Karena mereka semakin bersih tegang cuma gara gara warisan, jadi leon memutuskan untuk pergi saja ke kantor, walaupun dia sangat enggan pergi kekantor hari ini, namun demi menenangkan pikiran jadi dia paksakan untuk berangkat ke kantor.
"Albert... Cepat ikut saya ke kantor sekarang juga" ucap leon dangan muka yang sudah sangat marah
karena berjalan terburuh buruh, akhirnya tanpa sengaja leon menabrak mentari yang sedang mbungkuk untuk membersihkan kolong mejah.
"Ahhhwwww" teriak mentari karena badannya di seruduk hingga pinggangnya tertatap pinghiran kaki mejah
"KAMU ITU... BISA LIHAT DIKIT TIDAK SIH... SAYA ITU MAU LEWAT APA KAMU TIDAK PUNYA MATA UNTIUK MELIHAT HAHHH" bentak leon pada mentar yang berhasil. membuat mentari takut
" maf tuan saya tidak sengaja" jawab mentari sambil menunduk karena ketakutan
Karena mendengar kegaduhan, akhirnya mama leon menghampiri sumber suara. Dan tetnyata itu adalah anaknya yang sedang memarahi pelayan.
"maaf maaf, kamu sudah membuang waktu saya, jadi cepat sekarang kamu minggir sana" jawab leon sambil mendorong tubuh mentari hingga menabrak tembok
Mentari hanya bisa menahan sakit di punggung nya, sedangkan leon tanpa minta maaf dia langsung pergi begitu saja. Dan semua pelayan melihat kejadian itu, setelah leon tak terlihat, baru para pelayan menghampiri mentari dan menolong mentari.
Bu melinda juga melihat kelakuan anak nya itu, tapi dia juga cuma melihat dengan tatapan dingin, setelah itu dia langsung masuk ke kamar mentari untuk melihat kondisi mentari
"permisi... Apa saya boleh masuk" ucap bu melinda
"nyonya.... Silahkan nyonya.... " ucap mak ton dan memberikan kursi untuk bu melinda duduk
"mak... Boleh saya bicara berdua sama dia, mak ton bisa pergi dulu tidak" ucap bu melinda dengan sangat sopan
"iya... Baik nyonya... Kalau begitu saya akan kembali ke dapur dulu" jawab mak ton
Setelah memastikan kalau mak ton sudah pergi, bu melinda langsung melihat ke arah mentari sambil memberikan senyuman, agar mentari tidak takut.
"nama kamu siapa nak..." tanya bu melinda
"nama saya mentari nyonya" jawab mentari
"nama yang bagus, mentari.... Saya minta maaf atas kejadian tadi pagi yang menimpah kamu yah nak...." ucap bu melinda sambil mengelus tangan mentari
"tidak apa apa nyonya, saya mengerti kok seperti apa tuan muda itu, jadi mungkin tadi yang salah, seharusnya mentari yang minta maaf sama tuan muda" jawab mentari
"saya kalau tidak salah pernah ketemu kamu di pasar, waktu itu kamu jualan ikan dan saya memborong semua ikan kamu kan... Kamu ingat tidak" ucap bu melinda
"ohhh ya ampun.... Iya nyonya saya baru ingat, kamu itu cantik... Kenapa kamu mau sih jualan seperti itu, dan ini kenapa kamu jafi pelayan di sini, bukannya cari pekerjaan yang bagus, kenapa malah jadi pelayan di sini" tanya bu melinda
"yah mau bagaimana lagi nyonya... Saya berasal dari keluarga yang tidak mampu, sedangkan keluarga saya juga butuh dana banyak untuk membayar hutang dan juga untuk sekolah adik saya, karena saya cuma lulusan SD jadi saya tidak bisa kerja apa apa selain jualan ikan nyonya, karena tempat tinggal saya juga dekat dengan pantai, jadi saya cuma bisa jualan ikan" jawab mentari
" trus kenapa kamu berakhir di sini, bukannya yang saya tahu, pelayan di sini itu karena di jual sama keluarganya, dan pelayan di sini itu tidak bisa pulang ke rumah, dia harus mengabdi di sini selamanya, apa orang tua kamu menjual kamu di sini, hanya demi uang" tanya bu melinda lagi
"iya nyonya... Orang tua saya menjual saya, karena mereka kepepet masalah uang, jadi mereka lebih pilih uang ketimbang saya di rumah" ucap mentari dengan senyuman namun mata nya tidak bisa berbohong kalau dia sedang menyembunyikan kesedihan yang termat dalam di hatinya
"mentari.... saya tahu kamu anak baik, dan tidak neko neko, kalau kamu jadi menantu saya bagaimana? Kamu mau tidak" tanya bu melinda sambil memegang tangan mentari
"hahhh... Apa nyonya tidak salah berucap, saya cuma asisten di rumah ini, mana mungkin saya bisa menjadi menantu nyonya, drajat kita tidak sama nyonya, saya cukup tau diri aja nyonya, saya tidak mau berharap terlalu tinggi " jawab mentari yang syok dan tidak percaya
" iya saya tahu kamu pasti kaget, tapi saya sudah mengamati kami saat kamu jualan ikan itu, saya melihat kamu sangat sabar saat menghadapi adik kamu yang minta uang, dan kamu juga bisa mengendalikan amarah kamu, sebenarnya saya memilih kamu itu sudah lama, tapi saya kehilangan kamu, karena kamu sudah tidak jualan lagi di pasar" ucap bu melinda
"tapi nyonya.... Saya itu hanya asisten, anak anak nyonya tidak akan mau sama saya, karena saya tahu nyonya siapa saja perempuan yang dekat dengan putra putra nyonya itu, dan itu membuat saya minder nyonya" jawab mentari
"leon pasti setuju tari... Semuanya sudah saya atur, jadi kamu cuma jadi istri leon saja, dan tugas kamu membuat leon jatuh cinta sama kamu dan buat dia untuk tidak bisa melepaskan kamu" ucap bu melinda
"tapi nyonya, saya takut sama tuan leon, saya tidak berani nyonya, tuan leon akan lebih sering menyiksa saya nanti, kalau saya jadi istri dia" ucap mentari yang mulai kebingungan bagaimana cara menolaknya
" saya yang akan coba bicara sama leon, nanti kalau kamu di siksa sama leon, kamu bisa hubunhi saya, dan nanti saya yang akan membela kamu, saya mohon sama kamu mentari... Cuma kamu perempuan yang cocok sama leon, saya akan turuti semua kemauan kamu, saya janji itu, dan kamu juga tidak akan merasa kekurangan saat bersam leon" ucap bu melinda
" yah sudah nyonya, biar mentari fikirkan dulu yah... Mentari akan coba untuk beradaptasi dengan tuan muda nyonya, biar nanti mentari tidak takut lagi sama tuan muda" jawab mentari
"iya sayang.... saya akan tunggu kabar baim itu, dan minggu depan saya akan kesini lagi untuk menanyakan ke kamau kamu mau atau tidak, saya berharap sih kamu mau yah mentari, karena saya cuma percaya sama kamu kalau kamu itu orang baik. Yah sudah kamu istirahat dulu yah... saya mau kembali ke kamar, untuk ngasih tahu papa nya leon" ucap bu melinda
"iya nyonya.... Terima kasih yah sudah melihat saya di sini" jawab mentari sambil tersenyum
...(haduh apa lagi ini, kenapa harus aku sih yang di pilih nyonya melinda untuk jadi istrinya tuan muda, kalau nanti dia memukuli aku terus bagaimana, dan itu berarti aku harus melayani tuan muda seumur hidupku, trus nanti apa orang tua ku setuju kalau aku menikah dengan tuan muda) suara hati mentari yang merasa bingung harus berbuat bagaimana...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments