Mentari pagi telah bersinar dengan terangnya, cuaca hari ini juga terlihat begitu cerah. Kejadian tadi malam bagaikan sebuah mimpi yang telah dilupakan begitu saja.
“Aku akan berangkat kerja dulu ! Tolong jaga rumah sebaik mungkin !" Ucap Alice kepada Qhien Guan dengan suara nyaring.
“Oh iya, kamu sudah siapkan sarapan dan bekal untukku kan ?” Tanya Alice kemudian.
“Sudah selesai, kau tenang saja !” Teriak Qhien Guan dari dapur.
Mendengar itu, Alice pun lansung menuju ke dapur.
“Mana sarapannya ?” Alice duduk di dekat meja makan.
“Ini sarapannya !” Dengan bangga Qhien Guan menghidangkan hasil masakannya di atas meja makan.
Jlep
Sepiring nasi berwarna hitam dan telur mata sapi berwarna hitam telah di hidangkan di hadapan Alice.
“Serba hitam ?” Alice terdiam sesaat ketika melihat hidangan yang tampak menyeramkan itu.
“Ya, aku membuat ini karena dapat ide dari iblis tadi malam. Tubuh iblis itu berwarna merah, jadi aku buat masakan ini berwarna hitam khusus untuk teman baruku” Kata Qhien Guan menjelaskan.
“Makanan ini aku beri nama sarapan iblis perang. Oh iya, nasi ini aku buat pake air kental berwana hitam ini loh” Ucap Qhien Guan seraya menunjukkan sebuah botol berisi kecap kepada Alice.
“Aku tuang saja semua khusus untukmu. Lalu aku bakar dengan sihirku, keren kan ?” Dengan bangga Qhien Guan menjelaskan kepada Alice.
“BAGAIMANA CARAKU MEMAKAN INI ??!!” Ucap Alice kesal.
“Hm ? Kau tidak mau memakan ini ?” Tanya Qhien Guan.
“Kau lihat saja tampilannya !! Menyeramkan sekali”
“Justru tampilannya sangat kreatif, aku mendapat inspirasi dari iblis tadi malam ! Bagaimana ideku ?? Aku sangat keren kan ?”
“Cih !! Keren dari mananya ?” Kesal Alice.
“Oh iya, tentang iblis tadi malam” Seketika Alice mengingat iblis yang datang tadi malam ke rumahnya.
Pada malam itu Qhien Guan telah menceritakan semua hal yang telah terjadi dirumahnya termasuk iblis tingkat Sembilan dan manusia kambing yang telah datang ke tempat kediamannya. Ia juga menjelaskan tentang Asta dan dirinya serta konflik apa yang sedang di alami oleh Kerajaan Penyihir dan Kerajaan Langit.
“Kata manusia kambing, batu sihir itu ada disini tapi aku tidak tahu jelasnya dimana, karena aku tidak mengenal seperti apa auranya” Ucap Qhien Guan tadi malam kepada Alice.
“Jadi iblis itu datang kesini untuk mencari batu sihir itu ? Tapi seperti apa bentuknya ?” Batin alice.
“Oi..Oi..Oi..” Qhien Guan melambaikan tangannya di depan wajah Alice.
“Eh.. Aku sampai melamun” Gumam Alice.
“Apa yang kau fikirkan pagi-pagi begini ? Cepat habiskan sarapanmu !” Perintah Qhien Guan.
“Habiskan bagaimana ? Ini sama sekali tidak terlihat seperti sarapan !” Ucap Alice seraya melihat hidangan yang disediakan oleh Qhien Guan kepadanya.
“Ya ampun !! Kau ini memang tidak pernah bersyukur”
“Jangan pernah bilang seperti itu ya !! Sudah jelas ini tidak bisa dimakan” Kesal Alice.
“Jika kau membuang makanan seperti itu, Dewa akan marah dan kau tidak akan bisa makan lagi selamanya” Ucap Qhien Guan tegas.
“Cih ! Baiklah aku akan makan hidangan monster ini”
Dengan sangat terpaksa Alice mulai melahap hidangan yang disediakan oleh Qhien Guan.
Satu sendok nasi berwarna hitam telah di layangkannya ke dalam mulutnya.
Huueekk
Alice hampir muntah setelah mencicipi hidangan tersebut.
“Ada apa dengan wajahmu ?” Tanya Qhien Guan.
Wajah Alice tampak membiru, ia terlihat sedang membendung makanan di dalam mulutnya.
“Hoi hoi !! Memuntahkan makanan akan membuatmu miskin sampai tujuh kehidupan selanjutnya loh” Kata Qhien Guan.
Mendengar itu, dengan terpaksa Alice menelan seluruh makanan yang telah di bendungnya dengan bantuan segelas air tawar yang ada di atas meja.
“INI SEBENARNYA MAKANAN APA ? RASA NASINYA SEPERTI KECAP, TELURNYA JUGA PAHIT” Gerutu Alice.
Qhien Guan menghela nafas “Kalau kau di Kerajaanku, kau pasti sudah di hukum mati jika menghina makanan !” Jawab Qhien Guan.
“COBA KAU MAKAN SAJA SENDIRI MASAKANMU INI !” Teriak Alice geram.
“Dimana bekal untukku ? Aku mau lansung pergi saja !” Ucap Alice kemudian.
“Oh sebentar !” Qhien Guan mengambil bekal yang telah di sediakannya tadi.
“Ini bekal untukkmu ! Aku membuat sedikit hiasan agar selera makanmu bertambah hehehe” Ucap Qhien Guan masih dengan perasaan bangga, ia menunjukkan bekal buatannya kepada Alice.
Lagi-lagi Alice terkejut ketika melihat tampilan bekal tesebut. Bentuknya tiga kali lipat lebih menyeramkan dari pada sarapan yang ada di hadapannya.
“Nasi ekstra hitam ? Ada mata, hidung dan mulut juga” Gumam Alice ketika melihat nasi berwarna hitam pekat yang dihiasi dengan saus merah.
“Bahkan telurnya juga hitam, bisa-bisa aku mati muda kalau memakan makanan seperti ini” Ucapnya kemudian.
Tanpa mengeluarkan sepetah katapun, Alice pergi meninggalkan meja makan.
“Hei ! Apa kau tidak mau membawa bekal ini ?” Tanya Qhien Guan.
“Makan saja sendiri !"
“Oh baiklah”
Qhien Guan pun duduk dan menyantap makanan tersebut. Satu suap di layangkan ke dalam mulutnya.
Glek
Tiba-tiba ia menelan makanan itu tanpa mengunyahnya terlebih dahulu.
“Ini benar-benar tidak enak” Ucap Qhien Guan.
“Aku pergi dulu” Alice berpamitan untuk pergi bekerja.
“Iya, hati-hati ya !” Jawab Qhien Guan.
Alice pun menuju mobil dan menyalakan mesin mobilnya.
“Tunggu dulu, kalau aku meninggalakannya dirumah, bisa-bisa rumahku hancur dibuat si bodoh itu” Batin Alice.
“Huufftt aku terpaksa harus membawanya” Ucapnya kemudian.
“Aku akan minta ijin kepada pak Albert nanti, atau aku akan meninggalkannya di taman saja” Ucap Alice.
Akhirnya Alice turun dari mobil dan menjemput Qhien Guan.
“Ah senang sekali, aku bisa naik kuda ini lagi” Ucap Qhien Guan dengan riang.
“Ingat ya, kamu jangan sampai membuat kekacauan di kantor !” Kata Alice.
“Oh baiklah” Jawab Qhien Guan singkat.
“Aku kira bakalan dapat keuntungan jika dia tinggal dirumah, ternyata malah repot begini” Gerutu Alice.
Sementara itu di tempat kediaman para ksatria langit.
“Tuan ! Hamba sudah mendapatkan pekerjaan di dunia ini” Ucap Loid.
“Hamba mendapat pekerjaan membantu manusia membangun rumah, hamba rasa itu sangat mudah” Ucapnya lagi.
“Tapi penghasilanmu itu kecil sekali ! Untuk memenuhi kebutuhan bertiga tidaklah cukup” Kata Yuno kepada Loid.
“Aku sudah menemukan keberadaan Penyihir itu” Ucap Asta yang membuat Yuno dan Loid kaget.
“Penyihir itu tinggal tidak jauh dari sini. Dia di lindungi oleh manusia, kita harus membawa penyihir itu secara diam-diam tanpa melukai manusia !” Kata Asta menjelaskan.
“Hari ini aku akan pergi ke tempat Penyihir itu” Ucapnya lagi.
“Hamba akan ikut bersamamu Tuan” Jawab Yuno.
“Hamba juga akan ikut untuk menangkap Penyihir itu Tuan” Sambung Loid.
“Kita tidak boleh gegabah ! Biarkan aku menyeledikinya dahulu ! Lakukanlah tugas kalian masing-masing untuk sementara waktu !!” Jawab Asta.
“Baik Tuan” Jawab Loid dan Yuno serentak.
“Lebih baik Tuan mengisi tenaga terlebih dahulu ! Pagi ini hamba memasak nasi dan telur kecap” Kata Yuno yang memiliki tugas mengurus rumah dan mengatur keuangan.
Mereka menikmati sarapan pagi secara bersama di atas meja makan mini.
Kehidupan para ksatria langit sangat sederhana, berbeda dengan kehidupan Qhien Guan yang hidup penuh kemewahan bersama Alice.
Setelah selesai menikmati sarapan di pagi hari, Asta pun pergi ke tempat kediaman Alice demi mencari Qhien Guan. Sementara Loid pergi bekerja menjadi seorang kuli bangunan di dekat tempat tinggal mereka.
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments