Bab 8. Canggung

Setelah beberapa hari beristirahat di rumah, akhirnya Yuna sudah bisa kembali mengajar, karena masa cutinya telah habis.

Lagi pula dia merasa bosan, sebab semua pekerjaan rumah Fierce yang mengerjakannya. Sang suami tidak mengizinkan dia melakukan ini dan itu, karena Fierce takut Yuna akan kelelahan.

Seperti sekarang Fierce sedang berkutat di dapur untuk membuat sarapan, sementara Yuna sedang membersihkan tubuhnya.

Pemuda itu melakukan apapun dengan senang hati, karena dengan begitu pekerjaan akan terasa jauh lebih menyenangkan. Setelah membuat roti panggang dan susu hamil untuk istrinya, Fierce kembali masuk ke dalam kamar.

Ketika pintu terbuka, Yuna yang ada di dalam sana sontak terkejut, karena dia hanya memakai handuk yang melilit tubuhnya.

Sesaat manik mata mereka saling tatap, tetapi detik berikutnya Yuna langsung memalingkan wajah.

Suasana menjadi sangat canggung, karena Yuna mencengkram ujung handuknya dengan erat, sementara kepala wanita itu terus menunduk.

Dan Fierce tidak akan mungkin memaksa wanita itu, agar cepat-cepat terbiasa dengan kehadirannya.

"Maafkan aku, Kak. Lain kali aku akan mengetuk pintu," ucap Fierce, karena dia tahu Yuna masih merasa malu padanya.

Yuna tidak menjawab sepatah katapun, membuat Fierce menelan ludahnya getir. Dengan gerakan pelan pemuda itu kembali menutup pintu dan membiarkan Yuna bersiap-siap.

Dia akan menunggu di luar, sampai Yuna selesai berpakaian.

Sementara di dalam sana, Yuna langsung menghela nafas kasar. Dia bukan tak ingin memberikan ruang pada Fierce, tapi kewaspadaannya terhadap sesuatu, membuat dia reflek melakukan itu.

"Lihat, aku hanya bisa mengecewakannya?" gumam Yuna, lalu mengusap wajahnya dengan kasar.

***

Setelah sarapan akhirnya mereka berangkat menggunakan mobil Yuna, seperti biasa Fierce akan menyetir. Kini pemuda itu sudah memakai seragam hitam putih, sesuai dengan ketentuan perusahaan.

"Kalau Kakak mual-mual lagi, jangan lupa minum obatnya ya. Tadi aku sudah menaruhnya di tas kecil," ucap Fierce memberi pesan pada isterinya.

Karena dia mulai memahami kebiasaan ibu hamil saat pagi hari, Yuna adalah salah satu wanita yang mengalami gejala umum, seperti muntah-muntah.

Yuna mengangguk kecil, lalu melirik Fierce sekilas, dia tidak menyangka jika pemuda yang ada di sampingnya, bisa bersikap sedewasa ini, karena sebagai ibu hamil, dia saja tidak berpikir sampai sedetail itu.

"Dan jangan lupa juga, kalau Kakak mau apapun, bilang padaku. Kakak bisa menelpon ataupun mengirim pesan," ucap Fierce lagi, membuat Yuna langsung gelagapan, karena sedari tadi dia diam-diam memperhatikan suaminya.

"Iya, Fierce, aku akan mengingatnya," balas Yuna dengan suara yang terdengar sangat lembut. Membuat Fierce mengulum senyum tipis, karena kebahagiaannya memang sangat sederhana.

Hingga tak berapa lama kemudian, mereka sampai di kampus. Fierce memarkirkan mobilnya cukup jauh dari gerbang, karena dia tidak mau menjadi pusat perhatian.

Yuna membereskan semua keperluannya, dan sebelum turun tiba-tiba sebuah tangan kekar terulur ke arahnya. Yuna bergeming dengan raut wajah kebingungan, dia mengangkat kepala, hingga bisa melihat Fierce yang tersenyum manis.

Yuna mulai paham, tak ingin membuat sang suami kembali merasakan kecewa, Yuna meraih tangan Fierce lalu menciumnya sekilas, sebagai tanda bakti.

