Setelah malam itu Yuna belum bisa kembali mengajar, karena trauma membuatnya tak bisa untuk bertemu dengan orang banyak untuk sementara waktu. Namun, Fierce terus menjenguk Yuna setiap hari di rumah sakit, dan meyakinkan wanita itu, bahwa dia siap untuk bertanggung jawab.
Akan tetapi semua niat baik tidak selalu bisa untuk diterima. Tawaran Fierce ditolak mentah-mentah oleh Yuna, karena dia merasa bahwa Fierce tidak pantas untuk bertanggung jawab atas apa yang tidak diperbuatnya.
Terlebih kini dirinya telah menjadi kotor dan mahkotanya telah terenggut paksa.
"Lebih baik kamu pulang. Terima kasih sudah membantuku sampai sejauh ini," ucap Yuna, dia sudah tak tahu harus bersikap bagaimana terhadap Fierce. Karena dia tidak ingin Fierce ikut menanggung aibnya.
Yuna memalingkan wajah dengan bola mata yang menatap nanar.
Sementara Fierce melakukan itu semua atas dasar cintanya. Karena diam-diam pemuda itu menyukai sang dosen pada pandangan pertama, di mata Fierce, Yuna adalah sosok yang sempurna. Hingga saat melihat wanita itu terluka, Fierce tidak bisa diam saja.
Mungkin semua orang akan menganggapnya bodoh. Namun baginya cinta memang harus berkorban. Jika karena hal ini dia bisa memiliki Yuna, maka dia akan melakukannya. Karena dia tulus mencintai wanita dewasa itu, tak peduli jarak usia yang terbentang di antara mereka.
"Ibu boleh menolakku lagi hari ini. Tapi saya harap tidak untuk lain kali. Saya siap menerima resiko apapun dan saya siap jika harus menderita di sisi anda. Saya harap, Ibu memaklumi perasaan saya," ucap Fierce yang membuat Yuna bergeming.
Wanita itu tak bisa menjawab apapun, dia terus membeku di tempatnya hingga Fierce benar-benar pergi. Dan setelah pintu tertutup, Yuna kembali menangis. Karena merasa bahwa takdir hidupnya begitu tragis. Bahkan dia sampai tidak berani bercerita pada keluarganya.
Hingga beberapa waktu telah berlalu, dan masalah tidak lantas pergi dari hidup Yuna. Karena kenyataan pahit datang begitu saja, ketika wanita itu dinyatakan hamil.
Yuna kembali merasa terpukul, karena harus menanggung ini semua. Bayi yang ada di kandungannya memang tidak berdosa, tetapi penilaian semua orang yang ada di luar sana tentu berbeda.
Di ruang pemeriksaan, Yuna menangis tertahan. Tak tahu lagi harus berbuat apa. Dan hal itu mengundang tanya bagi sang dokter yang menangani kehamilan Yuna.
"Apakah Ibu memiliki masalah? Biasanya ketika seorang wanita tahu dirinya hamil, mereka akan terlihat senang, tapi sepertinya tangis Ibu berbeda. Jika Ibu berkenan, Ibu boleh bercerita pada saya," ucap dokter tersebut. Mencoba untuk mengubah dirinya menjadi sosok teman.
Pelan, Yuna mengangkat kepala. Dia ragu untuk mengatakannya, karena bayangan menakutkan itu terus menghantuinya. Hingga yang ia lakukan hanyalah menangis sambil menggelengkan kepala.
"Saya tidak apa-apa, Dok."
Mulutnya berkata seperti itu, tetapi tangis Yuna justru semakin keras. Hingga akhirnya sang dokter berinisiatif untuk menenangkan. Di dalam dekapan wanita itu, Yuna menumpahkan semua kesedihannya. Hingga saat dia sudah mampu menguasai diri, dia pamit untuk pulang.
Yuna keluar dari ruang pemeriksaan, tetapi tiba-tiba dirinya langsung dihadang oleh tubuh tegap yang selama ini ada untuk dirinya.
Deg!
