Tanpa terasa waktu begitu cepat berputar. Hari pun sudah sore, jam di dinding telah menunjukkan pukul lima sore menandakan bahwa jam untuk bekerja telah usai. Kini waktunya kembali ke rumah untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan orang-orang yang dicinta.
Tampak jalanan sudah mulai padat, mobil-mobil berbaris rapi di jalan raya seperti sedang mengantri sembako dari pemerintah setempat. Semua orang berlomba untuk sampai ke rumah masing-masing, hal inilah yang membuat jalan raya menjadi macet.
Suasana di Kantor Alice pun sudah mulai terasa sepi. Banyak orang telah meninggalkan ruangan dan kembali kerumah masing-masing. Ada pula yang pergi bersenang-senang dahulu bersama teman satu kantor.
“Waahh ternyata sudah sore, sepertinya aku harus melanjutkan pekerjaan ini besok saja” Alice membereskan dokumen-dokumen yang ada di atas meja kerjanya.
Burung pipit yang menyaksikan itupun lansung membangunkan Qhien Guan saat itu juga.
“Putrii.. Putrrii.. Waktunya bangun !! Putri waktunya bangun !! Putri waktunya bangun !! Putri waktunya bangun !!” ucap burung pipit itu berulang kali.
“Berisikkkk !!” kesal Qhien Guan, lalu melanjutkan tidurnya.
“Putri waktunya bangun!! Putri waktunya bangun! Putri waktunya bangun!" ucap burung pipit lagi, membuat Qhien Guan merasa sedikit kesal.
“Aaahhh seharusnya aku tidak mengeluarkanmu!” Dengan kesal Qhien Guan menyimpan sihir burung pipit itu.
Tiba - tiba
Dubraakk
Satu file dari meja Alice terjatuh. Secara spontan Qhien Guan lansung menoleh kearahnya.
“Owh !! Ternyata wanita itu sudah ingin pulang, pantes saja burung pipit sialan itu berisik sekali” gumam Qhien Guan, sesaat ia merasa bersyukur karena telah menggunakan jasa burung pipit yang sudah membangunkannya dari tidur singkatnya itu, meskipun sihir burung pipitnya itu terasa sangat mengganggu telinganya.
“Yaahh meskipun sihir itu membuatku kesal tapi berguna juga untuk hal yang tidak penting begini” ucapnya kemudian.
“Kog bisa jatuh sih ?” kata Alice sedikit kebingungan menyaksikan file itu terjatuh tanpa sebab. Tanpa menunggu waktu lama, iapun membereskan file yang telah terjatuh itu.
Setelah semua file itu selesai di bereskan olehnya, dengan cepat ia melangkah keluar dari ruangan itu dan mengunci pintu ruangannya rapat - rapat agar tidak ada orang lain yang dapat masuk kedalamnya untuk mengotak-atik ruang kerjanya disaat ia tidak ada.
Hal itu dilakukannya agar berkas - berkas rahasia yang telah dipercayakan Albert kepadanya tersimpan aman disana.
Setelah itu iapun bergegas menuju parkir mobil bersama Qhien Guan yang masih menggunakan sihir tidak terlihat.
Qhien Guan adalah penyihir terhebat di Kerajaannya. Ia mampu melakukan sihir tanpa batas waktu. Selain itu, ia juga menguasai seluruh elemen sihir yang ada di dunia, berbeda dengan Penyihir lainnya yang hanya mampu menguasai satu elemen saja.
Sesampainnya di tempat parkir, Alice menekan sebuah tombol yang ada pada kunci mobilnya untuk mencari tahu letak posisi mobilnya.
“Oh disitu rupanya” gumam Alice ketika mendengar suara dari mobilnya.
Qhien Guan yang tidak mengerti apapun terlihat sedikit kebingungan, namun ia tetap memilih untuk mengikuti Alice dalam mode tidak terlihat.
“Benda apa lagi itu?” gumam Qhien Guan ketika menyaksikan deretan mobil yang terparkir rapi disana.
“Benda aneh apa yang ada disini? Banyak sekali!!” gumamnya lagi.
Qhien Guan yang masih dipenuhi dengan rasa penasaran hanya bisa mengikuti Alice secara diam-diam. Bahkan ia tidak ingin terpisah dengan Alice karena menurutnya Alice adalah satu-satunya yang akan dijadikannya sumber informasi untuk mengenal dunia ini dengan baik.
Setibanya di lokasi, dengan cepat Alice membuka pintu mobilnya dan bersiap untuk masuk ke dalamnya.
Namun tiba-tiba
Wussshh
Qhien Guan menerobos masuk mendahului dirinya melalui pintu yang baru saja dibukanya.
“Hah?! Apa yang barusan lewat?” Alice tampak kaget ketika merasakan hembusan angin yang terasa seperti menyenggol dirinya.
Ia mencoba melihat ke sekelilingnya tetapi tidak ada seorangpun yang ia temukan disana.
Tanpa berpikir panjang Alice pun masuk ke dalam mobilnya. Ia duduk terdiam sembari memikirkan apa yang baru saja melewatinya.
Seketika ia teringat ucapan beberapa orang di kantornya seminggu yang lalu.
***
Satu minggu lalu terdapat sekelompok orang sedang duduk berdiskusi di luar jam kerja.
“Kemarin kata ibu sebelah kantor kita itu, ada perempuan menangis di parkiran” ucap salah seorang wanita dalam kelompok tersebut.
“Seriusan?” tanya wanita lain yang duduk di samping wanita tersebut.
“Dengar-dengar sih parkiran itu memang angker, soalnya banyak orang yang mengalami kejadian aneh disana” ucap wanita lainnya.
“Iihh serem yaaa!!” sahut wanita lainnya.
***
Kembali Alice menatap ke sekelilling parkiran dari dalam mobilnya. Sesaat jantungnya berdetak kencang, ia takut apa yang dibicarakan para wanita itu benar adanya.
“Ah mungkin hanya angin! Lagi pula mana mungkin ada mahkluk seperti itu di dunia nyata” ucapnya demi menghibur dirinya yang sedikit merasa ketakutan.
“Tapi masa angin seperti itu?" ucapnya kemudian.
Sesaat Qhien Guan memandang raut wajah Alice yang terlihat kebingunan dan disertai dengan perasaan takut.
“Apa benar yang dikatakan orang-orang ya?” dalam sekejab, bulu roma Alice berdiri.
“Ah bodo amatlah!” ucapnya kemudian sambil menyalakan mesin mobilnya, lalu dengan cepat, ia menjalankan mobilnya pergi meninggalkan tempat itu.
“WOOOOAAAAHHH!” Tiba-tiba Qhien Guan berteriak penuh kegirangan sesaat setelah mobil tersebut melaju.
Alice yang kaget mendengar suara itu, secara spontan lansung menginjak rem mobilnya dan menatap seram bangku kosong yang berada disampingnya.
“Suuuu…Suu..Suara apa itu?" Sanking takutnya, Alice hampir tak sanggup untuk berbicara.
Sementara Qhien Guan masih terlihat sangat kegirangan menyaksikan kendaraan yang lalu lalang keluar masuk parkiran.
“BENDA INI SANGAT KEREN!! INI SEPERTI KUDA, AKU MENYUKAINYA!! UHHHUUUUU!!!” Kembali Qhien Guan berteriak, tampaknya ia telah melupakan dirinya yang sedang menggunakan sihir tidak terlihat.
Sedangkan Alice yang mendengar suara itu muncul kembali dari bangku kosong yang berada disampingnya merasa semakin ketakutan. Sesaat kakinya gemetar, jantungnya berdetak kencang tak beraturan, wajahnyapun berubah menjadi pucat pasi, dan tatapan matanya tidak berpaling sedetikpun dari bangku kosong yang berada di sebelahnya.
“Hmm? Kenapa kuda ini berhenti?” tanya Qhien Guan kebingungan.
Secara spontan Qhien Guan menoleh kearah Alice.
Jlep!
Ia mendapati Alice telah duduk mematung dengan bola mata melotot seakan ingin keluar dari tempatnya. Ia sedikit bingung menyaksikan Alice seperti itu.
Namun
“Ah aku lupa! Aku sekarang sedang menggunakan sihir tidak terlihat” Tiba - tiba saja Qhien Guan teringat bahwa ia sedang menggunakan Sihir tidak terlihat.
“Aduhhh bego bego bego!” Qhien Guan pun menepuk jidatnya berkali-kali karena kebodohan yang baru saja dilakukannya.
“Dia pasti mengira kalau aku iblis” ucapnya kemudian.
“Bego bego bego!!” Kembali ia memukul jidatnya sendiri secara berulang - ulang.
“Tidak ada pilihan lain, aku harus melepaskan sihirku sekarang agar manusia ini tidak memiliki pikiran kotor!" batin Qhien Guan, ia tidak ingin Alice menduga bahwa dirinya adalah seorang iblis atau sejenisnya.
Dengan terpaksa, Qhien Guan pun menampakkan wujudnya secara perlahan - lahan.
Alice yang telah shock mendengar suara yang muncul tadi dibuat semakin bertambah shock ketika menyaksikan sosok tubuh manusia muncul secara perlahan di dalam mobilnya.
Dimulai dari kemunculan telapak kaki lalu disusul dengan setengah tubuh manusia hingga menjadi manusia seutuhnya.
“Halo! Hehehehe” Qhien Guan menyapanya dengan seyuman mengerikan terpancar diwajahnya.
Alice yang telah shock berkali-kali lipat lansung pingsan saat itu juga sesaat setelah menyaksikan Qhien Guan muncul begitu saja di dalam mobilnya bagaikan hantu yang sedang gentayangan menghantui dirinya.
Sementara itu di tempat lain, tampak para Ksatria Langit sedang berdiskusi.
“Kita telah mempelajari bahasa dan cara bertahan hidup di negeri ini” kata Asta.
“Semua yang ada di dunia ini memerlukan kertas untuk bertahan hidup” lanjutnya dengan tegas, kemudian mengambil selembar uang kertas dari dalam saku pria yang telah mereka hipnotis.
“Aku akan menggandakan uang ini menjadi seratus kali lipat. Mungkin uang ini cukup untuk kita bertahan hidup beberapa waktu, sisanya kita harus bekerja untuk mendapatkannya!” Asta pun menggandakan uang seribu rupiah yang baru saja diambilnya dari saku baju lelaki yang telah mereka hipnotis sebelumnya.
Mereka tidak mengetahui bahwa lelaki yang baru saja mereka hipnotis adalah lelaki yang sangat miskin. Uang seribu yang ada di saku lelaki itu hanya mampu membeli satu buah biskuit saja.
Tak berapa lama kemudian, uang itupun telah selesai di gandakan dengan sihir Asta.
“Yuno tolong kamu jaga dan atur uang ini sebaik mungkin !!” Perintah Asta tanpa mengurangi rasa wibawanya sedikitpun.
“Baik tuan” Jawab Yuno singkat.
“Kita tidak boleh menggandakan uang setiap hari !! Itu adalah dosa bagi kita, jadi mulai saat ini kita harus bekerja seperti manusia !!” Ucap Asta.
“Baik tuan” Jawab Yuno dan Loid serentak.
“Selama Penyihir itu belum kita temukan aku akan mencari pekerjaan untuk bertahan di dunia ini” Kata Asta.
“Yuno, kamu bertugas sebagai pengatur dana dan kebutuhan !!” Perintah Asta kepada Yuno.
“Baik Tuan, hamba bersedia” Jawab Yuno sambil membungkukkan tubuhnya sebagai tanda hormat kepada Asta.
“Loid, kamu ikut bekerja bersamaku sambil mencari keberadaan Penyihir itu !!” Perintah Asta kepada Loid.
“Baik Tuan” Jawab Loid sambil membungkukkan tubuhnya seperti yang telah dilakukan oleh Yuno sebelumnya.
“Sekarang tujuan pertama kita adalah mencari tempat tinggal !” Kata Asta.
Mereka bertiga akhirnya pergi mencari tempat penginapan sederhana dan murah, serta lokasinya juga harus jauh dari kota agar mereka dapat menggunakan sihir kapanpun saat sedang di butuhkan.
Asta sengaja memilih lokasi di sudut kota agar mereka dapat berkonsentrasi membahas tentang penangkapan Penyihir yang telah kabur itu.
“Halo !! Apakah ada orang disini ?” Teriak Yuno.
Seorang wanita paruh baya pun keluar.
“Iya ada apa ya ?” Tanya wanita paruh baya itu.
“Kami ingin menyewa rumah, apakah di samping itu kosong ?” Yuno menunjuk rumah yang berada disamping rumah wanita paruh baya itu.
“Iya benar !! Itu rumah saya dan kebetulan mau saya sewakan” Jawab wanita itu.
“Baiklah, kami sewa rumah itu sekarang juga !! Kami punya uang sebanyak ini, ini cukup untuk berapa bulan ?” Yuno menunjukkan uang harga seribu rupiah yang telah digandakan seratus kali lipat.
Wanita paruh baya itu terkejut melihat ada tiga pria tampan yang idiot hendak menyewa rumahnya dengan uang sejumlah seratus ribu rupiah dengan pecahan uang tunai seribu rupiah.
“Itu untuk satu bulan saja tidak cukup !!” Jawab wanita itu dengan ramah.
“HAAA ??!!” Ketiganya tampak kaget setelah mendengar ucapan dari wanita paruh baya itu.
“Tapi uang ini ada seratus lembar” Kata Loid dengan penuh antusias.
“Ya !! Bukankah uang sebanyak ini cukup untuk hidup di negeri ini?” Sambung Yuno.
Wanita itu mulai terlihat bingung.
"Dari Negara mana ketiga anak muda ini berasal ? Masa mereka tidak tau nilai uang di Negara ini ?” Ucap wanita itu kemudian di dalam hatinya.
“Bagaimana buk, apa kami tidak bisa menyewa rumah itu dengan uang segini ?” Tanya Asta.
“Apa hanya itu uang yang kalian punya ?” Tanya wanita itu dengan ramah.
“Iya kami hanya punya ini” jawab Asta singkat.
Sementara Loid dan Yuno tampak frustasi mendengar uang yang telah mereka gandakan ternyata tidak cukup untuk menyewa sebuah rumah untuk satu bulan.
“Yasudah !! Kalian boleh tinggal disana” Jawab wanita itu.
Ketiganya tampak senang mendengar jawaban dari wanita itu.
“Ini uangnya, Ambillah semua !!” Asta memberikan seluruh uangnya kepada wanita itu.
“Huuhhh !! Simpan saja uang itu !! Untuk bulan ini saya memberikan secara gratis” Ucap wanita itu.
Ketiganya tampak semakin senang mendengar ucapan dari wanita paruh baya itu.
“Tapi ingat bulan depan kalian harus membayarnya !!” Kata wanita itu kemudian.
“Baik, kami akan membayarnya” Jawab Asta singkat.
“Kalian boleh memanggil saya buk Merry !! Siapa nama kalian dan darimana asal kalian ?” Tanya bu Merry.
“Saya Asta, mereka berdua adalah saudara saya Yuno dan Loid, asal kami dari Kerajaan Langit” Jawab Asta tanpa ragu.
“Kerajaan Langit ?” Tanya bu Merry kebingungan.
“Tuan, tidak seharusnya kita menyebutkan asal usul kita kepada manusia !!" Bisik Yuno kepada Asta.
Mendengar itu, Asta pun sedikit mengerti.
“Maksudku, kami berasal dari tempat jauh” Ucapnya kemudian kepada bu Merry.
“Ah sudah sudah !! Dari awal kalian memang sudah membuatku bingung !! Pakaian kalian saja terlihat sangat aneh” Ucap bu Merry.
“Apa kalian punya tempat tidur ?” Tanya bu Merry kemudian.
“Kami bisa tidur di mana saja” Jawab Asta singkat.
“Hah ??!! Anak muda jaman sekarang membuatku bingung saja !! Ibu ada tempat tidur cukup untuk kalian bertiga, kalian boleh memakainya !!” Kata bu Merry kemudian.
“Saya akan berikan selimut beserta bantal untuk kalian” Lanjutnya.
“Alat-alat untuk memasak sudah tersedia lengkap dirumah itu, kalian boleh memakainya !!” Ucap bu Merry lagi.
“Sebentar saya akan ambilkan kunci rumahnya !!” Bu Merry pun masuk kedalam rumah untuk mengambil kunci rumah yang akan mereka sewa.
Sementara Asta dan kedua pengawalnya menunggu di teras rumah.
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments