Di sebuah Restoran cepat saji yang berada di pusat kota tampak Asta dan Loid sedang melakukan wawancara pekerjaan.
“Jadi ini teman kamu ya tampan ?” Genit tante Maya kepada Asta.
Tante Maya adalah pemilik restoran cepat saji ini yang memiliki nama Ms.Zee. Restoran ini sangat terkenal dan selalu ramai pengunjung, karyawan yang bekerja disini pun cukup banyak. Tante Maya sengaja menawarkan pekerjaan kepada Asta dan Loid agar ia dapat bertemu dengan Asta kapanpun.
Sebenarnya tante Maya sudah memiliki seorang suami, suaminya juga sangat terkenal dikota ini sebagai Pengusaha terkaya. Namun sayangnya suami tante Maya selalu sibuk dengan pekerjaannya sehingga sangat jarang memberikan waktu bersama dirinya. Hal itu membuat tante Maya selalu merasa kesepian meskipun ia telah memiliki segalanya.
“Iya benar !!” jawab Asta singkat.
“Kemarin waktu video call ada tiga orang, dimana satu orang lagi ?” Tanya tante Maya.
“Oh dia berada dirumah, tugasnya sebagai pengatur keuangan”
“Wah kalian lucu sekali ya !! Ada bagian keuangan segala” Ucap tante Maya sambil tersenyum tipis.
“Maaf buk ! kalau boleh kami tau, apa pekerjaan kami disini ?” Tanya Loid.
“Oh pekerjaan kalian mudah saja kog, tenang saja ! Lelaki tampan seperti kalian tidak pantas mencuci piring” Jawab tante Maya masih dengan senyuman tipisnya yang terlihat genit.
“Tugas kalian itu hanya menghantarkan makanan kepada pelanggan ! Tapi tenang saja, gaji kalian sama besarnya dengan gaji Manager disini kog” Genitnya kemudian.
“Yasudah, kalian boleh bekerja sekarang !! Ini kunci loker kalian !! Kalian sudah boleh mengambil seragam di ruangan HRD ya !” Ucapnya kemudian.
“Ruangan HRD ada di sebah sana” Tante Maya memberi tahu lokasi ruangan HRD kepada Asta dan Loid.
Sementara itu di hutan Selatan tampak Qhien Guan dan Mika sedang duduk bersantai dibawah pohon rindang sambil menyantap cemilan-cemilan yang mereka bawa.
“Tuan Putri, sebaiknya kita segera mencari lokasi pak tua itu !” Kata Mika dengan raut wajah bingung.
“Sudah, bersantai saja dulu !! Kalau memang jodoh pasti akan bertemu” Jawab Qhien Guan cengengesan.
“Tat..Tapi Tuan Putri, tujuan kita kesini untuk mencari pak tua itu” Ucap Mika.
“Kalau menunda-nunda seperti ini, apa tidak membuang-buang waktu ?” Lanjutnya.
“Sudah..Sudah.. Kamu tenang saja ! Nah makan dulu !” Jawab Qhien Guan seraya memberikan sepotong cokelat kepada Mika.
“Makanan yang itu enak sekali, coba saja !” Ucap Qhien Guan kemudian.
Dengan perasaan bimbang akhirnya Mika menyantap cokelat yang diberikan oleh Qhien Guan secara perlahan.
“Wah enak sekali !” Ucap Mika setelah mencicipi sedikit potongan cokelat tersebut.
“Benar kan ? Makanan di dunia ini memang sangat enak” Kata Qhien Guan.
“Yasudah, kita makan dulu sambil menghirup udara segar di hutan ini ! Sudah lama aku tidak merasakan aura pepohonan seperti ini” Ucap Qhien Guan kemudian.
Mendengar itu, Mika hanya bisa menurutinya. Ia mulai menyantap cemilan-cemilan itu dengan lahapnya.
Sreeekk
Tak ada yang menyadari ada suara langkah kaki di balik semak-semak belukar yang tinggi.
Sreekk
Sreekk
Sreekk
Kini suara itu terdengar sangat jelas, Qhien Guan dan Mika dapat merasakan ada aura yang berbeda di hutan ini.
“Hamba akan memeriksanya Tuan Putri” Kata Mika tanpa rasa ragu sedikitpun.
“Tidak perlu ! Biar aku saja ! Kau tunggu saja disini sambil makan !” Jawab Qhien Guan cengengesan.
Qhien Guan melangkahkan kakinya menuju semak-semak belukar yang ada disana, ia mulai memeriksa ke dalam semak belukar tersebut.
“Hei kenapa kau bisa disini ?” Ucap Qhien Guan ketika mendapati seorang gadis kecil disana sedang duduk sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.
“Dimana orangtuamu ?” Tanya Qhien Guan kepada gadis kecil tersebut.
“Anak kecil ?” Gumam Mika yang mendengar suara Qhien Guan dari balik semak-semak belukar.
“Wah kakimu banyak sekali ?” Kata Qhien Guan kepada Gadis kecil itu.
“Kaki banyak ?? Jangan-jangan…” Dengan cepat Mika beranjak dari tempatnya, ia menyusul Qhien Guan di balik semak-semak belukar tersebut.
Sesampainya disana, ia telah mendapati Qhien Guan berdiri mematung di hadapan gadis kecil tersebut.
“Tuan Putri !!” Teriak Mika.
“Aku tidak dapat menggerakkan tubuhku” Ucap Qhien Guan.
“Tuan Putri, sebaiknya jangan menatap matanya !! Gadis kecil itu adalah iblis tingkat tujuh, dia bisa membuat tubuh lawannya tidak bergerak hanya dengan menatap matanya” Kata Mika menjelaskan.
“Iblis ? Pantes saja kakinya ada banyak sekali” Ucap Qhien Guan.
Iblis tingkat tujuh adalah sosok gadis kecil berparas cantik yang memiliki delapan kaki. Kemampuannya adalah membuat musuh tidak dapat menggerakkan tubuhnya saat menatap matanya, lalu ia dapat dengan leluasa melenyapkan lawannya pada saat itu juga.
“Tapi kakimu itu merusak penampilanmu ! Kau sangat tidak cocok memiliki banyak kaki ! Bagaimana kalau kakimu di potong saja sebagian, sisakan dua kaki saja !! Pasti lebih cocok” Ucap Qhien Guan kemudian tanpa rasa panik sedikitpun.
“Tuan Putri, berhentilah menatap wajahnya !” Perintah Mika.
“Bagaimana caranya ? Aku tidak bisa melihat kearah lain selain dia” Jawab Qhien Guan.
“Tutup mata saja Tuan Putri !” Kata Mika.
“Oh iya benar !! Kau pintar sekali Mika”
“Pintar ? tapi semua orang kan harusnya tau kalau hanya begini” Gumam Mika.
“Aku tau, pasti Tuan Putri sengaja memujiku agar aku semakin bersemangat” Lanjutnya.
“Tuan Putri, Kau sangat bijaksana !” Ucap Mika kemudian dengan suara lirih.
Qhien Guan pun memejamkan kedua matanya. Di saat bersamaan ia dapat menggerakkan tubuhnya kembali seperti biasa.
"Wahh !! Tubuhku sudah bisa bergerak lagi" Ucap Qhien Guan dengan perasaan riang gembira bagaikan seorang anak kecil yang mendapatkan kado spesial dari ibunya.
"Tuan Putri !! Awas dibelakangmu !!" Tiba-tiba Mika berteriak memberikan sebuah peringatan kepada Qhien Guan.
"Ada apa ?" Tanya Qhien Guan penuh kebingungan.
BAM !!
Satu serangan mengenai tubuh Qhien Guan.
Dubrakk
Tubuh Qhien Guan pun terpental sejauh lima meter.
"Adudududuh sakit sekali" Rintih Qhien Guan sambil memegang pinggangnya.
"Tuan Putri, apa kau baik-baik saja ?" Tanya Mika khawatir.
"Menurutmu bagaimana ? Apa aku terlihat baik ?" Jawab Qhien Guan ketus.
"Ma..Maafkan hamba Tuan Putri !"
"Hoi kau !! Kalau ingin menyerang harusnya ijin dulu !!" Kesal Qhien Guan kepada iblis tingkat tujuh itu.
Tanpa sengaja mata Qhien Guan kembali bertatapam dengan mata iblis tingkat tujuh tersebut membuat tubuhnya tidak dapat di gerakkan kembali.
"Loh !! Tubuhku tidak dapat digerakkan lagi" Ucap Qhien Guan panik.
"Mika !! Apa yang harus aku lakukan ?" Tanya Qhien Guan kemudian.
"Jangan tatap mata iblis itu Tuan Putri" Perintah Mika.
"Hoi hoi ! Kalau aku menutup mata, bisa-bisa aku mati di tangannya" Bantah Qhien Guan.
"Hamba akan bantu memberitahu lokasi iblis itu Tuan Putri, Berhentilah menatap matanya !!" Ucap Mika dengan lantang.
"Jika tidak, dia akan melenyapkan Tuan Putri dalam waktu singkat. Biasanya dia selalu mengincar kepala dan memecahkannya sampai hancur tak berbentuk" Lanjut Mika.
"Hoi, kenapa kau malah membuatku takut ?"
"Ma..Maafkan hamba Tuan Putri, hamba tidak tahu"
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments