BAB 4

Mentari dan mak ton bergantian mandi, dan mulai ganti baju. Sehabis mandi tiba tiba mentari di jemput sama 2 pelayan muda yang bernama Alda dan Risma, untuk di bawa ke ruangan ganti yang ada di rumah itu, mentari tau nama mereka lewat tanda pengenal yang ada di dada mereka. dengan kebingungan dan masih ada rasa takut, mentari hanya bisa menunduk dan mengikuti mereka saja, tanpa berani bertanya apa apa.

"Silahkan kamu bisa pilih sendiri baju yang ingin kam pakai, dan setelah itu kami akan merias wajah kamu agar terlihat lebih cantik" ucap salah seorang pelayan yang bernama alda

"kenapa aku harus pakai baju ini dan harus di rias, emangnya aku mau di bawa kemana" tanya mentari yang masih tercengang

"tuan muda mau bertemu sama kamu, dan tuan muda berpesan agar kami merias mu dan memakaikan kamu baju yang indah, dan tian muda menyuruhmu memilih sendiri baju di sini" ucap Risma sambil menunjuk beberapa baju yang sangat indah

(ini sebenarnya aku mau di bawa kemana, atau aku akan di jadikan PSK, mangkanya aku di suruh pakai baju yang seksi seperti ini, tuan muda itu siapa sih.... Kenapa dia jahat sekali mau menjadikan aku pelacur) suara hati mentari

"kalau saran saya, kamu jangan banyak berfikir, karena tuan muda tidak mau menunggu terlalu lama, kalau sampai tuan muda marah, kamu akan habis di buat dia" ucap pelayan yang bernama Alda

mendengar itu mentari langsung memilih baju hitam yang sangat indah, dengan aksen berlian yang ada di depannya, setelah memilih baju mentari di ajak untuk mencuci rambutnya dan setelahbitu dia di rias dengan sangat cantik dan seksi.

mentari terlihat sangat cantik dan sangat seksi. Dengan baju itu kini mentari berubah 100 kali lipat, bahkan mentari saat melihat kaca, dia sangat terkejut, karena kini dia sudah beruba, bahkan tidak akan ada yang menyangka kalau mentari berasal dari desa pesisir pantai.

"kamu sangat pintar memilih baju ini, karena baju ini masih baru, dan baru kamu orang pertama yang memakai baju itu" ucap alda sambil melihat kecantikan mentari

"setelah ini aku harus ngapain mbak, aku masih takut, apa tuan muda akan menjadikan aku pelacur?" tanya mentari pada dua pelayan

"itu hanya ada di fikiran kamu saja, walaupun tuan muda orangnya kejam, tapi tuan mudah tidak akan menjual orangnya pada orang lain, mungkin tuan muda ingin mencicipi sedikit dari tubuhmu yang indah ini" jawab risma sambil tersenyum sinis ke mentari

...----------------...

"apa ini perempuan yang di inginkan kak leon?" ucap Dion kaka dari Leon

"iya tuan Dion, namanya mentari, dia yang akan pergi bersama tuan muda leon" ucap risma

"orang kampung kaya kamu, walaupun pakai baju berlapis emas dan berlian, itu tidak akan menutupi jati diri kamu, saya yakin kamu cuma akan mempermalukan sih Leon saja, dan akhirnya kak leon akan menyiksa kamu dengan sangat keji" ucal Dion sambil menatap sinis dan tidak suka pada mentari

"saya pringatkan kamu mulai dari sekarang yah... Hati hati sama tuan muda kamu itu, apa kamu tidak dengar desas desus temtang leon yang suka menyiksa orang yang tidak dia sukai" ucap Dion lagi yang mencoba mempengaruhi mentari

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Dion Kusuma Wijayaningrat

Adalah kakak dari leon, mereka merupakan saudara yang tidak pernah akur, Dion sendiri selalu mencari cara untuk menjatuhkan bisnis milik Leon, namun semuanya itu tidak pernah berhasil. Leon selalu ada beberapa tingkat ke timbang kakakya itu, bahkan Dion cuma bisa menjalankan perusahaan yang masih di naungi perusahaan Leon.

Dion selalu saja mengambil apa yang Leon punya, bahkan pacar pacar Leon yang terdahulu juga sering berselingkuh pada Dion, karena tergiur dengan janji janji manis Dion.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

tak lama pelayan kepercayaan Leon masuk ke dalam ruangan itu, dan dia dengan bergegas membawa mentari untuk menemui tuan muda Leon.

"kamu silahkan masuk... Tuan muda sudah menunggu kamu di dalam, jangan membuat tuan muda marah yah... Kamu lakukan saja apa yang dia perintahkan" ucap pelayan itu dan langsung meninggalkan mentari

Mentari dengan pelab pelan masuk ke dalam ruangan itu, dan dia kini melihat seseorang yang tengah berdiri menghadap dia dengan tatapan dingin tanpa senyuman.

"kenapa kamu lama sekali, bukannya kamu sudah tahu kalau saya orangnya tidak mau menunggu sedetikpun, ini kamu sudah telat 2 menit. Dan itu artinya kamu sudah membuat saya untuk menunggu kami" ucap laki laki itu dengan tatapan tajam ke arah mentari

"maaf tuan muda.... tolong ampuni saya... Saya benar benar tidak berniat membuat tuan muda menunggu saya, tapi tadi ada tuan dion yang mengajak saya bicara" ucap mentari sambil bergetar ketakutan

Leon langsung berjalan ke arah mejah yang ada piring buah dan ada juga pisau di atasnya, leon langsung mengambil pisau tersebut lalu memainkannya di depan mentari, yang berhasil membuat mentari bergidik ngeri.

"saya peringatkan sama kamu, jangan pernah membuat kesepakatan dengan Dion kalau kamu dan keluargamu tidak mau bernasib tragis" ucap leon sambil memainkan pisau di pipi mentari yang membuat mentari semakin ketakutan dan tanpa sadar air mata nya menetes

"ti.... Tidak.... Tu.. Tu.. Tuan.... Saya... Tadi tidak membuat kesepakatan apa apa sama tuan dion" jawab mentari sambil terbatah batah

"bagus.... Untuk kali ini saya masih berbaik hati sama kamu, tapi kalau lain kali kamu mengulanginya lagi, saya tidak akan sebaik ini sama kamu" ucap leon sambil melempar pisau itu dan langsung menancap ke apel di atas piring huah

Mentari semakin ketakuatan, bahkan kini bukan hanya air matanya saja yang sudah mulai keluar, tapi tubuhnya sekarang bergetar hebat, seakan akan dia hari ini akan di bunuh oleh leon.

"hapus air matamu sekarang, karena saya tidak mau kalau make up mu malam ini luntur, jadi pastikan make up itu selalu nempel di kamu sampai kita pulang nanti" ucap leon dan dia langsung berjalan meninggalkan mentari

Mentari mengikuti leon dari belakang, dan saat leon masuk ke dalam mobil mewah miliknya, mentari ragu ragu dia mau duduk di bagian mana, karena dia tidak mau salah lagi, dan dia juga tidak mau dihukum .

"kamu duduk di samping tuan muda leon, dan kita akan segera berangkat ke acara pesta itu" ucap pak udin supir pribadi leon

Di perjalanan mentari diam seribu bahasa, dia tidak mengeluarkan suara sedikitpun, bahkan untuk nafas saja dia kesusahan. posisi mentari sangat tidak nyaman, karena dia berada satu mobil dengan majikannya yang kejam.

(ohh astaga ini aku mau di bawa kemana yah... Atau jangan jangan aku mau di ajak dia ke tempas pesta orang orang kaya, mangkanya tuan dion tadi bilang, aku cuma bisa ngebuat tuan muda leon malu. Aku harus bisa, apa sih yang gak bisa untuk seorang mentari, aku tidak akan membuat hal hal.konyol yang membuat tuan muda merasa malu) suara hati mentari

Tak lama mobil yang mereka tumpangi, berhenti di sebuah hotel mewah, yang di dalamnya banyak sekali orang orang bergaun cantik yang mulai masuk ke dalam, bahkan banyak sekali wartawan yang mewawancarai orang orang elit itu sebelum mereka masuk.

Saat mentari dan leon turun dari dalam mobil, dengan cepat para wartawan itu berkumpul untuk mengerumunin leon dan mentari, begitu banyak pertanyaan yang di lontarkan sama wartawan, namun leon hanya diam tanpa menjawab apa apa.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!