💝💝💝💝💝💝
...HAPPY READING......
.
.
"Kenapa aku malah benar-benar menikahi Genderuwo," ucap El mengusap wajahnya kasar. Lalu karena dia tidak bisa tidur akhirnya El memilih untuk membersihkan tubuhnya. Dia berniat akan pergi ke rumah Hendra. Rumah sahabatnya itu cukup jauh juga bila dari Apartemennya. Namun, El bingung mau menghabiskan waktunya untuk apa. Sedangkan jam masih menunjukkan pukul empat sore.
"Sial banget! Tahu jika aku yang akan menikahi Adel, ngapain juga Hendra sama Aiden ikut-ikutan. Kan jelas bertanggung jawab sama anak sendiri," gerutu El begitu tiba di dalam kamar mandi.
Lalu ia menghidupkan air shower dan menyiram tubuhnya dengan pikiran masih terus memikirkan kerugian yang ia dapatkan, karena yang memperkosa Adel bukan hanya dia. Akan tetapi juga kedua sahabatanya.
"Apes banget nasip mu, El. Kamu kira bidadari beneran. Eh tau-taunya nenek panjang hidung," ucapnya lagi sudah seperti seorang ibu-ibu yang lagi mengomel pada anaknya. Setelah memakai Bathroom pada tubuhnya. El menatap kearah kaca sambil melihat pantulan dirinya sendiri.
"Ck, ck! Aku yang tampan ini harus menikahi gadis miskin dan galak. Belum lagi itu entah anak siapa?" berdecak sendiri sambil memuji dirinya sendiri. Ternyata El adalah tipe orang memiliki kepercayaan diri yang sangat tinggi. Dia sangat hobi memuji dirinya sendiri. Padahal jika di mata Adel, dia hanyalah seorang bajingan dan anak pemalas yang tahunya menghabiskan uang orang tua.
"Pokonya Hendra sama Aiden harus mentraktir aku selama satu tahun ini. Enak saja mereka masih singel. Sedangkan aku sudah melepas masa lajang dengan terpaksa," Agh, El ternyata juga matre. Padahal dia memiliki banyak uang dari orang tuanya.
"Untungnya malam itu aku yang duluan bobol, jika aku mendapatkan sisa mereka. Wah! Bisa-bisa tujuh turunan dan tanjakan, senjata aku tidak akan bagun lagi," Elvino tersenyum-senyum sendiri mengingat dia yang mengambil keperawanan Adelia lebih dulu. Rasa nikmat ketika dia melakukannya membuat si adik kecil bagun secara tiba-tiba.
"Agh, brengsek! Kenapa kau bangun?" tanyanya sembari memegang ujung tongkat sakti yang sudah siapa untuk diajak bertempur.
"Adel... ini semua gara-gara dirimu!" padahal dia sendiri yang mengingat sang istri. Tapi malah menyalahkan gadis yang lagi tidur dengan nyenyak di dalam kamarnya sendiri.
"Huh! Jadi mandi lagi, kan! Kenapa kau bangun? Lain kali jika wanita itu adalah Adel. Kau tidur saja, atau bertapa sampai kita menemukan bidadari yang sesungguhnya," El memarahi si adik kecil. "Dia bukanlah makanan kita, kejadian malam itu anggap saja kita nyasar. Kau paham, kan? Jadi jangan membuat aku bersolo seperti ini," nasehat Elvino sambil kembali mandi dan menidurkan sang adik mengunakan sabun cair.
"Aaaggkh!" Elvino mengerang panjang ketika dia sudah berhasil melakukan misi mengeluarkan bisa kobranya, yang terbuang sia-sia. Kemungkinan besar akan menjadi bibit kecebong di paritan ibukota.
"Huh! Adel, kamu sudah membuatku malu. Lihatlah! Mungkin didinding kamar mandi sedang menertawakan aku. Masa' tampan-tampan malah bersolo," ucapnya sambil memasang kembali Bathroom untuk kedua kalinya.
Sampai setengah jam kemudian, pemuda itu baru keluar dari kamar mandi. Tetesan air meluncur dari rambut melewati tubuh Atletisnya. Ya, El memiliki tubuh atletis dan roti sobek terpampang nyata apabila dia sedang bertelanjang dada.
Di balik sifat pemalas dan suka mabuk-mabukan. Elvino sangat hobi menghabiskan waktunya untuk berolahraga. Makanya sejauh ini dia masih sehat-sehat saja walaupun hampir setiap hari meneguk minuman keras.
Akan tetapi, Elvino tidak merokok. Dia malahan tidak suka mencium bau benda yang dibakar itu. Begitu pula dengan kedua sahabatnya. Jadi mereka cuma sekedar datang ke Bar untuk bersenang-senang dan minum-minuman yang memabukkan.
Ketika El masih memilih baju apa yang akan dia pakai. Ponselnya berdering, menandakan ada yang meneleponnya.
Ttttddd!
📱 Elvino : "Huem! Apa?" sahut El setelah menggeser tombol hijau pada layar ponselnya.
📱 Hendra : "El, aku nanti malam nggak ikutan ya. Soalnya aku mau ke rumah nenek bersama mami ku, kamu pergi bersama Aiden aja," jawab Hendra tidak tahu bahwa El berencana akan ke rumahnya.
📱 Elvino : "Apa! Kenap mendadak sekali? Aku sedang memilih baju untuk aku pakai ke rumah mu," seru El malah duduk di pinggir ranjang tempat tidurnya.
📱 Hendra : "Eh! Jangan ke rumah ku. Ini aku sudah berangkat. Tahu sendiri kan gara-gara kejadian itu aku tidak bisa membantah orang tuaku lagi. Jika tidak mereka akan menyita semua kartu dan mobilku," terdengar suara Hendra seperti orang yang lagi tersiksa batinnya.
📱 Elvino : "Ck, baru segitu doang seperti dunia mau kiamat aja. Aku nih yang ketimpa sialnya, kalian cuma menikmati. Tapi aku yang bertanggung jawab," decak El tidak habis pikir juga dengan orang yang merekam kejadian. Kenapa hanya memiliki foto dan videonya saja.
📱 Hendra : "Ha... ha... Sudah terima dengan ikhlas! Andai aku yang disuruh menikahi Adel. Aku tidak akan menolak, dia cantik. Cuma orang miskin saja," tawa Hendra pecah karena dia tidak menyangka jika perbuat mereka mengharuskan El menikahi gadis yang mereka rusak.
📱 Elvino : "Diam lah! Kalian tidak tahu betapa menyeramkan bidadari yang tersangkut itu. Rasanya aku ingin pergi dari sini mengunakan pintu milik Doraemon."
📱 Hendra: "El, apa kamu lagi mabuk?" tanya Hendra mengira bahwa sahabatanya mabuk di siang hari.
📱 Elvino : "Mabuk apa? Ini aku habis mandi. Sudahlah aku mau bersiap-siap mau ke rumah Aiden saja," kata El kembali lagi berdiri untuk meneruskan niatnya mengambil pakaian ganti.
📱 Hendra : "Tunggu, tunggu! Jangan langsung dimatikan. Apakah Aiden belum menghubungi mu?" seru Hendra sambil berjalan keluar dari kamarnya.
📱 Elvino : "Menghubungi apa? Dari kemarin sore dia belum ada menghubungi ku,"
📱 Hendra : "Dia pergi juga, Aiden dihukum papanya selama tujuh hari. Setiap pulang kuliah dia harus ikut bekerja ke perusahaan. Mungkin Aiden akan pulang sekitar pukul delapan gitu, soalnya tadi pagi dia ada menelepon. Tapi hanya sebentar, cuma ingin mengatakan itu saja," papar pemuda itu. Sebab gara-gara Elvino yang menikahi Adel, mereka berdua juga mendapatkan hukuman. Walaupun hanya ala kadarnya bagi orang lain. Namun, bagi pemuda seperti mereka sangatlah berat, karena mereka mana pernah bekerja atau kekurangan uang.
📱 Elvino : "Benarkah? Wah, wah! Seru sekali. Yasudah, kalau begitu aku akan bermain game saja," El tersenyum mendengar sahabtanya juga mendapatkan hukuman. Setelah memutuskan sambungan telepon tersebut. El akhirnya mengambil celana jeans pendek dan baju kaos berlengan pendek.
Sore ini dia tidak akan pergi kemana-mana, karena kedua sahabatnya tidak ada di rumah. Jadi El akan bermain game di ruang tengah Apartemen nya.
Ceklek!
Begitu El membuka pintu kamarnya. Kebetulan sekali Adel juga baru keluar dari dalam kamarnya sendiri.
Untuk beberapa saat mereka berdua saling pandang. Lalu sama-sama membuang pandangan mata masing-masing.
Braak!
Adel sengaja menutup pintu kamarnya cukup keras. Setelah itu dia berjalan mencari letak dapur, karena tiba-tiba saja, dia ingin membuat makanan sendiri. Sejak tadi gadis itu tidak bisa tidur karena mengigat makanan dipinggir jalan yang mereka lewati tadi siang.
"Astaga! Adel, satu bulan saja kamu di sini, maka pintu itu akan lepas," seru El mengelus dada. Namun, Adel tidak menghiraukan perkataan suaminya. Dia berjalan begitu saja, seakan sudah tahu dimana letak dapurnya.
...BERSAMBUNG......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
Shaqila Shaqila
ah visual saya suka saya suka Thor
xiu bin ku
2023-08-10
0
Fatima Azzahra
perbaiki diri kamu El, janganlah seperti itu terus. kasihan Adel yg kamu sdh hancurkan
2023-04-07
0
Kar Genjreng
Istri sendiri di bilang gendruwo..biarpun Adel miskin dan ga cantik..tetapi masih bisa menjaga mahkotanya..dan kamulah yang telah mengambilnya..jangan JAHAT kata-kata juga di jaga lagi hamil 🤰🤰🍆🍆 benih terongmu tu kecebong..del biarlah bersabarlah bila terus menerus di lecehkan mwnding pergi bawa Anak mu..pasti bisa hidup layak 😭😭😔😔
2023-03-23
0