperti Anakku Sendiri
29
Bab 28. Tidak Mirip
30
Bab 29. Baby Blues Syndrome
31
Bab 30. Sarapan Yang Lain
32
Bab 31. Persiapkan Dirimu
33
Bab 32. Mengingat Tentang Kita
34
Bab 33. Untung Sudah Selesai
35
Bab 34. Ungkapan
36
Bab 35. Terlambat Kerja
37
Bab 36. Menggoda Istri
38
Bab 37. Ke Suatu Tempat
39
Pawang Tuan Impoten by DHEVIS JUWITA
40
Bab 38. Aku Ingin Menyelidikinya
41
Bab 39. Hasil
42
Bab 40. Bicara
43
Bab 41. Garda Terdepan
44
Bab 42. Jatuh Sakit
45
Bab 43. Menyerah
46
Bab 44. Ke Mana Lagi
47
Bab 45. Aku Tidak Akan Diam
48
Bab 46. Ingin Menang Sendiri
49
Bab 47. Aku Sangat Mencintaimu
50
Bab 48. Meringkus Tikus
51
Bab 49. Aku Akan Membuatmu Menyesal
52
Bab 50. Kejutan
53
Bab 51. Makan Malam Keluarga
54
Bab 52. Cucuku Bertambah Lagi?
55
Bab 53. Pesulap Merah
56
Bab 54. Makan Siang
57
Bab 55. Membuat Seluruh Wanita Iri
58
New Novel
59
New Novel
60
New Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!