💝💝💝💝💝💝
...HAPPY READING......
.
.
Dua hari kemudian. Di kediaman keluarga Afkar sudah mulai melakukan persiapan. Walaupun hanya melakukan ucap janji pernikahan saja. Akan tetapi Nyonya Risa mempersiapkan semuanya dengan sangat mewah. Besok pagi adalah waktu yang paling bersejarah bagi Elvino dan juga Adelia.
Setelah perjanjian sekalian lamaran pada tempo hari. Adel sudah agak mendingan, tidak mengurung diri di dalam kamar saja. Biasanya bila orang yang diperkosa akan ketakutan melihat si pelakunya. Akan tetapi tidak bagi Adelia, asalkan mereka tidak berdekatan dia mulai berani.
"Tante, benar ni tidak mau ikut bersama Adel sore ini juga?" tanya gadis cantik itu melepas pelukan bersama sang Tante.
Saat ini Adelia sudah bersiap-siap untuk berangkat lebih dulu ke rumah calon suaminya. Sebab besok pagi-pagi dia harus dirias, ditambah lagi malam ini juga ada acara kumpulan keluarga besar Afkar. Maka dari itu Adelia terpaksa harus menginap di sana.
"Sudah jangan bersedih, mulai saat ini kamu harus terbiasa tinggal di sana, karena waktu satu tahun itu bukan waktu yang sebentar, Sayang," Tante Mona mengelus kepala keponakannya. "Pergilah, selagi masih sore dan kasihan juga pada sopir yang dikirim oleh calon mertuamu. Sudah lebih dari setengah jam yang lalu dia menunggu di depan," lanjut beliau lagi.
"Tapi nanti jika Paman mau, Tante menyusul ke sana ya,"
"Huem, baiklah!" jawab wanita paruh baya itu mengiyakan karena tidak ingin Adelia mengurungkan niatnya untuk berangkat lebih dulu. Sebab semua nya sudah diatur begitu sempurna oleh Nyonya Risa. Melihat betapa tulusnya keluarga Elvino walaupun hanya menikah kontrak, membuat paman dan tante Adelia, menjadi tidak enakan bila harus mengecewakan mereka.
"Iya, iya! Sudah ayo berangkat sekarang. Tante akan mengantarmu sampai ke mobil," sebelum Adelia kembali berbicara. Tante Mona sudah menggandeng tangan keponakan cantiknya itu menuju ke mobil. Sebab Adel pergi memang tidak membawa barang apapun, karena semuanya sudah disiapkan oleh Nyonya Risa. Termasuk kamar untuk calon menantunya.
"Pak, titip putri saya, ya," pesan Tante Mona pada sopir yang lagi membukakan pintu mobil untuk calon Nona mudanya.
"Baik Nyonya, Anda tidak perlu khawatir, karena keselamatan Nona Adel, adalah tanggung jawab saya," jawab si sopir sedikit membungkukkan tubuhnya sebagai tanda menghormati.
Braak!
"Nona Muda, tolong jangan lupa pakai sabuk pengamannya," ucap pak sopir tersebut, setelah dia duduk di bangku kemudi. Sedangkan Adelia duduk seorang diri di kursi bagian tengah.
Adel tidak menjawab, tapi dia mengikuti perkataan si pak sopir.
"Tante, Adel berangkat dulu ya, titip salam buat paman dan kedua adikku," seru Adelia melambaikan tangannya karena mobil tersebut mulai meninggalkan kediaman sang paman.
Selama dalam perjalanan gadis itu tidak bicara sepatah kata pun. Selain dia tidak mengenal si sopir. Adelia juga ingin menjaga jarak dari laki-laki manapun. Dari rumah pamannya ke rumah orang tua Elvino memang cukup jauh. Mungkin kira-kira tiga puluh menit perjalanan. Itupun bila perjalanannya lancar tidak terkena macet oleh kendaraan lainnya.
"Nona, apakah Anda ingin membeli sesuatu? Soalnya sebentar lagi kita akan memasuki kawasan kompleks perumahan keluarga tuan muda," tanya si sopir karena takutnya Adel ingin membeli sesuatu.
"Tidak Pak! Terima kasih! Kita langsung saja karena hari juga semakin sore," tolak Adelia cepat. Jangankan dalam posisi hatinya tidak tenang seperti saat ini. Dalam keadaan baik-baik saja pun, Adelia juga tidak mau harus mampir terlebih dahulu sebelum sampai pada tempat tujuannya.
"Baiklah," jawab sopir pribadi tersebut mulai menambah kecepatan laju kendaraannya. Tidak lama setelah itu, mobil mewah bermerek Lamborghini Aventador itu sudah berbelok ke kawasan kompleks perumahan elit. Seperti yang ia katakan tadi.
"Pa---pak, apakah di sana nanti akan ada banyak orang?" tanya Adel mulai gelisah, karena malu dia tidak mengenal siapapun selain orang tua Elvino dan adiknya.
"Tidak begitu banyak, karena keluarganya yang lain akan datang nanti malam," jelas si sopir sudah paham bahwa nona mudanya pasti merasa tidak nyaman.
"Pak, kenapa berbelok? A--apakah kita sudah sampai?" Adelia sampai tergagap begitu mobil tersebut masuk ke pagar yang menjulang tinggi dan berhenti di halaman rumah yang sangat mewah.
"Kita sudah sampai, Nona. Itu Nyonya Risa dan Nona Raya sudah menyambut kedatangan Nona," jawab sopir turun dari mobil dan berjalan kearah belakang membuka pintu mobil.
"Mari silahkan turun, Nona," ucapnya lagi begitu sopan. Meskipun ragu-ragu Adelia pun turun dari mobil tersebut dan saat dia menginjakkan kakinya di halaman rumah mewah itu. Ada seseorang yang menatap lekat dari jendela kamarnya di lantai dua rumah tersebut.
Dia adalah Elvino yang lagi berdiri menghadap ke jendela, karena dilarang pergi keluar dari rumah oleh orang tuanya dan tidak ada kegiatan, pemuda itu pun memilih berolahraga.
"Dia sudah datang," gumam El tidak mengalihkan pandangan matanya kearah bawah.
"Kak Adel, Kakak sudah datang," seru Raya berlari kearah calon kakak iparnya. Sehingga Adelia mengembang senyumnya. Tadinya dia berpikir akan sendirian, ternyata Raya sudah menyambut hangat kedatangannya.
...BERSAMBUNG......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
Arin
visualny jdi bkin smngt baca😍
2023-10-06
0
Santi Haryanti
syukaaaa
2023-08-24
0
Sakura
Biarpun nikah kontrak tapi sebenarnya mama Risa ingin Adel jadi menantunya selamanya
2023-04-07
0