Di suatu tempat, tepatnya di dalam sebuah gedung tinggi tampak seorang wanita sedang berdiskusi di dalam sebuah ruangan bersama dengan seorang lelaki.
“Baik pak ! Saya akan kerjakan tepat waktu” ucap wanita tersebut kepada lelaki yang berada di hadapannya.
Wanita itu bernama Alice, ia adalah seorang sekretaris di perusahaan ini.
Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan terbesar yang ada di dunia. Lelaki yang berdiri dihadapannya saat ini adalah pemilik dari perusahaan ini. Lelaki itu bernama Albert.
Albert adalah sosok lelaki yang memiliki tubuh tinggi, tegap serta wajah yang rupawan. Ia merupakan salah satu pria termuda yang memiliki harta kekayaan puluhan triliyun.
Asetnya berada dimana - mana, serta saham yang ditanamnya juga berada di beberapa perusahaan ternama.
Albert sangat populer dikalangan wanita, banyak wanita yang menginginkannya menjadi seorang kekasih, namun sikap dingin dan acuh tak acuh membuat para wanita takut untuk mendekatinya.
Sejak kecil, tepatnya di usia sebelas tahun, Albert telah hidup sebatang kara. Ia tidak memiliki keluarga bahkan kekasih sekalipun.
Kisah hidupnya semasa kecil dipenuhi dengan luka dan beban yang cukup berat. Hal itulah yang membuat dirinya sangat jarang tersenyum sehingga membuat orang lain memandangnya sebagai pria dingin yang sangat sulit didekati.
“Kalau begitu kamu sudah bisa pergi sekarang ! Saya percayakan dokumen itu kepadamu” ucap Albert kepada Alice sekretarisnya.
“Baik pak ! Saya permisi !” jawab Alice, lalu pergi meninggalkan ruangan tersebut.
Sesaat Alice melihat jam pada handphonenya, ternyata sudah waktunya untuk istirahat bekerja. Ia pun bergegas menuju kantin kantor untuk membeli secangkir kopi.
Alice merupakan sosok wanita yang berparas cantik, tubuhnya yang lansing serta rambut panjangnya yang terurai sangat indah membuat dirinya tampak mempesona bagaikan seorang model papan atas.
Selain itu ia juga sosok wanita pekerja keras dan sangat pintar, bisa dikatakan ia adalah wanita yang sempurna.
Namun kesempurnaanya itu membuat banyak wanita iri terhadap dirinya sehingga ia tidak memiliki satu orangpun teman akrab di dunia ini.
Alice juga memiliki masa kecil yang pahit. Hampir sama dengan kisah Albert, bedanya Alice sudah hidup sebatang kara sejak usia enam tahun.
Kedua orangtuanya membuang dirinya karena ia dianggap sebagai anak pembawa masalah. Hal itu juga yang menjadi salah satu faktor membuat ia tidak percaya diri untuk dekat dengan siapapun.
Bahkan hingga saat ini Alice masih memilih untuk menjalani segala sesuatunya dengan sendiri tanpa bantuan oranglain walaupun ia sering membutuhkan pertolongan orang lain.
Di sebuah taman yang berada di dalam gedung tinggi tampak Alice sedang duduk sendiri sembari memegang secangkir kopi yang telah di belinya dari kantin kantor.
“Pak Albert, apa kau tidak pernah merasa kesepian sepertiku ?” ucap Alice sembari manatap secangkir kopi yang berada didalam genggamannya.
“Apa ada cara mengatasi kesepian di dunia ini ?" Tampak Alice sedang meratapi nasibnya yang begitu malang, ia merasa bahwa hidup tidak adil untuk dirinya.
Sejenak Alice memalingkan pandangannya kedepan.
Namun
Kreeekk..
Sebuah tangan muncul di udara.
Secara spontan Alice pun berdiri ketakutan. Tanpa disadari secangkir kopi yang dibelinya tadi terlepas dari genggamannya membuat kopi itu tumpah membasahi lantai. Ia tampak sangat terkejut menyaksikan kejadian aneh yang baru pertama kali dilihatnya.
Kreekkk..
kreeekk..
Kini muncul setengah badan manusia, perlahan-lahan menjadi sosok manusia yang utuh.
Gedebuk !
Seketika Alice terjatuh di lantai, wajahnya shock pucat pasi, kakinya terasa kaku membuat ia tidak dapat beranjak dari tempat ini.
Seketika itu pula aura dingin muncul menyelimuti tempat ini. Tak lama kemudian sosok wanita cantik telah berdiri di hadapannya.
Sosok itu adalah Qhien Guan yang baru saja menyebrangi portal buatan Ratu, ibunya.
“Hah ! Mama !!” Qhien Guan menoleh ke belakang melihat portal sudah tertutup dan menghilang tanpa jejak.
“Hiks.. Hiks…” Ia pun menangis di dalam keputusasaan.
“Si..Siiss… Siapa kamu ?” tanya Alice terbata-bata.
Mendengar itu, seketika Qhien Guan menghentikan tangisannya, lalu menoleh kearah Alice sembari memasang kuda-kuda dan siap menyerang kapanpun.
Sorotan matanya juga berubah menjadi sangat tajam. Sihir kecil pun telah dikeluarkan dalam tangannya bersiap untuk melancarkan serangan.
Namun
Deg !!
Seketika keduanya tampak tercengang menyaksikan penampilan yang sangat berbeda satu sama lain.
Alice mengenakan pakaian kemeja kerja serta rok sepan pendek, sedangkan Qhien Guan masih mengenakan pakaian jaman dahulu kala, yang sekarang hanya di gunakan untuk cosplay anime saja.
“Pakaian apa yang dipakai wanita ini ?” batin Qhien Guan dan Alice secara bersamaan.
“Mengapa ia memakai baju seperti itu ? Apa dia kekurangan benang ? Kasian sekali ! Pasti dia sangat miskin” batin Qhien Guan, ia menduga bahwa Alice adalah manusia paling miskin di dunia ini.
“Bajunya terlihat kuno sekali ! Ah mungkin dia seorang pesulap !” sedangkan Alice menduga bahwa Qhien Guan adalah seorang pesulap yang sedang melakukan trik sulap di hadapannya.
“Tapi dari mana dia muncul ? Apa trik sulap sehebat itu ?” batinnya kemudian.
Tiba-tiba
“Apa kau ingin membunuhku ?” lantang Qhien Guan sembari memasang kuda - kuda sempurna bersiap menyerang kapanpun.
“Oh !!” Secara perlahan Alice berdiri dan membersihkan pakaiannya yang telah kotor.
Namun
Syuuuttt !!
Gerakan Alice membuat Qhien Guan sangat waspada, ia pun melompat mundur beberapa meter kebelakang menjauhi Alice.
“Kalau kau ingin membunuhku, akan aku ladeni dengan senang hati !" Qhien Guan mengangkat tangannya yang telah dibalut dengan sihir dan mengarahkannya kepada Alice.
“Maaf, aku tidak ada waktu untuk bermain. Silahkan lakukan trikmu di tempat lain !” jawab Alice dengan sangat tenang.
“APA MAKSUDMU ???!!” Bentak Qhien Guan, dalam sekejab pupil bola matanya berubah menjadi mengecil sebagai tanda kemarahannya
“Ada apa denganmu ? Kenapa kau membentakku ? Aku tidak punya waktu untuk meladenimu !” Mendengar itu, Alice menjadi kesal, ia pun memutuskan untuk pergi meninggalkan Qhien Guan yang dianggap sebagai pesulap wanita.
“AAPAAA ??! Kau pikir aku lemah ??! Aku bisa mengalahkanmu disini !” Qhien Guan yang merasa diremehkan mencoba menantang Alice dengan tegas.
“Ya ya ya ! Terserah kau saja ! Lakukan sesukamu !” Namun Alice hanya menjawab pertanyaannya dengan santai, lalu pergi meninggalkan tempat itu.
“Pesulap sekarang suka maksa-maksa, membuatku kaget saja” kesalnya sembari melangkah jauh.
“HEI KEMARI KAU !!” teriak Qhien Guan.
“Cih ! Benar-benar membuatku jengkel” ucap Alice kesal sembari tetap melangkah meninggalkan tempat tersebut.
“Siapa dia ? Kenapa dia tidak menyerangku ?” Qhien Guan menyimpan kembali sihir yang telah dikeluarkannya, pupil matanya pun kembali normal seperti semula.
Ia tampak bingung melihat sikap Alice yang tidak menghiraukannya sama sekali.
“Tapi meskipun begitu, aku tetap harus waspada !” ucapnya kemudian.
“Hah ?!!” Tanpa sengaja pandangan Qhien Guan tertuju pada tumpahan kopi yang berada di lantai.
“Air berwarna hitam ?” Qhien Guan tampak bingung, ia pun membungkukkan tubuhnya dan mencoba mencari tahu kopi tersebut dengan cara menciumi aromanya.
“Sepertinya air ini bukan untuk diminum !” Ia mencoba menyentuh kopi itu dengan jarinya telunjuknya, lalu mencoba untuk mencicipi kopi tersebut.
Tiba-tiba
“Jangan lakukan itu !” Albert muncul dari belakang membuat Qhien Guan menghentikan aksinya.
Qhien Guan pun terkejut, sorotan matanya kembali tajam.
“Aku tidak menyadari langkah kaki musuh” gumamnya.
“Aku bisa membelikanmu kopi yang baru jika kau mau !” Albert mencoba menawarkan secangkir kopi yang baru untuk Qhien Guan.
Namun
Whooossshhh !!
Seketika Qhien Guan melompat jauh ke depan dan berhadapan secara lansung dengan Albert. Lalu ia memasang kuda-kuda untuk melancarkan serangannya.
Tingkah laku Qhien Guan membuat Albert terkejut. Wajar saja, Qhien Guan tiba-tiba melompat dan jarak lompatannya cukup jauh bagaikan seorang ninja yang tak terkalahkan.
“Ha ?? Pakaian apa yang digunakan pria itu ?” Qhien Guan tampak heran menyaksikan penampilan Albert yang mengenakan setelan jas rapi.
Ia menatap Albert dari ujung kepala hingga ujung kaki dengan posisi tubuh masih dengan kuda-kuda yang sempurna.
Begitu juga sebaliknya, Albert juga tercengang melihat Qhien Guan yang melompat cukup jauh.
Selain itu, ia juga tampak kebingungan menyaksikan Qhien Guan mengenakan pakaian yang sangat aneh.
“Wanita itu melompat jauh sekali” batinnya Albert.
“Apa kau semiskin itu ? Kau harus bekerja keras untuk bertahan di dunia ini” ucap Albert kemudian, ia menduga bahwa Qhien Guan adalah wanita miskin yang tidak mampu membeli secangkir kopi, sehingga membuat ia harus memungut kopi yang telah tumpah ke lantai.
“MAU APA KAU ?!” bentak Qhien Guan sembari mengeluarkan sihirnya.
“Ah mungkin saja wanita ini sedang sakit jiwa !” Albert yang kebingungan kini menduga bahwa Qhien Guan adalah wanita yang sedang mengalami sakit jiwa.
“Maaf !! Bukan maksud saya membuatmu kaget, tetapi jika kau ingin kopi, aku bisa membelikannya untukmu !” ucapnya kemudian kepada Qhien Guan.
“Mungkin dia dulunya adalah seorang atlet, bisa saja kekalahan yang membuatnya gila” Albert menduga-duga di dalam pikirannya tentang Qhien Guan.
Bersambung…
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments