Tidak Tega ( Elvino )

💝💝💝💝💝💝

...HAPPY READING......

.

.

"Ini, minumlah pelan-pelan," El memberikan air hangat yang sudah dia panaskan. Dengan pelan Adel menerima air tersebut dan meminumnya pelan. Mata gadis cantik itu memerah karena menahan agar tidak menangis dihadapan Elvino.

"Bagaimana, apakah masih pusing?" El berdiri dihadapan istrinya. Dia belum selesai menghabiskan makanannya karena tidak tega melihat sang istri sampai merosot ke bawah wastafel karena menahan tubuhnya yang lemah.

"Masih, kepadaku masih pusing," menjawab lemah dan setelah menaruh gelas tersebut pada meja dihadapannya, gadis itu pun merebahkan kepalanya di sana.

"Bawa diam dulu, nanti setelah lebih baikan baru lanjutkan makanya," kata El menarik kursinya dan menyelesaikan makanan yang tinggal sedikit lagi. Namun, sesekali dia melihat Adel seperti anak kecil yang sedang mengantuk.

Sampai beberapa menit kemudian. El sudah selesai dan Adelia masih tetap pada posisi yang sama.

"Adel, Del!" panggilnya melihat tidak ada pergerakan sama sekali. Malah terdengar dengkuran kecil menandakan bah di pemilik tubuh sudah masuk ke alam mimpi.

"Adelia, jika mau tidur jangan di sini," ucap pemuda itu berdiri dari duduknya untuk melihat apakah benar lagi tidur atau hanya berpura-pura.

"Adelia," El kembali memanggil tapi dengan suara kecil tidak seperti tadi yang bisa saja membuat takut tikus yang ada di apartemen tersebut. "Adel, Del, Ayo pindah ke kamar Jika kamu ingin tidur," sambungnya lagi.

"Dasar aneh! Tadi berkata kepalanya pusing, tidak sampai sepuluh menit sudah mendengkur," El membiarkan saja Adelia tidur dan memilih membereskan meja makan. Semua masakan istrinya ia simpan kedalam lemari tempat menyimpan makanan. Setelah sudah beres dia kembali lagi mendekati istrinya.

"Huh! Jika aku tinggal saja kira-kira dia terjatuh atau tidak ya?" tanya El pada dirinya sendiri.

"Kasihan juga dia sampai tidak makan karena sudah keduluan muntah," bergumam kecil sambil menarik kursinya dan duduk tepat disamping sang istri. Taku jika gadis itu terjatuh ke bawah. Namanya juga orang tidur. El bukannya perduli, akan tetapi dia takut bila Adel kenapa-kenapa. Mamanya akan marah dan bisa-bisa semua kartu black card milik El akan disita.

"Kira-kira dia tidurnya lama atau sebentar ya?" kesal menunggu istrinya tidak bangun-bangun El kembali lagi bertanya pada dirinya sendiri. Pemuda itu sudah tidak sabar untuk melanjutkan bermain gamenya, selagi ada di rumah. Jika saja kedua sahabatnya tidak pergi ke mana-mana, maka sudah sejak tadi dia pergi berkumpul bersama Hendar dan Aiden, karena itulah pekerjaan mereka. Berangkat ke Universitas hanya sebagai kedok agar uang jajan mereka tidak dikurangi.

"Adel, ayo bagunlah! Pindah ke kamar na---"

Hoek!

begitu matanya terbuka Adelia kembali lagi muntah seperti tadi akhirnya gadis itu pun berlari ke arah wastafel untuk mengeluarkan semua makanan dari dalam mulutnya padahal sudah tidak ada apa-apa lagi hanya perasaan dia saja.

Hal surupa pun dilakukan oleh Elvino, dia kembali mengikuti Adel dan memijit tengkuk istrinya. tidak lupa tangannya mengikat asal rambut panjang sang istri agar tidak menghalangi tangannya.

Hoek!

"Adel, apa mau air hangat lagi?" bertanya pelan. Apabila melihat istrinya dalam keadaan seperti sekarang, nyali El untuk berbuat semaunya juga tidak tega. Sebab pemuda itu hanya nakal bukan berarti dia orang tidak memiliki hati.

"Aku mau kembali ke kamar. Terima kasih, atas bantuannya" jawab Adelia pelan. Setelah membasuh mulutnya dengan air keran yang sudah dinyalakan sejak tadi, dia pun berjalan pelan meninggalkan El yang dia melihat kepergiannya.

"Ternyata wanita hamil itu sangat tidak enak," ucap El kembali mengikuti Adelia dari arah belakang namun dengan jarak cukup aman karena takut istrinya itu berprasangka yang bukan-bukan lagi.

Baraak!

"Astaga! dalam keadaan seperti sekarang kenapa dia masih saja membanting pintu. Apa kebiasaannya memang seperti itu? Jika benar maka habis pintu apartemenku dibanting olehnya," seru El sambil mengarah ke ruang keluarga tempat dia bermain game. Bingung hendak melakukan apa akhirnya El pun melanjutkan bermain game menjelang waktu malam tiba.

Sebab apabila sudah malam, El akan memiliki teman. Yaitu Aiden, pemuda tersebut sudah kembali dari kantor dan bisa diajak untuk bersenang-senang seperti biasanya.

Sekarang bukannya Elvino melupakan perkataan mamanya. Apabila Adelia sedang mengalami muntah-muntah. Cara satu-satunya agar gadis itu merasa lebih baikan adalah, dengan memijit telapak kakinya. Namun, El tidak berani untuk menawarkan diri, takut dikira ingin mengambil kesempatan untuk menyentuh istrinya.

Akhirnya karena asik bermain game sampai-sampai Elvino tidak sadar bahwa malam sudah menyapa. Jam telah menunjukkan pukul delapan malam. Sampai-sampai ruangan di dalam apartemennya gelap pun, pemuda tersebut tidak kunjung berdiri untuk menyalakan lampunya.

Pantas saja Elvino lebih suka tinggal sendirian di Apartemen. Daripada di kediaman orang tuanya, karena apabila di sana. Dia tidak bisa bebas seperti di tempatnya sendiri.

Houm! Sudah malam rupanya, pantas saja aku menjadi mengantuk," ucap El menguap dan menaruh stik permainan gamenya di atas meja.

"Aduh.. badanku terasa pegal-pegal sekali," sebelum berdiri pemuda tersebut kembali mengadu seakan-akan dia baru saja bekerja keras. Padahal setelah menghabiskan makanan satu piring, El hanya rebahan sambil bermain game.

Namun, karena tidak ada orang di Apartemennya. Mau tidak mau El berjalan menyalakan lampu satu persatu di dalam ruangan. Akan tetapi saat dia hendak masuk ke dalam kamarnya sendiri. Pintu kamar Adelia kebetulan terbuka, karena gadis itu haus dan lapar sejak tadi sore setelah bangun tidur dan juga mendi. Adelia hanya diam di dalam kamar.

Kleek!

"Bagaimana keadaanmu? Apakah sudah baikan?" tanya l lebih dulu karena wajah istrinya masih terlihat pucat seperti orang sakit.

"Sudah agak mendingan, hanya saja aku lapar mau makan," jawab Adel sambil berjalan menuju ke arah dapur. Dia akan memanaskan makanan yang ia masak tadi terlebih dahulu sebelum dimakannya kembali.

"Adel! Kamu duduk saja di sini, biar aku yang panaskan," cegah pemuda itu menarik kursi meja makan. Agar istrinya cukup duduk dan menunggu dia yang memanaskan makanan. Melihat wajah pucat sang istri, Elvino tiba-tiba merasa takut jika gadis itu mati di dalam Apartemennya.

Adelia yang merasakan kepalanya masih pusing pun akhirnya hanya mengangguk setuju dan duduk di kursi meja makan sambil menunggu El memanaskan beberapa macam lauk seperti tadi.

Tidak membutuhkan waktu lama. Hanya kurang lebih dari sepuluh menit, semuanya sudah tertata rapi lagi di hadapan Adelia.

"Ayo makanlah!" meletakkan piring di hadapan Adek, lalu dia ikut duduk di sebelahnya karena untuk antisipasi apabila istrinya muntah-muntah seperti tadi. namun sayangnya apa yang dikhawatirkan oleh Elvino benar-benar terjadi. Adelia kembali muntah-muntah sebelum menyuapkan makanan tersebut ke dalam mulutnya.

Hoek!

"El, tolong simpan kembali makanan ini. Aku tidak kuat mencium baunya," pinta Adelia dengan menutup hidungnya menggunakan tangan.

"Apa! Bagaimana bisa? Apa kamu tidak melihat aku sudah repot-repot memanaskan semua makanan ini?" protes Elvino merasa kesal seakan jerih payahnya tidak dihargai. Padahal semua itu bukanlah kemauan Adelia. Melainkan gara-gara anak yang sedang dikandungnya.

"Aku tidak menyuruhmu memanaskannya. Tapi kamu sendiri yang mau. Lain kali jika tidak ikhlas jangan sok-sokan mau membantuku," seru Adel ingin berdiri untuk menyimpan semua makanan tersebut. Namun, sudah dicegah oleh Elvino.

"Ck, hah sudahlah! Biar aku simpan lagi," Elvino berdecak sambil mengalah menyimpan kembali makanan tersebut untuk kedua kalinya ke dalam lemari tempat makanan.

...BERSAMBUNG......

Terpopuler

Comments

Aska

Aska

kenapa gak El aja yg ngidam biar gak cerewet bibir nya biar dia ngerasain ngidam gimana

2023-07-02

2

Fatima Azzahra

Fatima Azzahra

Lihat perjuangan istri kamu. berikanlah perhatian dengan ikhlas. jangan kayak anak kecil.
Elvino ini seperti anak kecil saja kelakuan dia.

2023-04-07

0

Kar Genjreng

Kar Genjreng

Alvino jangan ngedumel...kan orang hamil 🤰🤰 tidak enak bau makanan yang tidak di inginkan pasti akan muntah kembali...tapi biar Kamu bilang tidak suka buktinya...Kamu membantu nya... kasian kan makanya jangan kaya ibu ibu kompleks yang suka ngehibah ha ha 🤗🤣 selamat membantu istri Al 👍👍

2023-03-26

1

lihat semua
Episodes
1 Harus Bertanggung Jawab.
2 Barang Buat Lamaran.
3 Tatapan Membunuh.
4 Syarat Adelia.
5 Datang Ke rumah Calon Mertua.
6 Alasan Adelia.
7 Dokter Spesialis Jantung.
8 Tukang Pijit Dadakan.
9 Pernikahan Elvino Dan Adelia.
10 Mengakui Sebagai Cucu.
11 Seperti Musuh.
12 Malaikat Tak Bersayap.
13 Bidadari Versi Elvino.
14 Menjadi Bibit Kecebong.
15 Pandai Memasak.
16 Tidak Tega ( Elvino )
17 Bebek jantan.
18 Bayi Siapa?
19 Anggap, Tetangga Kamar.
20 Jangan Menyakiti Adelia Lagi.
21 Bertemu Adelia.
22 Ada Hubungan Apa?
23 Pemenang Kontes.
24 Mangga Pak RT.
25 Memang Nakal.
26 Ancaman Elvino.
27 Janji Elvino.
28 Keraguan Elvino.
29 Balas Dendam Si Bayi.
30 Mengajak Pacaran.
31 Untuk Dirimu Sendiri.
32 Panggilan Keramat.
33 Kekhawatiran Elvino.
34 Tetap Istri Dan Anakku. ( Elvino )
35 Dia Juga Anakku.
36 Demi Adelia.
37 Alat Balas Dendam.
38 Tabrakan Mata.
39 Apakah Salah Minum Obat?
40 Memberi Semangat.
41 Sudah Menikah. ( Elvino )
42 Surat Cinta Dari Dosen.
43 Pergaulan Yang Salah.
44 Satu Piring, Berdua.
45 Pengumuman.
46 Adel Pulang.
47 Anakku Laki-laki. ( Elvino )
48 Niat El.
49 Aku Percaya. ( Adelia )
50 Tidak Ingin Membuat Cemburu.
51 Untuk Kalian. ( Elvino )
52 Ibu Hamilku.
53 Mungkinkah, Sudah Jatuh Cinta?
54 Pelukan Pertama.
55 Hari Pertama Bekerja.
56 Mungkin!
57 Enaknya Punya Istri.
58 Ungkap Elvino.
59 Kamu Lebih Berharga ( Elvino )
60 I Love You My Hubby.
61 Sudah Takluk.
62 Terlalu Tampan 2++
63 Dugaan Elvino. 2+++
64 Sikap Posesif. ( Elvino )
65 Tidak Ingin Disepelekan.
66 Konspirasi Musuh.
67 Restoran Anak Muda.
68 Mantan Meresahkan VS Istri Sah.
69 Duplikat Tuan Arka.
70 Pandai Berdebat.
71 Bertambah Cantik.
72 Harus Kuat.
73 Sama-sama Menguatkan.
74 Harus Membayar Mahal.
75 Do'a Mama.
76 Memiliki Cara Bermain.
77 Turunnya, Nilai Saham.
78 Tidak Ingin Diwakilkan.
79 Sembilan Puluh.
80 Sup Iga.
81 Antisipasi.
82 Bukan Pada Tempatnya.
83 Cinta Spesial. ( Elvino )
84 Pemilihan, Model Terkenal.
85 Energi Baru.
86 Tidak Salah.
87 Hanya Perkiraan Dokter.
88 Masalah Baru?
89 Model Dadakan.
90 Operasi Ulang.
91 Pengumuman.
92 Tidak Akan Kalah, Oleh Nasi Goreng.
93 Menjadi Nomor Satu.
94 Bukan Mental Kerupuk.
95 Do'a Elvino.
96 Elvino Junior.
97 Baby Eza.
98 Dia Juga Anakku.
99 Rumah Baru kita.
100 Kebahagiaan Keluarga.
101 Agar Semakin Terikat.
102 Tugas Seorang Suami.
103 Kedatangan Sahabat.
104 Berita Hoax.
105 Tidak Boleh Menangis.
106 Oh My God!
107 Rumah Utama.
108 Yang Membuat Hati Bergetar. Raya )
109 Pengakuan Raya.
110 Laki-laki Yang Aku Benci.
111 Keseriusan Arya.
112 Mencegah Lebih Baik, Daripada Mengobati.
113 Pertunangan Raya Dan Arya.
114 Keputusan Bersama.
115 Hari Penantian.
116 Memiliki Seutuhnya.
117 Jadi Balas Dendam, Atau Tidak?
118 Pemikiran Dewasa.
119 Apakah Sudah Salah?
120 Jujur, Aku Kecewa. ( Raya )
121 Pelajaran Untuk, Arya.
122 Asalkan Bersamamu.
123 Andai Takdir Bisa Memilih.
124 Tidak Bisa Menyangkalnya.
125 Eza Bukan Bayi.
126 Impian Tak Pasti.
127 Nona Muda Wijaya.
128 Penyesalan Arya.
129 Semoga Bisa Bertahan.
130 Harus Kuat.
131 Saat Menjabat Sebagai Playboy.
132 Sama-sama Brengsek!
133 Ikut Kena Imbasnya.
134 Sok Kuat.
135 Digantung Pada Pohon Toge.
136 Rani Pelipurlara. Si Mantan, Meresahkan.
137 Dua Arya.
138 Gara-gara Eza.
139 Bohong Itu Dosa. ( Eza )
140 Berpura-pura Kuat.
141 Sisil.
142 Titisan Playboy Cap Kampak.
143 Surat Gugatan.
144 Akan Melepas Mu. ( Arya )
145 Morning Sickness.
146 Bukan Hamil Anak Mantan.
147 Hadirku, Menyakitimu.
148 Belum Meningal?
149 Uang Bisa Dicari.
150 Paling Tampan.
151 Papa El, Payah.
152 Mau Melahirkan.
153 Merasakan Kontraksi.
154 Pengumuman.
155 Cica Aqila Wijaya.
156 Saling Mencintai.
157 Season 2. Dia Juga Anakku.
158 Orang Kaya Sombong.
159 Pecinta Kucing.
160 Gadis Masa Kecil.
161 Menyanyangi Mama.
162 Laki-laki Kebanggaan.
163 Melecehkan.
164 Olivia.
165 Benar Akan Menikah.
166 Nenek Sapu.
167 Langkah Berat.
168 Menutupi Kesedihan.
169 Tatapan Benci.
170 Pohon Talas.
171 Berkacak Pinggang.
172 KDMP.
173 Mendengkur.
174 Tidak Sudi. ( Eza )
175 Sama-sama Mengancam.
176 Bukan Gunung, Tapi Bisul.
177 Merasa Malu.
178 Dapur Baru.
179 Pernikahan Sementara.
180 Merasa Merdeka.
181 Mengalah Pergi.
182 Menyusul Sang Istri.
183 Manusia Penyu
184 Anak ABG.
185 Tidur Berpelukan.
186 Olivia Hamil.
187 Apakah Eza Suamiku?
188 Tetap Satu Kamar.
189 Nasi Goreng Pedas.
190 Janji Eza.
191 Melepasksan Rindu.
192 Kentang Goreng.
193 Pengumuman.
194 Promo novel Ongoing.
195 Seperti Singa Betina.
196 Terpana ( Eza)
197 Rasyid Anggara.
198 Rencana Elvino.
199 Korban, Bukan Pelakunya.
200 Akhiri Semuanya.
201 Cinta Sejati.
202 Promo Novel Baru.
203 Promo Novel Baru.
Episodes