Sementara Fierce langsung mencondongkan wajah, tangannya yang lain menahan kepala Yuna dan dia memberikan kecupan di kening wanita itu.

Deg!

Jantung Yuna terasa ingin lepas dari sarangnya, dia membeku dan nyaris tak mampu berbuat apa-apa, hingga Fierce menarik dirinya.

Mereka kembali saling menatap, dan Fierce selalu menunjukkan senyum ceria, bak pemuda polos yang mudah sekali untuk dibodohi. Hah, Yuna kembali tak habis pikir.

"Aku akan mendo'kan Kak Yuna. Jadi, Kak Yuna juga harus do'akan aku," ucap Fierce dengan tatapan teduhnya.

Yuna menganggukkan kepala. "Ya, aku akan mendo'akanmu. Semoga pekerjaanmu lancar, aku keluar dulu."

Fierce membuka pintu untuk istrinya, lalu membiarkan wanita itu keluar. Sebelum dia melanjutkan perjalanan, Fierce lebih dulu membuka kaca mobil dan melambaikan tangannya ke arah Yuna, membuat sudut hati wanita itu semakin tak menentu.

Pemandangan manis itu tak sengaja dilihat beberapa mahasiswa yang lewat. Namun, mereka sama-sama tak bisa melihat wajah suami Yuna.

Hingga saat wanita itu hendak masuk ke ruangannya yang sudah dipindah. Dia mendengar nama suaminya disebut oleh seorang gadis.

"Fierce ke mana sih, Van? Sudah berapa hari dia tidak masuk kuliah. Apa dia baik-baik saja?" tanya Jesika, gadis yang satu kelas dengan Fierce dan juga Elvan. Dan semua orang juga tahu kalau dia menyukai pemuda tampan itu.

"Untuk apa kamu bertanya padaku? Tanya sendiri sana!" balas Elvan dengan ketus, karena merasa risih dengan suara cerewet Jesika.

"Ish, kalau aku bisa juga aku akan menelponnya! Kamu dan dia kan berteman, jadi kamu pasti tahu."

Namun, bukannya menjawab Elvan justru meninggalkan Jesika, membuat gadis itu mendengus kesal.

Sementara di tempatnya berdiri, Yuna terus mematung. Dia tidak tahu, ada berapa banyak wanita yang menginginkan Fierce, tapi pemuda itu justru memilih wanita seperti dirinya.

Terpopuler

Comments

Rita

Rita

hanya di dunia halu yg saya tau

2025-03-18

0

Ita rahmawati

Ita rahmawati

nah itu lah,,kamu hrus sadar diri yuna,,jd berbaktilah mulai sekarang sm suamimu jgn terlalu kaku 😔

