Bab 12. ATM

Fierce sukses menjual motor kesayangannya, dan membeli motor yang lebih sederhana seperti milik Gilang, sementara semua sisa uangnya dia tabung dan diberikan pada Yuna dalam bentuk ATM.

"Apa maksudnya, Fierce?" tanya Yuna ketika meraih benda tipis itu dari tangan suaminya. Dia baru saja selesai bersiap-siap untuk mengajar, tetapi tiba-tiba Fierce kembali masuk ke dalam kamar.

"Aku berhasil menjual motor milikku, Kak. Dan sisa uangnya aku simpan di ATM itu. Karena Kakak istriku, jadi Kakak yang harus memegangnya," jawab Fierce sambil tersenyum, sementara Yuna tampak terbengong-bengong.

"Motormu yang kemarin itu? Terus kamu kerja pakai apa, Fierce?" tanya Yuna lagi, sudah cukup pemuda ini berkorban untuknya. Dia tidak mau terlihat sangat jahat, hingga Fierce melakukan apapun demi membahagiakan dia.

"Aku beli yang bekas, Kak. Tapi masih bagus kok."

Tidak ada raut wajah menyesal sedikitpun saat Fierce mengatakan itu, membuat Yuna menganga. Wanita hamil itu memijat pelipisnya dan menelan ludahnya dengan kasar. "Kalau begitu biar kamu saja yang simpan kartu ini. Ini kan uangmu."

Fierce merasa sedikit kecewa saat Yuna berkata seperti itu, dia mendorong pelan tangan istrinya yang kini sudah terulur. "Uangku adalah uang Kakak. Sementara uang Kakak, bukan uangku. Apa yang aku berikan adalah bentuk kewajiban. Jadi, jangan menolak."

"Tapi aku yakin ini terlalu banyak, Fierce. Kamu juga butuh uang untuk cadangan di jalan!" cetus Yuna, kini dia mulai menggebu-gebu karena Fierce tak sedikitpun memikirkan dirinya sendiri.

Melihat Yuna yang marah-marah justru membuat Fierce tersenyum, pemuda itu menangkup satu sisi wajah istrinya dan mengusapnya dengan pelan. "Aku sudah mengambil secukupnya. Kakak tidak perlu khawatir."

Terdengar helaan nafas panjang keluar dari mulut Yuna, tak tahu harus bagaimana lagi menghadapi sifat suaminya yang begitu sabar. "Tapi kalau memang merasa kurang, kamu harus bilang padaku."

Fierce langsung mengangguk dan mengusak puncak kepala Yuna dengan sayang. Suka sekali melihat wanita satu ini berubah menjadi cerewet.

Sesaat mereka saling pandang, dari sejak pertama mereka menikah Fierce belum pernah sama sekali menjamah bibir Yuna, dan sekarang dia semakin tertarik untuk menyentuhnya.

Fierce memangkas jarak dan melangkah pendek. Sementara Yuna bergeming dengan dada yang mulai bergemuruh, dia sudah jelas tahu ke mana arah tatapan mata Fierce.

"Fierce, kita harus—"

Ucapan Yuna berhenti saat wanita itu merasakan sapuan lembut dari bibir suaminya. Namun, bukan hanya tentang kenikmatan yang ia dapat, karena bayangan kelam itu justru lebih mendominasi.

Hingga Yuna mendorong dada suaminya dengan pelan. Yuna benar-benar belum siap.

"Maafkan aku, Fierce," ucap Yuna, agar pemuda itu tidak tersinggung. Tatapannya yang bergulir ke sana ke mari, membuat Fierce tersadar, bahwa sang istri masih memiliki trauma.

"Tidak apa-apa, kita jalani semua ini pelan-pelan, aku akan menunggu sampai Kakak siap," ucap Fierce seraya menyapu jejak basah di bibir Yuna menggunakan ibu jarinya.

***

Berbeda situasi di tempat lain, yakni di rumah kedua orang tua Yuna. Saat itu Bram sudah pergi untuk bekerja, tetapi tiba-tiba seseorang masuk ke dalam rumah dengan penampilannya yang berantakan.

Dia berjalan sambil celingukan, seperti sedang mencari-cari sang pemilik rumah. Hingga tak sengaja dia melihat bayangan Sintia yang sedang mencuci pakaian.

"Bu, aku butuh uang!" teriak Adam—putra satu-satunya Sintia dengan sang mantan suami.

Mendengar suara yang begitu familiar di telinganya apalagi disertai panggilan 'Ibu' sontak saja Sintia langsung menoleh. Dia memicing ketika melihat putranya yang sudah lama tidak pulang itu.

"Apa-apaan kamu, Dam? Datang-datang cuma minta uang, ke mana kamu selama ini?! Apakah kamu tidak memiliki pekerjaan?" omel Sintia, merasa geram dengan sikap sang anak yang memiliki hobi bermain judi dan mabuk-mabukan. Terasa tak ada untungnya, karena sepeserpun Sintia tidak mendapatkan uang dari Adam.

"Sudahlah, Bu. Jangan banyak tanya, walaupun aku menganggur, tapi aku ini sibuk!" balas Adam dengan ketus.

"Sibuk apa? Sibuk main judi? Sama dengan Ayahmu itu!" teriak Sintia, mengingat sang mantan suami yang memiliki hobi sama dengan putranya. Maka dari itu dia meminta cerai.

"Akh, bukannya kasih Adam uang, Ibu malah mengomel terus. Aku akan mencarinya sendiri, Ibu pasti simpan uang 'kan?" Adam melangkah ke arah kamar kedua orang tuanya, dan Sintia langsung mengikuti langkah Adam.

"Tidak ada, Adam!" sergah wanita paruh baya itu, tetapi Adam tak mengindahkan ucapan sang ibu, dia terus berjalan dan mendorong tubuh Sintia yang berusaha menghalanginya.

"Minggir, Bu!" teriak Adam saat Sintia berdiri di depan pintu kamar dengan tangan yang terbuka.

"Cari uang sendiri sana. Kamu tahu sendiri kan, kalau gaji Ayahmu itu hanya cukup untuk kebutuhan."

"Aku tidak peduli!"

"Adam!" teriak Sintia, dia masih berusaha untuk mendorong dada putranya dengan sekuat tenaga. "Minta Yuna sana! Adikmu sudah menikah dengan orang kaya, dia pasti punya banyak uang!"

Mendengar itu, Adam langsung menghentikan gerakan tubuhnya. Dia bergeming sambil membayangkan wajah adik tirinya. Dan dia mulai menyeringai.

Terpopuler

Comments

Alanna Th

Alanna Th

apakh adam s plk prksn thdp yuna?

2024-05-26

0

LENY

LENY

Dasar gak tahu malu dia gak tahu Fierce kerja keras hidup sederhana. dasar BENALU ADAM.

2024-02-06

0

Eka

Eka

jangan2 adam pelakunya thorr

2023-10-26

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Aku Akan Bertanggung Jawab
2 Bab 2. Dinyatakan Hamil
3 Bab 3. Aku Mencintai Kalian
4 Bab 4. Hanya Ada Perasaan Bersalah
5 Bab 5. Menatap Haru
6 Bab 6. Harusnya Sedih
7 Bab 7. Menerima Pekerjaan
8 Bab 8. Canggung
9 Bab 9. Bahan Baku Energi
10 Bab 10. Sudah Dimaafkan
11 Bab 11. Kamu Itu Berharga
12 Bab 12. ATM
13 Bab 13. Berita Buruk
14 Bab 14. Kembali Hancur
15 Bab 15. Aib
16 Bab 16. Semua Orang Terperangah
17 Bab 17. Kelak Aku Akan Marah
18 Bab 18. Memupuk Kepercayaan Diri
19 Bab 19. Kalah Sebelum Berjuang
20 Bab 20. Usia Labil
21 Bab 21. Kamu Suka, Fierce?
22 Bab 22. Periksa Kandungan
23 Bab 23. Hak Yang Utuh
24 Bab 24. Kedatangan Sintia
25 Bab 25. Berbelanja
26 Rahasia Istri Culun by Itta Haruka07
27 Bab 26. Persalinan
28 Bab 27. Seperti Anakku Sendiri
29 Bab 28. Tidak Mirip
30 Bab 29. Baby Blues Syndrome
31 Bab 30. Sarapan Yang Lain
32 Bab 31. Persiapkan Dirimu
33 Bab 32. Mengingat Tentang Kita
34 Bab 33. Untung Sudah Selesai
35 Bab 34. Ungkapan
36 Bab 35. Terlambat Kerja
37 Bab 36. Menggoda Istri
38 Bab 37. Ke Suatu Tempat
39 Pawang Tuan Impoten by DHEVIS JUWITA
40 Bab 38. Aku Ingin Menyelidikinya
41 Bab 39. Hasil
42 Bab 40. Bicara
43 Bab 41. Garda Terdepan
44 Bab 42. Jatuh Sakit
45 Bab 43. Menyerah
46 Bab 44. Ke Mana Lagi
47 Bab 45. Aku Tidak Akan Diam
48 Bab 46. Ingin Menang Sendiri
49 Bab 47. Aku Sangat Mencintaimu
50 Bab 48. Meringkus Tikus
51 Bab 49. Aku Akan Membuatmu Menyesal
52 Bab 50. Kejutan
53 Bab 51. Makan Malam Keluarga
54 Bab 52. Cucuku Bertambah Lagi?
55 Bab 53. Pesulap Merah
56 Bab 54. Makan Siang
57 Bab 55. Membuat Seluruh Wanita Iri
58 New Novel
59 New Novel
60 New Novel
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Bab 1. Aku Akan Bertanggung Jawab
2
Bab 2. Dinyatakan Hamil
3
Bab 3. Aku Mencintai Kalian
4
Bab 4. Hanya Ada Perasaan Bersalah
5
Bab 5. Menatap Haru
6
Bab 6. Harusnya Sedih
7
Bab 7. Menerima Pekerjaan
8
Bab 8. Canggung
9
Bab 9. Bahan Baku Energi
10
Bab 10. Sudah Dimaafkan
11
Bab 11. Kamu Itu Berharga
12
Bab 12. ATM
13
Bab 13. Berita Buruk
14
Bab 14. Kembali Hancur
15
Bab 15. Aib
16
Bab 16. Semua Orang Terperangah
17
Bab 17. Kelak Aku Akan Marah
18
Bab 18. Memupuk Kepercayaan Diri
19
Bab 19. Kalah Sebelum Berjuang
20
Bab 20. Usia Labil
21
Bab 21. Kamu Suka, Fierce?
22
Bab 22. Periksa Kandungan
23
Bab 23. Hak Yang Utuh
24
Bab 24. Kedatangan Sintia
25
Bab 25. Berbelanja
26
Rahasia Istri Culun by Itta Haruka07
27
Bab 26. Persalinan
28
Bab 27. Seperti Anakku Sendiri
29
Bab 28. Tidak Mirip
30
Bab 29. Baby Blues Syndrome
31
Bab 30. Sarapan Yang Lain
32
Bab 31. Persiapkan Dirimu
33
Bab 32. Mengingat Tentang Kita
34
Bab 33. Untung Sudah Selesai
35
Bab 34. Ungkapan
36
Bab 35. Terlambat Kerja
37
Bab 36. Menggoda Istri
38
Bab 37. Ke Suatu Tempat
39
Pawang Tuan Impoten by DHEVIS JUWITA
40
Bab 38. Aku Ingin Menyelidikinya
41
Bab 39. Hasil
42
Bab 40. Bicara
43
Bab 41. Garda Terdepan
44
Bab 42. Jatuh Sakit
45
Bab 43. Menyerah
46
Bab 44. Ke Mana Lagi
47
Bab 45. Aku Tidak Akan Diam
48
Bab 46. Ingin Menang Sendiri
49
Bab 47. Aku Sangat Mencintaimu
50
Bab 48. Meringkus Tikus
51
Bab 49. Aku Akan Membuatmu Menyesal
52
Bab 50. Kejutan
53
Bab 51. Makan Malam Keluarga
54
Bab 52. Cucuku Bertambah Lagi?
55
Bab 53. Pesulap Merah
56
Bab 54. Makan Siang
57
Bab 55. Membuat Seluruh Wanita Iri
58
New Novel
59
New Novel
60
New Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!