Azka pun membawanya ke rumah sakit terdekat, rumah sakit itu juga yang merawat ibunya. Ketika Amel di baringkan di brankar dan akan di bawa ke ruangan pasien ia sempat berpapasan dengan adiknya namun sayang ia sedang pingsan
Akhirnya mereka sampai di satu ruangan yaitu ruangan pasien Anggrek 2, yang bersebelahan dengan ruangan ibunya. Amel yang kini sedang pingsan segera di bawa masuk, terlihat perawat yang sedang memasangkan infus kepada lengan Amel dengan sangat hati-hati. Sedangkan Azka hanya terdiam dan duduk di ruang tunggu dan mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Rama.
"Segera ke City Hospital!" Perintahnya.
Belum sempat Rama menjawab, ia langsung memutus teleponnya.
"Ah.. dia ini, selalu seperti ini!" Gumamnya.
...
30 menit kemudian ...
Akhirnya dokter selesai memeriksa Amel, dan Azka langsung menanyakan kabarnya.
"Bagaimana keadaanya Dok?" Tanya Azka dengan suara dingin.
"Ma-maaf apa anda suaminya?" Tanya dokter tersebut sembari terbata-bata karena merasakan aura yang dingin.
"Saya saudaranya!" Balas Azka cepat.
"Oh .. baik pasien hanya butuh istirahat tak ada yang di khawatirkan!" Jelas dokter itu sambil tersenyum.
"Terimakasih." Balasnya sambil meninggalkan dokter untuk menghubungi Asissten Rama.
Saat Azka mengeluarkan ponselnya kemudian Rama pun sampai.
"Bos.. ada apa kau menyuruhku kesini?apa paman sakit?atau bibi yang sakit?" Tanyanya dengan heran.
"Bukan mereka tapi wanita yang ku temukan semalam!" Balasnya dengan aura dingin.
'Dia ini berbicara pun dingin sekali.' Batin Asissten Rama.
"Ah.. siapa dia?apa dia kekasihmu?" Goda rama sambil sesekali menyenggol bahu azka.
Kata-kata itu membuat Azka kesal sehingga ia menggertakan giginya dan mengeluarkan Aura pembunuhnya, Rama yang merasakan auranya segera meminta maaf.
"Bo-Bos.. Maafkan saya, saya hanya bergurau." Ujarnya sambil terbata.
"Sudahlah!kau urus semua, cari tahu latar belakangnya dan urus administrasinya!" Balasnya sambil meninggalkan rama yang sedang berdiri di sana.
"Baik bos!" Balasnya sambil menghormat pada azka.
Tak lama kemudian Amel pun sadar dari pingsannya dan bingung karena sekarang ia sedang ada di rumah sakit padahal tadi ia sedang berada di jalan. Ia terus memegangi kepalanya karena merasakan sakit, tak lama perawat pun datang untuk memeriksanya.
"Anda sudah Siuman?bagaimana apa ada yang anda rasakan?" Tanya perawat itu dengan ramah.
"Ah... ini mengapa kepalaku sakit begini?" Tanyanya dengan heran sambil memegangi kepalanga.
"Oh.. itu wajar, karena kau demam nanti juga akan hilang sendiri." Jelas perawat itu sambil menulis keterangan bahwa Amel telah mulai pulih.
"Ah.. iya siapa yang membawaku kesini Sus?" Tanyanya.
"Seorang pria, ia berkata dia adalah saudaramu!" Balas perawat.
'Ha.. semenjak ayah meninggal para saudara tak mengangap kami lagi, siapakah dia?' Batinnya dengan heran.
"Maaf sus, bisa jelaskan ciri-cirinya?" Tanyanya.
"Dia tampan dan gagah, kelihatannya usianya tak jauh beda dari anda jika saya tak salah usianya pasti 25 tahun, memakai jas yang sangat rapi namun tatapannya dingin sedingin es." Jelas perawat itu.
"Hah, siapa dia aku tak mengenalnya!" Batin amel sambil menaikan kedua alisnya itu.
"Maaf sus, apa dia masih menunggu disini?" Tanyanya lagi.
-------------------------------------------------------
Nb Author:Yuk like sama vote buat dukung novel ini☺dan jangan lupa komen sebanyak-banyaknya.jangan lupa mampir juga di novel saya yang lainnya:Kau Cinta Pertamaku!
salam sayang author:
Jsl Uciha
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
ani nurhaeni
penasaran.. lnjut
2021-07-24
0
Yustila Santun
penasaran, dua x di tolong tp nggak tau sispa penolongnya hmmmm
2020-10-17
1
Munawati
author panjangin dong ceritanya
2020-05-08
7