💝💝💝💝💝💝
...HAPPY READING......
.
.
"Ini, minumlah pelan-pelan," El memberikan air hangat yang sudah dia panaskan. Dengan pelan Adel menerima air tersebut dan meminumnya pelan. Mata gadis cantik itu memerah karena menahan agar tidak menangis dihadapan Elvino.
"Bagaimana, apakah masih pusing?" El berdiri dihadapan istrinya. Dia belum selesai menghabiskan makanannya karena tidak tega melihat sang istri sampai merosot ke bawah wastafel karena menahan tubuhnya yang lemah.
"Masih, kepadaku masih pusing," menjawab lemah dan setelah menaruh gelas tersebut pada meja dihadapannya, gadis itu pun merebahkan kepalanya di sana.
"Bawa diam dulu, nanti setelah lebih baikan baru lanjutkan makanya," kata El menarik kursinya dan menyelesaikan makanan yang tinggal sedikit lagi. Namun, sesekali dia melihat Adel seperti anak kecil yang sedang mengantuk.
Sampai beberapa menit kemudian. El sudah selesai dan Adelia masih tetap pada posisi yang sama.
"Adel, Del!" panggilnya melihat tidak ada pergerakan sama sekali. Malah terdengar dengkuran kecil menandakan bah di pemilik tubuh sudah masuk ke alam mimpi.
"Adelia, jika mau tidur jangan di sini," ucap pemuda itu berdiri dari duduknya untuk melihat apakah benar lagi tidur atau hanya berpura-pura.
"Adelia," El kembali memanggil tapi dengan suara kecil tidak seperti tadi yang bisa saja membuat takut tikus yang ada di apartemen tersebut. "Adel, Del, Ayo pindah ke kamar Jika kamu ingin tidur," sambungnya lagi.
"Dasar aneh! Tadi berkata kepalanya pusing, tidak sampai sepuluh menit sudah mendengkur," El membiarkan saja Adelia tidur dan memilih membereskan meja makan. Semua masakan istrinya ia simpan kedalam lemari tempat menyimpan makanan. Setelah sudah beres dia kembali lagi mendekati istrinya.
"Huh! Jika aku tinggal saja kira-kira dia terjatuh atau tidak ya?" tanya El pada dirinya sendiri.
"Kasihan juga dia sampai tidak makan karena sudah keduluan muntah," bergumam kecil sambil menarik kursinya dan duduk tepat disamping sang istri. Taku jika gadis itu terjatuh ke bawah. Namanya juga orang tidur. El bukannya perduli, akan tetapi dia takut bila Adel kenapa-kenapa. Mamanya akan marah dan bisa-bisa semua kartu black card milik El akan disita.
"Kira-kira dia tidurnya lama atau sebentar ya?" kesal menunggu istrinya tidak bangun-bangun El kembali lagi bertanya pada dirinya sendiri. Pemuda itu sudah tidak sabar untuk melanjutkan bermain gamenya, selagi ada di rumah. Jika saja kedua sahabatnya tidak pergi ke mana-mana, maka sudah sejak tadi dia pergi berkumpul bersama Hendar dan Aiden, karena itulah pekerjaan mereka. Berangkat ke Universitas hanya sebagai kedok agar uang jajan mereka tidak dikurangi.
"Adel, ayo bagunlah! Pindah ke kamar na---"
Hoek!
begitu matanya terbuka Adelia kembali lagi muntah seperti tadi akhirnya gadis itu pun berlari ke arah wastafel untuk mengeluarkan semua makanan dari dalam mulutnya padahal sudah tidak ada apa-apa lagi hanya perasaan dia saja.
Hal surupa pun dilakukan oleh Elvino, dia kembali mengikuti Adel dan memijit tengkuk istrinya. tidak lupa tangannya mengikat asal rambut panjang sang istri agar tidak menghalangi tangannya.
Hoek!
"Adel, apa mau air hangat lagi?" bertanya pelan. Apabila melihat istrinya dalam keadaan seperti sekarang, nyali El untuk berbuat semaunya juga tidak tega. Sebab pemuda itu hanya nakal bukan berarti dia orang tidak memiliki hati.
"Aku mau kembali ke kamar. Terima kasih, atas bantuannya" jawab Adelia pelan. Setelah membasuh mulutnya dengan air keran yang sudah dinyalakan sejak tadi, dia pun berjalan pelan meninggalkan El yang dia melihat kepergiannya.
"Ternyata wanita hamil itu sangat tidak enak," ucap El kembali mengikuti Adelia dari arah belakang namun dengan jarak cukup aman karena takut istrinya itu berprasangka yang bukan-bukan lagi.
Baraak!
"Astaga! dalam keadaan seperti sekarang kenapa dia masih saja membanting pintu. Apa kebiasaannya memang seperti itu? Jika benar maka habis pintu apartemenku dibanting olehnya," seru El sambil mengarah ke ruang keluarga tempat dia bermain game. Bingung hendak melakukan apa akhirnya El pun melanjutkan bermain game menjelang waktu malam tiba.
Sebab apabila sudah malam, El akan memiliki teman. Yaitu Aiden, pemuda tersebut sudah kembali dari kantor dan bisa diajak untuk bersenang-senang seperti biasanya.
Sekarang bukannya Elvino melupakan perkataan mamanya. Apabila Adelia sedang mengalami muntah-muntah. Cara satu-satunya agar gadis itu merasa lebih baikan adalah, dengan memijit telapak kakinya. Namun, El tidak berani untuk menawarkan diri, takut dikira ingin mengambil kesempatan untuk menyentuh istrinya.
Akhirnya karena asik bermain game sampai-sampai Elvino tidak sadar bahwa malam sudah menyapa. Jam telah menunjukkan pukul delapan malam. Sampai-sampai ruangan di dalam apartemennya gelap pun, pemuda tersebut tidak kunjung berdiri untuk menyalakan lampunya.
Pantas saja Elvino lebih suka tinggal sendirian di Apartemen. Daripada di kediaman orang tuanya, karena apabila di sana. Dia tidak bisa bebas seperti di tempatnya sendiri.
Houm! Sudah malam rupanya, pantas saja aku menjadi mengantuk," ucap El menguap dan menaruh stik permainan gamenya di atas meja.
"Aduh.. badanku terasa pegal-pegal sekali," sebelum berdiri pemuda tersebut kembali mengadu seakan-akan dia baru saja bekerja keras. Padahal setelah menghabiskan makanan satu piring, El hanya rebahan sambil bermain game.
Namun, karena tidak ada orang di Apartemennya. Mau tidak mau El berjalan menyalakan lampu satu persatu di dalam ruangan. Akan tetapi saat dia hendak masuk ke dalam kamarnya sendiri. Pintu kamar Adelia kebetulan terbuka, karena gadis itu haus dan lapar sejak tadi sore setelah bangun tidur dan juga mendi. Adelia hanya diam di dalam kamar.
Kleek!
"Bagaimana keadaanmu? Apakah sudah baikan?" tanya l lebih dulu karena wajah istrinya masih terlihat pucat seperti orang sakit.
"Sudah agak mendingan, hanya saja aku lapar mau makan," jawab Adel sambil berjalan menuju ke arah dapur. Dia akan memanaskan makanan yang ia masak tadi terlebih dahulu sebelum dimakannya kembali.
"Adel! Kamu duduk saja di sini, biar aku yang panaskan," cegah pemuda itu menarik kursi meja makan. Agar istrinya cukup duduk dan menunggu dia yang memanaskan makanan. Melihat wajah pucat sang istri, Elvino tiba-tiba merasa takut jika gadis itu mati di dalam Apartemennya.
Adelia yang merasakan kepalanya masih pusing pun akhirnya hanya mengangguk setuju dan duduk di kursi meja makan sambil menunggu El memanaskan beberapa macam lauk seperti tadi.
Tidak membutuhkan waktu lama. Hanya kurang lebih dari sepuluh menit, semuanya sudah tertata rapi lagi di hadapan Adelia.
"Ayo makanlah!" meletakkan piring di hadapan Adek, lalu dia ikut duduk di sebelahnya karena untuk antisipasi apabila istrinya muntah-muntah seperti tadi. namun sayangnya apa yang dikhawatirkan oleh Elvino benar-benar terjadi. Adelia kembali muntah-muntah sebelum menyuapkan makanan tersebut ke dalam mulutnya.
Hoek!
"El, tolong simpan kembali makanan ini. Aku tidak kuat mencium baunya," pinta Adelia dengan menutup hidungnya menggunakan tangan.
"Apa! Bagaimana bisa? Apa kamu tidak melihat aku sudah repot-repot memanaskan semua makanan ini?" protes Elvino merasa kesal seakan jerih payahnya tidak dihargai. Padahal semua itu bukanlah kemauan Adelia. Melainkan gara-gara anak yang sedang dikandungnya.
"Aku tidak menyuruhmu memanaskannya. Tapi kamu sendiri yang mau. Lain kali jika tidak ikhlas jangan sok-sokan mau membantuku," seru Adel ingin berdiri untuk menyimpan semua makanan tersebut. Namun, sudah dicegah oleh Elvino.
"Ck, hah sudahlah! Biar aku simpan lagi," Elvino berdecak sambil mengalah menyimpan kembali makanan tersebut untuk kedua kalinya ke dalam lemari tempat makanan.
...BERSAMBUNG......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
Aska
kenapa gak El aja yg ngidam biar gak cerewet bibir nya biar dia ngerasain ngidam gimana
2023-07-02
2
Fatima Azzahra
Lihat perjuangan istri kamu. berikanlah perhatian dengan ikhlas. jangan kayak anak kecil.
Elvino ini seperti anak kecil saja kelakuan dia.
2023-04-07
0
Kar Genjreng
Alvino jangan ngedumel...kan orang hamil 🤰🤰 tidak enak bau makanan yang tidak di inginkan pasti akan muntah kembali...tapi biar Kamu bilang tidak suka buktinya...Kamu membantu nya... kasian kan makanya jangan kaya ibu ibu kompleks yang suka ngehibah ha ha 🤗🤣 selamat membantu istri Al 👍👍
2023-03-26
1