Mentari langsung kembali untuk menjual ikan ikan dia yang masih banyak, mentari terus teriak untuk menarik pembeli agar mampir di gerai dia, dan mau langsung memebeli banyak.
Keberuntungan kini berpihak pada mentari, tiba tiba ada ibu ibu parubaya yang terburu buru ingin membeli ikan milik mentari, dan langsung di beli semua, karena permintaan dari bosnya.
"mau ada acara yah buk, sampai memborong ikan sebanyak ini"
"tidak nak.... Ini karena tiba tiba tuan muda, ingin makan ikan, namun tuan tidak bilang kalau dia mau makan ikan apa, jadi ibu bingung mau beli ikan apa, akhirnya ibu putuskan untuk membeli semua ikan saja, dan kebetulan yang masih banyak jenis ikannya cuma di kamu" jawab ibu itu
" ohh begutu bu... Yah sudah ini semua jadinya 3 juta yah bu..." ucap mentari sambil memberikan bon yang bertuliskan nama nama jenis ikan dan berapa kilogramnya beserta harganya
Ibu itu langsung membayar semuanya dengan di lebihi 5 ratus ribu untuk mentari, mentari sangat senang karena kini dia bisa pulang dan setoran sama paman nelayan yang punya ikannya. Dan dia juga tidak perlu jadi kuli panggul untuk mengganti uang yang telah di ambil adiknya tadi.
Mentari langsung berjalan pulang, dan dari kejauhan dia melihat beberapa preman yang menagih hutang ke orang tuanya, dan preman itu sedang marah marah ke orang tua angkatnya, karena memang sudah beberapa bulan ini mereka tidak bisa menyicil sama sekali, karena cuaca tidak mendukung dan bnyak nelayan yang enggan pergi ke laut karena ombak sedang besar.
Mentari tidak berani mendekat, karena dia sendiri takut kalau sampai uang yang dia bawa akan di ambil semuanya, mentari langsung berlari lewat jalan lain menuju rumah pman nelayan untuk mengembalikan uangnya, dan mengambil bayarannya, jualan hari ini.
"permisi paman.... Paman.... Ini mentari paman...."
"ehh iya tari kenapa, kok jam segini sudah pulang, apa ikannya sudah habis semua?"
"sudah paman, ini uangnya paman. Totalnya 3.425.000. Wah... Banyak sekali tari, yah sudah ini kamu saya kasih 500.000 yah.... Besok saya akan carikan ikan lagi, uang ini akan saya bagi bagi dulu ke orang orang yang ikut ke laut kemarin"
"iya paman... Terima kasih uang ini lebih dari cukup, kalau begitu saya pamit dulu yah paman.... Oh iya paman, saya titip le paman 3 ratus ribu yah, biar uangnya tidak di ambil orang tua saya semua"
"ohh begitu, iya saya mengerti, yah sudah kamu pulang sana, sebelum ibu kamu teriak teriak memarahin kamu" jawab paman nelayan
Mentari langsung berlari pulang ke rumah, dan ternyata preman itu masih saja mengobrak ngabrik rumahnya.
"STOP...." Teriak mentari saat melihat semua baju baju nya di buang semua sama preman preman itu
"mentari.... Mana uang nya, kamu tadikan kerja, mana uangnya sekarang... BURUAN MANA UANG NYA" ucap ibu mentari sambil teriak di depan muka mentari
dengan tubuh yang gemetar, mentari memberikan ke ibunya, semua uang yang dia punya yaitu 500 ribu.
" stop.... Ini uangnya, kami cicil sekarang, jadi kalian pergi dari rumah kami segera" ucap bu lastri
Para preman itu akhirnya berhenti dan keluar dari rumah bu lastri, dan mengambil uang itu, lalu menghitung nya. Karena cuma dapat 500 ribu, preman itu masih saja marah marah.
"kenapa cuma segini, mana sisanya.... uang ini aja tidak bisa menutup bunga nya, kalau kalian masih tidak bisa membayarnya, serahkan anak gadismu ini, biar ku jual dia untuk melunasi hutang mu" ucap preman itu sambil tertawa puas
orang tua mentari, seperti memikirkan omongan dari preman preman itu, dan bu lastri langsung berunding dengan pak joko, tentang menjual mentari. Mentari sangat takut kalau ibu dan bapaknya benar benar ingin menjual dia ke preman preman itu.
"beri kami waktu 1 hari.... Besok kalian datang lagi ke sini untuk mengambil uangnya, kalau mentari saya jual ke kalian, maka saya tidak akan untung apa apa, cuma hutang aja yang lunas. hari ini saya akan menjual mentari dengan uang yang banyak, agar kami bisa mendapatkan uang lebih dan kami juga bisa membeli apa pun dari uang itu" ucapan bu lastri yang tidak pernah di bayangkan sama mentari
"maksud ibu apa, ibu tidak akan jual aku kan bu... Mentari janji mentari akan bekerja keras bu, tapi jangan jual mentari, mentari mau tinggal sama ibu dan bapak saja " ucap mentari sambil menangis
"kami akan jual kamu ke rumah tuan muda, kamu jangan membantah, ini itung itung kamu menyerahkan diri kamu untuk kebahagiaan keluarga kamu, jadi kalau kamu mau berbakti sama ibu dan bapak, jadi sekarang kamu bereskan baju baju kamu, dan kami akan mengantar kamu ke rumah tuan muda" jawab bu lastri
"enggak bu... Pak.... Mentari tidak mau di sana.... Banyak yang bilang tuan muda itu kejam, mentari takut bu.... Pak.... Mentari mohon jangan jual mentari ke sana, mentari akan menutrut sama ibu dan bapak tapi mentari mohon ijinkan mentari di sini saja yah...." ucap mentari sambil menangis dan bersujud di kaki ibunya
"sudah bu kelamaan.... Bapak akan pegangin mentari, dan kamu masuk, ambil semua baju milik mentari lalu kita antar dia kesana" ucap pak joko sambil memegangi mentari agar mentari tidak kabur
"lepasin mentari pak.... Tolong pak.... Kasianni mentari.... Mentari kan tidak pernah nakal pak.... Mentari selalu jadi anak yang nurut, bahkan mentari tidak pernah membangkang. Mentari mohon pak..... Jangan perlakukan mentari seperti ini, mentari ini kan juga putri bapak dan ibu...." ucap mentari sambil menangis dan memelas belas kasih orang tuanya
Namun mereka tidak mendengar omongan mentari, meraka tetap mengajak mentari ke kota untuk menukar mentari dengan uang.
di rumah tuan muda itu memang sudah terkenal mau membeli seseorang yang mau bekerja di rumah itu selamanya, jadi mereka yang sudah di beli, tidak akan bisa lepas lagi, mereka harus bekerja di dalam rumah, jadi pembantu dan ada juga yang jadi pelayan dari tuan muda itu langsung. Namun mereka yang bekerja, tidak lagi mendapatkan gaji, karena keluarga mereka sudah menerima uang yang sangat besar di awal, saat mengantarkan keluarganya untuk bekerja di sana.
Namun terdapat kriteria khusus, agar bisa di terima untuk bekerja di sana, yaitu harus masih muda, dan giat dalam bekerja, serta harus rela bekerja dengan waktu yang lama tanpa keluar rumah, dan tanpa gaji tentunya, dan mereka pun harus siap kapan pum saat tuan muda membutihkan mereka.
Tak lama, akhirnya mentari sampai ke kota, dan mereka berhenti di depan rumah yang besar milik tuan muda, walaupun tidak banyak yg tahu bagaimana wajah tuan muda itu, namun yang mereka semua tahu kalau tuan muda itu sangat kejam, dan tidak pernah merasa bersalah kalau sedang menghukum para pelayannya.
Air mata mentari tidak pernah berhenti untuk mengalir, dia benar benar takut kalau sampai dia pisah sama orang tua nya dia sayangi, walaupun orang tuanya tidak pernah menyayangi dia, namun rasa sayang dan hormat mentari tidak pernah terbalas.
"sudahh... Hapus air mata kamu, jangan sampai di dalam kamu membuat ibu dan bapak jadi khwatir, kalau sampai hal itu terjadi, maka kamu yang akan menerima akibatnya nanti" ucap bapak mentari
Mentari hanya bisa menerima saja, dengan rasa hati yang sangat sakit, dia mengikuti kemauan orang tuanya. walaupun dia sangat takut untuk tinggal di rumah ini, tapi kini orang tuanya sudah tidak menginginkannya lagi, dan lebih memilih uang ketimbang menyayangi dan menganggap dia anak lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Indra Davais
kayaknya bagus
2024-01-21
0