Kebetulan pagi ini Yuna mengajar di kelas yang pernah ditempati oleh Fierce. Dia masuk dan semua mahasiswa langsung duduk di tempatnya masing-masing.
Namun, sebelum memulai pelajaran. Tiba-tiba Yuna merasakan perutnya yang mual, karena mencium pengharum ruangan.
Dia terdiam sesaat sambil menahan gejolak yang naik hingga ke pangkal tenggorokannya. Yuna mulai merasa air liurnya keluar semakin banyak.
Astaga, aroma ini menyengat sekali, aku tidak bisa berkonsentrasi. Batin Yuna, dia hendak berdiri tetapi dia justru menutup mulutnya, merasakan sesuatu yang ingin keluar.
"Apakah Ibu baik-baik saja?" tanya salah satu mahasiswanya, membuat Yuna langsung mengangkat kepala. Wajah Yuna mulai terlihat pucat, meskipun bibirnya dipoles oleh lipstik.
Yuna tersenyum tipis, mencoba untuk terlihat baik-baik saja. "Saya tidak apa-apa. Tapi ngomong-ngomong ada berapa pengharum ruangan di sini, aromanya terlalu menyengat." Ujar Yuna, dari pada dia harus bolak-balik ke kamar mandi, lebih baik dia menghilangkan aroma yang mengganggunya.
"Hanya ada satu, Bu," jawab Elvan sambil menunjuk pengharum ruangan otomatis yang menempel di dinding.
"Eum, bisakah dikeluarkan dulu?" tanya Yuna, yang membuat beberapa orang di dalam sana saling pandang.
Mau tidak mau akhirnya Elvan mengambilnya, dari pada Yuna terus merasa terganggu. Lagi pula dengan begitu kelas bisa segera dimulai.
Yuna langsung merasa sedikit lega, hingga dia menurunkan tangannya yang sedari tadi menutup hidung.
Semua orang yang memperhatikan pergerakan Yuna tidak ada yang curiga, karena mereka menganggap bahwa indera penciuman Yuna sedang terganggu.
"Terima kasih ya ... baik, saya akan mulai menerangkan materi hari ini, setelah itu saya meminta kalian untuk diskusi," ucap Yuna dengan wajahnya yang terlihat serius.
Akhirnya Yuna mulai menerangkan beberapa poin yang menjadi mata kuliahnya. Akan tetapi di pertengahan jalan, Yuna kembali merasakan aroma yang begitu menusuk.
Dia langsung menutup mulut dengan perut yang terasa seperti diaduk-aduk. Para mahasiswanya mulai menatap cemas, mereka ingin bertanya tetapi tiba-tiba Yuna keluar dari kelas.
"Ada apa dengan Bu Yuna?"
Tak hanya satu orang yang bertanya seperti itu, karena mereka mulai menduga-duga apa yang terjadi dengan dosen mereka.
Bahkan ada beberapa orang yang berpikir jahil, menebak bahwa Yuna terlalu kelelahan meladeni suaminya. Ya, karena predikat pengantin baru masih melekat di diri Yuna.
Sontak saja hal tersebut membuat Elvan merasa sedikit tak terima, hingga dia menggeplak belakang kepala temannya. "Jaga mulutmu. Bagaimana kalau Bu Yuna mendengarnya?"
"Aku hanya asal menebak!" cetus teman Elvan sambil mengusap-usap kepalanya yang cukup terasa sakit.
"Munafik sekali kamu, Van. Kita ini sudah cukup umur, kita juga tahu apa yang dilakukan orang dewasa setelah menikah," sambar Jesika, gadis satu ini memang dikenal ceplas-ceplos, maka dari itu Elvan tidak menyukainya.
"Tapi tidak perlu frontal begitu!" ketus Elvan, masih membela Yuna. Karena selain Yuna adalah dosennya, wanita itu juga sosok yang dicintai sahabatnya, tak peduli meskipun Yuna sudah menikah dengan orang lain, tapi ia yakin Fierce masih sangat menyukai wanita itu.
Sementara di kamar mandi, Yuna kembali mengeluarkan sarapannya. Berbagai aroma yang keluar dari tubuh semua orang, membuat dia merasakan mual yang begitu luar biasa.
"Ya Tuhan ... sampai kapan aku seperti ini? Di rumah aku merasa baik-baik saja, tapi kenapa setelah bertemu banyak orang aku malah harus mual-mual lagi?" gumam Yuna setelah berumur-kumur.
Dia melihat pantulan wajahnya di cermin, matanya yang biasa terlihat bersinar, kini nampak kuyu seketika.
Akhirnya setelah selesai dengan urusan perutnya, Yuna kembali ke ruangan untuk meminum obat yang sempat dibawakan oleh Fierce.
Yuna langsung menelan pil kecil itu, dan meminum air putih cukup banyak.
"Untung saja Fierce mengingatkanku," gumam Yuna sambil menghela nafas lega. Tiba-tiba bibirnya berkedut, ketika bayangan Fierce terlintas di pikirannya. Apalagi saat pemuda itu tersenyum manis. Yuna jadi merasa salah tingkah sendiri.
Sementara yang sedang dipikirkan, kini tengah berusaha untuk mengais rezeki. Sedari tadi Fierce sudah mondar-mandir ke sana ke mari untuk memfotokopi brosur iklan yang akan dia bagikan.
Hingga setelah jam makan siang, Fierce turun ke jalanan bersama beberapa temannya. Tak peduli pada sinar mentari yang menerpa kulitnya, Fierce terus tersenyum sambil membagikan brosur pada setiap kendaraan yang melewatinya.
"Terima kasih," ucap Fierce dengan ramah, saat seseorang mengambil kertas yang ada di tangannya.
Pemuda itu terlihat sangat bersemangat, dan peluh yang menetes dari pelipis adalah bukti nyata dari antusiasmenya. Ketika dia mulai lelah, dia akan selalu teringat dengan Yuna dan calon buah hatinya.
Aku tidak boleh menyerah!
"Fierce, minum dulu," ucap Gilang yang merupakan rekan kerjanya. Dia memiliki usia dua tahun lebih tua dari Fierce.
"Terima kasih, Lang," balas Fierce saat ia menerima air mineral dari pemuda itu. Dia bersyukur, karena di manapun dia berada, dia selalu mendapatkan orang-orang baik.
Fierce merasakan kenikmatan ketika tenggorokannya basah. Dan ketika dia melirik ke jalanan, ada segerombolan motor yang dikemudikan oleh pemuda yang memiliki usia sebaya dengannya.
Fierce termangu.
"Kamu iri dengan mereka, Fierce?" tanya Gilang, dia adalah karyawan baru, jadi dia tidak tahu kalau sebenarnya Fierce adalah anak pemilik perusahaan.
Fierce langsung tersadar, dia menggeleng sambil tersenyum tipis. "Tidak, karena apa yang aku jalani saat ini, sudah lebih dari cukup. Aku bahagia dengan kehidupanku."
Mendengar itu, Gilang langsung merasa takjub. Karena sejujurnya, dia iri dengan orang yang hidup serba ada.
"Aku salut padamu, ayo kembali bekerja," ungkap Gilang, dan Fierce langsung mengangguk semangat. Ketika dia mengingat senyum Yuna, dia pun ikut tersenyum, seolah wanita itu adalah bahan baku energinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
nenk 'yLa
smofa fierce ttp tguh dgn pndirian y.. mrelakn masa muda y dmi sbuah tanggung jwab yg besar emg ga mudah..
2023-10-16
2
🍾⃝ͩᴅᷞεͧsᷠs᭄ͣ 𝐀⃝🥀🍟
semoga semakin berlimpah kebahagiaan ya Fierce walaupun masih saling canggung 😉
2023-03-30
2
Nci
Kagum dan salut untuk Fierce tapi koq jadi sedih kasihan sama kamu yah Fierce padahal kamunya sendiri biasa aja dan happy happy aja 🥲
2023-03-16
3