Yuna langsung membeku ketika berhadapan dengan Fierce. Sementara pemuda berusia 18 tahun itu segera meraih amplop yang ada di tangan Yuna. Pagi ini Fierce sengaja pergi ke rumah kontrakan Yuna, karena wanita itu tidak pergi ke kampus, dan entah kebetulan seperti apa, saat Fierce tiba, Yuna hendak pergi entah ke mana.
Dan jawabannya ada di sini. Fierce membuka amplop tersebut dengan tergesa, karena Yuna berusaha untuk mengambilnya.
"Fierce, tolong kembalikan!" ucap Yuna sambil berusaha untuk menggapai amlpop yang ada di tangan Fierce. Namun, pemuda itu tak mengindahkan ucapan dosennya.
Hingga saat amplop itu sukses terbuka, Fierce bisa membaca dengan jelas bahwa Yuna dinyatakan hamil. Lidah Fierce langsung terasa kelu, dia menatap mata Yuna yang selalu menampakkan kesedihan.
Mereka sama-sama terdiam, hingga akhirnya Fierce menarik tubuh Yuna untuk didekapnya. Lagi, tangis Yuna pecah, dia tidak tahu kenapa Tuhan begitu jahat kepadanya, dengan memberikan cobaan seberat ini.
"Aku tidak tahu apa salahku, Fierce. Tapi kenapa, kenapa aku harus menerima takdir seperti ini? Aku takut sekarang," lirih wanita itu dengan sesenggukan. Dia tidak peduli dengan orang-orang yang ada di sekitarnya, terlebih Fierce. Karena dia benar-benar berada di dalam titik lemahnya.
Tidak hanya Yuna yang menangis, tetapi Fierce juga sempat meneteskan air matanya. Hingga dia pun memutuskan untuk menikahi Yuna. Tak peduli meski wanita itu terus menolak, dia akan tetap bertanggung jawab.
"Saya akan menikahi Ibu, saya yang akan menjadi ayah untuknya. Jangan berpikir bahwa Ibu akan menghadapi ini sendirian," ucap Fierce yang membuat Yuna menggeleng kecil. Wanita itu mengangkat kepalanya untuk menatap wajah Fierce.
"Fierce, ini bukan perkara mudah!" kata Yuna dengan bibir bergetar. Dia tidak mau merusak masa depan Fierce, karena perjalanan pemuda itu masih sangat panjang.
"Ini semua akan menjadi mudah, saat Ibu mengatakan YA. Saya jamin, saya akan menjadi suami dan ayah yang baik untuk kalian," balas Fierce dengan sungguh-sungguh. Sumpah demi apapun, dia tidak ingin melihat Yuna menderita.
Yuna menggelengkan kepala, dan Fierce segera meraih kedua tangan wanita itu. Dia ingin meyakinkan Yuna, bahwa ke depannya mereka akan bahagia. "Bu, anak itu butuh ayah. Jadi, tolong … percaya pada saya. Saya akan mengakuinya."
Yuna tak tahu harus bagaimana lagi, melihat kesungguhan di mata Fierce, membuat dia tak berkutik. Cukup lama dia berpikir, hingga pada akhirnya Yuna tak memiliki pilihan lain, selain menerima tawaran Fierce, dia akan mencoba menjalaninya bersama pemuda itu.
Dan tepat pada saat itu, Fierce langsung memeluk tubuh Yuna. Dia berjanji akan segera membawa wanita itu menghadap keluarganya, agar mereka secepatnya menikah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Rita
masih nyimak tapi bagus smpe sini fierce g gampang nyerah
2025-03-18
0
Qaisaa Nazarudin
Jarak usia 7 tahun doang,Sedangkan Kendrick dengan Zoya 19 tahun beda usia mereka,lagi jauh bedanya,Gak ada yg komplain malah..
2024-10-17
0
Ita rahmawati
apa yuna gk mengenali yg merkosa,,knp pake hamil segala sih,,berarti benih pemerkosanya jos juga nih lgsg jadi 🤣🤣
2024-07-25
1