Setelah hari itu Fierce benar-benar membawa Yuna ke rumahnya. Tanpa ragu dia menggandeng tangan wanita itu ke dalam, sementara Yuna terlihat sangat cemas, takut jika keluarga Fierce justru akan mengecam pernikahan mereka.
Apalagi kini dia tengah mengandung anak orang lain. Sumpah demi apapun, selalu ada kekhawatiran berlebih yang dirasakan Yuna, dia takut, jika pada akhirnya rasa kecewa yang dia dapatkan.
"Percayakan saja semuanya padaku," ucap Fierce, menjawab tatapan sendu Yuna. Genggaman tangan Fierce terasa semakin erat, dia mengulum senyum untuk meyakinkan Yuna, hingga akhirnya mereka berjalan berbarengan.
Sampai di ruang keluarga, semua orang sudah menunggu. Ada ayah dan ibu Fierce, serta kakak pertama pemuda itu. Ketika mereka berdua datang, semua mata langsung mengalihkan pandangan.
Ken tidak tahu situasi seserius apa yang akan mereka hadapi, karena tiba-tiba dia melihat putra ke-enamnya membawa seorang wanita dewasa ke rumah ini. Terlebih wanita itu adalah dosennya sendiri.
Berbeda dengan istrinya yang menyambut dengan hangat. Zoya menyuruh pelayan untuk membuatkan minum, lalu sekedar berbasa-basi. Namun, Ken yang tidak sabaran langsung menodong Fierce dengan pertanyaan. "Ada apa? Kamu bilang ingin membicarakan sesuatu pada kami."
Di bawah sana Yuna langsung meremass tangannya yang sudah berkeringat dingin, dan Fierce akan selalu berusaha untuk menenangkan wanita itu.
Fierce memberanikan diri untuk menatap mata kedua orang tuanya. Lalu Aneeq—sang kakak yang sudah tak kalah serius. Pemuda itu mencoba untuk mengumpulkan keberanian, hingga tercetuslah satu kalimat yang mencengangkan semua orang.
"Aku akan menikahi Bu Yuna."
Deg!
Semua orang tampak membulatkan kelopak mata masing-masing. Apa mereka tidak salah dengar, di usianya yang masih 18 tahun, Fierce ingin menikahi wanita dewasa. Bahkan pemuda itu baru masuk kuliah dan belum bekerja. Lalu bagaimana cara Fierce menghidupi istrinya?
Namun, demi menjaga perasaan wanita yang ada di samping Fierce. Aneeq mencoba untuk mencairkan ketegangan itu.
"Fierce, tolong jangan bercanda. Bisa kamu jelaskan? Kenapa mendadak seperti ini?" tanya ayah tiga anak itu.
Fierce menggigit bibirnya sekilas, melihat tatapan keluarganya ia tahu mereka pasti sangat terkejut. Akan tetapi demi menyelamatkan masa depan wanita yang dicintainya, dia akan rela melakukan apapun untuk Yuna.
"Dia hamil anakku. Bu Yuna hamil anakku, Kak," jawab Fierce yang membuat Yuna memejamkan matanya kuat-kuat. Sementara ketiga orang yang ada di hadapannya makin terperangah. Mereka menatap tak percaya, Fierce bisa melakukan hal tersebut.
"Kau bercanda?!" cetus Ken sambil memegangi dadanya yang terasa sesak. Dia tidak menyangka, akan ada hal seperti ini terjadi di keluarganya. Seolah masalah tidak pernah habis menimpa kehidupan anak-anaknya.
"Maafkan aku, Dad. Aku berjanji untuk bertanggung jawab, jadi tolong restui kami," balas Fierce dengan memohon. Dia menundukkan kepala, keberaniannya telah lenyap setelah melihat sorot kecewa kedua orang tuanya.
Apalagi Zoya sudah menangis sambil memeluk lengan suaminya.
"Enak sekali kamu bicara?! Ini bukan hanya soal tanggung jawab, tapi bisa-bisanya kamu melakukan ini semua pada kami? Apa karena Daddy terlalu membebaskanmu, kamu jadi begundal gila di luar sana?!" sentak Ken, mulai tak dapat mengontrol dirinya.
Fierce bangkit dari duduknya, lalu bersimpuh di depan Ken dan Zoya. Dia ingin menunjukkan ketulusannya, tak peduli jika dirinya akan dihajar habis-habisan. Dia akan terima semua resikonya.
Sementara Yuna tak dapat mengeluarkan suara sedikitpun. Dia seperti tak memiliki kekuatan untuk membela Fierce.
"Aku minta maaf, Dad. Maaf karena telah mengecewakan kalian, tapi anakku juga butuh aku, aku yang salah," mohon Fierce, berusaha untuk meluluhkan hati ayah dan ibunya.
Ken bangkit lalu tanpa aba-aba dia melayangkan tangan untuk menampar wajah Fierce. Hanya dia yang boleh menjadi badjingan, tetapi jangan anaknya. Dia boleh dikenal buruk di mata semua orang, tapi dia tidak akan mengizinkan salah satu anaknya mengikuti jejaknya.
"Jelas! Kau harus menanggung apa yang sudah kamu perbuat. Tapi bukan berarti kamu bisa mengembalikan hati kami yang sudah terlanjur kecewa!" sentak Ken dengan suara yang menggelegar.
Di tempatnya tangis Yuna semakin deras, karena dia sadar Fierce diperlakukan seperti itu karena dirinya. Dia tak tahu hati pemuda itu terbuat dari apa, sehingga rela melakukan itu semua untuknya.
Karena belum berdamai dengan hatinya, Ken memilih untuk meninggalkan ruangan itu tanpa bicara. Sementara Aneeq dan Zoya masih setia duduk di sana, semua orang tampak menangis. Zoya menyayangkan tindakan putranya, tetapi dia tidak mungkin mencegah putranya untuk bertanggung jawab, apalagi Yuna sudah mengandung.
"Fierce …," panggil Zoya dengan suara lirih, dan hal tersebut membuat hati Fierce seperti tercabik-cabik.
Dia bangkit lalu segera berlari ke arah pangkuan Zoya. Fierce menangis di sana, memohon ampun kepada ibunya. Meskipun sebenarnya dia tidak melakukan hal kotor itu. "Mommy … maafkan Fierce, Mom. Maaf …."
Sesaat Zoya hanya bisa berlinang air mata. Dia mengangkat tangan, lalu mengusap pelan kepala putranya. "Nanti kita bicarakan lagi. Panggil keluarga calon istrimu, agar lebih jelas. Daddy pasti akan memaafkanmu."
Fierce hanya bisa mengangguk, lalu Zoya mengalihkan pandangan pada Yuna. Di tempat duduknya, Yuna tidak berani untuk mengangkat kepala. Dia terus menunduk dengan perasaan bersalah yang menggunung.
"Yuna," panggil Zoya dengan suara yang terdengar sangat lembut. Bahkan mampu menusuk hati Yuna begitu saja.
Dengan perlahan wanita itu mengangkat kepala, rasanya dia ingin menghentikan ini semua. Namun, dia juga tak ingin membuat usaha Fierce menjadi sia-sia.
Yuna dan Zoya saling tatap. Zoya melemparkan senyum tipis, tak ingin menyalahkan siapapun atas kejadian ini. Dari gelagatnya dia tahu, bahwa Yuna sedang tertekan.
"Jangan takut, Yuna … Daddy hanya kecewa, bukan melarang hubungan kalian."
Ya Tuhan … sekarang Yuna tersadar, dibalik takdir buruk yang dia terima, dia justru mendapatkan orang-orang yang berhati mulia. Sekarang haruskah dia bersyukur?
***
Dan akhirnya pembicaraan antar dua keluarga pun terjadi. Sama seperti keluarga Fierce, ayah dan ibu tiri Yuna juga nampak tercengang. Namun, mereka tidak bisa berbuat apa-apa selain memberikan restu.
Hingga akhirnya pernikahan itu pun terjadi, tidak ada media yang meliput, bahkan acara tersebut hanya dihadiri keluarga dan sanak saudara saja. Sebagaimana keinginan Yuna.
Di kampus, baik dosen maupun mahasiswa begitu heboh mendengar kabar bahwa Yuna menikah. Namun, mereka semua tidak tahu siapa suami dari dosen muda nan cantik itu. Mereka hanya tahu, kalau Yuna sudah tidak lajang lagi.
Di kamar pengantin, Fierce melirik ke arah Yuna yang sedang membereskan sisa make up di wajahnya. Pemuda itu melangkah pelan, lalu tiba-tiba berjongkok sisi wanita itu.
Tangannya bergerak untuk mengusap perut Yuna, hingga membuat wanita itu tertegun. Fierce tersenyum lebar. "Sebentar lagi aku akan menjadi seorang ayah. Mulai besok aku akan bekerja keras untuk kalian." Fierce memiringkan kepala dan meletakkannya di pangkuan istrinya. "Aku mencintaimu, Kak Yuna … aku mencintai kalian."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Rita
iyalah tp pasti ada rasa bersalah
2025-03-18
0
Rita
leleh g tuh yuna
2025-03-18
0
Lusiana_Oct13
/Angry//Angry//Angry//Angry//Angry//Angry//Angry/
2024-12-04
0