💝💝💝💝💝💝
...HAPPY READING......
.
.
"Sayang, kamu sudah datang," sambut Nyonya Risa memberi pelukan hangat pada calon menantunya.
"I--iya, terima kasih, Ma," jawab Adelia merasa canggung. Bagaimana tidak, biasanya dia hanya pernah melihat wanita cantik itu di layar televisi. Tapi saat ini malah memeluk dirinya seperti mana seorang ibu.
"Hey... kamu masih canggung sama Mama? Ayo masuk, mulai saat ini, ini sudah menjadi rumah kamu juga," seru Nyonya Risa yang mengerti dari jawaban calon menantunya.
"Benar kata Mama, Kak, Kakak tidak boleh merasa canggung. Disini Kakak tidak sendirian. Ada Raya sama mama juga,' iya kan, Ma?" sambung si cantik Raya yang sangat senang kakaknya akan menikah dengan Adelia.
"Huem," jawab Adel menganggukkan kepalanya. Lalu gadis itu digandeng oleh Nyonya Risa dan Raya putrinya masuk kedalam rumah mewah berlantai dua.
"Wah, apakah ini calon kakak ipar?" tanya dua orang gadis yang ada didalam rumah tersebut. Mereka adalah sepupu Elvino yang masih seumuran dengan Raya.
"Iya, ini calon kakak ipar kalian. Ayo berkenalan dulu," Nyonya Risa dengan bangganya memperkenalkan Adel pada keluarga besarnya satu persatu.
"Hai Kakak cantik, kenalkan aku Sisil," sapa salah seorang dari yang lainnya.
"Hai juga, nama Kakak Adelia," diperlukan dengan baik membuat Adel yang notabenenya adalah gadis ceria bisa bergabung dengan sepupu calon suaminya.
"Kak Adel, kenalkan aku Eca," ucap gadis remaja yang lebih muda dari kedua sepupunya.
"Hai Eca, terima kasih sudah mau berkenalan sama Kakak," kata Adel ikut tersenyum ramah.
"Sudah dulu berkenalan nya ya, biar Kak Adel istirahat dulu. Kakak tidak boleh kelelahan," ujar Nyonya Risa tidak ingin terjadi sesuatu pada kandungan Adel. Semua anggota keluarga Wijaya, memang sudah tahu apa alasan Elvino menikah secara mendadak.
Mereka semua tahu seperti apa kelakuan Elvino yang sukanya mabuk-mabukan. Jadi tidak heran bila sampai berbuat seperti itu pada Adelia. Untung saja gadis yang ia perkosa adalah gadis baik-baik meskipun dari keluarga sederhana.
"Nak, ayo Mama antar ke kamar mu, nanti malam baru kamu turun untuk mengikuti acaranya. Sekarang istrirhat saja, agar tidak kelelahan," ajak beliau mengandeng Adel menaiki tangga menuju lantai atas.
Gadis itu hanya menurut saja, karena dia juga tidak betah terlalu banyak orang yang belum ia kenal.
Ceklek!
"Nah, ini kamar mu, kunci saja pintunya dari dalam," ucap Nyonya Risa setelah membuka pintu kamar yang terlihat sangat mewah. Di dalam mimpi ataupun halu nya saja, Adelia tidak berani membayangkan hal tersebut.
"Ini---"
"Iya, ini kamarmu, jangan takut, kamar Elvino bukan di sini, tapi yang itu," tunjuk beliau pada pintu yang tertutup rapat. Namun, tidak terlalu jauh juga dari kamar Adelia.
"Jika mau mandi, pakainya ada di dalam lemari, tinggal ambil saja. Semua yang ada didalam kamar ini adalah milikmu. Anggap rumah sendiri, jangan sungkan," ujarnya lagi masih dengan tersenyum yang bisa menenangkan hati Adelia.
Segala keperluan Adel sudah beliau lengkapi termasuk dengan peralatan kosmetik sekalipun.
"Baiklah, terima kasih. Maaf sudah merepotkan Mama," Adelia berkata dengan tulus.
"Tidak perlu berterima kasih, kan kita sudah pernah membahasnya, kamu putri Mama, bukan istri Elvino," Nyonya Risa tersenyum seraya mendorong calon menantunya untuk masuk. Bila tidak begitu, bisa-bisa mereka akan berdiri terus didepan pintu kamar, karena Adel selalu mengucapkan kata terima kasih.
Braak!
"Huh! Satu masalah terlewati," ucap Adelia menghembuskan nafas panjang. Sekarang ia tinggal menguatkan mentalnya untuk kembali bertemu Elvino.
"Tenang Adel, semuanya akan baik-baik saja. Mama pasti tidak akan membiarkan hal buruk terjadi padaku. Beliau orang yang sangat baik," ucap Adel pada dirinya sendiri. Lalu dengan langkah pelan dia berjalan kearah ranjang dan merebahkan tubuhnya.
Mungkin bawaan bayinya, jadi Adel mudah lelah, tidak seperti biasanya.
"Nak, siapapun ayahmu, kamu tetaplah anakku, apa yang ibu lakukan sekarang karena dirimu. Ibu tidak mau nantinya kamu dihina sebagi anak yang tidak memiliki ayah, jadi tolong kerjasama nya. Bantu aku untuk melawan rasa takut ini," ucap Adelia kembali menangis sampai ia tertidur sendiri.
Alasan dia menerima pernikahan tersebut memanglah anaknya. Mau anak siapapun, Adelia adalah ibu dari bayi itu. Mana mungkin ia membiarkan anaknya kelak dihina karena keegoisan dirinya.
...BERSAMBUNG... ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
Arin
kirain sy nyonya risa bkln jahat,tpi ternyt baik bngt...mksh nyony udh jdi orng baik😍
2023-10-06
0
Santi Haryanti
mama baik bangeg sihh
2023-08-24
0
Aska
kasian Beby nya
2023-07-01
0