Tok Tok Tok
Tampak Asta sedang mengetuk pintu rumah.
Kreeekk
Tak lama kemudian pintu rumah sewa pun terbuka.
“Tuan !!” Ucap Yuno yang melihat Asta pulang dengan raut wajah kecewa.
“Hari ini aku tidak menemukan Penyihir itu” Ucap Asta sembari berjalan menuju meja makan.
“Saya akan membantu mencari Penyihir itu tuan” Kata Loid yang sedari tadi sudah duduk di samping meja makan menanti hidangan makan malam.
“Tidak perlu !! Biar aku saja yang mengatasinya” Jawab Asta.
“Aneh sekali ! Saat aku sedang pergi mencari Penyihir itu, aku bertemu dengan iblis tingkat delapan di sana, mengapa ada iblis disana ?” Lanjutnya.
“Mungkinkah mereka sedang mencari keberadaan batu sihir itu Tuan ?” Tanya Yuno sambil mempersiapkan makan malam.
“Sepertinya begitu ! Tapi dimana dan seperti apa bentuk dari batu sihir itu tidak ada yang tau, bahkan aku sendiri juga tidak dapat mengenali aura dari batu sihir itu” Jawab Asta.
“Lalu bagaimana cara kita menemukan batu sihir itu Tuan ?” Tanya Loid kemudian.
“Aku juga tidak tau. Hanya iblis dan para Penyihirlah yang dapat mengenali aura dari batu sihir itu karena dahulu kala para Dewa menciptakan batu sihir itu hanya untuk para Penyihir” Ucap Asta menjelaskan.
“Namun para iblis sepertinya juga ingin memilikinya” Lanjutnya.
Tak lama kemudian hidangan makan malam telah siap di hidangkan.
Nasi hangat dengan sepotong tempe goreng dan saus.
“Menu makanan kita seperti ini lagi ?” Gerutu Loid.
“Kalau kamu tidak mau makan yasudah tidak usah makan !” Jawab Yuno kesal.
“Hari pertama kita datang kesini, makanan kita juga ini ! Kemarin juga ini, hari ini menunya juga begini ! Setiap hari menu makanan begini ! Padahal semua gajiku sudah kuberikan padamu !” Ucap Loid yang merasa telah bosan dengan menu makanan yang tidak pernah berubah.
“Kau pikir uang tigapuluh ribu cukup untuk makan tiga kali sehari ?! Kita ada tiga orang !! Semua bahan makanan mahal, di dunia ini semua serba mahal” Kesal Yuno.
“Kalau kau tidak percaya, mulai besok kau yang atur keuangan dan memasak untuk kita !!” Lanjutnya.
“Haahh !!” Asta menghela nafas panjang melihat dua Ksatrianya berkelahi hanya karena makanan.
Yuno dan Loid adalah Ksatria terkenal di Kerajaan Langit. Mereka berdua adalah Ksatria yang sangat kuat dan di segani oleh penduduk yang hidup di Kerajaan Langit. Hal itu membuat Asta mengangkat Loid dan Yuno menjadi tangan kanannya.
“Kau harus bekerja lebih rajin ! Uang belanja sudah habis. Kalau kau tidak memberikan uang belanja sekarang, besok kau makan nasi dan garam saja !” Ketus Yuno.
“Kurang rajin apa lagi aku ? Aku sudah bekerja dari pagi sampai sore” Bantah Loid kesal.
“Tapi uang yang kau berikan itu kurang”
“Itu karena kau tidak pandai mengatur keuangan”
“Yasudah mulai besok kita tukar profesi ! Kau yang masak dan mengatur keuangan ! Jangan lupa cuci pakaian dan bersihin rumah juga ! Biar aku yang bekerja mencari uang karena gajimu itu tidak bisa diharapkan sama sekali !”
Seketika rasa lapar Asta hilang ketika melihat kedua Ksatria terhebatnya bertengkar seperti sepasang suami isteri yang sedang adu argumen tentang keuangan rumah tangga.
Kring kring kring
Sebuah telepon dari tante Maya. Dengan cepat Asta pun menjawab telepon tersebut. Sementara Yuno dan Loid terdiam dan tampak bingung menyaksikan Asta yang berbicara melalui sebuah handphone.
“Halo tampan, sedang apa ?” Ucap tante Maya.
“Tidak ada !” Jawab Asta singkat.
“Oh begitu, kamu sudah makan ?”
“Belum !"
“Kenapa ? Tidak ada yang masak ya dirumah ?”
“Ada ! Yuno yang masak”
“Oya ? Yuno temen kamu ya ? Masak apa ?”
“Nasi dan tempe”
“Apa ?? Ya ampun ! Kamu suka bercanda ya, mana mungkin hanya nasi dan tempe saja ! Saya video call boleh ya ?”
“Ya !”
Video call pun dimulai.
“Hai ! Mereka siapa ? Temen-temen kamu ya ? Aduh cakep-cakep banget sih ?” Ucap tante Maya ketika melihat Loid dan Yuno.
Sementara Loid dan Yuno terlihat kebingungan melihat wajah perempuan paruh baya yang berada di dalam layar handphone.
“Mana makanannya ? Coba saya lihat !”
Asta mengarahkan kamera ke menu makanan yang ada diatas meja makan mini.
“Ya ampun ! Kenapa makanannya miris sekali ? Kenapa tidak ada menu makanan lain ?” Ucap tante Maya kemudian.
“Kami tidak punya uang !” Jawab Asta dengan polosnya.
“Memangnya disana tidak ada yang bekerja ?”
“Loid kerja jadi kuli bangunan”
“Ha ? Pria setampan itu kerja jadi kuli ?” Terlihat tante Maya sangat terkejut.
“Kasihan sekali !! Yasudah besok kita ketemu di tempat tadi ya ! Ajak temen kamu itu juga ! Nanti saya kasih kerjaan dan gajinya juga lumayan ! Ya ampun saya sangat tidak tega melihat lelaki-lelaki tampan menderita. Oh iya nanti kirim lokasi kamu ya ! Agar saya dapat mengirim makanan online kesana. Yasudah ya, suami saya sudah datang ! Bye bye ganteng ! Buruan kirim alamat ya !" Ucap tante Maya mengakhiri percakapan.
“Kirim alamat ?” Gumam Asta.
Dengan polosnya Asta mengirim alamat rumah sewa mereka kepada tante Maya.
“Maaf Tuanku ! Kalau boleh tahu, siapa wanita itu ?” Tanya Yuno Penasaran.
“Dia tua sekali ! Sepertinya dia wanita kurang kasih sayang” Ucap Loid.
“Aku tidak tahu ! Dia memberikan aku ini” Asta menunjukkan handphone miliknya kepada Yuno dan Loid.
Tiba-tiba
Tok tok tok
Dengan cepat Yuno membuka pintu rumah, ternyata seorang kurir yang sedang mengantarkan sepaket makanan mewah dari tante Maya.
Tanpa berfikir panjang Asta membuka paket makanan mewah tersebut dan menyantapnya secara bersama-sama.
“Ini baru makanan !” Ucap Loid dengan hati riang.
“Diamlah ! Kita nikmati makanan ini tanpa ada keributan !" Kata Asta.
“Baik Tuan !” Jawab Loid dan Yuno serentak.
Sementara itu di tempat kediaman Alice.
“Kamu bisa gak sih jangan buat aku malu terus ?! Kelakuan kamu tadi siang itu benar-benar buat aku malu tau gak” Ucap Alice kepada Qhien Guan.
Tiba-tiba
“Aura ini ?” Gumam Qhien Guan.
Tampaknya Qhien Guan merasakan aura yang berbeda berada di sekitar rumah. Tanpa berfikir panjang ia pun berlari menuju luar gerbang untuk memastikan aroma aura tersebut.
“KAMU TIDAK DENGAR UCAPANKU YA ?!” Teriak Alice yang kesal melihat Qhien Guan tiba-tiba pergi begitu saja tanpa menghiraukan ucapannya.
“Mau kemana sih ni anak ?” Gumam Alice seraya menyusul Qhien Guan.
Sesampainya di luar gerbang, ternyata Qhien Guan bertemu dengan seorang Penyihir wanita di sana. Penyihir itu memiliki wajah yang rupawan serta rambut panjang nan indah.
“Siapa kau ?” Tanya Qhien Guan kepada Penyihir itu.
“Salam dari hamba Tuan Putri” Ucap Penyihir itu seraya berlutut dan menyembah pertanda memberikan sebuah rasa hormat kepada sang pemimpin.
Alice yang menyaksikan itu hanya bisa diam.
“Hamba Mika Penyihir cahaya ! Hamba telah lama mengembara di negeri ini untuk mencari keberadaan dari batu sihir demi menyelamatkan Kerajaan kita” Ucap Penyihir itu kemudian.
“Hamba merasakan ada aura Tuan Putri disini, jadi hamba menyusul kesini. Mohon maaf atas kelancangan hamba yang telah lancang menemui Tuan Putri secara lansung !” Lanjutnya.
“Ah tidak usah formal begitu ! Lagi pula ini dunia lain, berdirilah !” Jawab Qhien Guan.
“Oh apa kau punya tempat tinggal disini ?” Tanya Qhien Guan.
“Tidak Tuan Putri ! Selama ini hamba berkelana dan tidur di atas pohon serta makan-makanan sisa para manusia”
“Kasihan sekali ! Yasudah mulai sekarang kau boleh tinggal disini dan makan apapun sepuasnya !” Ucap Qhien Guan tanpa meminta ijin terlebih dahulu kepada Alice sang tuan rumah.
“Benarkah ? Hamba sangat berterimakasih Tuan Putri”
“Oi ! Siapa yang mengijinkanmu membawa orang asing kerumah ?” Ucap Alice jengkel.
“Ayo masuklah !” Qhien Guan merangkul pundak Mika dan mengajaknya untuk masuk bersama ke dalam rumah.
“Oi ! Itu rumahku ! Seharusnya kau ijin dulu kalau ingin membawa orang asing” Ucap Alice yang merasa sangat jengkel melihat Qhien Guan mengambil keputusan sebelah pihak.
“Dirumah banyak makanan enak. Mulai sekarang kau tidak perlu susah payah untuk makan !” Ucap Qhien Guan kepada Mika tanpa menghiraukan Alice sama sekali.
“Tuan Putri baik sekali ! Hamba sangat bertrimakasih” Ucap Mika terharu.
“Apa yang kau bicarakan ? Semua yang dirumah itu beli pakai uangku ya !!” Ucap Alice kesal.
“Sudah-sudah pokoknya nanti sampai di rumah kita makan bersama-sama !” Ucap Qhien Guan cengengesan.
“KAU PIKIR SIAPA YANG MENANGGUNG SEMUA BIAYA DIRUMAH ?” Teriak Alice yang merasa jengkel dan emosi diabaikan.
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments