Kriing..Kring
Telepon kantor yang berada diatas meja Alice berdering, membuat Qhien Guan merasa penasaran dan mencoba mendekati telepon tersebut.
Tanpa menunggu lama Alice pun mengangkat telepon itu.
“Selamat siang dengan saya Alice !!”
Qhien Guan yang sangat penasaran ikut menempelkan telinganya pada telepon tersebut.
“Ke ruangan saya sebentar !!” Terdengar suara seorang lelaki dari dalam telepon tersebut yang tak lain adalah Albert.
Sedangkan Qhien Guan yang tidak mendengar suara apapun dari telepon terlihat sangat kebingungan.
“Baik pak !!” jawab Alice lalu menutup teleponnya.
Alice pun menyusun berkas-berkas yang berada di atas meja kerjanya. Ia membawa beberapa berkas penting untuk diberikan kepada Albert.
Sementara Qhien Guan yang tidak mengetahui apapun tetap mengikuti Alice dengan wujud yang tidak terlihat.
Tak berapa lama, Alice telah sampai di ruangan Albert.
“Permisi pak !” ucap Alice sembari mengetok pintu ruangan Albert.
“Masuk !!” Sahut Albert dari dalam ruangan.
Alice pun membuka pintu itu lebar - lebar, lalu perlahan masuk ke dalam ruangan itu.
Deg !
Seketika Qhien Guan tampak terkejut ketika mendapati wajah Albert di dalam ruangan tersebut.
“Ha ??!! Dia kan laki-laki yang telah memberikan kopi kepadaku tadi” batin Qhien Guan.
Alice pun melangkah masuk ke dalam ruangan itu, di ikuti oleh Qhien Guan dalam wujud tidak terlihat.
“Apa kamu sudah membaca laporan yang saya berikan tadi ?" tanya Albert kepada Alice.
“Sudah pak !! Saya sudah membaca semua isi laporannya dan sudah mempelajarinya” jawab Alice dengan penuh percaya diri.
“Bagus !! Sepertinya tidak sia-sia saya mengangkatmu menjadi sekretaris saya” kata Albert kemudian.
Tampak Alice dan Albert sedang berbincang-bincang membahas dokumen yang telah diberikan Albert tadi pagi. Sedangkan Qhien Guan terlihat sedang asik memperhatikan se-isi ruangan Albert.
“Waahh.. Benda apa ini ?” Qhien Guan tampak takjub ketika menyaksikan benda berbentuk bumi terpajang disana, benda itu adalah Globe dunia.
Saat sedang asik melihat-lihat isi ruangan, tanpa sengaja tatapan Qhien Guan tertuju pada sebuah gelas berisi kopi yang berada di atas meja Albert.
Meski kopi yang dilihatnya itu tersisa setengah gelas lagi, namun Qhien Guan yang sudah terlanjur menyukai kopi lansung menyeruput habis kopi tersebut tanpa rasa ragu sedikitpun.
“Aahhh.. Air di dunia ini memang sangat enak !” ucal Qhien Guan, lalu meletakkan kembali gelas yang telah kosong itu ke atas meja seperti semula.
“Kalau begitu kamu sudah boleh pergi !! Dokumennya saya beri waktu satu minggu dari sekarang !! Jadi kamu bisa lebih teliti untuk mengerjakannya” kata Albert kepada Alice.
“Baik pak saya permisi !!” jawab Alice singkat.
“Hm ?” Qhien Guan yang mendengar itu lansung bersiap untuk pergi bersama dengan Alice.
Alice pun meninggalkan ruangan itu bersama dengan Qhien Guan masih dalam wujud tidak terlihat.
Sesaat setelah Alice pergi, ingin rasanya Albert menikmati secangkir kopi yang telah dibelinya dari kantin kantor.
Namun
“HHAAAHH ??” Albert terkejut tiba-tiba saja gelasnya telah kosong.
“Kenapa tiba-tiba kosong ? Apa kopinya tumpah ?” Albert mencoba memastikan dengan cara memeriksa tumpahan kopi di kolong meja kerjanya.
“Tidak ada bekas tumpahan kopi” gumamnya kemudian setelah mendapati kolong meja kerjanya tampak bersih tanpa ada tumpahan apapun.
Albert semakin bingung, ia sangat yakin bahwa gelasnya tadi masih terisi kopi meski tinggal setengah gelas lagi.
“Ahh sanking banyaknya beban pikiranku, aku sampai lupa kalau aku telah menghabiskan kopinya” ucapnya kemudian, tampaknya ia tidak ingin mengambil pusing masalah kopi yang telah habis begitu saja.
Sementara itu
Alice yang telah sampai di ruangannya lansung bergegas mengerjakan kembali dokumen yang telah dipercayakan Albert kepadanya.
Sedangkan Qhien Guan yang sedari tadi mengikutinya tampak merasa sedikit lelah. Ia memilih untuk duduk di sofa yang berada di dalam ruangan itu seraya memperhatikan Alice bekerja.
“Hm, mereka ini sebenarnya ngapain ya ?” ucap Qhien Guan penasaran.
“Dari tadi urusin kertas-kertas, apa pentingnnya kertas itu ?” ucapnya lagi.
“Dan benda apa yang digunakannya itu ?” Sesaat pandangan Qhien Guan tertuju pada komputer yang digunakan oleh Alice.
“Kalau gak salah, laki-laki itupun memilikinya. Sebenarnya Kerajaan apa ini ?” ucapnya kemudian.
“Hoooaaammm !! Aku lelah sekali, dari Kerajaan pergi ke negeri ini lalu mengikuti wanita itu yang tidak jelas pekerjaannya”
“Lebih baik aku istirahat sebentar saja. Untuk berjaga-jaga, aku akan keluarkan sihir pembangun tidurku”
Qhien Guan mengeluarkan seekor burung pipit transparan sebagai alarm untuk membangunkannya jika Alice bergerak meninggalkan ruangan.
“Nah !! Akhirnya aku bisa tidur dengan tenang” Qhien Guan pun mencoba memejamkan matanya.
Tak butuh waktu lama, ia sudah tertidur pulas. Ia tidak perlu takut jika Alice meninggalkannya sewaktu-waktu karena ada burung pipit yang akan segera membangunkannya jika Alice beranjak dari kursinya.
Qhien Guan memilih untuk mengikuti Alice karena Alice adalah manusia pertama yang ia temui di negeri ini.
Sementara itu di suatu tempat tampak tiga orang pria yang baru saja menyebrang ke dunia ini melalui sebuah portal seperti yang digunakan Qhien Guan saat menyebrang sebelumnya.
Ketiga pria tersebut adalah Ksatria dari Kerajaan Langit. Salah satu diantara mereka adalah pemimpin Kerajaan Langit, bisa disebut juga sebagai Raja.
Ketiga Ksatria Langit tersebut tampak masih menggunakan pakaian kuno dan atribut perang yang lengkap.
“Aku yakin dia pasti menyebrang ke dunia ini” ucap seorang lelaki diantara mereka yang bernama Asta.
Asta adalah Ksatria yang gagah dan berani. Selain rupanya yang sangat indah dan menawan, ia juga sangat bijaksana dan berwibawa. Hal itulah yang membuat ia pantas menjadi seorang Raja di Kerajaan Langit.
“Hamba bisa merasakan jiwanya di negeri ini Tuan !!” kata pria lainnya bernama Yuno, ia adalah salah satu Ksatria kepercayaan Asta.
“Benar !! Hamba juga bisa merasakan jiwa dari putri Penyihir itu Tuan” sambung pria lainnya yang bernama Loid. Loid juga termasuk Ksatria kepercayaan Asta.
Loid dan Yuno adalah Ksatria terkuat yang di pilih Asta untuk menjadi tangan kanannya. Maka dari itu kemana pun Asta pergi, Loid dan Yuno akan selalu berada di sisinya.
Loid menguasai sihir pembuka portal untuk menyebrang ke dunia mana saja. Hal itu yang mewajibkan ia untuk ikut bersama Asta sebagai kendaraan kedunia lain.
Sedangkan Yuno adalah Ksatria paling pintar diantara Ksatria lainnya. Yuno juga sangat pandai dalam menyusun strategi sehingga ia harus ikut menyebrang bersama Asta untuk menyusun rencana dalam penangkapan putri Penyihir yang hilang dari Kerajaannya dalam medan perang, bahkan ide untuk menyebrang ke dunia ini termasuk salah satu ide dari Yuno.
“MAMAA.. MAMA.. LIHAT MEREKA KEREN SEKALI, SEPERTI KSATRIA YANG ADA DI ANIME” teriak anak kecil kegirangan ketika menyaksikan Asta dan kedua pengawalnya yaitu Yuno dan Loid.
Ternyata teriakan anak kecil itu mampu menarik perhatian manusia yang berada disana, sehingga dalam sesaat, seluruh mata pun memandang para Ksatria Langit itu.
“Waahh !! Sepertinya ada pertunjukan cosplay di sekitar sini” ucap lelaki asing yang sedang berkumpul bersama teman-temannya.
“Tuan, dunia ini aneh sekali” kata Yuno.
“Benar Tuan, dunia ini sangat berbeda dengan Kerajaan kita dan para Penyihir” sambung Loid.
“Kita harus menyimpan pedang kita agar tidak terlihat aneh !! Kita juga harus segera mempelajari bahasa mereka” ucap Asta.
“Sepertinya kita harus mencari tempat yang sepi dan menculik satu orang untuk dapat mempelajari bahasa dan cara mereka hidup di dunia ini Tuan” kata Yuno.
“Kamu benar, ayo pergi !” Perintah Asta.
“Baik Tuan !” Jawab Yuno dan Loid serentak.
Asta dan kedua pengawalnya pun pergi dari tempat yang ramai itu dengan berjalan kaki.
Di sepanjang jalan mereka tampak menjadi sorotan semua orang dikarenakan penampilan mereka yang berbeda dengan penampilan manusia pada umumnya.
“Waaaahhh mereka manis sekali !!" Kata salah seorang wanita yang telah mereka lewati.
“Apa aku boleh mengambil foto denganmu ?” Tanya seorang wanita lainnya kepada Asta.
“HEI !! JANGAN MENDEKATI TUANKU SEMBARANGAN” Bentak Yuno.
“ITU BENARR !!!” Di dukung oleh Loid.
“Aku ingin mengambil foto denganmu !!” Ucap seorang wanita lainnya kepada Asta.
“MENYINGKIRLAH DARI TUANKU DASAR MANUSIA TIDAK PUNYA SOPAN SANTUN” Kesal Loid.
“Sepertinya dunia ini harus di musnahkan juga !!” Ucap Yuno kesal.
“Jaga emosimu Yuno ! Kita tidak ada urusan dengan dunia ini” Kata Asta mencoba menenangkan Yuno.
“Maafkan hamba tuanku !! Hamba tidak suka melihat mereka yang mendekati Tuan sembarangan” Ucap Yuno.
“Itu benar Tuan !!” Sambung Loid dengan penuh emosi membuat tubuhnya mengeluarkan asap sesaat.
“Biarkan saja !! Kita fokus mencari Penyihir yang telah kabur itu !!” Kata Asta.
“Baik tuan !!” Jawab Yuno dan Loid serentak.
Sepanjang perjalanan banyak sekali orang-orang yang ingin megambil sebuah foto bersama mereka. Banyak pula wanita yang terpesona dengan ketampanan mereka yang berkilau.
Ya semua penghuni Kerajaan Langit memiliki keindahan yang tidak ada tandingannya. Kecantikan dan ketampanan mereka sangat memukau dan bersinar di bandingkan dengan mahkluk hidup lainnya.
Setelah berjalan cukup jauh, akhirnya mereka menemukan sebuah rumah yang hanya memiliki satu orang penghuni.
Tanpa berfikir panjang, mereka pun masuk ke dalam rumah tersebut dan membuat penghuni rumah itu tertidur sesaat agar mereka dapat menggunakan sihir untuk masuk ke dalam otak manusia tersebut demi mempelajari bahasa dan cara hidup di dunia ini.
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments