Seperti Musuh.

💝💝💝💝💝💝

.

.

"Adel, bersiap-siaplah, kamu ikut El ke Apartemen ya? Mama bukan tidak boleh kamu di sini. Tapi---"

"Iya, Adel mengerti kalau niat Mama baik. Kalau begitu Adel mau bersiap-siap dan menganti gaun ini dulu," sela gadis itu tidak ingin ibu mertuanya semakin bersalah. Lagian Adel tahu bahwa setiap wanita yang sudah memiliki suami, maka harus tinggal dengan laki-laki tersebut. Baik suka maupun duka.

Walaupun dia dan El hanya menikah kontrak, tetap saja mereka berdua adalah pasangan suami-istri yang sah. Lagian mereka juga sudah ada surat perjanjian bahwa Adel tidak diharuskan melayani suaminya baik itu memasak atau kebutuhan biologisnya.

"Iya, sayang! Terima kasih, kamu memang menantu idaman," Nyonya Risa memberikan pelukan beberapa saat. Lalu ia lepaskan lagi karena El berdiri melihat mereka yang berpelukan.

"Pergilah ke kamar, bawa pakaian yang ada di lemari. Mana yang kamu suka bawa semua, karena itu Mama belikan khusus untukmu," ucap beliau yang diangguki oleh Adelia.

"Iya Ma, sekali lagi terima kasih! Adel akan ke kamar dulu," tidak ingin El menunggu dirinya terlalu lama. Adelia pun pergi ke kamarnya untuk berganti pakaian serta membawa beberapa barang keperluannya.

Sebab Nyonya Risa melarang dia membawa barang apapun dari rumah pamannya. Alhasil gadis itu tidak memiliki barang lain, selain pakaian yang dibeli sang mertua yang baik hati.

"Tenanglah Adel, tidak akan terjadi sesuatu padamu. Mama Risa sudah berjanji akan melindungi mu, dari anaknya," sambil berkemas Adel berbicara sendiri. Di dalam kamarnya sudah tersedia dua koper dengan ukuran berbeda-beda. Sepertinya memang sengaja disiapkan untuk dibawa dirinya.

Namun, Adel hanya mengambil yang berukuran kecil. Sebab dia berencana setelah satu Minggu dari sekarang. Adelia akan mencari pekerjaan. Dia tidak kuliah, makanya berniat untuk mencari pundi-pundi uang seperti biasanya. Setidaknya dia bisa membeli untuk kebutuhannya sendiri.

Sedangkan uang yang diberikan oleh Tuan Arka, akan dia tabung untuk anaknya nanti.

Sebab apa yang ia miliki sekarang hanyalah sementara. Setelah anaknya lahir, maka dia akan pergi meninggalkan semua kemewahan itu.

"Sudah selesai, aku tinggal menganti gaun ini," ucapnya berdiri dari pinggir ranjang. Sebab sambil memasukkan pakainya kedalam cover. Gadis itu memilih untuk duduk di sisi ranjang, takutnya tiba-tiba kepalanya akan pusing.

Semenjak berbadan dua, Adel mudah lelah dan gampang pusing secara tiba-tiba. Mungkin bawaan hamilnya.

"Huh!" sebetulnya sedih juga meninggalkan rumah ini. Soalnya aku suka disini, karena aku bisa berteman dengan Raya," menghela nafas panjang, lalu ia hembuskan dengan perlahan.

Lalu sambil menarik cover bajunya. Adelia melangkah menuruni tangga satu persatu. Namun, baru saja dia akan tiba di ruang keluarga. Tanpa sengaja, sayup-sayup Adelia mendengar pembicaraan ibu mertuanya dan Elvino. Lalu karena takut menganggu ibu dan anaknya. Adelia memelankan langkah kakinya.

"El, awas kamu ya, jika berani berbuat macam-macam pada menantu Mama," ancam Nyonya Risa menatap pada El yang kembali duduk di sofa sambil memainkan ponselnya.

"Mama... terima kasih! Mama benar-benar membuat aku berani menghadapi semua ini. jika tidak, entah apa yang akan aku lakukan. Apalagi bila mendapatkan ibu mertua kejam seperti di novel -novel."

Gumam Adel tersenyum kecil di sudut bibir atasnya. Dia benar-benar merasa bahagia mendengar perkataan Nyonya Risa. Wanita paruh baya itu selalu melindungi dirinya.

"Mama tidak perlu khawatir, El tidak akan menyentuhnya. Dia bukanlah gadis tipe Elvino, Ma," jawab El yang tidak tahu bahwa Adelia mendengar ucapannya.

"Apa aku tidak salah dengar? Percaya diri sekali dia berkata seperti itu. Aku juga tidak mau dengan manusia bajingan sepertinya. Jika bukan karena demi status anakku. Maka aku tidak mau menikah dengannya,"

Adelia kembali bergumam di dalam hatinya. Dia benar-benar tidak habis pikir, kenapa ibu dan ayah mertuanya bisa memiliki anak seperti Elvino. Pemuda itu seperti bukan anak kandung mertuanya. Sangat berbeda dengan Raya, gadis itu sangatlah baik dan ramah.

"Ck, bukan tipe, bukan tipe! Tapi kamu bukan hanya menyentuh. Tapi sudah menghamilinya," decak Nyonya Risa mengelengkan kepalanya.

"Itu karena El sedang mabuk, bila lagi sadar seperti ini tentu saja tidak---"

"Ma," sela Adelia tidak ingin mendengar perkataan pedas Elvino yang akan menyakiti dirinya.

"Sayang! A--apakah kamu---"

"Tidak, Adel tidak mendengar apapun," Adelia kembali lagi menyela di sertai senyuman kecil. Agar Nyonya Risa tidak mengetahui bahwa dia mendengar semuanya.

"Oh, iya baiklah! Jika begitu kalian pergi saja. Selagi belum turun hujan, soalnya diluar mendung sekali," kata Nyonya Risa kembali memberikan pelukan sebagai perpisahan. Hari ini entah berapa puluh kali dia memeluk sang menantu.

"Iya," Adel mengangguk dan menjawab singkat. Lalu setelah El berpamitan pada mamanya. Adel pun mengikuti Elvino dari belakang. Sedangkan koper bajunya sudah di bawakan oleh Mbak Eet ke dekat mobil tuan mudanya.

Tiba di garasi.

"Hey... kenapa kamu duduk dibelakang, pindah ke depan!" cegah El saat melihat Adelia mau membuka pintu bagian belakang.

"Kenapa harus didepan? Aku bisa duduk dibelakang," kata Adelia menyergit heran. Dia pikir justru bagus bila mereka duduk secara terpisah.

"Karena aku tidak mau menjadi sopirmu. Jadi cepat pindah ke depan, sebelum kamu, aku tinggal," jawab pemuda tersebut sudah masuk lebih dulu. Tidak ada acara membukakan pintu mobil buat sang istri. Padahal mereka baru saja menikah hari ini.

Tidak ingin bertengkar karena takut Ibu mertuanya mendengar hal tersebut. Adelia pun hanya menurut pindah ke bangku yang berada di samping kemudi.

Braaak!

Suara pintu mobil yang ditutup oleh Adel dengan cara membantingnya cukup keras. Sebab dia begitu jengkel pada perlakuan Elvino yang menganggapnya seperti musuh. Padahal yang harus marah itu adalah dia, bukan malah sebaliknya.

"Lain kali jika kamu menumpang mobilku, tidak boleh membanting pintunya seperti barusan. Bisa-bisa mobilku akan rusak dalam waktu satu minggu," tegur El yang tidak dihiraukan oleh Adelia. Gadis itu berlaku cuek seakan tidak mendengar suara apapun.

Tidak mendapatkan tanggapan apapun dari istrinya. Elvino pun mulai menjalankan kendaraan roda empatnya, meninggalkan kediaman keluarga Wijaya. Menuju Apartemen milik Elvino yang terletak di pusat ibukota dan lebih dekat dengan kampusnya.

Alasan itulah yang menjadi Elvino jarang pulang ke rumah. Sebab jarak dari rumah orang tuanya ke Universitas tempat dia menimba ilmu beberapa tahun terakhir ini. memang cukup jauh. Apabila terkena macet, bisa-bisa menghabiskan waktu satu jam kurang lebih.

Selama di dalam perjalanan, mereka berdua saling diam tidak ada berbicara sepatah kata pun. Adelia yang melihat pedagang makanan di kaki lima, hanya bisa menelan liurnya sendiri. Sebab ingin meminta Elvino berhenti karena dia ingin membeli sesuatu. Adelia tidak berani untuk menyampaikan keinginannya.

Bukan, bukan! Adelia bukan tidak berani. Hanya saja dia malas untuk berdebat, karena sudah pasti Elvino akan menolak permintaannya. Sebab tahu sendiri jika orang kaya mana mau membeli makanan di penjual kaki lima.

Berbeda dengan Adelia, dia memang sudah terbiasa menikmati makanan di penjual kaki lima. Apalagi sebelum kejadian naas yang menimpa dirinya. Hampir disetiap pulang bekerja, Adel selalu membeli berbagai macam makanan untuk paman dan keluarganya.

"Ayo turun! Apa kamu akan tidur di dalam mobil?" ajak Elvino sudah turun dari mobil lebih dulu. Padahal jika dia memiliki hati, apa salahnya mengajak dengan cara baik-baik.

Adelia yang senang melihat Elvino membenci dirinya, sedikit memiliki keberanian bahwa sang suami tidak akan berbuat macam-macam pada dirinya.

Penghuni Apartemen yang melihat mereka berjalan berdua. Semuanya menatap dengan heran. Sebab gadis yang berjalan di belakang Elvino menarik sebuah koper kecil. Ya, Elvino membiarkan istrinya itu membawa koper bajunya sendiri.

Untung saja Adelia sudah terbiasa bekerja keras Jika dia adalah gadis manja mungkin sudah menangis harus membawa kopernya sendiri menuju ke lantai tiga puluh delapan di gedung tersebut.

...BERSAMBUNG......

Terpopuler

Comments

Fatima Azzahra

Fatima Azzahra

😂😂😂

2023-04-07

0

Fatima Azzahra

Fatima Azzahra

Mertua idaman banget

2023-04-07

0

Kar Genjreng

Kar Genjreng

biar berbuat sesukanya El...suatu hari dia akan meminta belas kasih terhadap Adel...sukuri saja apa yang akan terjadi semoga tidak di sakiti fisiknya saja bila itu terjadi ada hukum'nya 🥺🥺😚😚

2023-03-19

0

lihat semua
Episodes
1 Harus Bertanggung Jawab.
2 Barang Buat Lamaran.
3 Tatapan Membunuh.
4 Syarat Adelia.
5 Datang Ke rumah Calon Mertua.
6 Alasan Adelia.
7 Dokter Spesialis Jantung.
8 Tukang Pijit Dadakan.
9 Pernikahan Elvino Dan Adelia.
10 Mengakui Sebagai Cucu.
11 Seperti Musuh.
12 Malaikat Tak Bersayap.
13 Bidadari Versi Elvino.
14 Menjadi Bibit Kecebong.
15 Pandai Memasak.
16 Tidak Tega ( Elvino )
17 Bebek jantan.
18 Bayi Siapa?
19 Anggap, Tetangga Kamar.
20 Jangan Menyakiti Adelia Lagi.
21 Bertemu Adelia.
22 Ada Hubungan Apa?
23 Pemenang Kontes.
24 Mangga Pak RT.
25 Memang Nakal.
26 Ancaman Elvino.
27 Janji Elvino.
28 Keraguan Elvino.
29 Balas Dendam Si Bayi.
30 Mengajak Pacaran.
31 Untuk Dirimu Sendiri.
32 Panggilan Keramat.
33 Kekhawatiran Elvino.
34 Tetap Istri Dan Anakku. ( Elvino )
35 Dia Juga Anakku.
36 Demi Adelia.
37 Alat Balas Dendam.
38 Tabrakan Mata.
39 Apakah Salah Minum Obat?
40 Memberi Semangat.
41 Sudah Menikah. ( Elvino )
42 Surat Cinta Dari Dosen.
43 Pergaulan Yang Salah.
44 Satu Piring, Berdua.
45 Pengumuman.
46 Adel Pulang.
47 Anakku Laki-laki. ( Elvino )
48 Niat El.
49 Aku Percaya. ( Adelia )
50 Tidak Ingin Membuat Cemburu.
51 Untuk Kalian. ( Elvino )
52 Ibu Hamilku.
53 Mungkinkah, Sudah Jatuh Cinta?
54 Pelukan Pertama.
55 Hari Pertama Bekerja.
56 Mungkin!
57 Enaknya Punya Istri.
58 Ungkap Elvino.
59 Kamu Lebih Berharga ( Elvino )
60 I Love You My Hubby.
61 Sudah Takluk.
62 Terlalu Tampan 2++
63 Dugaan Elvino. 2+++
64 Sikap Posesif. ( Elvino )
65 Tidak Ingin Disepelekan.
66 Konspirasi Musuh.
67 Restoran Anak Muda.
68 Mantan Meresahkan VS Istri Sah.
69 Duplikat Tuan Arka.
70 Pandai Berdebat.
71 Bertambah Cantik.
72 Harus Kuat.
73 Sama-sama Menguatkan.
74 Harus Membayar Mahal.
75 Do'a Mama.
76 Memiliki Cara Bermain.
77 Turunnya, Nilai Saham.
78 Tidak Ingin Diwakilkan.
79 Sembilan Puluh.
80 Sup Iga.
81 Antisipasi.
82 Bukan Pada Tempatnya.
83 Cinta Spesial. ( Elvino )
84 Pemilihan, Model Terkenal.
85 Energi Baru.
86 Tidak Salah.
87 Hanya Perkiraan Dokter.
88 Masalah Baru?
89 Model Dadakan.
90 Operasi Ulang.
91 Pengumuman.
92 Tidak Akan Kalah, Oleh Nasi Goreng.
93 Menjadi Nomor Satu.
94 Bukan Mental Kerupuk.
95 Do'a Elvino.
96 Elvino Junior.
97 Baby Eza.
98 Dia Juga Anakku.
99 Rumah Baru kita.
100 Kebahagiaan Keluarga.
101 Agar Semakin Terikat.
102 Tugas Seorang Suami.
103 Kedatangan Sahabat.
104 Berita Hoax.
105 Tidak Boleh Menangis.
106 Oh My God!
107 Rumah Utama.
108 Yang Membuat Hati Bergetar. Raya )
109 Pengakuan Raya.
110 Laki-laki Yang Aku Benci.
111 Keseriusan Arya.
112 Mencegah Lebih Baik, Daripada Mengobati.
113 Pertunangan Raya Dan Arya.
114 Keputusan Bersama.
115 Hari Penantian.
116 Memiliki Seutuhnya.
117 Jadi Balas Dendam, Atau Tidak?
118 Pemikiran Dewasa.
119 Apakah Sudah Salah?
120 Jujur, Aku Kecewa. ( Raya )
121 Pelajaran Untuk, Arya.
122 Asalkan Bersamamu.
123 Andai Takdir Bisa Memilih.
124 Tidak Bisa Menyangkalnya.
125 Eza Bukan Bayi.
126 Impian Tak Pasti.
127 Nona Muda Wijaya.
128 Penyesalan Arya.
129 Semoga Bisa Bertahan.
130 Harus Kuat.
131 Saat Menjabat Sebagai Playboy.
132 Sama-sama Brengsek!
133 Ikut Kena Imbasnya.
134 Sok Kuat.
135 Digantung Pada Pohon Toge.
136 Rani Pelipurlara. Si Mantan, Meresahkan.
137 Dua Arya.
138 Gara-gara Eza.
139 Bohong Itu Dosa. ( Eza )
140 Berpura-pura Kuat.
141 Sisil.
142 Titisan Playboy Cap Kampak.
143 Surat Gugatan.
144 Akan Melepas Mu. ( Arya )
145 Morning Sickness.
146 Bukan Hamil Anak Mantan.
147 Hadirku, Menyakitimu.
148 Belum Meningal?
149 Uang Bisa Dicari.
150 Paling Tampan.
151 Papa El, Payah.
152 Mau Melahirkan.
153 Merasakan Kontraksi.
154 Pengumuman.
155 Cica Aqila Wijaya.
156 Saling Mencintai.
157 Season 2. Dia Juga Anakku.
158 Orang Kaya Sombong.
159 Pecinta Kucing.
160 Gadis Masa Kecil.
161 Menyanyangi Mama.
162 Laki-laki Kebanggaan.
163 Melecehkan.
164 Olivia.
165 Benar Akan Menikah.
166 Nenek Sapu.
167 Langkah Berat.
168 Menutupi Kesedihan.
169 Tatapan Benci.
170 Pohon Talas.
171 Berkacak Pinggang.
172 KDMP.
173 Mendengkur.
174 Tidak Sudi. ( Eza )
175 Sama-sama Mengancam.
176 Bukan Gunung, Tapi Bisul.
177 Merasa Malu.
178 Dapur Baru.
179 Pernikahan Sementara.
180 Merasa Merdeka.
181 Mengalah Pergi.
182 Menyusul Sang Istri.
183 Manusia Penyu
184 Anak ABG.
185 Tidur Berpelukan.
186 Olivia Hamil.
187 Apakah Eza Suamiku?
188 Tetap Satu Kamar.
189 Nasi Goreng Pedas.
190 Janji Eza.
191 Melepasksan Rindu.
192 Kentang Goreng.
193 Pengumuman.
194 Promo novel Ongoing.
195 Seperti Singa Betina.
196 Terpana ( Eza)
197 Rasyid Anggara.
198 Rencana Elvino.
199 Korban, Bukan Pelakunya.
200 Akhiri Semuanya.
201 Cinta Sejati.
202 Promo Novel Baru.
203 Promo Novel Baru.
Episodes

Updated 203 Episodes

1
Harus Bertanggung Jawab.
2
Barang Buat Lamaran.
3
Tatapan Membunuh.
4
Syarat Adelia.
5
Datang Ke rumah Calon Mertua.
6
Alasan Adelia.
7
Dokter Spesialis Jantung.
8
Tukang Pijit Dadakan.
9
Pernikahan Elvino Dan Adelia.
10
Mengakui Sebagai Cucu.
11
Seperti Musuh.
12
Malaikat Tak Bersayap.
13
Bidadari Versi Elvino.
14
Menjadi Bibit Kecebong.
15
Pandai Memasak.
16
Tidak Tega ( Elvino )
17
Bebek jantan.
18
Bayi Siapa?
19
Anggap, Tetangga Kamar.
20
Jangan Menyakiti Adelia Lagi.
21
Bertemu Adelia.
22
Ada Hubungan Apa?
23
Pemenang Kontes.
24
Mangga Pak RT.
25
Memang Nakal.
26
Ancaman Elvino.
27
Janji Elvino.
28
Keraguan Elvino.
29
Balas Dendam Si Bayi.
30
Mengajak Pacaran.
31
Untuk Dirimu Sendiri.
32
Panggilan Keramat.
33
Kekhawatiran Elvino.
34
Tetap Istri Dan Anakku. ( Elvino )
35
Dia Juga Anakku.
36
Demi Adelia.
37
Alat Balas Dendam.
38
Tabrakan Mata.
39
Apakah Salah Minum Obat?
40
Memberi Semangat.
41
Sudah Menikah. ( Elvino )
42
Surat Cinta Dari Dosen.
43
Pergaulan Yang Salah.
44
Satu Piring, Berdua.
45
Pengumuman.
46
Adel Pulang.
47
Anakku Laki-laki. ( Elvino )
48
Niat El.
49
Aku Percaya. ( Adelia )
50
Tidak Ingin Membuat Cemburu.
51
Untuk Kalian. ( Elvino )
52
Ibu Hamilku.
53
Mungkinkah, Sudah Jatuh Cinta?
54
Pelukan Pertama.
55
Hari Pertama Bekerja.
56
Mungkin!
57
Enaknya Punya Istri.
58
Ungkap Elvino.
59
Kamu Lebih Berharga ( Elvino )
60
I Love You My Hubby.
61
Sudah Takluk.
62
Terlalu Tampan 2++
63
Dugaan Elvino. 2+++
64
Sikap Posesif. ( Elvino )
65
Tidak Ingin Disepelekan.
66
Konspirasi Musuh.
67
Restoran Anak Muda.
68
Mantan Meresahkan VS Istri Sah.
69
Duplikat Tuan Arka.
70
Pandai Berdebat.
71
Bertambah Cantik.
72
Harus Kuat.
73
Sama-sama Menguatkan.
74
Harus Membayar Mahal.
75
Do'a Mama.
76
Memiliki Cara Bermain.
77
Turunnya, Nilai Saham.
78
Tidak Ingin Diwakilkan.
79
Sembilan Puluh.
80
Sup Iga.
81
Antisipasi.
82
Bukan Pada Tempatnya.
83
Cinta Spesial. ( Elvino )
84
Pemilihan, Model Terkenal.
85
Energi Baru.
86
Tidak Salah.
87
Hanya Perkiraan Dokter.
88
Masalah Baru?
89
Model Dadakan.
90
Operasi Ulang.
91
Pengumuman.
92
Tidak Akan Kalah, Oleh Nasi Goreng.
93
Menjadi Nomor Satu.
94
Bukan Mental Kerupuk.
95
Do'a Elvino.
96
Elvino Junior.
97
Baby Eza.
98
Dia Juga Anakku.
99
Rumah Baru kita.
100
Kebahagiaan Keluarga.
101
Agar Semakin Terikat.
102
Tugas Seorang Suami.
103
Kedatangan Sahabat.
104
Berita Hoax.
105
Tidak Boleh Menangis.
106
Oh My God!
107
Rumah Utama.
108
Yang Membuat Hati Bergetar. Raya )
109
Pengakuan Raya.
110
Laki-laki Yang Aku Benci.
111
Keseriusan Arya.
112
Mencegah Lebih Baik, Daripada Mengobati.
113
Pertunangan Raya Dan Arya.
114
Keputusan Bersama.
115
Hari Penantian.
116
Memiliki Seutuhnya.
117
Jadi Balas Dendam, Atau Tidak?
118
Pemikiran Dewasa.
119
Apakah Sudah Salah?
120
Jujur, Aku Kecewa. ( Raya )
121
Pelajaran Untuk, Arya.
122
Asalkan Bersamamu.
123
Andai Takdir Bisa Memilih.
124
Tidak Bisa Menyangkalnya.
125
Eza Bukan Bayi.
126
Impian Tak Pasti.
127
Nona Muda Wijaya.
128
Penyesalan Arya.
129
Semoga Bisa Bertahan.
130
Harus Kuat.
131
Saat Menjabat Sebagai Playboy.
132
Sama-sama Brengsek!
133
Ikut Kena Imbasnya.
134
Sok Kuat.
135
Digantung Pada Pohon Toge.
136
Rani Pelipurlara. Si Mantan, Meresahkan.
137
Dua Arya.
138
Gara-gara Eza.
139
Bohong Itu Dosa. ( Eza )
140
Berpura-pura Kuat.
141
Sisil.
142
Titisan Playboy Cap Kampak.
143
Surat Gugatan.
144
Akan Melepas Mu. ( Arya )
145
Morning Sickness.
146
Bukan Hamil Anak Mantan.
147
Hadirku, Menyakitimu.
148
Belum Meningal?
149
Uang Bisa Dicari.
150
Paling Tampan.
151
Papa El, Payah.
152
Mau Melahirkan.
153
Merasakan Kontraksi.
154
Pengumuman.
155
Cica Aqila Wijaya.
156
Saling Mencintai.
157
Season 2. Dia Juga Anakku.
158
Orang Kaya Sombong.
159
Pecinta Kucing.
160
Gadis Masa Kecil.
161
Menyanyangi Mama.
162
Laki-laki Kebanggaan.
163
Melecehkan.
164
Olivia.
165
Benar Akan Menikah.
166
Nenek Sapu.
167
Langkah Berat.
168
Menutupi Kesedihan.
169
Tatapan Benci.
170
Pohon Talas.
171
Berkacak Pinggang.
172
KDMP.
173
Mendengkur.
174
Tidak Sudi. ( Eza )
175
Sama-sama Mengancam.
176
Bukan Gunung, Tapi Bisul.
177
Merasa Malu.
178
Dapur Baru.
179
Pernikahan Sementara.
180
Merasa Merdeka.
181
Mengalah Pergi.
182
Menyusul Sang Istri.
183
Manusia Penyu
184
Anak ABG.
185
Tidur Berpelukan.
186
Olivia Hamil.
187
Apakah Eza Suamiku?
188
Tetap Satu Kamar.
189
Nasi Goreng Pedas.
190
Janji Eza.
191
Melepasksan Rindu.
192
Kentang Goreng.
193
Pengumuman.
194
Promo novel Ongoing.
195
Seperti Singa Betina.
196
Terpana ( Eza)
197
Rasyid Anggara.
198
Rencana Elvino.
199
Korban, Bukan Pelakunya.
200
Akhiri Semuanya.
201
Cinta Sejati.
202
Promo Novel Baru.
203
Promo Novel Baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!