Updated 203 Episodes

1
Harus Bertanggung Jawab.
2
Barang Buat Lamaran.
3
Tatapan Membunuh.
4
Syarat Adelia.
5
Datang Ke rumah Calon Mertua.
6
Alasan Adelia.
7
Dokter Spesialis Jantung.
8
Tukang Pijit Dadakan.
9
Pernikahan Elvino Dan Adelia.
10
Mengakui Sebagai Cucu.
11
Seperti Musuh.
12
Malaikat Tak Bersayap.
13
Bidadari Versi Elvino.
14
Menjadi Bibit Kecebong.
15
Pandai Memasak.
16
Tidak Tega ( Elvino )
17
Bebek jantan.
18
Bayi Siapa?
19
Anggap, Tetangga Kamar.
20
Jangan Menyakiti Adelia Lagi.
21
Bertemu Adelia.
22
Ada Hubungan Apa?
23
Pemenang Kontes.
24
Mangga Pak RT.
25
Memang Nakal.
26
Ancaman Elvino.
27
Janji Elvino.
28
Keraguan Elvino.
29
Balas Dendam Si Bayi.
30
Mengajak Pacaran.
31
Untuk Dirimu Sendiri.
32
Panggilan Keramat.
33
Kekhawatiran Elvino.
34
Tetap Istri Dan Anakku. ( Elvino )
35
Dia Juga Anakku.
36
Demi Adelia.
37
Alat Balas Dendam.
38
Tabrakan Mata.
39
Apakah Salah Minum Obat?
40
Memberi Semangat.
41
Sudah Menikah. ( Elvino )
42
Surat Cinta Dari Dosen.
43
Pergaulan Yang Salah.
44
Satu Piring, Berdua.
45
Pengumuman.
46
Adel Pulang.
47
Anakku Laki-laki. ( Elvino )
48
Niat El.
49
Aku Percaya. ( Adelia )
50
Tidak Ingin Membuat Cemburu.
51
Untuk Kalian. ( Elvino )
52
Ibu Hamilku.
53
Mungkinkah, Sudah Jatuh Cinta?
54
Pelukan Pertama.
55
Hari Pertama Bekerja.
56
Mungkin!
57
Enaknya Punya Istri.
58
Ungkap Elvino.
59
Kamu Lebih Berharga ( Elvino )
60
I Love You My Hubby.
61
Sudah Takluk.
62
Terlalu Tampan 2++
63
Dugaan Elvino. 2+++
64
Sikap Posesif. ( Elvino )
65
Tidak Ingin Disepelekan.
66
Konspirasi Musuh.
67
Restoran Anak Muda.
68
Mantan Meresahkan VS Istri Sah.
69
Duplikat Tuan Arka.
70
Pandai Berdebat.
71
Bertambah Cantik.
72
Harus Kuat.
73
Sama-sama Menguatkan.
74
Harus Membayar Mahal.
75
Do'a Mama.
76
Memiliki Cara Bermain.
77
Turunnya, Nilai Saham.
78
Tidak Ingin Diwakilkan.
79
Sembilan Puluh.
80
Sup Iga.
81
Antisipasi.
82
Bukan Pada Tempatnya.
83
Cinta Spesial. ( Elvino )
84
Pemilihan, Model Terkenal.
85
Energi Baru.
86
Tidak Salah.
87
Hanya Perkiraan Dokter.
88
Masalah Baru?
89
Model Dadakan.
90
Operasi Ulang.
91
Pengumuman.
92
Tidak Akan Kalah, Oleh Nasi Goreng.
93
Menjadi Nomor Satu.
94
Bukan Mental Kerupuk.
95
Do'a Elvino.
96
Elvino Junior.
97
Baby Eza.
98
Dia Juga Anakku.
99
Rumah Baru kita.
100
Kebahagiaan Keluarga.
101
Agar Semakin Terikat.
102
Tugas Seorang Suami.
103
Kedatangan Sahabat.
104
Berita Hoax.
105
Tidak Boleh Menangis.
106
Oh My God!
107
Rumah Utama.
108
Yang Membuat Hati Bergetar. Raya )
109
Pengakuan Raya.
110
Laki-laki Yang Aku Benci.
111
Keseriusan Arya.
112
Mencegah Lebih Baik, Daripada Mengobati.
113
Pertunangan Raya Dan Arya.
114
Keputusan Bersama.
115
Hari Penantian.
116
Memiliki Seutuhnya.
117
Jadi Balas Dendam, Atau Tidak?
118
Pemikiran Dewasa.
119
Apakah Sudah Salah?
120
Jujur, Aku Kecewa. ( Raya )
121
Pelajaran Untuk, Arya.
122
Asalkan Bersamamu.
123
Andai Takdir Bisa Memilih.
124
Tidak Bisa Menyangkalnya.
125
Eza Bukan Bayi.
126
Impian Tak Pasti.
127
Nona Muda Wijaya.
128
Penyesalan Arya.
129
Semoga Bisa Bertahan.
130
Harus Kuat.
131
Saat Menjabat Sebagai Playboy.
132
Sama-sama Brengsek!
133
Ikut Kena Imbasnya.
134
Sok Kuat.
135
Digantung Pada Pohon Toge.
136
Rani Pelipurlara. Si Mantan, Meresahkan.
137
Dua Arya.
138
Gara-gara Eza.
139
Bohong Itu Dosa. ( Eza )
140
Berpura-pura Kuat.
141
Sisil.
142
Titisan Playboy Cap Kampak.
143
Surat Gugatan.
144
Akan Melepas Mu. ( Arya )
145
Morning Sickness.
146
Bukan Hamil Anak Mantan.
147
Hadirku, Menyakitimu.
148
Belum Meningal?
149
Uang Bisa Dicari.
150
Paling Tampan.
151
Papa El, Payah.
152
Mau Melahirkan.
153
Merasakan Kontraksi.
154
Pengumuman.
155
Cica Aqila Wijaya.
156
Saling Mencintai.
157
Season 2. Dia Juga Anakku.
158
Orang Kaya Sombong.
159
Pecinta Kucing.
160
Gadis Masa Kecil.
161
Menyanyangi Mama.
162
Laki-laki Kebanggaan.
163
Melecehkan.
164
Olivia.
165
Benar Akan Menikah.
166
Nenek Sapu.
167
Langkah Berat.
168
Menutupi Kesedihan.
169
Tatapan Benci.
170
Pohon Talas.
171
Berkacak Pinggang.
172
KDMP.
173
Mendengkur.
174
Tidak Sudi. ( Eza )
175
Sama-sama Mengancam.
176
Bukan Gunung, Tapi Bisul.
177
Merasa Malu.
178
Dapur Baru.
179
Pernikahan Sementara.
180
Merasa Merdeka.
181
Mengalah Pergi.
182
Menyusul Sang Istri.
183
Manusia Penyu
184
Anak ABG.
185
Tidur Berpelukan.
186
Olivia Hamil.
187
Apakah Eza Suamiku?
188
Tetap Satu Kamar.
189
Nasi Goreng Pedas.
190
Janji Eza.
191
Melepasksan Rindu.
192
Kentang Goreng.
193
Pengumuman.
194
Promo novel Ongoing.
195
Seperti Singa Betina.
196
Terpana ( Eza)
197
Rasyid Anggara.
198
Rencana Elvino.
199
Korban, Bukan Pelakunya.
200
Akhiri Semuanya.
201
Cinta Sejati.
202
Promo Novel Baru.
203
Promo Novel Baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!