Bebek jantan.

💝💝💝💝💝💝

...HAPPY READING......

.

.

"Jika makanan ini di simpan semua, kamu mau makan apa?" tanya El sebelum menyimpan kembali piring asam pedas udang yang dimasak oleh istrinya. Sejak tadi matanya tidak lepas menatap Adelia yang terlihat begitu lemas. Adel lemas bukan karena muntah-muntah saja. Akan tetapi karena dia lapar ingin makan.

"Entahlah, aku juga tidak tahu mau makan apa. Tapi perutku sangat lapar, aku mau makan sesuatu," lirih Adel meneteskan air matanya. Dia merasa sangat tersiksa dengan keadaan seperti itu.

"Hei... jangan menagis!" ucap El merasa bingung. "Apakah mau mencari makanan diluar? Jika iya, pakai jaket biar kita pergi keluar," lanjutnya lagi.

"Benarkah?" seru Adel dengan mata berbinar-binar. Dia yang menagis langsung diam. Seperti seorang anak kecil yang menginginkan sesuatu.

"Tentu saja, tapi pakai jaket. Jangan seperti ini. Nanti kamu bisa masuk angin," entah mengapa melihat Adel begitu tersiksa Elvino tidak tega dan merasa begitu kasihan.

"Baiklah! Aku ambil sekarang. Tunggu aku ya, jangan pergi sendiri," dengan semagat empat lima Adelia berdiri dan berjalan menuju kamarnya sendiri. Semua rasa lemas nya lenyap seketika.

"Aneh sekali, kenapa dia bisa berubah secepat itu? Apakah tadi dia lagi berbohong, agar aku merasa kasihan padanya?" tanya El merasa aneh. "Ah, tapi tidak mungkin!" dia yang menduga-duga tidak yakin bahwa sang istri lagi berpura-pura.

"Sudahlah! Lebih baik aku antar dia pergi mencari makanan lebih dulu. Setelah itu baru aku menyusul Aiden ke Bar," tidak ingin ambil pusing. Akhirnya Elvino pun menyusul berjalan ke arah kamarnya untuk mengambil ponsel dan juga kunci mobilnya. Setelah itu dia keluar lagi dan menunggu Adelia di ruang keluarga.

"El, ayo aku sudah siap," ajak gadis itu sudah mengenakan jaket seperti perintah suaminya tadi.

Untuk beberapa saat El termanggu ditempatnya berdiri. Dia menatap Adel dari atas sampai bawah. Sebelum mukanya dilempar oleh gadis itu mengunakan bantal sofa.

Buuuk!

"Auh! Kamu kenapa memukulku?" seru El karena kaget bukan sakit.

"Kamu yang kenapa menatapku seperti itu? Jangan macam-macam ya," ancam Adel karena dia merasa tatapan Elvino seperti kucing yang lapar.

"Aku... aku hanya heran umur mu baru sembilan belas tahun. Tapi kenapa terlihat sangat tua? Apakah wajahmu tidak bisa diirit sedikit, agar tidak terlalu boros," seloroh El tidak ada alasan lain. Dia merasa ke geep karena Adelia sampai melempar mukanya dengan bantal sofa. Sakitnya tidak seberapa, hanya saja malunya menjatuhkan harga diri. Seorang pemuda tampan dan paling bodoh di Universitas tempat dia menimba ilmu. Sampai dilempar bantal sofa karena ketahuan menatap gadis kampung seperti Adelia.

"Bisa, bisa! Asalkan mengunakan tumbal pemuda seperti mu," jawab Adelia tak kalah nyeleneh nya.

"Apa? Kau mau menjadikan aku tumb---"

Hoek!

Sebelum Elvino menyelesaikan perkataannya. Adelia tiba-tiba merasa mual. Bayi di dalam perut gadis itu seakan tahu bahwa ibunya lagi mendapatkan serangan dari pria yang mungkin adalah ayah biologisnya.

"Adel, apa kamu mau muntah lagi?" tanya pemuda itu khawatir.

"Tidak! Tapi aku mau makan,"

"Maaf, ayo kita berangkat sekarang. Aku tidak akan mengajakmu berdebat. Bila kamu tidak melempar muka tampan ku mengunakan bantal sofa," El mengerutuk sambil membuka pintu Apartemen. Di ikuti oleh Adelia dari belakang.

