"Hah, siapa dia aku tak mengenalnya!" batin Amel sambil menaikan kedua alisnya itu.
"Maaf sus, apa dia masih menunggu disini?" Tanyanya lagi.
"Sepertinya dia telah pergi, saat saya akan masuk kemari saya nelihat laki-laki tapi bukan dia yang membawa anda, sepertinya dia temannya yang telah menolongmu." Jelas perawat itu sambil sesekali mengecek infusan Amel.
"Jika aku bertemu dengannya maka aku akan berterimakasih." Batinnya dengan tersenyum manis.
"Tapi... Ah!aku lupa bagaimana sekarang keadaan ibuku dan adikku?" batinnya lagi sambil mengecilkan pupil matanya.
Amel merasa bingung sekarang apa yang harus dia lakukan, dia sedang sakit. Namun ibunya pun membutuhkan dia karena itu dia bersih keras ingin keluar rumah sakit agar bisa menemui ibunya.
"Maaf Sus, bolehkah saya pulang sekarang?" tanya Amel.
"Anda masih belum terlalu pulih, setidaknya menginaplah satu hari lagi." Balas perawat itu.
"Tapi Sus, saya harus menemui ibu saya yang sedang berada di rumah sakit City Hospital." Jelasnya dengan mata yang berkaca-kaca.
"Ini adalah City Hospital, apakah anda tak tau?" tanya perawat itu.
"Hah... jadi ini City Hospital?Sus bisakah anda antarkan saya ke ruangan Anggrek 1?" Pinta Amel sembari membelalakan kedua bola matanya
"Baik Nona." Balas perawat itu seraya tersenyum ramah.
Akhirnya Amel masuk ke ruangan Anggrek 1, terlihat ibunya masih belum sadarkan diri karena memang harus segera di operasi tapi ia tak mempunyai cukup banyak uang. Sementara itu adiknya Vira yang tadinya habis dari toilet, langsung memasuki ruangan ibunya itu, ia terkejut karena ada seorang wanita yang sedang duduk di kursih roda dan memandangi ibunya. Wanita itu tak lain adalah kakaknya sendiri, ia langsung lari menuju kakaknya dan langsung memeluk kakaknya itu.
"Hiks... hiks... kakak, kakak dari mana saja?aku khawatir sekali padamu, kau tak pulang malam tadi." Ujarnya sambil terisak di dalam pelukan kakaknya.
"Maafkan kakak Dek, kakak kemarin jatuh pingsan di jalanan dan ada yang menolong kakak, jadi kakak tak pulang semalaman." Jelasnya dengan mata berkaca dan sambil membelai rambut adiknya itu.
"Apa!sekarang bagaimana keadaan kakak?" Balasnya dengan nada terkejut.
"Kakak sudah baik-baik saja kau tak perlu khawatir!" Balasnya sembari tersenyum.
"Kak, mengapa ibu tak sadar-sadar apakah penyakit ibu serius?" Tanyanya sembari melihat ke arah ibunya.
Amel yang mendengar pertanyaan itu tak kuasa membendung air matanya, dan menitikkan air matanya lalu mendekap erat tubuh kecil adiknya itu.
"Kak mengapa malah menangis?" Tanyanya dengan heran.
"Maaf kan kakak, sebelumnya kakak telah berbohong penyakit ibu sekarang memburuk dan harus segera di operasi dan kakak tak mempunyai biaya untuk operasi itu." Jelasnya dengan sesekali menitikkan air matanya.
"Jangan menangis kak, aku bisa membantu kakak untuk mencari uang!" Balasnya sambil menyeka air mata kakaknya.
"Tidak.. kau tidak boleh bekerja kau masih berumur 8 tahun, harusnya kau fokus belajar. Biarkan saja kakak yang mencari uangnya!" Ujar kakaknya sambil menepuk-nepuk rambut adiknya itu.
--------------------------------------------------
Jangan lewatkan episode berikutnya ya guys!
Stay Tune
Nb Author:Yuk like sama vote buat dukung novel ini☺dan jangan lupa komen sebanyak-banyaknya.jangan lupa mampir juga di novel saya yang lainnya:Kau Cinta Pertamaku!
yuk mampir guys sekarang juga dan jangan lupa di like
salam sayang author:
Jsl Uciha
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Mawar
terlalu singkat per episod ny
2023-06-19
0
Lilik Muntamah
sdh d like tp pendek bgt ya. panjangin nanti d favorite
2021-12-12
0
ani nurhaeni
like
2021-07-24
0