2024-07-25

0

Eka

Eka

semangat juna bahagiakan fierce dia suamimu yg hafus dihargai dan hormati yuna

2023-10-26

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Aku Akan Bertanggung Jawab
2 Bab 2. Dinyatakan Hamil
3 Bab 3. Aku Mencintai Kalian
4 Bab 4. Hanya Ada Perasaan Bersalah
5 Bab 5. Menatap Haru
6 Bab 6. Harusnya Sedih
7 Bab 7. Menerima Pekerjaan
8 Bab 8. Canggung
9 Bab 9. Bahan Baku Energi
10 Bab 10. Sudah Dimaafkan
11 Bab 11. Kamu Itu Berharga
12 Bab 12. ATM
13 Bab 13. Berita Buruk
14 Bab 14. Kembali Hancur
15 Bab 15. Aib
16 Bab 16. Semua Orang Terperangah
17 Bab 17. Kelak Aku Akan Marah
18 Bab 18. Memupuk Kepercayaan Diri
19 Bab 19. Kalah Sebelum Berjuang
20 Bab 20. Usia Labil
21 Bab 21. Kamu Suka, Fierce?
22 Bab 22. Periksa Kandungan
23 Bab 23. Hak Yang Utuh
24 Bab 24. Kedatangan Sintia
25 Bab 25. Berbelanja
26 Rahasia Istri Culun by Itta Haruka07
27 Bab 26. Persalinan
28 Bab 27. Seperti Anakku Sendiri
29 Bab 28. Tidak Mirip
30 Bab 29. Baby Blues Syndrome
31 Bab 30. Sarapan Yang Lain
32 Bab 31. Persiapkan Dirimu
33 Bab 32. Mengingat Tentang Kita
34 Bab 33. Untung Sudah Selesai
35 Bab 34. Ungkapan
36 Bab 35. Terlambat Kerja
37 Bab 36. Menggoda Istri
38 Bab 37. Ke Suatu Tempat
39 Pawang Tuan Impoten by DHEVIS JUWITA
40 Bab 38. Aku Ingin Menyelidikinya
41 Bab 39. Hasil
42 Bab 40. Bicara
43 Bab 41. Garda Terdepan
44 Bab 42. Jatuh Sakit
45 Bab 43. Menyerah
46 Bab 44. Ke Mana Lagi
47 Bab 45. Aku Tidak Akan Diam
48 Bab 46. Ingin Menang Sendiri
49 Bab 47. Aku Sangat Mencintaimu
50 Bab 48. Meringkus Tikus
51 Bab 49. Aku Akan Membuatmu Menyesal
52 Bab 50. Kejutan
53 Bab 51. Makan Malam Keluarga
54 Bab 52. Cucuku Bertambah Lagi?
55 Bab 53. Pesulap Merah
56 Bab 54. Makan Siang
57 Bab 55. Membuat Seluruh Wanita Iri
58 New Novel
59 New Novel
60 New Novel
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Bab 1. Aku Akan Bertanggung Jawab
2
Bab 2. Dinyatakan Hamil
3
Bab 3. Aku Mencintai Kalian
4
Bab 4. Hanya Ada Perasaan Bersalah
5
Bab 5. Menatap Haru
6
Bab 6. Harusnya Sedih
7
Bab 7. Menerima Pekerjaan
8
Bab 8. Canggung
9
Bab 9. Bahan Baku Energi
10
Bab 10. Sudah Dimaafkan
11
Bab 11. Kamu Itu Berharga
12
Bab 12. ATM
13
Bab 13. Berita Buruk
14
Bab 14. Kembali Hancur
15
Bab 15. Aib
16
Bab 16. Semua Orang Terperangah
17
Bab 17. Kelak Aku Akan Marah
18
Bab 18. Memupuk Kepercayaan Diri
19
Bab 19. Kalah Sebelum Berjuang
20
Bab 20. Usia Labil
21
Bab 21. Kamu Suka, Fierce?
22
Bab 22. Periksa Kandungan
23
Bab 23. Hak Yang Utuh
24
Bab 24. Kedatangan Sintia
25
Bab 25. Berbelanja
26
Rahasia Istri Culun by Itta Haruka07
27
Bab 26. Persalinan
28
Bab 27. Seperti Anakku Sendiri
29
Bab 28. Tidak Mirip
30
Bab 29. Baby Blues Syndrome
31
Bab 30. Sarapan Yang Lain
32
Bab 31. Persiapkan Dirimu
33
Bab 32. Mengingat Tentang Kita
34
Bab 33. Untung Sudah Selesai
35
Bab 34. Ungkapan
36
Bab 35. Terlambat Kerja
37
Bab 36. Menggoda Istri
38
Bab 37. Ke Suatu Tempat
39
Pawang Tuan Impoten by DHEVIS JUWITA
40
Bab 38. Aku Ingin Menyelidikinya
41
Bab 39. Hasil
42
Bab 40. Bicara
43
Bab 41. Garda Terdepan
44
Bab 42. Jatuh Sakit
45
Bab 43. Menyerah
46
Bab 44. Ke Mana Lagi
47
Bab 45. Aku Tidak Akan Diam
48
Bab 46. Ingin Menang Sendiri
49
Bab 47. Aku Sangat Mencintaimu
50
Bab 48. Meringkus Tikus
51
Bab 49. Aku Akan Membuatmu Menyesal
52
Bab 50. Kejutan
53
Bab 51. Makan Malam Keluarga
54
Bab 52. Cucuku Bertambah Lagi?
55
Bab 53. Pesulap Merah
56
Bab 54. Makan Siang
57
Bab 55. Membuat Seluruh Wanita Iri
58
New Novel
59
New Novel
60
New Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!