Elvino yang menutup pintunya, karena tidak mungkin menyuruh Adelia. Istrinya itu lagi tidak baik-baik saja.

"Ayo," ajaknya lagi berjalan lebih dulu. Tidak ada yang namanya berjalan bergandengan tangan. Adelia yang baru menyadari bahwa sudah melempar muka suaminya dengan refleks menahan senyumnya. Dia sendiri juga merasa jika sudah keterlaluan. Untungnya El tidak membalas dan hanya berdebat mulut saja.

Kleek!

"Masuk! Berjalannya cepat sedikit, jangan seperti bebek jantan," ucap El membukakan pintu mobilnya. Namun, dibalik kebaikan itu dia masih saja menindas Adelia dengan kata-kata pedasnya.

"Jika aku bebek jantan, lalu kamu bebek apa? Atau kamu bukan bebek, tapi..."

Adelia menutup mulutnya sendiri tidak melanjutkan kata-katanya lagi, karena menahan tawanya. Dia lagi membayangkan jika El memakai baju daster dengan rambut pendeknya. Sedangkan berbelanja bersama ibu-ibu kompleks.

Braaak!

Suara pintu mobil yang ditutup oleh Elvino. "Tapi apa? Kamu ingin menyamakan aku bebek juga?" tanya El menghadap kearah istrinya. Dia sengaja mendekatkan tubuhnya maju mendekati Adelia.

"Eh, kamu mau apa?" mulai merasa was-was. Sebab jarak diantara wajah mereka semakin dekat. Sampai-sampai Adel melupakan masalah bebek jantan.

"Aku hanya ingin tahu, apakah kamu ingin aku seperti bebek juga. Sama seperti dirimu?" El sebetulnya ingin tertawa melihat wajah panik istrinya. Gadis yang selalu berdebat dan berani menatapnya dengan tatapan tajam.

"Tidak! Aku tidak mau memiliki warga bebek seperti dirimu. Cepat menjauh lah! Kamu membuatku susah bernafas," semakin dekat wajah El padanya. Maka Adelia semakin mundur sehingga kepalanya sudah menempel pada pintu mobil.

"El, apa yang kamu lakukan? Jangan macam-macam ya, aku akan menelepon mama dan polis agar kamu dipenjara," seru gadis itu seraya memejamkan matanya. Namun, tidak terjadi sesuatu pada bibirnya. Adel hanya mendengar suara klik saja. Ternyata Elvino bukan ingin menciumnya. Tapi hanya membantu memasang salt belt pada tubuhnya.

Merasa jika bibirnya aman, Adel membuka satu matanya. Namun, dia melihat suaminya sudah menjauh dan menjalankan kendaraan tersebut meninggalkan gedung Apartemen.

"El, eum... maaf, aku kira tadi kamu---"

"Mencium mu? Ha... ha... Adel aku ini masih waras. Mana mungkin mau mencium bebek jantan seperti dirimu. Seperti tidak ada gadis lain saja," jawabnya mencibir. Tidak sadar saja jika malam naas itu terjadi, dia seperti ayam kelaparan. ******* bibir perawan milik Adelia.

"Baguslah! Jadi aku bisa hidup tenang selama tinggal bersama mu. Jika nanti anakku sudah lahir dan kita sudah resmi bercerai, maka aku akan mengembalikan apa yang papa berikan padaku. Aku tidak membutuhkan itu semua, karena jika untuk menghidupi anakku nanti. Aku akan bekerja dan membesarkannya dengan hasil jerih payahku sendiri," saat berkata seperti itu Adelia tersenyum kecil dan mengelus perutnya yang masih rata. Hal itupun tidak lepas dari mata El.

Hatinya berdesir aneh saat istrinya menyebutkan kata bercerai dan anakku. Laki-laki seperti apa dirinya yang akan mengambil harta milik Adel dan bayi yang dikandungnya.

Walaupun bukan anaknya, tapi El tidaklah sejahat itu. Lagian dia tidak kekurangan uang juga.

"Apakah setidak suka itu dia padaku, sehingga akan memberikan lagi hartanya, cuma karena aku tidak akan menyentuhnya lagi? Bukannya dia orang miskin? Tapi kenapa Adel terlihat tidak memerlukan apa yang diberikan oleh papaku? Dan... dia menerima anak yang dikandungnya."

Gumam El hanya diam saja mendengar istrinya berbicara. Dia lagi memikirkan perkataan Adelia yang akan membesarkan anaknya dengan jerih payahnya sendiri. Di dalam hati pemuda itu lagi berpikir, bagaimana jika anak yang dikandung oleh Adelia adalah darah dagingnya.

Lalu apa yang akan dia lakukan. Mengabaikan bayi tersebut atau mengakui sebagai anaknya. Akan seperti apa kehidupan anak itu nanti? Apabila sudah besar dan mempertanyakan keberadaan ayahnya. Sebab El dan Adelia hanya menikah kontrak selama satu tahun. Setelah anak itu lahir mereka akan berpisah, mau bayi tersebut anak Elvino atau bukan. Perceraian di antara keduanya akan tetap terjadi. Apalagi diantar mereka berdua tidak saling mencintai.

...BERSAMBUNG......

Terpopuler

Comments

Aska

Aska

bayi itu pasti anak mu El

2023-07-02

0

Fatima Azzahra

Fatima Azzahra

kasihan kan kamu apabila anak itu adalah anak kamu El. cobalah serius dengan hidupmu EL. lihatlah Adel yg telah berniat untuk membesarkan anaknya sendiri

2023-04-07

0

Fatima Azzahra

Fatima Azzahra

😂😂😂😂 adel kamu pasti malu banget kan. El memang lagi modus aja

2023-04-07

0

lihat semua
Episodes
1 Harus Bertanggung Jawab.
2 Barang Buat Lamaran.
3 Tatapan Membunuh.
4 Syarat Adelia.
5 Datang Ke rumah Calon Mertua.
6 Alasan Adelia.
7 Dokter Spesialis Jantung.
8 Tukang Pijit Dadakan.
9 Pernikahan Elvino Dan Adelia.
10 Mengakui Sebagai Cucu.
11 Seperti Musuh.
12 Malaikat Tak Bersayap.
13 Bidadari Versi Elvino.
14 Menjadi Bibit Kecebong.
15 Pandai Memasak.
16 Tidak Tega ( Elvino )
17 Bebek jantan.
18 Bayi Siapa?
19 Anggap, Tetangga Kamar.
20 Jangan Menyakiti Adelia Lagi.
21 Bertemu Adelia.
22 Ada Hubungan Apa?
23 Pemenang Kontes.
24 Mangga Pak RT.
25 Memang Nakal.
26 Ancaman Elvino.
27 Janji Elvino.
28 Keraguan Elvino.
29 Balas Dendam Si Bayi.
30 Mengajak Pacaran.
31 Untuk Dirimu Sendiri.
32 Panggilan Keramat.
33 Kekhawatiran Elvino.
34 Tetap Istri Dan Anakku. ( Elvino )
35 Dia Juga Anakku.
36 Demi Adelia.
37 Alat Balas Dendam.
38 Tabrakan Mata.
39 Apakah Salah Minum Obat?
40 Memberi Semangat.
41 Sudah Menikah. ( Elvino )
42 Surat Cinta Dari Dosen.
43 Pergaulan Yang Salah.
44 Satu Piring, Berdua.
45 Pengumuman.
46 Adel Pulang.
47 Anakku Laki-laki. ( Elvino )
48 Niat El.
49 Aku Percaya. ( Adelia )
50 Tidak Ingin Membuat Cemburu.
51 Untuk Kalian. ( Elvino )
52 Ibu Hamilku.
53 Mungkinkah, Sudah Jatuh Cinta?
54 Pelukan Pertama.
55 Hari Pertama Bekerja.
56 Mungkin!
57 Enaknya Punya Istri.
58 Ungkap Elvino.
59 Kamu Lebih Berharga ( Elvino )
60 I Love You My Hubby.
61 Sudah Takluk.
62 Terlalu Tampan 2++
63 Dugaan Elvino. 2+++
64 Sikap Posesif. ( Elvino )
65 Tidak Ingin Disepelekan.
66 Konspirasi Musuh.
67 Restoran Anak Muda.
68 Mantan Meresahkan VS Istri Sah.
69 Duplikat Tuan Arka.
70 Pandai Berdebat.
71 Bertambah Cantik.
72 Harus Kuat.
73 Sama-sama Menguatkan.
74 Harus Membayar Mahal.
75 Do'a Mama.
76 Memiliki Cara Bermain.
77 Turunnya, Nilai Saham.
78 Tidak Ingin Diwakilkan.
79 Sembilan Puluh.
80 Sup Iga.
81 Antisipasi.
82 Bukan Pada Tempatnya.
83 Cinta Spesial. ( Elvino )
84 Pemilihan, Model Terkenal.
85 Energi Baru.
86 Tidak Salah.
87 Hanya Perkiraan Dokter.
88 Masalah Baru?
89 Model Dadakan.
90 Operasi Ulang.
91 Pengumuman.
92 Tidak Akan Kalah, Oleh Nasi Goreng.
93 Menjadi Nomor Satu.
94 Bukan Mental Kerupuk.
95 Do'a Elvino.
96 Elvino Junior.
97 Baby Eza.
98 Dia Juga Anakku.
99 Rumah Baru kita.
100 Kebahagiaan Keluarga.
101 Agar Semakin Terikat.
102 Tugas Seorang Suami.
103 Kedatangan Sahabat.
104 Berita Hoax.
105 Tidak Boleh Menangis.
106 Oh My God!
107 Rumah Utama.
108 Yang Membuat Hati Bergetar. Raya )
109 Pengakuan Raya.
110 Laki-laki Yang Aku Benci.
111 Keseriusan Arya.
112 Mencegah Lebih Baik, Daripada Mengobati.
113 Pertunangan Raya Dan Arya.
114 Keputusan Bersama.
115 Hari Penantian.
116 Memiliki Seutuhnya.
117 Jadi Balas Dendam, Atau Tidak?
118 Pemikiran Dewasa.
119 Apakah Sudah Salah?
120 Jujur, Aku Kecewa. ( Raya )
121 Pelajaran Untuk, Arya.
122 Asalkan Bersamamu.
123 Andai Takdir Bisa Memilih.
124 Tidak Bisa Menyangkalnya.
125 Eza Bukan Bayi.
126 Impian Tak Pasti.
127 Nona Muda Wijaya.
128 Penyesalan Arya.
129 Semoga Bisa Bertahan.
130 Harus Kuat.
131 Saat Menjabat Sebagai Playboy.
132 Sama-sama Brengsek!
133 Ikut Kena Imbasnya.
134 Sok Kuat.
135 Digantung Pada Pohon Toge.
136 Rani Pelipurlara. Si Mantan, Meresahkan.
137 Dua Arya.
138 Gara-gara Eza.
139 Bohong Itu Dosa. ( Eza )
140 Berpura-pura Kuat.
141 Sisil.
142 Titisan Playboy Cap Kampak.
143 Surat Gugatan.
144 Akan Melepas Mu. ( Arya )
145 Morning Sickness.
146 Bukan Hamil Anak Mantan.
147 Hadirku, Menyakitimu.
148 Belum Meningal?
149 Uang Bisa Dicari.
150 Paling Tampan.
151 Papa El, Payah.
152 Mau Melahirkan.
153 Merasakan Kontraksi.
154 Pengumuman.
155 Cica Aqila Wijaya.
156 Saling Mencintai.
157 Season 2. Dia Juga Anakku.
158 Orang Kaya Sombong.
159 Pecinta Kucing.
160 Gadis Masa Kecil.
161 Menyanyangi Mama.
162 Laki-laki Kebanggaan.
163 Melecehkan.
164 Olivia.
165 Benar Akan Menikah.
166 Nenek Sapu.
167 Langkah Berat.
168 Menutupi Kesedihan.
169 Tatapan Benci.
170 Pohon Talas.
171 Berkacak Pinggang.
172 KDMP.
173 Mendengkur.
174 Tidak Sudi. ( Eza )
175 Sama-sama Mengancam.
176 Bukan Gunung, Tapi Bisul.
177 Merasa Malu.
178 Dapur Baru.
179 Pernikahan Sementara.
180 Merasa Merdeka.
181 Mengalah Pergi.
182 Menyusul Sang Istri.
183 Manusia Penyu
184 Anak ABG.
185 Tidur Berpelukan.
186 Olivia Hamil.
187 Apakah Eza Suamiku?
188 Tetap Satu Kamar.
189 Nasi Goreng Pedas.
190 Janji Eza.
191 Melepasksan Rindu.
192 Kentang Goreng.
193 Pengumuman.
194 Promo novel Ongoing.
195 Seperti Singa Betina.
196 Terpana ( Eza)
197 Rasyid Anggara.
198 Rencana Elvino.
199 Korban, Bukan Pelakunya.
200 Akhiri Semuanya.
201 Cinta Sejati.
202 Promo Novel Baru.
203 Promo Novel Baru.
Episodes

Updated 203 Episodes

1
Harus Bertanggung Jawab.
2
Barang Buat Lamaran.
3
Tatapan Membunuh.
4
Syarat Adelia.
5
Datang Ke rumah Calon Mertua.
6
Alasan Adelia.
7
Dokter Spesialis Jantung.
8
Tukang Pijit Dadakan.
9
Pernikahan Elvino Dan Adelia.
10
Mengakui Sebagai Cucu.
11
Seperti Musuh.
12
Malaikat Tak Bersayap.
13
Bidadari Versi Elvino.
14
Menjadi Bibit Kecebong.
15
Pandai Memasak.
16
Tidak Tega ( Elvino )
17
Bebek jantan.
18
Bayi Siapa?
19
Anggap, Tetangga Kamar.
20
Jangan Menyakiti Adelia Lagi.
21
Bertemu Adelia.
22
Ada Hubungan Apa?
23
Pemenang Kontes.
24
Mangga Pak RT.
25
Memang Nakal.
26
Ancaman Elvino.
27
Janji Elvino.
28
Keraguan Elvino.
29
Balas Dendam Si Bayi.
30
Mengajak Pacaran.
31
Untuk Dirimu Sendiri.
32
Panggilan Keramat.
33
Kekhawatiran Elvino.
34
Tetap Istri Dan Anakku. ( Elvino )
35
Dia Juga Anakku.
36
Demi Adelia.
37
Alat Balas Dendam.
38
Tabrakan Mata.
39
Apakah Salah Minum Obat?
40
Memberi Semangat.
41
Sudah Menikah. ( Elvino )
42
Surat Cinta Dari Dosen.
43
Pergaulan Yang Salah.
44
Satu Piring, Berdua.
45
Pengumuman.
46
Adel Pulang.
47
Anakku Laki-laki. ( Elvino )
48
Niat El.
49
Aku Percaya. ( Adelia )
50
Tidak Ingin Membuat Cemburu.
51
Untuk Kalian. ( Elvino )
52
Ibu Hamilku.
53
Mungkinkah, Sudah Jatuh Cinta?
54
Pelukan Pertama.
55
Hari Pertama Bekerja.
56
Mungkin!
57
Enaknya Punya Istri.
58
Ungkap Elvino.
59
Kamu Lebih Berharga ( Elvino )
60
I Love You My Hubby.
61
Sudah Takluk.
62
Terlalu Tampan 2++
63
Dugaan Elvino. 2+++
64
Sikap Posesif. ( Elvino )
65
Tidak Ingin Disepelekan.
66
Konspirasi Musuh.
67
Restoran Anak Muda.
68
Mantan Meresahkan VS Istri Sah.
69
Duplikat Tuan Arka.
70
Pandai Berdebat.
71
Bertambah Cantik.
72
Harus Kuat.
73
Sama-sama Menguatkan.
74
Harus Membayar Mahal.
75
Do'a Mama.
76
Memiliki Cara Bermain.
77
Turunnya, Nilai Saham.
78
Tidak Ingin Diwakilkan.
79
Sembilan Puluh.
80
Sup Iga.
81
Antisipasi.
82
Bukan Pada Tempatnya.
83
Cinta Spesial. ( Elvino )
84
Pemilihan, Model Terkenal.
85
Energi Baru.
86
Tidak Salah.
87
Hanya Perkiraan Dokter.
88
Masalah Baru?
89
Model Dadakan.
90
Operasi Ulang.
91
Pengumuman.
92
Tidak Akan Kalah, Oleh Nasi Goreng.
93
Menjadi Nomor Satu.
94
Bukan Mental Kerupuk.
95
Do'a Elvino.
96
Elvino Junior.
97
Baby Eza.
98
Dia Juga Anakku.
99
Rumah Baru kita.
100
Kebahagiaan Keluarga.
101
Agar Semakin Terikat.
102
Tugas Seorang Suami.
103
Kedatangan Sahabat.
104
Berita Hoax.
105
Tidak Boleh Menangis.
106
Oh My God!
107
Rumah Utama.
108
Yang Membuat Hati Bergetar. Raya )
109
Pengakuan Raya.
110
Laki-laki Yang Aku Benci.
111
Keseriusan Arya.
112
Mencegah Lebih Baik, Daripada Mengobati.
113
Pertunangan Raya Dan Arya.
114
Keputusan Bersama.
115
Hari Penantian.
116
Memiliki Seutuhnya.
117
Jadi Balas Dendam, Atau Tidak?
118
Pemikiran Dewasa.
119
Apakah Sudah Salah?
120
Jujur, Aku Kecewa. ( Raya )
121
Pelajaran Untuk, Arya.
122
Asalkan Bersamamu.
123
Andai Takdir Bisa Memilih.
124
Tidak Bisa Menyangkalnya.
125
Eza Bukan Bayi.
126
Impian Tak Pasti.
127
Nona Muda Wijaya.
128
Penyesalan Arya.
129
Semoga Bisa Bertahan.
130
Harus Kuat.
131
Saat Menjabat Sebagai Playboy.
132
Sama-sama Brengsek!
133
Ikut Kena Imbasnya.
134
Sok Kuat.
135
Digantung Pada Pohon Toge.
136
Rani Pelipurlara. Si Mantan, Meresahkan.
137
Dua Arya.
138
Gara-gara Eza.
139
Bohong Itu Dosa. ( Eza )
140
Berpura-pura Kuat.
141
Sisil.
142
Titisan Playboy Cap Kampak.
143
Surat Gugatan.
144
Akan Melepas Mu. ( Arya )
145
Morning Sickness.
146
Bukan Hamil Anak Mantan.
147
Hadirku, Menyakitimu.
148
Belum Meningal?
149
Uang Bisa Dicari.
150
Paling Tampan.
151
Papa El, Payah.
152
Mau Melahirkan.
153
Merasakan Kontraksi.
154
Pengumuman.
155
Cica Aqila Wijaya.
156
Saling Mencintai.
157
Season 2. Dia Juga Anakku.
158
Orang Kaya Sombong.
159
Pecinta Kucing.
160
Gadis Masa Kecil.
161
Menyanyangi Mama.
162
Laki-laki Kebanggaan.
163
Melecehkan.
164
Olivia.
165
Benar Akan Menikah.
166
Nenek Sapu.
167
Langkah Berat.
168
Menutupi Kesedihan.
169
Tatapan Benci.
170
Pohon Talas.
171
Berkacak Pinggang.
172
KDMP.
173
Mendengkur.
174
Tidak Sudi. ( Eza )
175
Sama-sama Mengancam.
176
Bukan Gunung, Tapi Bisul.
177
Merasa Malu.
178
Dapur Baru.
179
Pernikahan Sementara.
180
Merasa Merdeka.
181
Mengalah Pergi.
182
Menyusul Sang Istri.
183
Manusia Penyu
184
Anak ABG.
185
Tidur Berpelukan.
186
Olivia Hamil.
187
Apakah Eza Suamiku?
188
Tetap Satu Kamar.
189
Nasi Goreng Pedas.
190
Janji Eza.
191
Melepasksan Rindu.
192
Kentang Goreng.
193
Pengumuman.
194
Promo novel Ongoing.
195
Seperti Singa Betina.
196
Terpana ( Eza)
197
Rasyid Anggara.
198
Rencana Elvino.
199
Korban, Bukan Pelakunya.
200
Akhiri Semuanya.
201
Cinta Sejati.
202
Promo Novel Baru.
203
Promo Novel Baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!