"Bu .. ibu harus baik-baik saja!" Ujar Amel sembari menitikkan air matanya.
Sedangkan Adiknya kini terus menitikkan cairan bening di pelupuk matanya.
"Kak apakah ibu akan baik-baik saja?" Tanya adiknya sambil menangis.
"Tenanglah pasti ibu akan baik-baik saja!" Tegas Amel sembari berniat menenangkan adiknya.
Kini mereka pun sampai di sebuah ruangan pasien yang bernama ruang angrek 1, sebenarnya Amel ingin terus menemani ibunya. Namun perawat tak memperbolehkannya karena memang akan mengganggu pemeriksaan.
Sementara itu, Amel langsung memeluk adiknya yang terus menangis dan berusaha menenangkannya dengan berkata hal yang positif, tanpa disadari Amel sesekali menitikkan air mata dan segera menyekanya.
***
Tiga puluh menit kemudian ...
Akhirnya Dokter pun keluar setelah pemeriksaannya selesai, Amel yang khawatir segera menanyakan keadaan ibunya.
"Dok, bagaimana keadaan ibu saya?" Tanya Amel dengan penuh kegelisahan.
"Mari kita duduk di ruangan saya dan membicarakannya di sana saja." Balas dokter itu sambil menepuk bahu Amel.
"Baik Dok." Balas Amel.
Di ruang Dokter ...
"Jadi bagaimana dok keadaan Ibu saya?" Tanya Amel dengan serius.
"Kini penyakitnya makin parah, tumor yang ada di kepalanya harus segera di angkat, dan dalam satu minggu ini harus segera di operasi." Jelas Dokter itu.
"Apakah biayanya akan besar Dok?" Tanya Amel lagi.
"Tentu, operasi memang mengeluarkan biaya yang sangat mahal, jika kamu ingin Ibumu selamat." Jelas dokter lagi.
"Baik Dok, saya akan mengusahakannya!" Balas Amel dengan mimik wajah muram.
"Jangan khawatir, kau anak baik pasti niat baik mu akan mudah!" Ujar dokter itu untuk menghibur.
"Baik dok, saya permisi dulu." Balas Amel sambil beranjak dari duduknya.
"Baik semoga berhasil!" Ujar dokter itu untuk menyemangati Amel.
Setelah Amel mendorong pintu keluar, terlihat adiknya yang sedari tadi tengah duduk sendiri di ruang tunggu. Amel pun langsung menuju ke arah adiknya dan mendekap erat tubuh adiknya itu.
"Kak bagaimana kondisi ibu sekarang?" Tanya adikya sambil berada di dekapan Amel.
"Tenang saja ibu hanya butuh di rawat disini beberapa hari." Balas Amel dengan membelalakan matanya. Ia tak mau memberitahu adiknya karena ia tak mau adikya terus-menerus sedih, dan ia melepas pelukannya.
Bagaimana aku bisa membayar biaya operasi?untuk perawatan ibu pun masih kurang. Batin Amel.
"Baiklah kamu tunggu disini ya! Kakak ingin mencari uang untuk biaya perawatan Ibu!" Ujar Amel sambil mengelus kepala adiknya itu.
Amel kini melangkahkan kaki lengganya untuk meninggalkan bangunan yang kini ia pijak, saat Amel tiba di teras bangunan itu tiba-tiba gemercik hujan turun dengan sangat deras, seolah langit pun menangis merasakan kesedihan yang di rasakan Amel saat ini. Tapi itu tak membuat Amel menyerah, ia terus berjalan walaupun tanpa tujuan. Di tengah-tengah hujan Amel tak dapat lagi memendam kesedihannya itu sehingga ia membiarkan air matanya mengalir begitu saja.
Hiks .. hiks ... mengapa tuhan mengujiku begitu sulit! batin Amel sembari menitikkan air matanya yang kini menyatu dengan air hujan.
Sementara itu,
Kediaman keluarga Putra ...
Azka yang tak ingin di jodohkan terpaksa harus mencari calon istri sendiri, namun ia hanya ingin mencari calon istri pura-pura, agar ia sejenak terhindar dari perjodohan tersebut.
"Kau harus ingat, jika dalam sebulan ini kau tak punya calon istri maka aku yang akan mencarikannya untukmu!" Ujar ayahnya dengan tegas.
--------------------------------------------------------------------------------
Nantikan Eps selanjutnya ya guys!
Nb Author:jangan lupa juga baca novel saya yang lain yang berjudul Kau Cinta Pertamaku!
Dan satu like dari kalian sangat berharga untuk saya!jangan lupa komen,karena komen dari anda adalah saran untuk saya.
Terimakasih..
Jsl Ucih@♡**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
ani nurhaeni
lnjut
2021-07-24
0
Rose Kanam
kasihannn
2020-06-30
1
Isti Marsya
kayane seru nich .😁
2020-06-13
3