Amel terus berjalan dan terlihat ada satu warteg yang tak begitu besar dan tak terlalu jauh dari Rumah Sakit yang ibunya tempati itu. Warteg itu terlihat sedang ramai, Amel berinisiatif untuk melamar di sana.
"Permisi bu, apakah butuh tenaga kerja lagi?" Tanyanya dengan amat sopan.
"Memang sedang butuh, tapi saya tak sanggup membayar banyak!" Balas penjual itu sambil membereskan piring yang kotor.
"Saya mau kok bu, cukup bayar saya sama makanan juga tak apa. Saya sedang butuh pekerjaan ini agar adik saya tak kelaparan!" Balasnya penuh semangat.
"Baiklah, kamu bisa cuci piring ini!" Balas ibu penjual itu sambil menunjukkan piring kotor.
"Baiklah, Terimakasih bu!" Balasnya sambil bergegas membersihkan piring kotor itu.
Akhirnya Amel mendapat pekerjaan itu, walaupun ia hanya dapat di gaji dengan makanan, namun ia tetap semangat. Setidaknya sekarang adiknya tak akan kelaparan.
Malam Harinya....
Setelah beberapa jam Amel bekerja, tiba saatnya ia pulang dan membereskan warung itu. Ibu penjualnya yang bernama bu Darmi, langsung memberi Amel upah berupa dua bungkus makanan.
"Ini upahmu hari ini!" Ujar bu Darmi sembari memberikan dua bungkus makanan.
"Terimakasih bu, ah.. iya apakah besok saya bisa bekerja lagi?" Tanyanya.
"Bisa, namun saya hanya dapat memberimu makanan saja." Jelas bu Darmi.
"Tak apa, setidaknya adik saya tak akan kelaparan, terimakasih bu!saya pergi dulu." Balasnya sambil bergegas kembali ke rumah sakit.
Amel pun pergi meninggalkan Warteg itu, dengan wajah yang bahagia karena setidaknya malam ini adiknya tak akan kelaparan.
Sesampainya di rumah sakit...
Amel langsung membuka pintu ruangan ibunya itu, dan meliht adiknya yang tengah duduk sambil memegangi perutnya pertanda bahwa adiknya sangat lapar. Amel merasa kasihan pada adiknya, untungnya ia mendapat pekerjaan sehingga adiknya tak akan kelaparan sepanjang malam.
"Dek, ini loh kakak bawa makanan buat kamu!" Ujarnya sambil tersenyum dan menyerahkan makanan itu.
"Wah.. kakak dapat dari mana?" Tanyanya sambil mengambil makanan itu.
"Kakak bekerja di Warteg yang tak jauh dari sini." Jelasnya.
"Oh... Mari kak kita makan bersama!" Balasnya dengan wajah bahagia.
"Apa ibu sudah makan?" Tanyanya sambil melihat ke arah ibunya.
"Sudah.. tadi ada perawat yang memberi ibu bubur dan obat, sehingga ibu telah tidur lagi!" Jelasnya.
"Syukurlah.." Balasnya dengan lega.
Akhirnya mereka makan malam bersama dengan penuh tawa,meski hanya berdua.
Esok Harinya....
malam pun telah berganti pagi, tapi Amel dan adiknya masih terlihat tidur lelap karena lelah. Tiba-tiba terdengar Nada dering ponsel yang berbunyi yang tak lain adalah ponsel milik Amel, ia langsung menjawabnya rupanya telepon tersebut dari CEO Azka.
"Temui saya di Caffe Lion, pukul 3 sore!" Perintahnya.
"Tapi.. Sa.. ya tak bisa." Balasnya terbata.
"Mengapa?" Tanyanya sembari menyelidik.
"I-itu saya bekerja paruh waktu, untuk makan saya dan adik saya." Balasnya.
Deg!.
Hati Azka yang mendengar ucapan Amel, menjadi merasa kasihan terhadap mereka, ada rasa sakit hati saat Amel mengucapkan kalimat tadi.
"Ha-halo, Tuan apa anda masih disana?" Tanyanya dengan bingung karena tak ada jawaban.
Nb Author:Yuk like sama vote buat dukung novel ini☺dan jangan lupa komen sebanyak-banyaknya.jangan lupa mampir juga di novel saya yang lainnya:Kau Cinta Pertamaku!
salam sayang author:
Jsl Uciha
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
ani nurhaeni
semangaaat amel
2021-07-24
0
Wahyuni"uni
walaupun setiap episodnya ceritanya cuma sedikit,tp sukses mmbuat hati aku perih bacanya thorrrr😭😭😭😭
2021-02-08
1
Aisyadewanti
😭😭😭
2020-12-10
1